Kenapa Hidup Berkelanjutan Itu Penting? Ini Jawaban dan Langkah Nyatanya !
Halo, Saya Tryswid, blogger yang suka berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar pendidikan, sains dan gaya hidup. Blog ini saya buat sejak tahun 2008 sebagai tempat belajar dan berbagi hal-hal menarik tentang dunia kita. Terima kasih sudah berkunjung semoga tulisan di sini bermanfaat buat kalian semua. Salam hangat, Tryswid
Dunia pendidikan telah bertransformasi secara masif. Pembelajaran online, yang semula menjadi solusi darurat di masa pandemi, kini menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem pendidikan modern. Namun, di balik kemudahan akses ilmu pengetahuan, tersembunyi tantangan keamanan digital yang mengintai anak-anak kita. Di sinilah literasi digital orang tua bukan lagi sekadar pilihan, melainkan benteng pertahanan pertama yang krusial.
![]() |
| Belajar dengan pengawasan orang tua (Pexels.com/Pavel danilyuk) |
Ancaman Nyata di Balik Layar Belajar
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2024
mencatat peningkatan 37% laporan kasus eksploitasi anak online yang
bermula dari platform pembelajaran. Sementara survei Pew Research
Center (2023) menunjukkan 61% orang tua di Asia Tenggara merasa
kurang percaya diri dalam mengawasi aktivitas digital anak.
Contoh Kasus Nyata:
Seorang siswa SD di Bandung (nama disamarkan) hampir menjadi korban phishing setelah
mengklik tautan "tugas mendadak" di grup kelas palsu di aplikasi
pesan. Tautan tersebut mengarah ke formulir berisi permintaan data pribadi
keluarga. Berkat kewaspadaan orang tua yang mengenali ciri-ciri tautan
mencurigakan, ancaman itu dapat diantisipasi.
Literasi Digital Orang Tua: Lebih dari Sekadar Bisa
Mengoperasikan Gadget
Literasi digital bagi orang tua dalam konteks ini mencakup:
Strategi Praktis Membangun Keamanan Digital Anak
Berikut panduan konkret bagi orang tua berdasarkan
rekomendasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dan UNICEF:
Kolaborasi Sekolah-Orang Tua: Kunci Utama
Sekolah memiliki peran vital dalam meningkatkan literasi
digital orang tua:
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Tantangan terbesar adalah kesenjangan literasi digital
antargenerasi dan akses yang tidak merata. Namun, seperti disampaikan
oleh Dr. Amelia Wijaya, Pakar Pendidikan Digital dari UI:
"Literasi digital orang tua bukan tentang menjadi ahli
teknologi, tetapi tentang kesadaran, kewaspadaan, dan kemauan untuk terus
belajar bersama anak. Sekolah, pemerintah, dan komunitas harus bersinergi
menyediakan sumber daya yang mudah diakses dan relevan dengan konteks
lokal."
Di era di mana ruang kelas fisik telah meluas ke dunia maya,
keamanan anak dalam pembelajaran online adalah tanggung jawab kolektif.
Literasi digital orang tua menjadi fondasi utama. Dengan membekali diri dengan
pengetahuan, alat, dan strategi komunikasi yang tepat, orang tua dapat mengubah
ruang digital dari medan risiko menjadi lingkungan belajar yang aman,
produktif, dan memberdayakan bagi anak-anak Indonesia.
Referensi Sumber:
Komentar