Kenapa Hidup Berkelanjutan Itu Penting? Ini Jawaban dan Langkah Nyatanya !

Gambar
Sekarang ini, makin banyak orang yang sadar kalau kondisi bumi nggak sedang baik-baik saja. Polusi makin parah, cuaca makin nggak jelas, dan sampah plastik menumpuk di mana-mana. Semua itu jadi alarm besar bahwa kita harus bertindak . Salah satu cara paling simpel tapi berdampak besar adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan —pilih produk ramah lingkungan dan kurangi barang sekali pakai. Kedengarannya sepele, tapi efeknya bisa luar biasa! Peduli Lingkungan (Paxels.com/Cottonbro) Kenapa Kita Harus Peduli? Coba bayangkan kalau semua orang masih buang sampah sembarangan, pakai plastik sekali lalu dibuang, atau nyalain AC 24/7 tanpa mikir. Bumi semakin terancam dan generasi setelah kita yang kena dampaknya. Dengan beralih ke gaya hidup berkelanjutan, kita nggak cuma ikut menjaga bumi, tapi juga mengurangi jejak karbon dan membuat lingkungan lebih sehat untuk anak cucu kita nanti. Simple steps, big impact! Cara Praktis Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan 1. Pilih Produk yang Ramah L...

Kebutuhan dan Keinginan dalam Kegiatan Pelaku Ekonomi

 

Disamping sebagai makhluk sosial , manusia juga sebagai makhluk ekonomi (homo ecominicus). Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu ingin memenuhi kebutuhannya dengan cara yang rasional, karena manusia yakin bahwa dengan memenuhi kebutuhan hidupnya akan dapat mencapai kesejahteraan. Sehingga manusia akan selalu melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya yang ia rasakan. Melalui kegiatan ekonomi manusia berharap dapat menghasilkan alat pemuas berupa barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan sebagai makhluk ekonomi , manusia selalu akan berusaha mencapai hasil yang optimal dengan kemampuannya yang dimiliki, karena mereka yakin bahwa dengan  mencapai hasil yang optimal akan dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan untuk mencapai kesejahteraannya. 

Sebagai makhluk ekonomi (homo econimicus) manusia cenderung rasional dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya dalam melakukan kegiatan ekonomi , ia selalu mempertimbangkan antara yang ia lakukan /perbuat dengan hasil yang akan dicapai. Disamping itu manusia akan selalu dihadapkan pada beberapa pilihan ekonomi yang cenderung memilih suatu kegiatan yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkannya. Itulah beberapa ciri manusia sebagai makhluk ekonomi. 

Keinginan manusia cenderung tidak terbatas sedangkan kebutuhan akan alat pemuas juga tidak terbatas. Oleh sebab ini manusia harus mengatur dan memprioritaskan suatu keinginan dan kebutuhan dari yang sangat penting sampai yang pada ditunda. Kebutuhan dan keinginan mana yang harus di utamakan pemenuhannya, dinomer duakan, dinomer tigakan dan seterusnya. Manusia harus membuat suatu  daftar urutan pemenuhan keinginan dan kebutuhan , sehingga skala prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi dengan alat pemuas yang kita miliki. Akibatnya apabila kita dapat memanfaatkan alat pemuas secara cermat, sehingga alat pemuas tersebut benar-benar dapat mencapai nilai ekonomi yang optimal.

Keinginan Pelaku Ekonomi Tidak Terbatas (http://sosbud.kompasiana.com)

Manusia agar dapat menghasilkan alat pemuas yang berupa barang dan jasa , ia harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada padanya  baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam .  Sumber daya manusia berupa tenaga, akal dan pikirannya , sedangkan sumber daya alam berupa : tanah, air, udara , mineral, hutan dan sebagainya. Sumber daya manusia baik jumlah maupun kualitas bersifat terbatas. Begitu juga sumber daya alam didunia ini bersifat terbatas pula. Oleh karena itu keterbatasan Sumber daya manusia (SDM)  dan sumber daya alam (SDA) tersebut , maka dapat dikatakan sumber daya itu langka  

Kelangkaan sumber daya manusia dan sumber daya alam menuntut manusia untuk memanfaatkan secara bijaksana. Manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi harus tetap mempertimbangkan prinsif-prisif kemanusiaan (manusiawi) . SDM tidak dapat dilakukan seperti mesin , karena manusia mempunyai pribadi dan harga diri yang tetap harus dihormati. Sedangkan SDA yang optimal disamping memperhatikan penghematan dan efektifitas, juga harus dijaga kelestariannya bagi masa sekarang dan yang akan datang. Pemanfaatan SDA seperti itu dapat dikatakan bersifat arif dan bijaksana, sehingga keselarasan dan keserasian hubungan manusia dengan lingkungan alam dapat terwujud. Dengan perilaku yang demikian , maka dapat dikatakan manusia sebagai makhluk sosial-ekonomi yang bermoral.

Kata Kunci : #Kebutuhan Terbatas, # Keinginan tidak terbatas, #Kelangkaan, # Pelaku Ekonomi,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meningkatkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Apa Itu Tanah? Pengertian, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Filosofi 'Ikigai' ala Jepang: Benarkah Kunci Hidup Bahagia & Sukses di Usia Muda?