Postingan

Menampilkan postingan dengan label Humaniora

Kronologi Perang Dunia II: Dari Invasi Polandia hingga Menyerahnya Jepang

Gambar
  Pertempuran di Eropa dimulai dengan serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam wakktu singkat serangan kilat Jerman dapat menguasai sebagain besar Polandia. Inggris    dan Perancis menyatakan perang terhadap Jermanpada tanggal 3 September 1939 , tetapi tidak bisa menolong Polandia dari serbuan Jerman. Polandia menyerah dan negara tersebut diduduki Jerman bersama Uni Soviet di bagian Timur. Pada tanggal 10 Mei 1940 tanpa ada pernyataan perang , Jerman menyerbu Belanda, Belgia, Luxembrug dan kemudian Perancis. Ketika pada awal Juni 1940 Jerman bersiap untuk menyerbu Perancis melalui kota Sedan , Italia menyatakan perang kepada Inggris dan Perancis pada tanggal 10 Juni 1940. Perancis yang diserang dari Utara dan Selatan tidak dapat bertahan dan dan Jederal de Gaulle membentuk pemerintahan pengasing di London. Aliansi Militer Jerman-Italia-Jepang ( Encharta , 2006) Pertempuran di front barat dilanjutkan oleh Jerman dengan menyerang Inggris.  Ket...

Gerakan Membaca Meningkatkan Daya Literasi Kita

Gambar
  Membaca Meningkatkan Pengetahuan ( Pexels.com/Mesak Emanuel K ) Membaca untuk orang Indonesia masih termasuk kegiatan ekslusive. Barang mahal yang tidak dapat dilakukan sembarang orang.Anggapan ini muncul tatkala kita melihat kenyataan bangsa kita masih menomorseratuskan atau   nomor seribu atau bahkan mungkin tidak pernah ada di dari daftar belanja bulanan mayoritas bangsa kita.             Maka hal ini berbanding lurus dengan hasil penelitian tentang kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. yang dilakukan OECD ( Organisation for Economic Co-operation and development) Pada tahun 2012, Indonesia berada di posisi ke-64 dari 65 negara peserta PISA   ( Programme for International Student Assessment) . Pada tahun 2016, ada di posisi ke-60 dari 61 negara, satu tingkat di atas Botswana.(Buku Panduan GLS Jabar) . Padahal di peta dunia saja kita tidak pernah melihat negar...

SOSIALISASI “DOOR TO DOOR” TANTANGAN LITERASI POLOPOR GLN GAREUILIS JABAR RAMAI-RAMAI GERUDUK SEKOLAH DI KOTA BOGOR

Gambar
      Meningkatkan Literasi Sekolah ( Dokumen Penulis )                   Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Kegiatan literasi diyakini oleh masyarakat di negara maju sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Sebagian masyarakatnya menganggap literasi sebagai hak azasi warga negara yang wajib difasilitasi negara. Literasi dapat memberikan peluang terhadap pembengaunan ekonomi dan social menuju kesejahteraan hidup baik secara individu dan masyarakat.          Manfaat literasi bagi manusia, akan membantu meningkatkan kemampuan kinerja otak, menambah wawasan, berfikir kritis, mengembangkan budi pekerti, pemahaman mengambil keputusan dan penggunaan waktu dengan baik. Melihat manfaatnya yang besar bagi manusia,  kegiatan literasi merupakan hal yang sangat penting. Pemerintah Indonesia telah berupaya mendo...

Menjadikan Guru GAUL ( Tinjauan Pemikiran Guru )

Gambar
  Guru Gaul ( Pexels.com/Andrea Piacquadio) Upaya Pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia tidak pernah surut. Kita bisa lihat dari kebijakan Pemerintah di sektor pendidikan baik yang bersifat langsung seperti pengadaan sarana dan prasarana sekolah, penyediaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), pengembangan kurikulum, penyediaan buku pelajaran, penyelenggaraan penataran guru, tunjangan Sertifikasi Guru, maupun yang bersifat tidak langsung, seperti pemberlakuan peraturan perundang-undangan, dari mulai UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan , sampai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 129A/U/2005 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan, Bahkan dalam RENSTRA DEPDIKNAS tahun 2005-2009, upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan lebih mengarah kepada tataran praktis yaitu mendorong semakin terjadinya perluasan inovasi pembelajaran dan akses masyarakat untuk lebih banyak berperan dan be...

Remaja bukan Anak Kecil Lagi ....

Gambar
  Di usia 10-12 tahun, kita akan melihat banyak perubahan besar pada anak dalam hal kemandirian, hanya saja, perubahan kali ini akan berbeda. "Hormon remaja mulai ‘bereaksi’ dan memberi sinyal pada alam bawah sadarnya bahwa pasangan masa depannya akan ia temukan di luar rumah ? Dalam kelompok sebayanya? Itu sebabnya, ia tidak lagi merasa perlu untuk memberitahu semua hal pada kita sebagai orang tuanya , seperti yang ia lakukan dulu saat kecil, ketika hidupnya masih amat bergantung pada kita sebagai orang tua. Buatlah Orang Tua adalah Teman  Anda coba untuk membuat remaja Anda mau bicara: 1. Buat rutinitas Bicaralah pada anak Anda secara teratur (tentang apa pun). Dengan begitu, ia akan merasa selalu punya waktu untuk berkomunikasi dengan Anda. Ciptakan rutinitas ngobrol di sore hari atau setelah makan malam sambil nonton televisi. Menciptakan momen yang baik untuk bicara akan membuat komunikasi Anda berdua mengalir lancar karena tidak terkesan dipaksakan. 2. Lakukan ...

“Keluarga sebagai Pondasi Pembentukan Jati Diri Remaja”

Gambar
  Komunikasi ( Pexels.com/Ketut Subiyanto) Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan ini di mana pun dan kapan pun, termasuk dalam lingkungan keluarga. Pembentukan komunikasi intensif, dinamis dan harmonis dalam keluarga pun menjadi dambaan setiap orang. Peranan keluarga terutama orangtua, menjadi amat penting bagi pembentukan karakter seorang anak, terlebih lagi bila anak tersebut mulai memasuki masa  remaja. Masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa anak-anak  menuju masa dewasa. Menurut definisi dari WHO (World Health Organi-zation)  mengatakan bahwa remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun. Masa remaja ini, diawali dengan pubertas. Pubertas adalah tahapan perkembangan manusia yang  mengawali masa remaja. “Seseorang mulai  memasuki masa puber ketika berumur 9-10 tahun dan akan berakhir pada umur berkisar  15-16  tahun”  (BKKBN, Modul 1 Kesehatan Reproduksi Remaja). Pada masa remaj...

Rojali, Rohana, dan Rohalus: Wajah Baru Pengunjung Mall di Tengah Daya Beli Lesu

Gambar
  Suasana di pusat perbelanjaan (mall) besar di kota-kota Indonesia pada akhir pekan masih ramai. Namun, sorak-sorai keramaian itu kerap tidak diiringi oleh denting kasir yang riuh. Yang terlihat justru dominasi tiga kelompok pengunjung khas:   Rojali   (Remaja Jalan Liat-liat),   Rohana   (Rombongan Hibur Anak), dan   Rohalus   (Remaja Hangout Liat-Liat Update Status). Fenomena ini menjadi cermin nyata tekanan ekonomi, gempuran belanja online, dan melemahnya daya beli kelas menengah. Remaja di Mall ( Pexels.com/Atahan Demir) Mengurai Fenomena "3R" di Mall: Rojali (Remaja Jalan Liat-Liat): Profil:  Didominasi remaja hingga dewasa muda (usia 15-25 tahun), sering berkelompok. Tujuan utama mereka bukan belanja, melainkan menghabiskan waktu luang, bertemu teman, sekadar jalan-jalan melihat-lihat display toko dan etalase ("liat-liat"). Ciri Khas:  Banyak menghabiskan waktu di area food court atau tempat duduk umum, berkeliling tanpa membawa banyak...

Peran Anak Muda dalam Politik dan Demokrasi Digital: Penggerak, Pengawas, dan Inovator

Gambar
  Di tengah derasnya arus teknologi, wajah demokrasi Indonesia mengalami transformasi signifikan. Anak muda, sebagai  digital natives , tidak lagi sekadar penonton pasif. Mereka muncul sebagai aktor kunci yang memanfaatkan ruang digital untuk menggerakkan perubahan, mengawasi kekuasaan, dan menciptakan inovasi dalam praktik berdemokrasi. Artikel ini mengulas peran strategis generasi muda dalam politik dan demokrasi digital, dilengkapi contoh konkret dan landasan referensi. Anak Muda Berpolitik (Pexels.com/Fauxels) 1.   Pendobrak Keterbatasan Akses: Partisipasi Politik Meluas Platform digital memangkas hambatan geografis dan birokrasi. Anak muda memanfaatkannya untuk: Mobilisasi Massa:  Kampanye sosial-politik seperti petisi daring (#TolakOmnibusLaw, #ReformasiDikorupsi) menyebar cepat, menggalang dukungan lintas daerah. Pendidikan Politik:  Konten kreatif di TikTok, Instagram Reels, atau podcast (e.g., @mudaberbicara, @kawalpemilu) menjelaskan isu kompleks (sepe...

Pasar Kerja Kehausan Talenta AI, Bootcamp Digital Jadi Pilihan Utama

Gambar
Revolusi industri 4.0 dan masifnya implementasi kecerdasan buatan (AI) memicu  ledakan permintaan terhadap AI Specialist . Namun, minimnya talenta berkualitas membuka peluang bagi solusi alternatif:  kursus online intensif model bootcamp seperti DQLab dan Coursera kini menjadi primadona  pelatihan praktis. Belajar AI jadi masif ( Pexels.com/Matheus Bertelli) Fakta Lonjakan Lowongan AI Data  LinkedIn Global Talent Trends 2024  mengungkapkan: lowongan  Machine Learning Engineer ,  Data Scientist , dan  AI Ethicist  tumbuh  >35% per tahun  secara global. Sementara  Laporan Masa Depan Pekerjaan 2024  World Economic Forum (WEF) menegaskan:  AI & Analitik Data adalah keterampilan paling kritis  yang dicari industri Indonesia hingga 2027. “Lulusan perguruan tinggi dengan spesialisasi AI masih langka, padahal sektor finansial hingga kesehatan sangat bergantung pada teknologi ini,”  tegas Dr. Anya Ratnawati, P...