google-site-verification: googled7eb6b0c81c08f42.html Ilmu Pengetahuan Sosial: Remaja bukan Anak Kecil Lagi ....

Translate

Kamis, 28 Agustus 2025

Remaja bukan Anak Kecil Lagi ....

 

Di usia 10-12 tahun, kita akan melihat banyak perubahan besar pada anak dalam hal kemandirian, hanya saja, perubahan kali ini akan berbeda. "Hormon remaja mulai ‘bereaksi’ dan memberi sinyal pada alam bawah sadarnya bahwa pasangan masa depannya akan ia temukan di luar rumah ? Dalam kelompok sebayanya? Itu sebabnya, ia tidak lagi merasa perlu untuk memberitahu semua hal pada kita sebagai orang tuanya , seperti yang ia lakukan dulu saat kecil, ketika hidupnya masih amat bergantung pada kita sebagai orang tua.

Buatlah Orang Tua adalah Teman 


Anda coba untuk membuat remaja Anda mau bicara:

1. Buat rutinitas Bicaralah pada anak Anda secara teratur (tentang apa pun). Dengan begitu, ia akan merasa selalu punya waktu untuk berkomunikasi dengan Anda.

Ciptakan rutinitas ngobrol di sore hari atau setelah makan malam sambil nonton televisi. Menciptakan momen yang baik untuk bicara akan membuat komunikasi Anda berdua mengalir lancar karena tidak terkesan dipaksakan.

2. Lakukan  di tempat yang nyaman  dan ambil kesempatan ini untuk mengajaknya bicara. Ajukan pertanyaan spesifik namun terbuka, seperti "Apa saja kejadian hari ini yang ingin kamu ceritakan pada mama ?

Jika yang Anda dapatkan hanyalah tatapan kosong dari si remaja Anda, tunggulah sejenak. Jika diberi ruang untuk bernapas sejenak, ia biasanya akan mulai bicara.

3. Lakukan lewat permainan karena ia merasa fokus pembicaraan tidak tertuju padanya. Saat makan malam, misalnya, lakukan permainan di mana setiap anggota keluarga harus mengatakan sesuatu yang baik dan tidak baik, yang terjadi hari itu.

Atau dengan lainnya, tuliskan beberapa pertanyaan di kertas, seperti “Hal apa yang paling mengganggumu?” Minta anak Anda mengambil satu buah kertas, dan minta ia untuk menjawab pertanyaan yang tertulis di kertas tersebut.

4. Ajukan banyak pertanyaan Ini bukan sekedar pertanyaan sederhana atau basa-basi, tetapi untuk menunjukkan pada dirinya cara berkomunikasi dua arah yang baik. Anda juga tak perlu sungkan memintanya untuk bertanya tentang hal-hal yang terjadi pada diri remaja anda hari ini. Hal ini akan mengajarkannya empati dan membuatnya lebih dekat pada anda, dan mungkin yang lainnya.

5. Memberi saran dalam diskusi anda dan si remaja anda dengan baik dan  cobalah menahan diri untuk tidak memberikan saran kecuali jika ia memintanya. Jika Anda terlalu cepat memberinya saran, ia mungkin akan merasa dihakimi dan akan menutup diri.

6. Perlu strategi untuk memberi nasehat Ya, pada akhirnya Anda memang perlu memberikan saran yang baik untuk anak Anda. Hanya saja, cobalah untuk melakukannya tidak dengan cara mengkhotbahinya. Jauh lebih efektif untuk menunggu dan katakana kemudian "Mama berpikir tentang apa yang kamu katakan, dan sepertinya Mama punya beberapa ide untuk masalah kamu. Mau dengar?" Setelah itu, ikuti dengan kalimat, "Apa pendapatmu tentang ide Mama?"

7. Siapkan solusi Jika Anda termasuk orang yang menggunakan transportasi publik untuk pulang bekerja, coba kirimkan SMS atau telepon anak Anda dalam perjalanan pulang. Percakapan singkat ini akan memberi Anda gambaran singkat tentang suasana hatinya saat itu. Dengan begitu, Anda akan punya lebih banyak waktu untuk berpikir tentang apapun yang mungkin perlu Anda tangani, hadapi, atau persiapkan, untuk menghadapi si remaja Anda setibanya di rumah


Tidak ada komentar: