Di usia 10-12 tahun, kita akan melihat
banyak perubahan besar pada anak dalam hal kemandirian, hanya saja, perubahan
kali ini akan berbeda. "Hormon remaja mulai ‘bereaksi’ dan memberi sinyal
pada alam bawah sadarnya bahwa pasangan masa depannya akan ia temukan di luar
rumah ? Dalam kelompok sebayanya? Itu sebabnya, ia tidak lagi merasa perlu untuk
memberitahu semua hal pada kita sebagai orang tuanya , seperti yang ia lakukan
dulu saat kecil, ketika hidupnya masih amat bergantung pada kita sebagai orang
tua.
Buatlah Orang Tua adalah Teman
Anda coba untuk membuat remaja Anda mau
bicara:
1. Buat rutinitas Bicaralah pada anak
Anda secara teratur (tentang apa pun). Dengan begitu, ia akan merasa selalu
punya waktu untuk berkomunikasi dengan Anda.
Ciptakan rutinitas ngobrol di sore hari atau
setelah makan malam sambil nonton televisi. Menciptakan momen yang baik untuk
bicara akan membuat komunikasi Anda berdua mengalir lancar karena tidak
terkesan dipaksakan.
2. Lakukan di tempat yang nyaman dan ambil kesempatan ini untuk mengajaknya bicara. Ajukan pertanyaan spesifik namun terbuka, seperti "Apa saja kejadian hari ini yang ingin kamu ceritakan pada mama ?
Jika yang Anda dapatkan hanyalah tatapan kosong dari si remaja Anda, tunggulah sejenak. Jika diberi ruang untuk bernapas sejenak, ia biasanya akan mulai bicara.
3. Lakukan lewat permainan karena ia
merasa fokus pembicaraan tidak tertuju padanya. Saat makan malam, misalnya,
lakukan permainan di mana setiap anggota keluarga harus mengatakan sesuatu yang
baik dan tidak baik, yang terjadi hari itu.
Atau dengan lainnya, tuliskan beberapa
pertanyaan di kertas, seperti “Hal apa yang paling mengganggumu?” Minta anak
Anda mengambil satu buah kertas, dan minta ia untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis di kertas tersebut.
4. Ajukan banyak pertanyaan Ini bukan
sekedar pertanyaan sederhana atau basa-basi, tetapi untuk menunjukkan pada
dirinya cara berkomunikasi dua arah yang baik. Anda juga tak perlu sungkan
memintanya untuk bertanya tentang hal-hal yang terjadi pada diri remaja anda
hari ini. Hal ini akan mengajarkannya empati dan membuatnya lebih dekat pada anda,
dan mungkin yang lainnya.
5. Memberi saran dalam diskusi anda dan
si remaja anda dengan baik dan cobalah
menahan diri untuk tidak memberikan saran kecuali jika ia memintanya. Jika Anda
terlalu cepat memberinya saran, ia mungkin akan merasa dihakimi dan akan
menutup diri.
6. Perlu strategi untuk memberi nasehat
Ya, pada akhirnya Anda memang perlu memberikan saran yang baik untuk anak Anda.
Hanya saja, cobalah untuk melakukannya tidak dengan cara mengkhotbahinya. Jauh
lebih efektif untuk menunggu dan katakana kemudian "Mama berpikir tentang
apa yang kamu katakan, dan sepertinya Mama punya beberapa ide untuk masalah
kamu. Mau dengar?" Setelah itu, ikuti dengan kalimat, "Apa pendapatmu
tentang ide Mama?"
7.
Siapkan solusi Jika Anda termasuk orang yang menggunakan transportasi publik
untuk pulang bekerja, coba kirimkan SMS atau telepon anak Anda dalam perjalanan
pulang. Percakapan singkat ini akan memberi Anda gambaran singkat tentang
suasana hatinya saat itu. Dengan begitu, Anda akan punya lebih banyak waktu
untuk berpikir tentang apapun yang mungkin perlu Anda tangani, hadapi, atau
persiapkan, untuk menghadapi si remaja Anda setibanya di rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar