Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. 2/3 wilayah negara ini adalah lautan, berjajar di atasnya belasan ribu pulau yang sambung -menyambung dari Sabang sampai Merauke. Terhampar garis pantai yang amat panjang, hutan tropis yang senantiasa menghijau karena terguyur hujan sepanjang tahun dengan berbagai satwa cantik di dalamnya dan puncak-puncak vulkanik yang mengintip di berbagai penjuru.
Pulau yang indah di Indonesia
(http://kabarunik-unik.blogspot.com/2012/07/tempat-paling-indah-di-indonesia)
Dalam berbagai literatur
keilmuan, disebutkan bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.500
pulau. Dari sekian banyak pulau itu, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui
bagaimana proses pembentukannya? Mengapa kita bisa memiliki penampang alam yang
sedemikian uniknya ini, yang jarang dimiliki oleh banyak negara lain? Untuk itu
marilah kita belajar bersama tentang proses terbentuknya Kepulauan Indonesia.
Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng (tectonic plate) adalah teori yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang sekarang kita diami.
Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi (namun juga kaya sumber daya mineral). Padahal Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng besar dunia (Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan Pasifik).
Lempeng-lempeng itu selalu
bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka
energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada
banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar
yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak
hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras.
Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya
kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas
lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear), terbentuknya kepulauan
Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi
tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur
dan lempeng Asia dari utara.
Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi itu
terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia
merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire,
sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar