Kronologi Perang Dunia II: Dari Invasi Polandia hingga Menyerahnya Jepang

Gambar
  Pertempuran di Eropa dimulai dengan serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam wakktu singkat serangan kilat Jerman dapat menguasai sebagain besar Polandia. Inggris    dan Perancis menyatakan perang terhadap Jermanpada tanggal 3 September 1939 , tetapi tidak bisa menolong Polandia dari serbuan Jerman. Polandia menyerah dan negara tersebut diduduki Jerman bersama Uni Soviet di bagian Timur. Pada tanggal 10 Mei 1940 tanpa ada pernyataan perang , Jerman menyerbu Belanda, Belgia, Luxembrug dan kemudian Perancis. Ketika pada awal Juni 1940 Jerman bersiap untuk menyerbu Perancis melalui kota Sedan , Italia menyatakan perang kepada Inggris dan Perancis pada tanggal 10 Juni 1940. Perancis yang diserang dari Utara dan Selatan tidak dapat bertahan dan dan Jederal de Gaulle membentuk pemerintahan pengasing di London. Aliansi Militer Jerman-Italia-Jepang ( Encharta , 2006) Pertempuran di front barat dilanjutkan oleh Jerman dengan menyerang Inggris.  Ket...

Dampak Globalisasi Terhadap Masyarakat

 

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Pola Komunikasi yang berubah (Pexels.com/Cottombro)


Perilaku atau kebiasaan masyarakat Indonesia mengalami perubahan adanya pembangunan.  Perubahan itu disesuaikan dengan pembangunan yang dilakukan secara bertahap berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan GBHN . Perubahan perilaku masyarakat dapat dilihat dalam bahasa , kesenian, kebudayaan , agama dan hukum seperti dalam uraian dibawah ini :

·       Bahasa

Kemajemukan bahasa di Indonesia menimbulkan kebutuhan akan adanya sebuah bahasa persatuan  yang dapat digunakan diseluruh pelosok wilayah  Indonesia. Kebutuhan adanya bahasa persatuan inilah mendorong diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai  Bahasa Nasional pada Konggres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928  di Jakarta. Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan Bahasa Melayu Tinggi yang waktu itu aktif digunakan sebagai bahasa percakapan di daerah Sumatera Utara dan Riau. Dalam UUD 1945 Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa Negara. Sejalan dengan itu, sejak diremikannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 , bahasa Indonesia dipakai dalam administrasi negara, perundang-undangan dan pertemuan-pertemuan resmi.  Bahasa Indonesia tersebut merupakan perilaku masyarakat Indonesia yang majemuk dan mempunyai bahasa yang berbeda, untuk menggunakan bahasa baru sebagai bentuk perilaku dan kebudayaan baru.

 

·       Kesenian dan Kebudayaan

Banyak suku bangsa di Indonesia yang masih banyak mempertahankan dan memelihara tradisi , bahasa daerah dan dialeknya. Keadaan ini menciptakan kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Kebiasaan  dan tradisi atau adat istiadat di Indonesia bervariasi dari daerah kedaerah, tergantung pada latar belakang agaman dan warisan budaya yang masih dipertahankan  oleh masing-masing suku bangsa. Seperti yang masih terjadi di Jawa , perkawinan adat seringkali disertai dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukan wayang kulit ini menceriterakan kepahlawanan yang latar belakang agama hindu , tetapi pesan yang disampaikan telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman  misalnya siar islam. Misalnya pada zaman Belanda , pertunjukan wayang sering dipergunakan sebagai alat penggerak rakyat untuk berjuang melawan pemerintah Belanda. Begitupun gamelan dan tembang pengiring tarian Jawa atau Sunda berbeda dengan gamelan dan tembang pengiring tarian Bali. Kerajianan kain batik dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia , masing-masing daerah menampilkan corak yang berbeda pula. Daerah yang banyak menghasilkan kain batik dengan corak dan motik yang bermacam-macam antara lain Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Madura, Probolinggo, Palembang , dan Banjarmasin.


Kain tenun yang dihasilkan di berbagai daerah di Indonesia juga berbeda-beda , misalnya pengrajin kain tenun ikat dari Bali, Lampung, Sumatera Utara , Nusa Tenggara Barat,  dan Sumatera Barat. Dibeberapa daerah di Indonesia masih banyak yang menghasilkan berbagai macam kerajinan tangan yang khas misalnya seni ukir yang indah dari Jepara , patung Bali yang terkenal, patung kayu yang menarik dari Suku Asmad Papua, seni kerajinan bordir dari Tasikmalaya, kerajinan kulit dari Garut dan sebagainya.

Kesenian dan budaya diatas kini hampir tergantikan dengan kebudayaan baru meskipun mulai dilestarikan kembali keberadaannya oleh pemerintah . Ada dua kelompok masyarakat menanggap hal tersebut yaitu masyarakat yang masih menggunakan kesenian dan kebudayaan tersebut dan masyarakat yang mulai menggantikan kebudayaan tersebut dengan kebudayaan lain yang baru.

 

·       Agama

Pembangunan disektor agama termasuk salah satu tujuan pembangunan yang diutamakan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.  Agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan beragama di Indonesia, maka pemerintah telah menciptakan kegiatan pembangunan dan membantu perbaikan tempat-tempat ibadah berbagai macam agama di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu penduduk yang sebagaian besar beragama Islam. Hal ini tidak berarti bahwa agama dan kepercayaan lain dilarang karena  kebebasan untuk menjalankan ibadah dijamin dalam UUD 1945. Saling menghormati dan toleransi antar umat beragama sangat baik sehingga kehidupan beragama masing-masing pemeluk agama yang berbeda dapat hidup rukun dan berdampingan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain agama Islam agama yang diakui pemerintah Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hucu.

 

·       Hukum

Perilaku  masyarakat kita juga dipengaruhi hukum yang ada di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia di bidang hukum antara lain berkembangnya sistem hukum , pluralisme hukum dan hukum positif di Indonesia.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain, perkembangan IPTEK yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Kelompok-kelompok atau organisasi yang bersifat kedaerahan, kekeluargaan, paguyuban, pada era globalisasi ini berganti menjadi model persatuan yang sangat berbeda. Persatuan-persatuan dewasa ini lebih bercirikan kepada adanya persamaan profesi, hobi, bakat dan lain sebagainya. Maka tak jarang kita jumpai jenis-jenis persatuan, ikatan, atau perhimpunan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan ikatan-ikatan profesi lainnya yang sejenis.

Implikasi secara sosiologis dari perubahan hubungan hal di atas, sangat dirasakan oleh masyarakat yang terbawa arus urbanisasi. Masyarakat urban dengan karakter profesional yang menjadi ciri utamanya, sangat membutuhkan dengan penguasaan terhadap teknologi. Dan teknologi ini adalah alat  utama dan prasyarat yang harus dimiliki seseorang untuk mampu berkompetisi pada era ini.

Sedangkan masyarakat desa, dengan karakter sosiologis yang tradisional, dengan kekerabatan, kedaerahan, dan minus penguasaan teknologi, cepat atau lambat, tentu akan membuat mereka sebagai komunitas kota yang terpinggirkan dan terasing secara sosial. Dari sinilah awal bermunculannya angka penganguran yang terjadi di kota-kota besar  , yang merupakan dampak dari globalisasi.

Perilaku atau kebiasaan masyarakat Indonesia mengalami perubahan adanya pembangunan.  Perubahan itu disesuaikan dengan pembangunan yang dilakukan secara bertahap berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan GBHN . Perubahan perilaku masyarakat dapat dilihat dalam bahasa , kesenian, kebudayaan , agama dan hukum seperti dalam uraian dibawah ini :

·       Bahasa

Kemajemukan bahasa di Indonesia menimbulkan kebutuhan akan adanya sebuah bahasa persatuan  yang dapat digunakan diseluruh pelosok wilayah  Indonesia. Kebutuhan adanya bahasa persatuan inilah mendorong diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai  Bahasa Nasional pada Konggres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928  di Jakarta. Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan Bahasa Melayu Tinggi yang waktu itu aktif digunakan sebagai bahasa percakapan di daerah Sumatera Utara dan Riau. Dalam UUD 1945 Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa Negara. Sejalan dengan itu, sejak diremikannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 , bahasa Indonesia dipakai dalam administrasi negara, perundang-undangan dan pertemuan-pertemuan resmi.  Bahasa Indonesia tersebut merupakan perilaku masyarakat Indonesia yang majemuk dan mempunyai bahasa yang berbeda, untuk menggunakan bahasa baru sebagai bentuk perilaku dan kebudayaan baru. 

·       Kesenian dan Kebudayaan

Banyak suku bangsa di Indonesia yang masih banyak mempertahankan dan memelihara tradisi , bahasa daerah dan dialeknya. Keadaan ini menciptakan kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Kebiasaan  dan tradisi atau adat istiadat di Indonesia bervariasi dari daerah kedaerah, tergantung pada latar belakang agaman dan warisan budaya yang masih dipertahankan  oleh masing-masing suku bangsa. Seperti yang masih terjadi di Jawa , perkawinan adat seringkali disertai dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukan wayang kulit ini menceriterakan kepahlawanan yang latar belakang agama hindu , tetapi pesan yang disampaikan telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman  misalnya siar islam. Misalnya pada zaman Belanda , pertunjukan wayang sering dipergunakan sebagai alat penggerak rakyat untuk berjuang melawan pemerintah Belanda. Begitupun gamelan dan tembang pengiring tarian Jawa atau Sunda berbeda dengan gamelan dan tembang pengiring tarian Bali. Kerajianan kain batik dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia , masing-masing daerah menampilkan corak yang berbeda pula. Daerah yang banyak menghasilkan kain batik dengan corak dan motik yang bermacam-macam antara lain Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Madura, Probolinggo, Palembang , dan Banjarmasin.

Kain tenun yang dihasilkan di berbagai daerah di Indonesia juga berbeda-beda , misalnya pengrajin kain tenun ikat dari Bali, Lampung, Sumatera Utara , Nusa Tenggara Barat,  dan Sumatera Barat. Dibeberapa daerah di Indonesia masih banyak yang menghasilkan berbagai macam kerajinan tangan yang khas misalnya seni ukir yang indah dari Jepara , patung Bali yang terkenal, patung kayu yang menarik dari Suku Asmad Papua, seni kerajinan bordir dari Tasikmalaya, kerajinan kulit dari Garut dan sebagainya.

Kesenian dan budaya diatas kini hampir tergantikan dengan kebudayaan baru meskipun mulai dilestarikan kembali keberadaannya oleh pemerintah . Ada dua kelompok masyarakat menanggap hal tersebut yaitu masyarakat yang masih menggunakan kesenian dan kebudayaan tersebut dan masyarakat yang mulai menggantikan kebudayaan tersebut dengan kebudayaan lain yang baru. 

·       Agama

Pembangunan disektor agama termasuk salah satu tujuan pembangunan yang diutamakan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.  Agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan beragama di Indonesia, maka pemerintah telah menciptakan kegiatan pembangunan dan membantu perbaikan tempat-tempat ibadah berbagai macam agama di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu penduduk yang sebagaian besar beragama Islam. Hal ini tidak berarti bahwa agama dan kepercayaan lain dilarang karena  kebebasan untuk menjalankan ibadah dijamin dalam UUD 1945. Saling menghormati dan toleransi antar umat beragama sangat baik sehingga kehidupan beragama masing-masing pemeluk agama yang berbeda dapat hidup rukun dan berdampingan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain agama Islam agama yang diakui pemerintah Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hucu. 

·       Hukum

Perilaku  masyarakat kita juga dipengaruhi hukum yang ada di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia di bidang hukum antara lain berkembangnya sistem hukum , pluralisme hukum dan hukum positif di Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Tanah? Pengertian, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Filosofi 'Ikigai' ala Jepang: Benarkah Kunci Hidup Bahagia & Sukses di Usia Muda?

Meningkatkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus