Dampak Globalisasi Terhadap Masyarakat
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir
masyarakat faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan
baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti
bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
![]() |
| Pola Komunikasi yang berubah (Pexels.com/Cottombro) |
Perilaku
atau kebiasaan masyarakat Indonesia mengalami perubahan adanya
pembangunan. Perubahan itu disesuaikan
dengan pembangunan yang dilakukan secara bertahap berdasarkan Pancasila, UUD
1945 dan GBHN . Perubahan perilaku masyarakat dapat dilihat dalam bahasa ,
kesenian, kebudayaan , agama dan hukum seperti dalam uraian dibawah ini :
· Bahasa
Kemajemukan
bahasa di Indonesia menimbulkan kebutuhan akan adanya sebuah bahasa
persatuan yang dapat digunakan diseluruh
pelosok wilayah Indonesia. Kebutuhan
adanya bahasa persatuan inilah mendorong diresmikannya Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional pada Konggres
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 di
Jakarta. Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan Bahasa Melayu Tinggi yang
waktu itu aktif digunakan sebagai bahasa percakapan di daerah Sumatera Utara
dan Riau. Dalam UUD 1945 Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa
Negara. Sejalan dengan itu, sejak diremikannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus
1945 , bahasa Indonesia dipakai dalam administrasi negara, perundang-undangan
dan pertemuan-pertemuan resmi. Bahasa
Indonesia tersebut merupakan perilaku masyarakat Indonesia yang majemuk dan
mempunyai bahasa yang berbeda, untuk menggunakan bahasa baru sebagai bentuk
perilaku dan kebudayaan baru.
·
Kesenian dan Kebudayaan
Banyak suku bangsa di Indonesia yang masih banyak mempertahankan dan memelihara tradisi , bahasa daerah dan dialeknya. Keadaan ini menciptakan kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Kebiasaan dan tradisi atau adat istiadat di Indonesia bervariasi dari daerah kedaerah, tergantung pada latar belakang agaman dan warisan budaya yang masih dipertahankan oleh masing-masing suku bangsa. Seperti yang masih terjadi di Jawa , perkawinan adat seringkali disertai dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukan wayang kulit ini menceriterakan kepahlawanan yang latar belakang agama hindu , tetapi pesan yang disampaikan telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman misalnya siar islam. Misalnya pada zaman Belanda , pertunjukan wayang sering dipergunakan sebagai alat penggerak rakyat untuk berjuang melawan pemerintah Belanda. Begitupun gamelan dan tembang pengiring tarian Jawa atau Sunda berbeda dengan gamelan dan tembang pengiring tarian Bali. Kerajianan kain batik dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia , masing-masing daerah menampilkan corak yang berbeda pula. Daerah yang banyak menghasilkan kain batik dengan corak dan motik yang bermacam-macam antara lain Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Madura, Probolinggo, Palembang , dan Banjarmasin.
Kain tenun
yang dihasilkan di berbagai daerah di Indonesia juga berbeda-beda , misalnya
pengrajin kain tenun ikat dari Bali, Lampung, Sumatera Utara , Nusa Tenggara
Barat, dan Sumatera Barat. Dibeberapa
daerah di Indonesia masih banyak yang menghasilkan berbagai macam kerajinan
tangan yang khas misalnya seni ukir yang indah dari Jepara , patung Bali yang
terkenal, patung kayu yang menarik dari Suku Asmad Papua, seni kerajinan bordir
dari Tasikmalaya, kerajinan kulit dari Garut dan sebagainya.
Kesenian
dan budaya diatas kini hampir tergantikan
dengan kebudayaan baru meskipun mulai dilestarikan kembali keberadaannya
oleh pemerintah . Ada dua kelompok masyarakat menanggap hal tersebut yaitu
masyarakat yang masih menggunakan kesenian dan kebudayaan tersebut dan
masyarakat yang mulai menggantikan kebudayaan tersebut dengan kebudayaan lain
yang baru.
·
Agama
Pembangunan
disektor agama termasuk salah satu tujuan pembangunan yang diutamakan guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan
dalam kehidupan beragama di Indonesia, maka pemerintah telah menciptakan
kegiatan pembangunan dan membantu perbaikan tempat-tempat ibadah berbagai macam
agama di Indonesia.
Indonesia
merupakan salah satu penduduk yang sebagaian besar beragama Islam. Hal ini
tidak berarti bahwa agama dan kepercayaan lain dilarang karena kebebasan untuk menjalankan ibadah dijamin
dalam UUD 1945. Saling menghormati dan toleransi antar umat beragama sangat
baik sehingga kehidupan beragama masing-masing pemeluk agama yang berbeda dapat
hidup rukun dan berdampingan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain agama
Islam agama yang diakui pemerintah Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu,
Budha, dan Kong Hucu.
·
Hukum
Perilaku masyarakat kita juga dipengaruhi hukum yang
ada di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia
di bidang hukum antara lain berkembangnya sistem hukum , pluralisme hukum dan
hukum positif di Indonesia.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya
kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain, perkembangan
IPTEK yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada
kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka
negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada
masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.
Kelompok-kelompok
atau organisasi yang bersifat kedaerahan, kekeluargaan, paguyuban, pada era
globalisasi ini berganti menjadi model persatuan yang sangat berbeda.
Persatuan-persatuan dewasa ini lebih bercirikan kepada adanya persamaan
profesi, hobi, bakat dan lain sebagainya. Maka tak jarang kita jumpai
jenis-jenis persatuan, ikatan, atau perhimpunan seperti Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan ikatan-ikatan profesi lainnya
yang sejenis.
Implikasi
secara sosiologis dari perubahan hubungan hal di atas, sangat dirasakan oleh
masyarakat yang terbawa arus urbanisasi. Masyarakat urban dengan karakter
profesional yang menjadi ciri utamanya, sangat membutuhkan dengan penguasaan
terhadap teknologi. Dan teknologi ini adalah alat utama dan prasyarat yang harus dimiliki
seseorang untuk mampu berkompetisi pada era ini.
Sedangkan masyarakat desa,
dengan karakter sosiologis yang tradisional, dengan kekerabatan, kedaerahan,
dan minus penguasaan teknologi, cepat atau lambat, tentu akan membuat mereka
sebagai komunitas kota yang terpinggirkan dan terasing secara sosial. Dari
sinilah awal bermunculannya angka
penganguran yang terjadi di kota-kota besar
, yang merupakan dampak dari globalisasi.
Perilaku
atau kebiasaan masyarakat Indonesia mengalami perubahan adanya
pembangunan. Perubahan itu disesuaikan
dengan pembangunan yang dilakukan secara bertahap berdasarkan Pancasila, UUD
1945 dan GBHN . Perubahan perilaku masyarakat dapat dilihat dalam bahasa ,
kesenian, kebudayaan , agama dan hukum seperti dalam uraian dibawah ini :
· Bahasa
Kemajemukan bahasa di Indonesia menimbulkan kebutuhan akan adanya sebuah bahasa persatuan yang dapat digunakan diseluruh pelosok wilayah Indonesia. Kebutuhan adanya bahasa persatuan inilah mendorong diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional pada Konggres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan Bahasa Melayu Tinggi yang waktu itu aktif digunakan sebagai bahasa percakapan di daerah Sumatera Utara dan Riau. Dalam UUD 1945 Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa Negara. Sejalan dengan itu, sejak diremikannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 , bahasa Indonesia dipakai dalam administrasi negara, perundang-undangan dan pertemuan-pertemuan resmi. Bahasa Indonesia tersebut merupakan perilaku masyarakat Indonesia yang majemuk dan mempunyai bahasa yang berbeda, untuk menggunakan bahasa baru sebagai bentuk perilaku dan kebudayaan baru.
·
Kesenian dan Kebudayaan
Banyak suku bangsa di Indonesia yang masih banyak mempertahankan dan memelihara tradisi , bahasa daerah dan dialeknya. Keadaan ini menciptakan kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Kebiasaan dan tradisi atau adat istiadat di Indonesia bervariasi dari daerah kedaerah, tergantung pada latar belakang agaman dan warisan budaya yang masih dipertahankan oleh masing-masing suku bangsa. Seperti yang masih terjadi di Jawa , perkawinan adat seringkali disertai dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukan wayang kulit ini menceriterakan kepahlawanan yang latar belakang agama hindu , tetapi pesan yang disampaikan telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman misalnya siar islam. Misalnya pada zaman Belanda , pertunjukan wayang sering dipergunakan sebagai alat penggerak rakyat untuk berjuang melawan pemerintah Belanda. Begitupun gamelan dan tembang pengiring tarian Jawa atau Sunda berbeda dengan gamelan dan tembang pengiring tarian Bali. Kerajianan kain batik dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia , masing-masing daerah menampilkan corak yang berbeda pula. Daerah yang banyak menghasilkan kain batik dengan corak dan motik yang bermacam-macam antara lain Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Madura, Probolinggo, Palembang , dan Banjarmasin.
Kain tenun
yang dihasilkan di berbagai daerah di Indonesia juga berbeda-beda , misalnya
pengrajin kain tenun ikat dari Bali, Lampung, Sumatera Utara , Nusa Tenggara
Barat, dan Sumatera Barat. Dibeberapa
daerah di Indonesia masih banyak yang menghasilkan berbagai macam kerajinan
tangan yang khas misalnya seni ukir yang indah dari Jepara , patung Bali yang
terkenal, patung kayu yang menarik dari Suku Asmad Papua, seni kerajinan bordir
dari Tasikmalaya, kerajinan kulit dari Garut dan sebagainya.
Kesenian dan budaya diatas kini hampir tergantikan dengan kebudayaan baru meskipun mulai dilestarikan kembali keberadaannya oleh pemerintah . Ada dua kelompok masyarakat menanggap hal tersebut yaitu masyarakat yang masih menggunakan kesenian dan kebudayaan tersebut dan masyarakat yang mulai menggantikan kebudayaan tersebut dengan kebudayaan lain yang baru.
·
Agama
Pembangunan
disektor agama termasuk salah satu tujuan pembangunan yang diutamakan guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Agar tercipta keharmonisan dan keseimbangan
dalam kehidupan beragama di Indonesia, maka pemerintah telah menciptakan
kegiatan pembangunan dan membantu perbaikan tempat-tempat ibadah berbagai macam
agama di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu penduduk yang sebagaian besar beragama Islam. Hal ini tidak berarti bahwa agama dan kepercayaan lain dilarang karena kebebasan untuk menjalankan ibadah dijamin dalam UUD 1945. Saling menghormati dan toleransi antar umat beragama sangat baik sehingga kehidupan beragama masing-masing pemeluk agama yang berbeda dapat hidup rukun dan berdampingan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain agama Islam agama yang diakui pemerintah Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hucu.
·
Hukum
Perilaku masyarakat kita juga dipengaruhi hukum yang
ada di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia
di bidang hukum antara lain berkembangnya sistem hukum , pluralisme hukum dan
hukum positif di Indonesia.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar