Perubahan Budaya di Era Globalisasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Masyarakat sebagai obyek perubahan tentunya akan
mengalami akibat adanya perubahan social budaya dalam globalisasi baik secara
individu maupun sosial. Hal ini karena pada dasarnya tata nilai modern pada
individu harus melembaga pula pada suatu lembaga sosial yang modern . Perubahan-perubahan dalam masyarakat baik
bentuk, jenis, maupun unsur akan
meninggalkan suatu kondisi tradisi antara yang lama dan yang baru. Dengan demikian kondisi saat ini merupakan suatu proses perubahan dari masa lampau dan
akan mengalami perubahan dan akan membentu keadaan baru dimasa depan. Dalam
materi ini akan kita bahas globalisasi
dan dampaknya terhadap perubahan sosial dan budaya dalam perilaku di masyarakat.
Masyarakat cenderung kompetitif (Encharta 2006)
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang
muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang,
mulai dari para pakar ekonomi sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi
tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana
berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak
bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi,
pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain.
Konsep akan globalisasi menurut Robertson
(1992) , mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan
peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi
global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia
dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran
dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai
sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan
dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.
Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan
masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah
terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah
Eropa
Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara
intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui
media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal
ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan
1.
Berkembangnya pertukaran
kebudayaan internasional.
2.
Penyebaran prinsip
multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di
luar kebudayaannya.
3.
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4.
Semakin banyaknya imigrasi dari
suatu negara ke negara lain.
5.
Berkembangnya
mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan
lain lain.
6.
Bertambah
banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Sebuah
fenomena globalisisasi dengan beberapa karakteristik antara lain ;
1.
Urbanisasi secepat kilat,
2.
Penanaman modal besar-besaran,
3.
Produksi besar-besaran, dan
4.
Teknologi maju.
Walaupun resistensi yang
dilakukan beberapa negara berkembang terhadap globalisasi ini begitu kuat,
namun tak satu pun negara mampu membendung arus deras tersebut. Salah satu ciri
kemasyarakatan yang sangat jelas dari pengaruh globalisasi ini adalah urbanisasi.
Secara sederhana urbanisasi diartikan sebagai perpindahan masyarakat yang
terkonsentrasi ke daerah perkotaan, yang diikuti dengan semakin
termarginalkannya aktivitas ekonomi yang berada di pedesaan. Inilah salah satu
motif (ekonomi) dari perpindahan secara masif penduduk desa ke kota.
M. Dawam Rahardjo (2000)
menyebutkan pada fenomena globalisasi ini, adanya perubahan hubungan sosial
dalam masyarakat. Jika pada tempo dulu hubungan
sosial banyak dipengaruhi oleh sentimen primordialisme, keluarga, kekerabatan,
hubungan darah, dan lain sebagainya yang dikategorikan Dawam sebagai
hubungan sosial tradisional. Pada era
globalisasi ini, semua hubungan sosial
itu diambil alih oleh adanya persamaan pekerjaan, profesi, minat, bakat, hobi,
dan lain sebagainya yang tidak memiliki ikatan sebagaimana ikatan tradisional
di awal. Akibat dari hubungan sosial ini menghasilkan sebuah kelas sosial
baru, yaitu kelas sosial menengah yang banyak dicirikan oleh masyarakat
profesional.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar