Kita masih ingat bencana tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 silam. Bencana itu terjadi setelah sebuah gempa dahsyat dengan kekuatan 8,9 Skala Richter. Sistem keamanan darurat Jepang, saat terjadi tsunami, tampak bekerja dengan bagus memberi peringatan kepada rakyatnya. Namun, tampaknya sistem peringatan dini itu masih kalah cepat dengan peringatan yang disampaikan oleh kelompok ikan oar (oarfish).
Ikan Qarfish (http://cdn.abclocal.go.com/images/kabc/cms_exf_2007/news/bizarre/101202_malibu_oarfish_03.jpg ) |
Oarfish
termasuk ke dalam family Regalecidae yang memiliki empat spesies. Salah satu
spesies, Regalecus Glesne, pernah masuk ke dalam Guinnes Book of World Record
karena pernah ditemukan seekor yang hidup dengan panjang tubuh hingga mencapai
11 meter (36 kaki).
Tanda-tanda bencana gempa, sepertinya telah dirasakan
seminggu sebelum kejadian oleh sekelompok oarfish. Kawanan ikan itu ditemukan
terdampar di pantai Jepang, seminggu sebelum tsunami menyapu kawasan pantai
timur Jepang.
Kejadian itu, dituliskan oleh laman dailyonigiri.com. Laman
itu menuliskan, seminggu sebelum terjadinya gempa besar dan tsunami itu,
ditemukan banyak oarfish yang tersapu di daratan pantai Jepang dan sebagian
tersangkut di jaring nelayan. Sebelumnya, laman The Telegraph juga pernah
memuat artikel tentang oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa
besar di Cili dan Haiti pada 2010 silam.
Yang menarik, Oarfish ini diduga
bisa mendeteksi terjadinya gempa besar. Mengapa
demikian?
Oarfish biasanya tinggal di laut dengan kedalaman 1 km
(lebih dari 3.000 kaki). Jenis
ikan ini sangat jarang ditemukan hidup di laut dengan kedalaman kurang dari 200
meter dari permukaan laut. Ikan
ini bisa tumbuh dengan panjang lebih kurang 17 meter (56 kaki).
Menurut kebiasaan kuno Jepang,
ikan ini berenang ke permukaan dan pantai sebagai pertanda datangnya gempa
bumi. Selain itu, juga terdapat teori ilmiah yang mengatakan binatang lebih
sensitif bergerak ke permukaan dari pada manusia.
Beberapa ilmuan percaya ikan yang hidup di laut dalam
sangat sensitif terhadap gerakan bumi dan biasanya selalu mendahului terjadinya
gempa bumi. Meski demikian, kebanyakan ahli gempa tidak melihat hubungan ilmiah
antara fenomena oarfish dengan gempa bumi.
Tapi, apakah mungkin ikan-ikan itu mengetahui apa yang
terjadi di bawah permukaan? Pada zaman kuno, ketika belum memiliki peralatan
yang canggih, orang-orang Jepang mempercayai beberapa ikan, terutama lele,
sebagai pertanda akan terjadinya bencana gempa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar