“Kerajaan Sriwijaya: Pusat Agama Buddha dan Kerajaan Maritim Tertua di Nusantara”
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke 7 Masehi , pusat kerajaan Sriwijaya di daerah Palembang (pendapat Codes dan DR. Sukmono). Kerajaan Sri Wijaya merupakan pusat agama Budha di Asia Tenggara , seperti yang diberitakan I Tsing seorang musafir Cina yang belajar paramasastra Sanskerta di Sriwijaya.
(http://sugionosejarah.wordpress.com/2011/11/05/kerajaan-sriwijaya-2)
Beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya :
a) Prasasti Kedukan
Bukit
Merupakan prasasti tertua di Sriwijaya tertulis tahun 605 C ( 683 M) . Isinya : suatu perjalanan suci untuk mendapatkan Siddhayatra , naik perahu berangkat dari Minaga Tamwan , membawa tentara 20.000 orang sebagian naik perahu sebagian jalan darat dengan suka cita dan menjadikan makmur karena pemilikan Siddhayatra oleh Sriwijaya.
b) Prasasti Talang
Tuo
Bertuliskan tahun
606 C ( 684M) , isinya Dapunta Hyang Sri Jaya Naga membuat Taman Criksetra
untuk kebahagiaan makluk. Hal yang menyebabkan terbangunnya pikitan akan bodhi
tidak terpisahnya Triratna akan naik tingkat lambat-lambat menuju terhentinya
kelahiran kembali dan tercapailah nirwana.
c) Prasasti Kota
kapur Di Bangka , tahun 608 C (684 M)
Isinya berupa ancaman kepada yang berontah terhadap Sriwijaya dan yang tunduk
akan mendapatkan kebahagiaan.
d) Prasasti Telaga
Batu Prasasti ini menyebutkan nama Sriwijaya dan memakai istilah Kedatuan serta
menyebut urutan putra raja ialah Yuwaraja (putra mahkota) , Pratiyuwaraja
(putra mahkota lebih muda) dan Rajakuara (putra lainnya)
e) Prasasti Ligor ,
terdapat di tanah genting Kra , tahun 755 M terdapat tulisan didepan dan
belakang , Sisi A isinya Raja Sriwijaya membangun tiga bangunan suci dari batu
bata merah untuk Budha , Awalokakiteswara dan Wajrapani , serta tiga stupa
didirikan oleh jayaanta . Sisi B isinya Raja Visnu dan Sri Maharaja Sailendra
“ Berdasarkan Prasasti Ligor , Kerajaan Sriwijaya menguasai Selat Malaka.
f) Prasasti Karang
Brahi
g) Prasasti Bukit
Siguntang
h) Prasasti Palas
Pasemah
Sumber
lain mengenai Sriwijaya ialah berita dari Cina , Arab dan India. Kesimpulan berita
I Tsing ialah :
1.
Sriwijaya maju dalam hal
agama Budha , I Tsing belajar bahasa Sanskerta selama enam bulan
2. Pwelayaran sudah
maju , sebab ada kapal-kapal ke India
3. Pusat dagang ,
kapal yang ditumpangi I Tsing tidak langsung ke Tiongkok
4.
Di Sriwijaya ada pula Budhis
yang dipengaruhi Tantrisme
5. Akhir abad 7
Sriwijaya sudah menguasai Jambi, Tulang bawang dan Lampung
6. Sriwijaya banyak
menganut Budha Mahayana sedang di jambi yang menganut mahayana sedikit
Faktor yang menguntungkan
perkembangan Sriwijaya , menjadi kerajaan besar , maritim nasional Indonesia
yaitu :
a)
Faktor geografis , letaknya
strategia antara jalur perdagangan Tiongkok dan India
b)
Muara sungai di Sumatera
lebar dan landai sehingga mudah di
dilayari
c) Sumatera banyak menghasilkan penyu , gading, kapur barus dan lain-lain
Perkembangan Kerajaan
sriwijaya menjadi Kerajaan maritim sebagai serikut :
a) Tahap pertama
masih agraris dan daerahnya baru Sumatera tahun 683 – 750 M , Tulang bawang ,
Jambi (Prasasti Karang Berahi , tahun
686) , Bangka dapat mereka kuasai.
b) Tahap dua telah
mengusahakan maritim daerahnya sampai Malaka
tahun 750 – 1000 M , Daerah Kedah dan Tanah Genting Kra dapat mereka
kuasai (Prasasti Ligor A dan B , tertulis tahun 775 M
c) Tahap tiga sudah menginternasional dan terutama bersifat maritim mengalami masa kejayaan tahun 1000 – 1200 M. Kerajaan sriwijaya terus mengalami perluasan , raja yang terkenal Balaputradewa. Balaputradewa merupakan keturunan dari dinasti Syailendra. Sriwijaya merupakan pusat agama Budha Mahayana di Asia Tenggara. Pendeta Budha yang terkenal adalah Sakyakirti , banyak mahasiswa datang ke Sriwijaya mendalami agam Budha sebelum belajar lebih lanjut ke India. Sriwijaya pusat perdagangan sebagai wilayah pelabuhan dilewati banyak kapal –kapal dagang dan mendapat pemasukan pajak . Barang yang diperdagangkan : gading, kayu manis, rempah-rempah, kemenyan, emas dan sebagainya.
d) Tahap empat ,
tahap keruntuhan karena persaingan dengan Majapahit dan islam , akhirnya
dikalahkan Majapahit tahun 1377 M. Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada
abad ke 10 setelah terjadinya persaingan ekonomi dengan Kerajaan Medang di Jawa
Timur, Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Colamandala , namun
akhirnya terjadi permusuhan pada tahun 1023 dan 1068 Colamandala menyerang
Sriwijaya. Walaupun tidak menghancurkan Srowijaya namun dapat memperlemah
pemerintahan Sriwijaya. Kerajaan Singasari di Jawa Timur menyerang ke Sriwijaya
dengan Ekspedisi Pamalayu ( 1275). Serangan hebat dilakukan Kerajaan Majapahit
pada tahun 1377 , kemungkinan besar sebagai penentu untuk mengakiri riwayat
Sriwijaya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar