google-site-verification: googled7eb6b0c81c08f42.html Ilmu Pengetahuan Sosial: Bagaimana Kita Mengenal dan Memahami Diri Sendiri ?

Translate

Kamis, 14 Agustus 2025

Bagaimana Kita Mengenal dan Memahami Diri Sendiri ?

Memperhatikan judul di atas muncul pertanyaan yang mengelitik hati, sudahkah anda mengenal diri anda sendiri ? Apabila hal itu ditanyakan kepada anda, apa jawaban anda ? Jika jawabannya sudah , sejauh mana anda mengenal diri anda ? jika jawabannya tidak bukankah suatu keanehan jika kita tidak mengenal diri sendiri ? seperti makan buah simalakama atau dengan kata lain maju kena-mundur juga kena.

Merenung ( Pexels.com/Kindel Media )


Pengenalan diri adalah sebuah tantangan berkesinambungan. Itu juga yang menjadikannya menyenangkan. Mengenal diri adalah perkara menjelajahi siapa kamu: apa yang kamu suka, apa yang tidak kamu suka, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu rasakan, apa yang kamu percayai, apa yang kamu bela, dan apa yang menurutmu bisa kamu berikan pada dunia. Banyak sekali manfaat yang bisa kita pelajari dan kita hasilkan apabila kita bisa memahami dan mengenal diri kita sendiri.

Manfaat yang bisa kita rasakan adalah upaya pengembangan diri dapat lebih efektif, mengenal diri akan membantu kita memahami bahwa kita tidak tercipta secara kebetulan (by chance). Jika kita menginternalisasi dan menghayati akan keberadaan diri kita, maka kita akan sampai kepada kesimpulan yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang mencipta seluruh keberadaan. Kita tidak mewujud dengan sendirinya atau hanya karena persemaian antara sperma dan ovum dari kedua orang tua kita. Manusia secara natural senantiasa mencari alasan keberadaannya. Darimanakah kedatanganku ? Ke mana langkah yang aku tuju ? Untuk tujuan apa keberadaanku ?
Dengan mengenal diri kita akan memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan eksistensial tersebut. Mengenal diri sendiri juga dapat membantu kita mengetahui kemampuan dan bakat dalam diri kita. Demikian juga sebaliknya jika kita mengenal diri kita maka kita juga mengetahui kekurangan dan kelemahan yang ada pada diri kita. Dengan demikian kita dapat menjadi diri kita sendiri.

Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Salah satu cara supaya anda mengenal diri anda sendiri adalah :

1. Bersikaplah jujur kepada diri anda sendiri.
Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa berhenti dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.

2. Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan   hati lapang? (dalam bahasa jawa dengan istilah " Narima " dibaca "narimo ")
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.

3. Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Pengenalan diri sendiri adalah upaya dari diri kita sendiri untuk menemukan jawaban jawaban yang ada dalam diri kita. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’k, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.

4. Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri ?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.

Untuk bisa mengenal diri, kita wajib instrospeksi diri, wajib mengkaji diri meluangkan sedikit waktu kita untuk merenungi diri ? Apa yang sudah kita lakukan hari ini ? berapa banyak kesalahan dan kekurangan kita hari ini ? berapa banyak kita memuji dan menolong orang lain ? bila perlu bikin tabel kebaikan dan kejelekan prilaku kita ? Kurangi mengoreksi dan mengomentari orang lain, dan lebih fokus pada mengomentari dan mengoreksi diri kita sendiri.. Terkadang kita sibuk memikirkan dan mencari kesalahan orang lain padahal kesalahan dan kekurangan kita sendiri sangat banyak tapi tidak pernah kita pikirkan. 

Tidak ada komentar: