Memperhatikan judul di atas muncul pertanyaan yang mengelitik hati, sudahkah anda mengenal diri anda sendiri ? Apabila hal itu ditanyakan kepada anda, apa jawaban anda ? Jika jawabannya sudah , sejauh mana anda mengenal diri anda ? jika jawabannya tidak bukankah suatu keanehan jika kita tidak mengenal diri sendiri ? seperti makan buah simalakama atau dengan kata lain maju kena-mundur juga kena.
![]() |
Merenung ( Pexels.com/Kindel Media ) |
Pengenalan diri adalah sebuah
tantangan berkesinambungan. Itu juga yang menjadikannya menyenangkan. Mengenal
diri adalah perkara menjelajahi siapa kamu: apa yang kamu suka, apa yang tidak
kamu suka, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu rasakan, apa yang kamu
percayai, apa yang kamu bela, dan apa yang menurutmu bisa kamu berikan pada
dunia. Banyak sekali manfaat yang bisa kita pelajari dan kita hasilkan apabila
kita bisa memahami dan mengenal diri kita sendiri.
Manfaat yang bisa kita rasakan
adalah upaya pengembangan diri dapat lebih efektif, mengenal diri akan membantu
kita memahami bahwa kita tidak tercipta secara kebetulan (by chance). Jika kita
menginternalisasi dan menghayati akan keberadaan diri kita, maka kita akan
sampai kepada kesimpulan yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang mencipta
seluruh keberadaan. Kita tidak mewujud dengan sendirinya atau hanya karena
persemaian antara sperma dan ovum dari kedua orang tua kita. Manusia secara
natural senantiasa mencari alasan keberadaannya. Darimanakah kedatanganku ? Ke
mana langkah yang aku tuju ? Untuk tujuan apa keberadaanku ?
Dengan mengenal diri kita akan memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
eksistensial tersebut. Mengenal diri sendiri juga dapat membantu kita
mengetahui kemampuan dan bakat dalam diri kita. Demikian juga sebaliknya jika
kita mengenal diri kita maka kita juga mengetahui kekurangan dan kelemahan yang
ada pada diri kita. Dengan demikian kita dapat menjadi diri kita sendiri.
Kunci proses pengembangan diri
adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di
bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk
keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri,
seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari
kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai
tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan
dari hidupnya. Salah
satu cara supaya anda mengenal diri anda sendiri adalah :
1. Bersikaplah
jujur kepada diri anda sendiri.
Seringkali menjadi jujur pada
diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa berhenti dalam kariernya.
Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka
mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di
lain pihak, seringkali orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah
dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu
mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya
lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui
bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah
bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri
adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih
tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
2. Maukah anda memaafkan
segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan
hati lapang? (dalam bahasa jawa dengan istilah " Narima " dibaca "narimo
")
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa
yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan
hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan
sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka
mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi
tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri,
seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan
dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar
apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik.
Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya
selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya
terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai
dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan
kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran
diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
3. Apakah anda sanggup
melakukan disiplin diri?
Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati
diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan,
kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Pengenalan diri
sendiri adalah upaya dari diri kita sendiri untuk menemukan jawaban jawaban
yang ada dalam diri kita. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan
bermeditasi, khusyu’k, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain.
Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat
secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan
ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua
pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya
kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari
melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah
seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan
yang muncul silih berganti.
4. Apakah anda
bersedia menjadi diri anda sendiri ?
Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”.
Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan
pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa
berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak
orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan
dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik.
Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang
berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan
kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal
apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri
agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan
menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi
dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar