I. MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bersosialisasi (sozialed), memerlukan tiga proses. Dimana masing-masing proses tersebut terpisah dan sangat berbeda satu sama lain, tetapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu.
![]() |
Perkembangan Sosial ( Pexels.com/Cottonbro) |
Menurut Hurlock
(1996) tiga proses dalam perkembabangan sosial adalah sbb:
1. Berprilaku dapat diterima
secara sosial
Setiap kelompok
sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang prilaku yang dapat
diterima. Untuk dapat bersosialisasi, seseorang tidak hanya harus mengetahui
prilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan prilakunya
sehingga ia bisa diterima sebagain dari masyarakat atau lingkungan sosial
tersebut.
2. Memainkan peran di lingkungan sosialnya.
Setiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan
seksama oleh para anggotanya dan setiap anggota dituntut untuk dapat memenuhi
tuntutan yang diberikan kelompoknya.
3. Memiliki Sikap yang positif terhadap kelompok Sosialnya
Untuk dapat
bersosialisasi dengan baik, seseorang harus menyukai orang yang menjadi
kelompok dan aktifitas sosialnya. Jika seseorang disenangi berarti, ia
berhasil dalam penyesuaian sosial dan diterima sebagai anggota kelompok
sosial tempat mereka menggabungkan diri.
II. ESENSI SOSIALISASI PADA ANAK
Sikap anak-anak terhadap orang lain
dalam bergaul sebagian besar akan sangat tergantung
pada pengalaman belajarnya selama tahun-tahun awal kehidupan, yang merupakan
masa pembentukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Maka ada
empat faktor yang mempengaruhinya :
Pertama, kesempatan yang penuh untuk
bersosialisasi adalah penting bagi anak-anak, karena ia tidak dapat
belajar hidup bersosialisasi jika kesempatan tidak dioptimalkan.
Tahun demi tahun mereka semakin membutuhkan ksempatan untuk bergaul
dengan banyak orang, jadi tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat
perkembangannya sama, tetapi juga dengan orang dewasa yang umur dan
lingkungannya yang berbeda.
Kedua, dalam keadaan bersama, anak tidak hanya
harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain,
tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami
dan dapat menceritakannya secara menarik kepada orang lain.
Perkembangan bicara merupakan hal yang terpenting bagi perkembangan sosialisasi
anak.
Ketiga, anak akan belajar bersosialisasi
jika mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi ini sangat
bergantung pada tingkat kepuasaan yang diberikan kelompok sosialnya
kepada anak. Jika mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan
orang lain, mereka akan mengulangi hubungan tersebut.
Keempat, metode belajar yang efektif dengan
bimbingan yang tepat adalah penting. Dengan metode coba ralat, anak akan
mempelajari beberapa perilaku yang penting bagi perilaku sosialnya.
III. MASA KANAK-KANAK AKHIR
Akhir masa
anak-anak (Late childhood) berlangsung pada usia 6 tahun hingga tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada masa awal dan masa akhir
anak-anak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi perkembangan
sosial anak.
Permulaan masa akhir anak-anak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu
Sekolah Dasar. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar
dalam pola kehidupannya, juga bagi yang pernah mengalami situasi Pra
Sekolah. Sementara untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan bagi
sebagian anak terasa sulit, karena kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak
seimbang; anak mengalami gangguan emosional, sehingga sulit untuk dapat bekerja
sama. Oleh karena itu, masuk kelas satu merupakan peristiwa penting yang sangat
menentukan bagi perkembangan sosialnya sehingga dapat mengakibatkan
perubahan dalam sikap, prilaku dan nilai bagi anak.
Tibanya akhir masa anak-anak sulit untuk diketahui secara tepat
kapan periode ini berakhir, karena kematangan seksual sebagai
kriteria yang digunakan untuk memisahkan masa anak-anak dan pubertas
timbulnya tidak selalu sama pada setiap anak. Salah satu
penyebabnya adalah karena perbedaan kematangan seksual. Biasanya
anak laki-laki mengalami masa anak-anak lebih lama dibandigkan
anak perempuan. Secara umum anak perempuan masa akhir anak-anak
berlangsung antara usia 6 – 13 tahun berarti rentang waktunya sekitar 7
tahun. Sedangkan bagi anak laki-laki berlangsung antara 6 – 16 tahun,
berarti rentang waktu sekitar 8 tahun.
IV. PERKEMBANGAN SOSIAL AKHIR MASA ANAK-ANAK
A. Sosialisasi Dengan Anggota Keluarga
Ketika seseorang
memasuki usia akhir masa anak-anak maka biasanya para orang tua
mulai memberikam waktunya yang lebih sedikit. Menurut suatu investivigasi
tentang banyaknya waktu yang digunakan orang tua bersama anak, maka
waktu yang dihabiskan oleh orang tua untuk mengasuh,
mengajar, berbicara dan bermain dengan anak-anak yang telah memasuki masa akhir
kurang dari setengah waktu yang dihabiskan ketika anak masih lebih kecil (Hill
& Stafford, 1980). Pada umumnya anak-anak pada masa akhir, lebih diarahkan
dalam mengerjakan tugas-tugas sederhana secara sendiri. Misalnya
pekerjaan-pekerjaan membersihkan kamar, membersihkan dapur, dll. Selain dengan
adanya kegiatan-kegiatan seperti itu menyebabkan interaksi dengan orang tua
menjadi berkurang.
Perubahan-perubahan
pada kehidupan orang tua seperti, kedua orang tua yang bekerja,
perceraian, single parent, sangat mempengaruhi hakekat interaksi orang tua
dengan anak pada masa akhir anak-anak. Ketika tuntutan pengasuhan mulai
berkurang biasanya para ibu akan lebih memilih kembali karir
atau memulai suatu kegiatan baru. Hal ini menyebabkan waktu yang harusnya
lebih diberikan untuk membimbing dan mengasuh anak malah digunakan
untuk kegiatan pengembangan karir khususnya bagi para ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar