Salah satu orang Eropa yang
diperkirakan telah menyaksikan Kepulauan Indonesia sebelum abad 16 adalah Marco
Polo. Setelah Pulang dari Cina menggunakan kapal Khan Agung yang dipersiapkan
untuk berlayar menuju Persia Marco Polo singgah di Bandar-bandar pantai
Sumatera pada akhir abad ke 13. Dalam laporannya, disebutkan tentang kemajuan
yang telah dicapai oleh agama Islam di daerah pesisir utara Sumatera, sementara
tidak ada laporan tentang keadaan Pulau Jawa karena tidak mereka singgahi.
Peta Perjalanan Marco Polo ( http://www.emersonkent.com ) |
Seperti telah disebutkan diatas, proses ekspansi Bangsa barat ke Kepulauan Indonesia pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari perkembangan Koloni Barat diseberang laut sejak awal abad ke 15. Beberapa peristiwa penting yang perlu diperhatikan antara lain dengan kronologi sebagai berikut :
a) Pada tahun 1418 Portugis mulai menduduki Madeira sebuah koloni seberang laut di Atlantik mereka yang pertama
b) Pelayaran menyusuri Atlantik itu semakin meningkat setelah Portugis
terlibat dalam perdagangan budak dari Guinea dan mendapat hak atas wilayah non
Kristiani dari Paus pada tahun 1445
c)
Keberhasilan armada yang dipimpin Bartolomeus Diaz mencapai Tanjung
Harapan di Afrika dan mulai memasuki wilayah Samudera Hindia pada tahun 1486
d) Jalur pelayaran langsung ke penghasil rempah-rempah semakin terbuka beberapa tahun kemudian, ketika pelayaran
berikutnya di pimpin oleh Vasco da Gama mencapai Kalikut (Kalkuta) dipantai
barat India pada tahun 1498
Vasco Da Gama (Encarta, 2006) |
e)
Dalam upaya menjaga monopoli atas jalur Asia , raja Portugis memerintahkan
kepada semua pihak di Portugis untuk merahasiakan penemuannya pada tahun 1504
f)
Setelah berhasil menduduki Goa India tahun 1510 ,
Portugis mulai membangun koloni mereka di Asia Estado da India dibawah pimpinan
Affonso de Albuquerque. Koloni Portugis
semakin meluaskan ke kawasan Asia Tenggara sejak mereka berhasil menduduki Melaka
(Malaka) tahun 1511.
g)
Pendudukan Portugis atas pusat perdagangan di Semenanjung Melayu itu (Malaka)
segera membuka jalur langsung ke pusat rempah-rempah di kepulauan
Indonesia termasuk penghasil cengkeh, pala dan fuli di Kepulauan Maluku sejak
tahun 1512 ketika rombongan yang dipimpin oleh Francisco Serrao tiba di
Hitu. Portugis di Sumatera membuka
hubungan dagang dengan Pasai,Barus, ,Pedir, Aceh,Siak dan Minangkabau. Di Jawa
Portugis berhasil membangun hubungan yang baik dengan Kerajaan Sunda dan
Panarukan disamping hubungan dagang dengan beberapa pusat perdagangan di pantai
utara Jawa.
h)
Sementara Spanyol di bawah Fendinand Magellan mulai
kontak dengan Asia setelah mencapai wilayah yang sekarang di kenal Filipina
pada tahun 1521. Setelah kunjungan pertama ke Maluku oleh sisa – sisa awak
kapal Magellan yang masih hidup untuk mendapatkan rempah-rempah langsung dari
pusat produksi dimaluku melalui pelayaran berikutnya harus menghadapi kenyataan
bahwa Portugis telah berhasil membangun hubungan dagang dengan penguasa
setempat bahkan memonopoli perdagangan di daerah itu.
i)
Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil
rempah-rempah seperti telah disebutkan diatas, Belanda segera menyusul Portugis
dan Spanyol memasuki peraiaran Kepulauan Indonesia setelah Jan Huygen Van
Linschoten mempublikasikan peta dan catatan tentang penemuan Portugis berjudul
“ Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien ( Rencana Perjalanan Ke Timur
atau Hindia Portugis) pada Tahun 1590-an. Dibawah pimpinan Cornelis de Houtman
yang pernah tinggal beberapa tahun di Lissbon , empat Buah kapal belanda yang
memuat 246 awak kapal beserta 64 meriam mulai berlayar ke pulau rempah-rempah
pada tahun 1595 dan merapat di pelabuhan Banten pada bulan juni tahun 1596.
Mereka berhasil pulang membawa rempah-rempah yang menguntungkan biarpun harus
menghadapi konflik dengan Portugis dan penguasa lokal serta kehilangan hampir
tiga perempat awak kapal akibat penyakit dan pertempuran.
j)
Keberhasilan pelayaran itu mendorong lebih banyak saudagar Belanda yang
bergabung dalam perusahaan yang berbeda menanamkan modal mereka untuk pelayaran
berikutnya. Salah satu kelompok pimpinan Jacob van Neck menjadi saudagar
Belanda pertama yang mendarat di Kepulauan Maluku pada bulan Maret 1599.
Pelayaran itu dilaporkan menghasilkan keuntungan yang luar biasa sampai
400% keuntungan itu. Hal ini semakin
banyak lagi perusahaan Belanda mengirimkan kapa-kapal ke Kepulauan Indonesia.
Kondisi ini mendorong saudagar-saudagar Belnda untuk meleburkan ke dalam satu
perusahaan patungan yang disebut Vereenigde Oost –Indische Compagnie atau VOC
pada Bulan maret 1602.yang sekaligus menjadi kekuatan Eropa terbesar yang
menguasai baik kehidupan ekonomi dan politik di wilayah Indonesia mengungguli
Portugis dan Inggris.
k)
Dalam pelayaran berikutnya Inggris yang dipimpin oleh James Lancaster (
dua tahun setelah pembentukan East India Company (EIC) pada tahun 1600 ) para
pelaut Inggris berhasil membawa pulang lada dalam jumlah besar. Para saudagar
Inggris itu sampai di Banten pada bulan Juni 1602 dan segera mendapatkan izin
dari penguasa setempat membangun pos perdagangan sanpai tahun 1682 Banten menjadi pusat
kegiatan perdagangan Inggris di Jawa. Para pedagang Inggris juga berhubungan
langsung dengan pusat penghasil rempah-rempah di Maluku ketika mereka mncapai
Ternate, Tidore, Ambon dan Banda pada Tahun 1604 di bawah pimpinan Hendry
Middleton.
Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara, 2003 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar