Senin, 17 Maret 2025

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Tapanuli Utara, Warga Mengungsi ke Lokasi Aman

TAPANULI UTARA, SUMUT – Wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), dilanda gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter pada pukul 10.15 WIB pagi ini. Menurut data BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), episenter gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km, terletak di koordinat 2.12° LU dan 98.98° BT, atau sekitar 15 km sebelah barat daya Kecamatan Tarutung. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban meninggal, tetapi sejumlah rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga sedang.


Getaran gempa dirasakan hingga wilayah Sibolga, Humbang Hasundutan, dan Samosir dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Ratusan warga di daerah terdekat episenter dilaporkan panik dan berhamburan keluar rumah. Beberapa titik di daerah perbukitan juga berpotensi longsor pascagempa.

Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Utara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Jhon Purba, menyatakan bahwa tim gabungan telah dikerahkan untuk mengevaluasi kerusakan. "Kami memprioritaskan evakuasi warga di zona rawan dan mendirikan posko darurat di balai desa," ujarnya. Sementara itu, Stasiun Geofisika BMKG Medan memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap gempa susulan. Kepala Stasiun, Doni Yusri, menjelaskan bahwa aktivitas Sesar Renun menjadi pemicu gempa tektonik ini.

Berdasarkan laporan sementara dari Dinas Kesehatan setempat, dua orang terluka akibat reruntuhan material bangunan. Ratusan pengungsi di Desa Sipoholon dan Pangaribuan mulai mendapat distribusi logistik darurat dari pemerintah daerah. Bantuan seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tenda yang disiapkan untuk korban bencana.

Kerusakan Dampak Gempa Bumi (Pexels.com/Sercan Gunultas)

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyatakan telah berkoordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mempercepat penanganan darurat.

Wilayah Tapanuli Utara termasuk zona rawan gempa karena dilewati jalur sesar aktif dan dekat dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia. Area di mana lempeng samudra Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia, memicu aktivitas seismik dan vulkanik.

 Pada 2022 lalu, gempa serupa bermagnitudo 6,0 pernah menyebabkan kerusakan infrastruktur di daerah ini.

Sumber :

  • Analisis BMKG terkait lokasi dan kedalaman episenter.
  • Laporan BPBD Tapanuli Utara tentang kerusakan dan proses evakuasi.
  • Data Dinas Kesehatan Sumut mengenai korban luka.
  • Catatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) tentang aktivitas sesar di Sumatera.

Tidak ada komentar: