Mudik telah menjadi ritual tahunan yang ditunggu masyarakat Indonesia, khususnya jelang momen Lebaran. Namun, perjalanan jauh menggunakan mobil atau motor seringkali menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan pegal. Lantas, bagaimana cara menjaga stamina selama di perjalanan? Berikut panduan praktis berdasarkan saran ahli dan penelitian terkini.
1. Jaga Hidrasi, Batasi Minuman Manis
Dehidrasi merupakan pemicu utama tubuh lemas. Sesuai
rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dewasa perlu mengonsumsi
2-3 liter air per hari. Kurangi asupan minuman tinggi gula seperti soda atau
berenergi, karena dapat memicu energy crash (penurunan energi
drastis).
“Minum air putih setiap 1-2 jam untuk menjaga keseimbangan
cairan dan metabolisme,” jelas dr. Andi Kurniawan, pakar gizi FKUI, dalam
wawancara bersama Kompas Health (2023).
2. Siapkan Camilan Bergizi Berprotein dan Serat
Mengonsumsi camilan tidak sehat seperti gorengan atau
keripik berpotensi mengganggu pencernaan. Ganti dengan buah potong,
kacang-kacangan, atau yoghurt tanpa pemanis. Studi terbaru dari Journal
of Nutrition and Metabolism (2020) menunjukkan, makanan tinggi protein
dan serat mampu meningkatkan daya tahan tubuh 25% lebih lama ketimbang
karbohidrat olahan.
3. Lakukan Istirahat Berkala untuk Meregangkan Tubuh
Badan Kesehatan AS (NIH) menganjurkan pengendara
beristirahat 15-20 menit setiap 2-3 jam. Manfaatkan waktu ini untuk peregangan
sederhana:
- Punggung:
Menekuk tubuh dan sentuh ujung kaki.
- Leher:
Gerakkan kepala perlahan ke kiri dan kanan.
- Kaki: Angkat kaki dan putar pergelangan untuk mencegah kram, terutama bagi pengendara motor.
![]() |
Melakukan olah raga ringan saat berkendaraan dijalan (Pexels.com/Ketut Subiyanto) |
4. Optimalkan Posisi Duduk untuk Cegah Nyeri
Postur tubuh yang buruk selama berkendara bisa menyebabkan
nyeri tulang belakang. Menurut riset Ergonomics Journal (2021),
berikut tipsnya:
- Mobil:
Atur sandaran kursi mobil pada sudut 100-110 derajat dan gunakan bantal
penyangga punggung bawah.
- Motor:
Pastikan posisi tangan rileks saat memegang stang, dengan lutut sedikit
menekuk saat menginjak pedal.
5.
Prioritaskan Tidur Cukup Sebelum Mudik
Kurang tidur sebelum perjalanan meningkatkan risiko microsleep (tidur
sepersekian detik) yang berbahaya. WHO merekomendasikan tidur 7-9 jam untuk
orang dewasa sebelum berkendara jarak jauh. Jika mengantuk di jalan, segera
hentikan kendaraan dan tidur singkat 20-30 menit.
6. Redakan Stres dengan Latihan Pernapasan
Kemacetan dan cuaca ekstrem bisa memicu tekanan mental. Dr.
Diana Setiyawati, psikolog UGM, menyarankan teknik pernapasan 4-7-8:
tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, lalu embuskan selama 8 detik. “Metode ini
efektif mengurangi kadar hormon kortisol penyebab kelelahan,” paparnya dalam
seminar Kesehatan Mental dan Perjalanan (2022).
Kebugaran fisik dan mental adalah kunci mudik lancar dan
aman. Dengan memperhatikan asupan nutrisi, istirahat, serta postur tubuh,
risiko kelelahan bisa dikurangi. Sebagaimana ditegaskan Kementerian Kesehatan
RI dalam Buku Panduan Mudik Sehat 2024: “Persiapan fisik dan mental
sejak dini adalah langkah preventif terbaik. Kesehatan tak boleh diabaikan.”
Referensi:
- WHO
(2023). Panduan Hidrasi Selama Bepergian.
- Journal
of Nutrition and Metabolism (2020). Dampak Camilan Protein
terhadap Stabilitas Energi.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10460072/
- Ergonomics
Journal (2021). Postur Ideal untuk Perjalanan Jauh.
https://repository.unsri.ac.id/108188/1/RAMA_13201_10011281924075_0018018007_01_front_ref.pdf
- Kemenkes
RI (2024). Panduan Mudik Sehat.
https://upk.kemkes.go.id/new/mudik-sehat-dengan-phbs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar