Rabu, 03 November 2010

Membangun tata kelola negara yang baik

MEMBANGUN KEHIDUPAN SEPERTI NEGERI DI AWAN
Oleh : Trisno Widodo ( Kelompok Guru)

Kita pernah mendengar pujangga besar seperti Ronggo Warsito bagaimana menggambarkan Negara kita seperti negeri impian dimana rakyatnya sangat sejahtera karena sumua kebutuhannya selalu disediakan alam yang subur , makmur, toto, titi, tentrem , karto dan raharjo. Yang intinya alam sangat menjamin kelangsungan hidup manusianya sebagai penghuni bumi dimana tanahnya subur, teratur, tertib , teliti , tentram , kaya dan tidak ada masalah. Gambaran alam dan manusianya yang seperti itu juga sering digambarkan oleh dalang saat menggambarkan cerita Kerajaan Amarta , Kerajaan Indraprasta, Kerajaan Wirata dan sebagainya. Namun gambaran yang sebenarnya apa dapat terjadi di Tanah air kita Indonesia ?

Gambarnya diatas hanya terjadi dinegeri dongeng atau negeri di awan. Memang sangat indah kalau hal ini terjadi di alam nyata seperti di Indonesia. Kita pernah mendengarkan para wali songo membuat tembang jawa dengan menggambarkan keindahan alam kita pada waktu dahulu . Bahkan lagu-lagunya Koesplus yang selalu menyanyikan lagu Nusantara sangat membanggakan akan bumi Indonesia yang tercinta ini. Tetapi bagaimana kondisinya sekarang ?

Di negeri kita tercinta saat ini telah banyak bencana alam yang datang silih berganti. Seiring dengan krisis ekonomi mulai tahun 1997, reformasi tahun 1998, dan bergulirnya otonomi daerah tahun 2000 , pembangunan berwawasan lingkungan hidup telah terabaikan. Manakala para pemimpin di pemerintahan pusat sampai pemerintahan daerah di negeri ini hilang jiwa kepemimpinannya dan banyak orang- orang yang merasa hebat serta merasa penting dinegeri kita ini juga disibukkan oleh kepentingannya sendiri dan golongannya masing-masing. Disisi lain rakyat menjerit , menangis , dan meminta perlindungan terhadap bahaya yang melanda terhadap dirinya. Rasa kalut , kesal, dan putus asa terlihat dari para korban bencana yang menunggu uluran tangan dan belas kasihan . Oh .. sungguh sangat menyayat hati dan tersimpan dalam kisah sedih anak negeri. Dalam harapannya semua bencana alam yang silih berganti ini negeri ini cepat berakhir.

Semakin berkembangnya industri di berbagai negara , maka masalah lingkungan hidup memerlukan perhatian beberapa negara industri . Justru masalah lingkungan hidup ini timbul berkaitan dengan dengan kemajuan ekonomi di negara – negara industri . Masalah lingkungan hidup bukan hanya dirasakan oleh negara-negara maju saja , bahkan bagi negara-negara berkembang lebih para didera oleh masalah lingkungan hidup ini , karena masayarakatnya masih miskin . Jelasnya kemiskinan penduduk menimbulkan masalah lingkungan hidup, sebagai contoh penduduk miskin disekitar hutan merusak lingkungan dengan menebangi hutan untuk mencari nafkah hidup.

Di era otonomi saat ini , setiap daerah berlomba dengan dalih meningkatkan hasil pendapatan asli daerahnya . Namun jalan yang ditempuh banyak daerah yang tidak lagi menggunakan konsep pembangunan berwawasan lingkungan seperti yang sering didengung-dengungkan. Sehingga akibatnya dapat kita lihat bersama dimana banyak hutan yang rusak oleh pembalakan liar, pengambilalihan fungsi hutan untuk kepentingan ekonomi sesaat, bencana kabut asap oleh pemegang HPH nakal, rusaknya lingkungan akibat penambangan liar , pencemaran sungai , pencemaran udara , tanah kritis dan sebagainya.

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya untuk generasi sekarang saja tetapi juga untuk generasi mendatang. Usaha pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian mengusahakan pelestarian, keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara menyeluruh ( Emil Salim : 1984 ). Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya mengandung beberapa arah antara lain :
1. Menciptakan iklim yang merangsang pembangunan industri di negara berkembang untuk menggeser tekanan pembangunan dari sumber alam kehutanan atau tanah menuju pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengembangkan sistem perdagangan internasional untuk mendorong ekspor barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkat dan mengurangi tekanan pada alam sebagai sumber bahan mentah.
3. Mengembangkan pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang mempunyai ciri lingkungan khas untuk mendorong timbulnya sifat kenal lingkungan dan cinta lingkungan.
4. Mengusahakan dunia internasional menanami kembali hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilih dalam mengeksploitasi hutan produksi.
5. Mengusahakan pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan asli dan diluarnya untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan dan satwa , menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri di masa depan.

Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahanan tentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong masyarakat untuk membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan.

Namun saat ini di Indonesia banyak sekali masalah lingkungan akibat dari pola pembangunan yang mengabaikan keselarasan lingkungan. Masalah lingkungan adalah ulah manusia, dalam kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri karena manusia memanfaatkan lingkungan tanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut : penambangan liar, industrialisasi , ladang berpindah, pemanfaatan hutan , dan sebagainya.

Bagaimana kita seharusnya ? Bagi para pemimpin harus membuat kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan langkah nyata dan harus adanya sangsi tegas terhadap siapa pun yang melanggar. Karena kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber daya alam harus bijaksana. Kita harus sadar karena sumber daya alam yang ada saat ini bukan untuk diwariskan ke generasi mendatang tetapi merupakan titipan generasi mendatang. Apabila rusak dan habis harus dipertanggung jawabkan.

Sejak para pemimpin dunia berkumpul membahas tentang lingkungan tahun 1972 di Stocholm Swedia , tahun 1992 di Rio de Janeiro Brasil , tahun 2002 di Johannesborg Afrika Selatan , hingga akhir tahun 2007 di Bali Indonesia , masalah lingkungan hidup belum dapat diselesaikan. Hal ini membutuhkan komitmen yang serius dari seluruh pemimpin di dunia, karena masalah lingkungan adalah masalah global.

Bagi Indonesia langkah yang harus diambil secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin yang membuat keputusan harus melahirkan suatu kebijakan yang bijak yang mengedepankan pelestarian lingkungan hidup bukan malah sebaliknya. Disamping itu aturan hukum dan perundang-undangan yang telah ada misalnya Undang-undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 harus dapat dilaksanakan secara konsekwen oleh aparat pelaksana dilapangan.
Hendaknya Pemerintah dan DPR tidak melahirkan kebijakan baru yang bertentangan dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Berbagai macam bencana alam akan semakin besar telah melanda bangsa kita dan hal ini harus kita stop bersama jangan lagi ada bencana alam akibat ulah manusia yang serakah ini. Marilah kita berpikir jernih dan memperbaiki diri dari kesalahan yang telah kita perbuat. Bukannya kita semakin memperparah keadaan. Semoga para pemimpin pembuat kebijakan dan kita semuanya sebagai rakyat Indonesia mempunyai hati nurani memperbaiki lingkungan hidup yang semakin terancam kelestariannya.

Makin teracam suatu lingkungan hidup karena pertambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlah nanusia berusaha memulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasan ekologi. Manusia mulai sadar lagi keberadaanya teracam dalam melangsungkan kehidupannya. Bentuk nyata dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan lingkungannya harus diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan lingkungan. Manusia dalam memanfaatkan lingkungan perlu pendekatan ekologi agar lingkungan tetap lestari.

Pendekatan ekologi adalah dalam pembangunan dengan memperhatikan unsur-unsur lingkungan sebagai sumber daya dalam menjalankan pembangunan yang sedang dilaksanakan kelestarian lingkungan dalam hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi kemampuan fungsi lingkungan yang dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses pembangunan , tetapi fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.

Usaha pelestarian secara nyata diperlukan dan sangat dinantikan oleh rakyat Indonesia antara lain meliputi :
• Dengan menggalakkan program penghijauan dan reboisasi.
• Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah, keindahan kota dan desa.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
• Melaksakan Undang-undang Lingkungan hidup No. 4 Tahun 1982 secara konsekwen.
• Mencegah kerusakan hutan dengan pelarangan terhadap penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah dan menindak pemegang HPH yang nakal.
• Adanya suatu peraturan dan pengaturan tentang izin mendirikan industri yang ramah lingkungan.
• Usaha mengurangi atau memperkecil dampak pencemaran lingkungan.
• Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu meliputi : penanganan sampah yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada lahan miring, pembuatan tanggul-tanggul disungai yang rawan banjir, pembuatan kanal – kanal dan pembuatan bendungan .
• Pemurnian kotoran dan limbah industri .

Dengan pembangunan berwawasan lingkungan hidup akan terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan alam dengan manusia sebagai penghuninya. Dalam lingkungan hidup antara manusian dengan lingkungannya merupakan hubungan yang fungsional sebab prosesnya berjalan secara harmonis dan stabil antara komponen-komponen yang berintegrasi. Lingkungan hidup dapat dikatakan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan , minum dan kebutuhan hidup lainnya, karena lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhan. Keberlangsungan hubungan manusia dengan lingkungannya tersebut membawa Indonesia dapat menjadi negara yang subur makmur loh jinawi , toto, titi , tentrem, kerto , raharjo seperti negeri di awan.


RUJUKAN
1. Emil Salim , 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan.Jakarta : LP3 ES
2. Kantor Meneg Lingkungan Hidup, 1996, Agenda 21 Indonesia Strategi Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta : Kantor Meneg LH
3. Trisno Widodo , 2000, Tampil Geografi SLTP Kelas 2 (LKS) , Jakarta : Rakaditu
4. Yulir, Y dan Trisno Widodo. 2003. Sosial Geografi SLTP 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Tidak ada komentar: