Senin, 16 Februari 2009

Ponari 0h Ponari

Ponari bocah cilik dari Jombang memang fenomenal. Semua mata dan telinga saat ini berfokus ke Ponari bocah ajaib. Dimana saat ini ditengah mahalnya biaya berobat kedokter, maraknya malapraktek dokter , keadaan ekonomi masyarakat yang rendah, mapun pegangan hidup yang kurang kuat dan tidak menentu muncul sosok Ponari yang menghebohkan.

Ponari adalah suatu alternatif dari ratusan ribuan orang dalam mencarai kesembuhan suatu penyakit, yang sampai mengorbankan masa bermain demi membantu sesama manusia. Dari lembaga perlindungan anak , kegiatan ponari seperti ini telah melanggar ketentuan karena anak tidak mempunyai waktu untuk bermain dengan teman-temannya sehingga keluarga dan tetangga telah melakukan eksploitasi anak. Namun apa kenyataannya semua orang sangat perlu bantuan menyembuhkan penyakit karena berobat kedokter sangat mahal. Delima yang seperti ini menentuk semua pihak untuk mencari solusinya. Kalau dibiarkan kasih nasib Ponari. Semoga Ponari ceria kembali.

Rabu, 11 Februari 2009

Sinopsis II , cerita anak

Bapak/ibu para blogger , ini saya minta komentar lagi , agar karya saya menjadi lebih baik. Makasih.
SI BUNGSU DAN SEPATU TERBANG
Oleh : Trisno Widodo

Bagian 1

Pada zaman dahulu disebuah desa ditepi hutan hiduplah keluarga yang sangat miskin. Keluarga itu adalah pak Warsa istri , dan anak-anaknya yang hidup serba kekurangan dan kelaparan. Pak Warna dan istrinya mempunyai tujuh orang anak yang masih kecil-kecil. Dalam sehari-hari keluarga tersebut hidupnya serba kekurangan , karena sehari makan satu dua hari tidak makan.
Konon di desa tersebut beberapa tahun terakhir ini dilanda kekeringan dan diserang hama tikus yang mengkibatkan selalu gagal panen. Orang-orang di daerah itu beralih dari menanam padi menjadi menanam jagung dan singkong.

Pada suatu hari keluarga Pak Warsa persediaan makannya semakin menipis dan habis, sehingga membuat anak-anak Pak warsa menjadi kelaparan. Anak-anak Pak warsa yang masih kecil-kecil tidak memahami kesulitan yang dialami Pak Warsa dan istrinya untuk selalu menyediakan makanan. Pada saat itu makanan benar-benar habis , agar anak-anak tidak merengek terus meminta makan , maka Bu Warsa melakukan upaya dengan merebus batu. Sehingga dalam rangka menunggu makanan matang sampai mereka tertidur. Hal ini membuat Bu Warsa dan Pak Warsa menangis karena tidak dapat berbuat apa-apa untuk mencari makan .

Pada suatu malam Pak Warsa dan istrinya sedang merencanakan sesuatu. Pak Warsa mempunyai rencana untuk mencari pemecahan akan derita yang ditanggungnya yaitu dengan cara membuang anaknya kehutan agar semua penderitaannya berakhir karena mereka sudah tidak tahan lagi akan rintihan dan tangisan anak-anaknya karena rasa lapar yang tidak berujung. Dalam pembicaraan tersebut ternyata secara tidak sengajar terdengar oleh Si Bungsu , dimana pada waktu itu Si bungsu belum dapat tidur karena menahan lapar yang melilit perutnya.

Si Bungsu adalah anak cerdik , setelah mendengar pembicaraan itu langsung berpikir bagaimana mereka nanti dapat pulang ke rumah kembali setelah dibuang oleh orang tuanya. Biarpun ia mengetahui rencana orang tuanya , ia tidak membicarakan dengan kakak-kakaknya , namun ia berpikir sendirian untuk mencari ide untuk pulang dari hutan nanti. Akhirnya ia mendapatkan ide agar dapat kembali kerumah dengan mencari kerikil batu kali yang banyak disimpan untuk bahan persediaan yang akan ia bawa ke hutan. Secara diam-diam ia mengumpulkan banyak kerikil hingga dirasakan cukup untuk di bawa ke hutan.

Akhirnya tiba pada hari yang telah direncanakan , Pak Warsa mengajak ketujuh anaknya untuk pergi kehutan mencari madu hutan. Orang tuanya akan melaksanakan rencananya akan membuang anak-anaknya tersebut. Semua anak-anaknya nampak senang karena diajak Pak warsa pergi ke hutan , kecuali Si Bungsu yang kelihatan agak tegang. Dalam perjalanan Pak warsa dan anak-anaknya bercanda tawa , sedangkan Si Bungsu dengan hati-hati menjatuhkan batu kali itu satu persatu dari kantongnya yang sengaja telah dilubangi.

Saat ditengah hutan mereka disuruh Pak Warsa untuk beristirahat dahulu . Rupanya anak-anaknya tidak curiga akan sesuatu yang telah direncanakannya , hanya Si Bungsu yang selalu waspada dan banyak diam. Perjalanan yang jauh ke tengah hutan membuat mereka lelah , merekapun istirahat dan akhirnya mereka tertidur . Hal ini pun tidak disia-siakan Pak warsa untuk secepatnya meninggalkan anak-anak mereka dan pergi dari hutan.

Setelah akan-anak itu terbangun mereka tidak menemukan Pak warsa didekatnya sehingga resah , takut dan bingung. Mereka menangis dan berteriak-teriak mencari Pak Warsa di tengah hutan. Namun hanya si Bungsu yang kelihatan tenang menghadapi hal itu karena ia yakin bahwa dirinya akan dapat kembali kerumah.

Si Bungsu menenangkan kakak-kakaknya untuk tidak panik dan memberikan jalan pulan karena ia telah menandai rute perjalanan tersebut dengan batu hingga mereka dapat kembali. Selanjutnya Si Bungsi dan kakak-kakaknya mencari jejak batu-batu yang dijatuhkannya di sepanjang perjalanan. Dan akhirnya Si Bungsu sampai ke pinggir hutan dan dapat kembali ke rumah kembali.

Melihat kecerdikan si Bungsu kedua orang tuanya harus mencari cara lagi untuk menyusun rencana selanjutnya. Kali ini dalam benak orang tua tersebut rencana ini harus berhasil untuk membuang anak-anaknya di tengah hutan. Suatu hari Pak warsa mengajak anak-anaknya lagi kehutan mencari madu hutan . Rupanya Pak Warsa telah mengetahui gelagat Si Bungsu akan menggagalkan lagi rencananya. Pak Warsa mengetahui Si Bungsu mengumpulkan kerikil batu kali untuk dibawanya dalam perjalanan ke hutan. Selanjutnya Pak Warsa mencari jagung dan menyimpannya dalam kantung Si Bungsu. Sedangkan kerikil batu kali yang ada kantung Si Bungsu di tukar dan dibuangnya.

Pada suatu pagi yang cerah Pak warsa dan ketujuh anaknya pergi ke hutan mencari madu hutan. Dalam sepanjang perjalanan Si Bungsu sudah mulai resah karena isi kantung yang dibawa Si Bungsu telah berubah menjadi Jagung. Walaupun demikian ia menjatuhkannya satu-persatu dari kantungnya. Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh ditengah hutan mereka kemudian beristirahat sampai akhirnya tertidur. Setelah anak-anak tertidur pulas kemudian Pak warsa meninggalkannya di tengah hutan.

Pada waktu mereka terbangun Pak Warsa sudah tidak ada ditempat dan meninggalkan mereka ditengah hutan. Hal ini membuat panik seperti yang pernah mereka alami sebelumnya. Si Bungsu dan kakaknya langsung mencari jejak untuk menelusuri jalan ke pinggir hutan. Namun saat ini mereka kehilangan jejak karena jagung yang dijatuhkan sepanjang perjalanan ternyata tidak ada , karena sudah dimakan oleh burung maupun binatang lainnya dihutan.

Dalam perjalanan pulang menelusuri hutan bukannya mereka menuju ke tepi hutan namun mereka malah kesasar jauh ke tengah hutan. Mereka benar-benar tersesat ditengah hutan . Di Sepanjang perjalanan mereka menangis dan berteriak-teriak sejadi-jadinya berharap pertolongan jika ada orang yang mendengarnya.

Di tengah hutan itu mereka menemukan istana tua yang besar menyerupai istana kerajaan . Di sana terdapat bangunan-bangunan yang tidak ada penghuninya dan dapat digunakan sementara untuk beristirahat. Sewaktu mereka tidur , mereka dikejutkan suara gaduh dan bergemuruh semakin lama semakin keras menuju ke istana tua tersebut. Mereka segera berajak bangun mengintip dari persembunyiannya . Betapa kagetnya mereka melihat makhluk besar datang menuju istana tua memakai sepatu yang dapat terbang dan mengeluarkan suara desisan dari sepatu tersebut.

Tidak beberapa lama kemudian muncul raksasa yang besar dengan wajah yang menakutkan , tertawa keras memekakan telinga. Ketujuh anak-anak yang berada ditengah hutan tersebut ditangkap oleh raksasa itu dan dikurung untuk makanan raksasa tersebut . Raksasa itu suka memakan manusia yang dijumpainya. Apabila tidak mendapatkan manusia ia juga sering memakan binatang yang dijumpainya di hutan.

Si Bungsu dengan berani dan cerdik mencoba meminta permohonan kepada raksasa bahwa mereka jangan dimakan dulu karena mereka masih kecil-kecil. Si Bungsu menyarankan kepada raksasa agar mereka diberi kesempatan untuk hidup agar cepat besar dan gemuk sehingga nanti raksasa dapat puas memakannya. Untuk itu Si Bungsu berharap kepada raksasa agar mereka diberikan kesempatan hidup dan mereka akan selalu membantu segala keperluan Sang raksasa.
Rupanya raksasa tersebut ternyata bodoh dan bersedia memenuhi permintaan Si bungsu. Mereka diberi makan dan minum secukupnya agar mereka cepat besar dan gemuk. Sewaktu raksasa berada diistana merekapun disuruh membantu menyiapkan keperluan raksasa misalnya menyediakan air panas dan memijat-mijat tubuh raksasa serta keperluan lainnya . Dengan kecerdikan Si Bungsu ketujuh anak tersebut masih hidup bahkan diberi kesempatan makan dan minum di istana tua itu , bahkan dapat makan dan minum sepuasnya. Kakak-kakak Si bungsu sangat berterima kasih pada Si Bungsu karena selalu dapat mengatasi kesulitan mereka. Hari-demi hari Si Bungsu dan saudaranya tinggal di istana tua rumah raksasa menjadi budak raksasa. Keadaan mereka semakin baik , badannya juga menjadi gemuk dibandingkan sewaktu ditinggalkan orang tuanya di tengah hutan. Kegiatan yang dilakukannya sehari-hari membantu keperluan raksasa , namun semuanya dapat dilakukannya dengan baik.


Bagian 2

Selama tinggal menjadi budak raksasa si Bungsu selalu mengawasi dan mempelajari bagaimana untuk mengetahu kelemahan raksasa agar bisa kabur dari istana tua tersebut. Rupanya si Bungsu telah mengetahui satu kelemahan raksasa tersebut sehingga ia mempunyai ide untuk kabur dari istana. Si Bungsu anak pandai yang menjadi tumpuan saudaranya mengatasi kesulitan hidupnya. Mereka menyadari berkat kecerdekan si Bungsu mereka semua masih dapat hidup.

Suatu hari ketika raksasa tidur pulas diistananya , Si Bungsu mengumpulkan saudaranya untuk mengungkapkan idenya. Kakak-kakaknya semua mendengarkan dengan seksama. Si Bungsu mengatakan bahwa ia telah mengetahui kelemahan Sang raksasa. Si Bungsu mengatakan kepada saudaranya apabila ingin kabur mereka harus mencuri sepatu raksasa tersebut karena sepatu tersebut dapat terbang dan raksasa tidak dapat mengejarnya. Namun si bungsu juga menginginkan agar raksasa dapat tidur yang sangat pulas sehingga kesempatan untuk kabur tidak diketahui raksasa.

Kemudian Si Bungsu membagi tugas masing-masing kepada saudaranya untuk mulai menjalankan rencananya. Si Bungsu mendapatkan tugas menyiapkan arak kesukaan raksasa, namun Si Bungsu juga menuangkan racun kedalam arak yang telah dipersiapkan. Pada waktu raksasa bangun tidur Si Bungsu dan saudaranya telah menyiapkan segala persiapan raksasa. Dari memasak makanan, menyediakan minuman, dan menyiapkan araknya.

Raksasa tersebut memakan makanan dan minuman yang dipersiapan dengan lahap. Setelah perut kenyang , raksasa tersebut memanggil Si Bungsu dan saudaranya untuk memijat dan menyediakan arah kesukaannya. Raksasa sangat puas akan pelayanan yang dilakukan Si Bungsu dan saudaranya , hingga pada akhirnya raksasa tersebut tidur kembali dengan pulas.

Sewaktu raksasa tidur , Si Bungsu mengajak saudaranya untuk ramai-ramai melepaskan sepatu raksasa. Rupanya saudaranya sangat takut untuk mencopot sepatu raksasa itu karena dengkuran raksasa memang sangat menyeramkan. Namun Si Bungsu meyakinkan saudaranya agar tidak takut karena Si Bungsu telah memberikan bubuk racun ke dalam arak tersebut sehingga raksasa akan tidur sangat lama atau mungkin akan mati. Mendengar perkataan Si Bungsu saudaranya tersebut mulai punya nyali dan bersama-sama mencopot sepatu raksasa tersebut.

Setelah kedua sepatu tersebut copot , maka si bungsu dan saudaranya kabur dengan sepasang sepatu terbang. Si Bungsu dan saudaranya dapat kabur dengan sepatu terbang untuk pulang mencari orang tuanya dengan membawa persediaan makanan untuk beberapa hari. Kedua pasang sepatu tersebut terbang berdesis di tengah hutan mencari jalan untuk dapat menuju ke pinggir hutan rumah orang tuanya.

Beberapa hari perjalanan sepasang sepatu raksasa tersebut akhirnya dapat menuntun mereka pulang sampai ke rumah orang tuanya. Kedua orang tuanya sangat terkejut tetapi menyambutnya dengan baik . Si Bungsu dan saudaranya sampai ke rumah orang tuanya disambut dengan penuh haru dan gembira. Disamping itu Si Bungsu dan saudaranya membawa bahan makanan yang sangat banyak yang dapat dijadikan makanan selama beberapa hari ke depan.

Setelah beberapa hari makanan sudah hampir habis , Si Bungsu mengajak sudaranya pergi ke hutan untuk menuju ke istana tua tersebut. Pada mulanya saudaranya tidak bersedia untuk kembali kehutan . Begitu pula Pak Warsa dan istrinya melarangnya untuk menemui raksasa. Si Bungsu menyakinkan saudaranya bahwa raksasa tersebut telah beberapa hari ditinggalkan dan ia telah mati karena minum arak yang diberikan bubuk racun. Akhirnya saudaranya si Bungsu bersedia menemaninya menuju ke istana tua tersebut. Kalau hanya si Bungsi yang ke sana , sepatu tersebut tidak dapat terbang karena tidak ada pasangannya, sehingga saudaranya tersebut bersedia ikut ke istana tua rumah raksasa.

Selang beberapa hari kemudian raksasa tersebut didapati telah mati. Ternyata benar perkiraan si Bungsu bahwa raksasa tersebut telah mati. Mereka segera menguburnya dengan membakar raksasa tersebut . Kemudiaan setelah itu Si Bungsu mengungkapkan pendapatnya kepada saudaranya , bahwa ia akan memboyong bapak dan ibunya serta penduduk disekitarnya untuk membuka hidup baru ditengah hutan karena di istana tersebut banyak bangunan -bangunan yang bagus dan dapat digunakan untuk keluarga dan penduduk sekitarnya di pinggir hutan. Dan saudaranya juga menyetujui karena di istana tua dan sekitarnya lebih layak dibandingkan daerah pinggir hutan yang selalu banyak bencana kekeringan dan hama tikus sehingga penduduknya hidup dalam kelaparan dan kemiskinan. Jika hidup di istana tua tersebut dapat digunakan keluarga Pak Warsa dan penduduk sekitarnya untuk hidup yang lebih baik .

Akhirnya dengan kedua pasang sepatu terbang si Bungsu dan saudaranya memboyong orang tuanya dan penduduk sekitarnya untuk pindah ditempat baru yang lebih baik. Dalam beberapa tahun kemudian kehidupan keluarga Pak Warsa dan penduduk sekitarnya hidup dalam sejahtera dan damai. Akhirnya setelah Si Bungsu dan saudaranya telah beranjak dewasa penduduk di Istana tua tersebut mengangkat Si Bungsu sebagai pimimpin istani tua ditengah hutan. Istana tua di tengah hutan tersebut menjadi lebih makmur , damai dan sejahtera menapak hari depan .


------0000------

Sinopsis , cerita anak

Saya punya sesuatu untuk di beri masukan. Saya bukan guru Bahasa tetapi pingin menulis cerita anak dengan baik. yang menjadi kelemahan dalam tulisan ini mohon untuk diberikan masukan, terima kasih. Oh ya... sebenarnya saya masih ada lagi sinopsis seperti ini yang bermasalah , tolong ya..
JANTRALAYA DAN LAYANG-LAYANG RAKSASA
Oleh : Trisno Widodo

Dahulu kala ada sebuah kerajaan bernama Pura Kencana. Kerajaan tersebut diperintah oleh seorang raja yang masih muda bernama Pangeran Wisangga. Raja Wisangga mempunyai seorang permaisura yang cantik jelita bernama Dewi Gandini. Kerajaan Pura Kencana tanahnya sangat subur yang membuat rakyatnya hidup makmur dan damai.

Suatu ketika Kerajaan Pura Kencana dirundung duka karena sang permaisuri Kerajaan Pura Kencana meninggal dunia. Permaisuri Dewi Gandini meninggal karena sakit . Saat terjadi sakit Dewi Gandini sedang dalam keadaan hamil sehingga Permaisuri dan bayi yang ada dalam rahimnya juga tidak dapat diselamatkan. Berita meninggalnya Sang Permaisuri Dewi Gandini ini cepat tersebar ke seluruh negeri yang membuat seluruh rakyat Pura Kencana berduka. Raja Wisangga dan seluruh rakyat sangat sedih dan merasa kehilangan sang permaisuri.

Sejak meninggalnya permaisuri membuat Raja Wisanggal sangat murung dan selalu menyendiri tidak mau keluar kamar pribadinya. Hal ini membuat bingung dan sedih seluruh keluarga kerajaan. Hingga seakan-akan roda pemerintahan di Kerajaan Pura Kencana tidak berjalan dengan baik. Berbagai cara keluarga kerajaan untuk menghibur, memberi saran dan nasehat agar Raja Wisangga kembali memerintah kerajaannya dengan baik berhasil. Raja Wisangga menyadari agar dirinya tidak berduka terus menerus dan memperhatikan rakyatnya serta dapat melupakan kematian permaisurinya.

Atas usul salah satu keluarga kerajaan Beliau menyetujui akan membuat sayembara melukis mediang permaisuri agar dapat selalu memandang gambar permaisuri disaat rindu dan menghilangkan rasa kesediahannya. Oleh karena itu suatu hari Beliau mengutus pengawal kerajaan untuk mengumumkan sayembara melukis itu ke seluruh negeri. Raja Wisangga akan menyampaikan hadiah yang menarik dan diangkat menjadi pelukis kerajaan Pura Kencana.

Banyak pelukis-pelukis hebat dari seluruh negeri datang mengikuti sayembara tersebut. Sayembara itu juga diikuti oleh Jantralaya , seorang pemuda desa yang sederhana akan seorang Brahmana yang tinggal di lereng Gunung Indrakila. Jantrala dalam kesehariannya seorang pemuda yang tampan, jujur dan hidup dalam kesederhanaan.

Dalam sayembara itu semua pelukis menggambar mendiang permaisuri Dewi Gandini dengan hasil yang sangat bagus , mirip dan luar biasa. Namun Raja Wisangga sangat terkejut dan tercengang melihat hasil lukisan Jantralaya dimana menurut Beliau sangat luar biasa dan ada beda dibandingkan hasil lukisan pelukis lainnya. Sehingga tanpa berpikir panjang bahwa jantralaya yang menjadi pemenangnya. Namun sebenarnya ada hal yang disembunyikan oleh Sang Raja Wisangga terhadap Jantralaya.

Jantralaya sendiri juga merasa heran , karena hasil lukisannya tidak terlalu bagus apabila dibandingkan pelukis lain yang hasilnya lebih sempurna. Menurut Jantralaya hasil lukisannya terdapat goresan tinta yang tumpah mengenai bagian lukisan didekat payudara kiri lukisan itu. Karena susah dihilangkan maka goresan tinta itu dibuatnya menyerupai tahi lalat. Dan sebenarnya memang Dewi Gandini semasa hidup mempunyai tahu lalat didekat payudara sebelah kiri. Lukisan Jantralaya menggambarkan Permaisuri sedang menuruni tangga kereta kencana . Kain yang dikenakan sang permaisuri tersikap oleh angin yang bertiup dan menampakan bagian dada yang putih serta tampak tahi lalat yang berada di dekat payudara sebelah kiri. Akhirnya Jantralaya memenangkan sayembara itu karena menurut Raja Wisangga lukisannya betul-betul sangat mirip dengan keberadaan Dewi Gandini.

Setelah itu Jantralaya menjadi pelukis Kerajaan Pura Kencana dan hidup diistana dalam kemewahan. Suatu hari Jantralaya diberi tugas oleh Raja Wisangga untuk melukis keadaan wilayah Kerajaan Pura Kencana. Karena Jantralaya telah menjadi pelukis Kerajaan Pura Kencana , ia harus melakukan tugas ini dengan baik. Namun sebenarnya Raja Wisangga punya maksud lain atau rencana jahat terhadap Jantralaya.

Raja Wisangga memerintahkan kepada prajurit Kerajaan Pura Kencana untuk membuatkan layang-layang raksasa sebagai persiapan Jantralaya akan melukis Kerajaan Pura Kencana dari udara . Di alun-alun prajurit dan rakyat Kerajaan Pura Kencana sedang mempersiapan segala sesuatunya. Ketika layang-layang raksasa telah dipersiapkan untuk diterbangkan , Raja Wisangga memerintahkan pada Jantralaya untuk naik pada layang-layang tersebut dengan membawa persiapan alat lukisnya. Tidak lama kemudian prajurit Kerajaan Pura Kencana menerbangkan layang-layang raksasa tersebut. Dalam waktu singkat layang-layang yang dinaiki Jantralaya terbang tinggi diatas Kerajaan Pura Kencana. Hal ini disambut sorak-sorai oleh prajurit dan rakyat yang sedang menyaksikan peristiwa tersebut.

Setelah layang-layang yang dinaiki Jantralaya terbang sangat tinggi , tiba-tiba Raja wisangga memerintahkan kepada prajuritnya agar memutuskan tali layang-layang tersebut. Selanjutnya para prajurit tersebut sangat terkejut dan heran akan perintah Sang Raja. Karena yang memerintahkan Sang Raja para prajurit itu mematuhi perintahnya dan segera memutus tali- layang-layang itu secara beramai-ramai .

Selanjutnya tali layang-layang itu putus dan laying-layang tersebut melayang-layang tinggi diangkasa sambil membawa Jantralaya. Anehnya laying-layang itu dapat cepat turun ke bumi, tetapi malah terbang jauh dihembus angin yang sangat besar yang membawanya melayang-layang diatas gunung-gunung dan lautan. Berhari-hari Jantralaya dibawa terbang laying-layang tersebut, namun dalam perjalanannya diangkasa raya selalu berdoa dan pasrah terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Jantralaya tidak tahu bahwa sebenarnya itu telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Sang Raja Wisangga.

Kembali ke Kerajaan Kencana Pura setelah Raja Wisangga menjalankan rencanakan membuang Jantralaya , beliau segera mengumpulkan seluruh keluarga kerajaan dan mengatakan alas annya menyuruh prajuritnya memutuskan tali laying-layang raksasa tersebut. Hal ini membuat keluarga Kerajaan Kencana Pura memahami apa yang telah dilakukan Sang raja Wisangga.

Akhirnya Jantralaya dan laying-layang raksasa jatuh di sebuah negeri asing di seberang lautan. Negeri itu bernama Magestan dimana adat dan kebudayaannya telah jauh berbeda dengan Kerajaan Pura Kencana. Pada saat itu Kerajaan magestan dirundung duka, karena Putri raja Kerajaan Magestan sedang menderita sakit dan dalam keadaan koma. Raja Kerajaan magestan bernama Raja Balakan dan mempunyai seorang putrid yang cantik jelita yang bernama Putri Duma yang kina dalam keadaan sakit dan tidak sadarkan diri dalam waktu yang telah lama . Sudah banyak tabib dan ahli pengolabatan lainnya yang mencoba mengobato Putri Duma , tetapi tidak satupun yang berhasil menyembuhkan.

Karena Raja Balakan sudah putus asa dengan sakit yang diderita putrinya , maka Beliau memutuskan untuk membuat sayembara. Sayembara ini berisi bagi siapa saja baik laki-laki maupun perempuan yang berhasil menyembuhkan Putri Duma kalau ia seorang putri akan diangkat sebagai saudara angkat putrinya, namun apabila ia laki-laki akan dijadikan menantunya menikahi Puri Duma. Kemudian sayembara ini terdengar diseluruh negeri. Banyak tabib atau ahli pengobatan , kaum bangsawan maupun orang biasa berlomba mengikuti sayembara tersebut mencoba mengobati sakitnya Sang Putri Duma. Namun tidak satupun yang dapat berhasil meyembuhkannya.

Berita adanya sayembara di Kerajaan Magestan juga terdengar ke Jatralaya, dimana banyak orang-orang yang dijumpainya selalu membicarakan hal tersebut. Selanjutnya terpikir oleh Jantralaya untuk mengikuti sayembara tersebut. Hal ini karena Jantralaya sewaktu di Gunung Indrakila sering membantu ayahnya , seorang brahmana yang selalu menolong orang yang sakit. Mungkin Jantralaya dapat membantu menyembuhkan Putri Duma di Kerajaan Magestan.
Selanjutnya janytralaya menghadap Sang Raja Balakan untuk mengikuti sayembara membantu menyembuhkan Putri Duma. Raja Balakan nampak kaget melihat orang asing dimana betuk tubuh , kulit dan cara berpakaian yang tidak seperti rakyat Kerajaan Magestan .
Akhirnya Jantralaya diperkenankan mencoba menyembuhkan Putri Duma. Jantralaya pernah melihat orang yang sakit seperti Putri Duma itu , sewaktu ia masih sering membantu ayahnya. Kemudian Jantralaya memita izin sebentar kepada Raja balakan untuk mempersiapkan ramuannya. Akhirnya dengan ramuan yang ia buat dan doa-doa yang selalu dipanjatkan pada Tuhan , Putri Duma dapat siuman (sadarkan diri) dan beberapa hari kemudian akhirnya sembuh.

Raja Balakan tidak ingkar janji setelah dapat menyembuhkan Putri Duma selanjutnya jantralaya dinikahkan dengan Putri Duma. Di Negeri Magestan tersebut Jantralaya hidup bahagia memperistri seorang putri raja yang sangat terkenal dan berpengaruh. Beberapa tahun kemudian Raja Balakan wafat , selanjutnya Jantralaya diangkat menjadi Raja Magestan menggantikan Raja Balakan.

Kabar wafatnya Raja Balakan dan naik tahtanya Raja Jantralaya di Kerajaan Magestan sempat terdengar sampai ketelinga Raja Wisangga di Kerajaan Kencana Pura. Hal ini membuat risau dan serah Raja Wisangga di Kerajaan Kencana Pura, karena Kerajaan Magestan adalah kerajaan besar dan terkenal dimasa itu.

Untuk membuktikan apakah Raja Jantralaya tersebut memang Jantralaya dari kerajaannya , Raja Wisangga mengutus prajuritnya ke Kerajaan Magestan untuk anjang sana dan memberikan ucapan selamat atas diangkatnya Raja Jantrallaya. Prajurit Kerajaan Kencana Pura di terima baik oleh Raja Jantralaya di Magestan. Beberapa bulan kemudian Raja Wisangga datang sendiri ke Magestan untuk bersilahturohmi sekaligus menceritakan perbuatannya kepada Raja jantralaya. Tetapi jantralaya tidak marah maupun dendam kepada Raja Wisangga , karena beliau sadar memang garis hidup yang di lalui Raja jantralaya harus berliku-liku dan hatinya yang tulus memaafkan semua perbuatan Raja Wisangga terhadap dirinya. Bahkan terjalinnya hubungan baik antara Raja Jantralaya dengan Raja Wisangga.

Beberapa tahun kemudian Raja Jantralaya bersama Putri Duma juga mengunjungi Kerajaan Kencara Pura untuk menemui Raja Wisangga sekaligus akan memboyong ayahnya Brahmana di lereng Gunung Indrakila untuk mendampingi hidupnya di Kerajaan Magestan. Kerajaan Magestan setelah diperintah oleh Raja Jantralaya menjadi bertambah besar , rakyatnya hidup damai , maju dan mengalami masa kejayaan.


-------000-------

Gaji PNS mengapa harus dirapel ?

Dalam penggajian dari tahun ketahun setiap ada kenaikan gaji , pemerintah mengadakan kebijakan selalu dirapel . Saya tidak habis pikir mengapa selalu begitu. Karena gaji sesungguhnya merupakan kegiatan rutin yang dibelanjakan pemerintah dalam rangka menggunakan jasa warga negaranya. Saya juga tidak tahu , dalam otonomi daerah ini penggajian PNS setiap daerahnya berbeda-beda. Sudah saatnya pemerintah pusat maupun daerah membuat suatu kebijakan yang membuat warganya tersenyum , tidak cemberut seperti sekarang ini. Tolong dong dalam penggajian jangan selalu dirapel atau ditunda -tundakenaikannya. Sebenarnya kan mudah kan ... kalau dapat mudah , mengapa sih dibuat susah. Eh ini mungkin saat ini kantongku sudah bokek .., makasih.

Jumat, 06 Februari 2009

Contoh beberapa RPP IPS SMP

Bapak ibu guru di Indonesia , saya memberikan beberapa contoh RPP mungkin bermanfaat bagi bapak/ibu sekalian , terima kasih.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VIII/1
Pertemuan Ke-
:
1
Alokasi Waktu
:
2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar
:
1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Indikator
:
· Menunjukkan letak geografis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia.

· Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia.


I.
Tujuan Pembelajaran
- Memahami peta tentang posisi geografis dan letak geografis Indonesia dan tanya jawab tentang kaitan letak geografis dengan iklim di Indonesia.




II.
Materi Ajar
Letak geografis Indonesia (posisi geografis dan letak geografis).

Kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu di Indonesia.



III.
Metode Pembelajaran

Demonstrasi , Tanya jawab , Diskusi
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


- Menyajikan informasi peta Indonesia dan menyanyikan lagu dari sabang sampai merauke
- Peserta didik berkelompok dalam kelompok belajarnya dan memberikan intruksi kegiatan belajar , menunjukan letak Astronomi Indonesia ( mencari Pulau We, Pulau Breuh, Pulau Rote, Kota Sabang, Kota Merauke, menghitung pajang garis lintang dan panjang garis bujur Indonesia ) dan menjelaskan letak geografis . Memberikan penjelasan akibat letak astronomi dan letak geografi yang demikian. Dan memberikan laporan hasil diskusi
- Memberikan layanan bimbingan dan mementau pada peserta didik bilamana ada yang kesulitan atau bertanya tentang materi atau instruksi yang belum jelas
- Peserta didik mempresentasikan secara demostratif di depan kelas disertai Tanya jawab kegiatan diskusi ( * hanya beberapa kelompok saja , dan kelompok lain melakukan kegiatan yang sama dalam tema belajar yang lain )


C.
Kegiatan Akhir


- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama tentang akibat letak astronomi Indonesia dan letak geografi Indonesia.
- Guru memberi kesimpulan yang simpul dari tema belajar hari ini
- Guru melakukan releksi * apa pentingnya peserta didik belajar letak astronomi dan letak geografi Indonesia
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Pelajaran , Peta Indonesia, Atlas, Peta pembagian wilayah waktu di Indonesia, Peta angin muson di Indonesia. (INTERNET hasil dokumentasi guru atau penugasan peserta didik)

VI.
Penilaian

Contoh Instrumen Penilaian Kelompok

No
Aspek Penilaian
Skala Penilaian
Nilai jumlah
Hasi Pengamatan
skor

1
Penunjukan obyek peta
A
B
C
D

2
Penjelasan letas astronomis Indonesia dan akibatnya





3
Penjelasan letak geografis Indonesia dan akibatnya





4
Kesimpulan hasil pembahasan






Jumlah






Skala penilaian : A *sangat baik B * baik C* Cukup D* Kurang


















































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VIII/1
Pertemuan Ke-
:
2
Alokasi Waktu
:
2 X 40 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar
:
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Indikator
:
· Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia.
· Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber.
· Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.


I.
Tujuan Pembelajaran
Mengkaji kaitan letak geografis dengan waktu dan perubahan musimdi Indonesia.
Membuat peta persebaran flora dan fauna Indonesia.
Mengamati peta tentang persebaran jenis tanah di Indonesia.
Diskusi tentang pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indonesia.



II.
Materi Ajar

Musim di Indonesia.
Persebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber.
Persebaran jenis tanah di Indonesia.
Pemanfatan berbagai jenis tanah di Indonesia.

III.
Metode Pembelajaran

Demonstrasi , Tanya jawab , Diskusi
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


- Menyajikan informasi peta Indonesia , gambar flora fauna di Indonesia, gambar hutan Indonesia, Gambar tanah atau peta jenis tanah dari atlas.
- Peserta didik berkelompok dalam kelompok belajarnya dan memberikan intruksi kegiatan belajar tentang penggolongan tipe fauna di Indonesia (*asiatis, australis, peralihan ) , Jenis-jenis hutan di Indonesia, Penyebab perbedaan tanah di Indonesia , memberikan laporan hasil diskusi
- Memberikan layanan bimbingan dan mementau pada peserta didik bilamana ada yang kesulitan atau bertanya tentang materi atau instruksi yang belum jelas
- Peserta didik mempresentasikan secara demostratif di depan kelas disertai Tanya jawab kegiatan diskusi ( * hanya beberapa kelompok saja , dan kelompok lain melakukan kegiatan yang sama dalam tema belajar yang lain )


C.
Kegiatan Akhir


- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama tentang tema dalam diskusi
- Guru memberi kesimpulan yang simpul dari tema belajar hari ini
- Guru melakukan releksi * apa pentingnya peserta didik belajar dalam hari ini
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Peta pembagian wilayaf flora dan fauna Indonesia.
Peta persebaran jenis tanah di Indonesia.
LKS
Buku Geografi yang relevan
VI.
Penilaian

Contoh Instrumen Penilaian Kelompok

No
Aspek Penilaian
Skala Penilaian
Nilai jumlah
Hasi Pengamatan
skor

1
Penunjukan obyek peta
A
B
C
D

2
Penjelasan tipe asiatis,australis, peralihan





3
Penjelasan jenis-jenis hutan Indonesia





4
Kesimpulan hasil pembahasan






Jumlah






Skala penilaian : A *sangat baik B * baik C* Cukup D* Kurang







































































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VIII/1
Pertemuan Ke-
:
3
Alokasi Waktu
:
2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar
:
1. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya
Indikator
:
· Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk (kelahiran dan kematian).
· Mendesripsikan arti dan ukuran angka kelahiran dan angka
kematian.
· Mengdentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat
kelahiran dan kematian.

I.
Tujuan Pembelajaran
Memahami pertumbuhan penduduk, kepadapatan penduduk, menghitung kepadatan penduduk


II.
Materi Ajar

- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
- Angka kelahiran dan angka kematian serta cara menghitungnya.
- Faktor penunjang kelahiran dan kematian.
- Kepadatan penduduk dan cara menghitungnya.

III.
Metode Pembelajaran

Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Praktek Menghitung
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


· Diskusi tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
· Tanya jawab tentang angka kelahiran dan kematian.
· Diskusi tentang faktor penunjang dan penghambat kelahiran dan kematian.
· Menghitung kepadatan penduduk dan mengamati peta dan tabel kepadatan penduduk Indonesia.


C.
Kegiatan Akhir


- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama tentang tema dalam diskusi
- Guru memberi kesimpulan yang simpul dari tema belajar hari ini
- Guru melakukan releksi * apa pentingnya peserta didik belajar dalam hari ini
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Peta Indonesia, Atlas , Peta persebaran penduduk di Indonesia, Gambar-gambar yang relevan,LKS,Buku Geografi yang relevan.
VI.
Penilaian

Sebutkah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk alami!
Angka kelahira suatu daerah adalah 34. apa artinya?
Sebutkat 4 faktor penunjang kelahiran!
Buatlah peta kepadatan penduduk antar propinsi diIndonesia!





















































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VIII/1
Pertemuan Ke-
:
4
Alokasi Waktu
:
2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar
:
1. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya
Indikator
:
· Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya.
· Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio)
dan beban ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut.
· Mengartikan angka Usia Harapan Hidup.
· Mendeskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya
mengatasinya.
· Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
· Menganalisis dampak positif dan negatif migrasi serta usaha
penanggulangannya.

I.
Tujuan Pembelajaran
Memahami , mendeskripsikan dan menganalisa, kepadatan penduduk serta migrasi penduduk


II.
Materi Ajar

- Piramida penduduk Indonesia.
- Ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.
- Jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
- Dampak positif dan negatif migrasi dan usaha penanggulangan dampak negatif migrasi.

III.
Metode Pembelajaran

Diskusi dan Demonstrasi
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


- Menjelasakan instruksi kegiatan dengan menuliskan format piramida kosong agar diisi oleh peserta didik tentang jumlah keluarga dan umur serta jenis kelamin , peserta didik maju kedepan menuliskan data ekeluarganya
- Menghitung data yang ada secara bersama-sama, kemudian peserta didik menggambarkan dalam kelompok belajar.
- Mengamati peserta didik dan memberikan kemudahan , serta menambahkan instruksi kerja dengan : menyimpulan termasuk jenis piramida apa, bagaimana cirri-cirinya , menjelaskan migrasi dan jenis-jenisnya , serta menanyakan bagaimana cara menanggulangi migrasi (urbanisasi).
- Beberapa kelompok presentassi

C.
Kegiatan Akhir


- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama tentang tema dalam diskusi
- Guru memberi kesimpulan yang simpul dari tema belajar hari ini
- Guru melakukan releksi * apa pentingnya peserta didik belajar dalam hari ini
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Gambar-gambar yang relevan ,.LKS, Buku Geografi yang relevan.

VI.
Penilaian

Jelaskan ciri-ciri piramida penduduk limas!
Jika di suatu daerah jumlah penduduk laki-laki 100 dan jumlah penduduk perempuan 120, berapakah sex rationya?
Angka Usia Harapan Hidup suatu negara adalah 65. Apa artinya?
Jelaskan upaya mengatasi ledakan penduduk!
Carilah data penduduk yang datang dan yang pergi di daerahmu setiap bulan selama satu tahun!
Jelaskan dampak negatif urbanisasi bagi daerah tujuan!



























































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VIII/1
Pertemuan Ke-
:
5
Alokasi Waktu
:
2 X40 menit (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
:
1.1 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

Indikator
:
· Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya)
· Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan.
· Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.
· Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.


I.
Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan jenis-jenis lingkungen hidup, bentuk kerusakaan dan usaha mengatasinya


II.
Materi Ajar

- Arti penting lingkungan bagi kehidupan.
- Bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.
- Usaha pelestarian lingkungan hidup


III.
Metode Pembelajaran

Pengamatan dan penugasan individu
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


Menayangkan Gambar tentang lingkungan hidup, bentuk-bentuk kerusakan, penyebab dan akibatnya ( dari LCD/Video )
Pemberian tugas dalam kegiatan tersebut : pengertian lingkungan, bentuk-bentuk kerusakan, lapisan ozon, efek rumah kaca, penyebab dan akibatnya serta usaha mengatasi dari , melihat gambar hidup tersebut
Beberapa peserta didik maju kedepan membacakan hasil pengamatannya

C.
Kegiatan Akhir


Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang kesimpulan yang dilihatnya
Refleksi bagaimana lingkungan hidup agar tetap lestari
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Paket, LKS, Gambar-Gambar,Internet,Encarta,Kliping

VI.
Penilaian

Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan, dan dinilai


Mengetahui:

Bogor, Agustus 2007
Kepala SMP Negeri 1 Kota Bogor,




Guru Mata Pelajaran,



Hj. Mimin Mintarsih , SPd

Drs. Trisno Widodo
Pembina Tk. 1

NIP. 132 205 899
NIP. 480 056 633














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



SMP/MTS
:
SMP Negeri 6 Kota Bogor
Mata Pelajaran
:
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
:
VII/1
Pertemuan Ke-
:
6
Alokasi Waktu
:
2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
:
memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar
:
Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

Indikator
:
Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.
Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan.
Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.
Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan.
Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan
kualitas).
Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap
pembangunan.






I.
Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan pembangunan berkelanjutan, penerapan dan usaha mengatasi permasalahan nya


II.
Materi Ajar

- Hakekat pembangunan berkelanjutan.
- Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan.
- Penerapan pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar
- Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan
III.
Metode Pembelajaran

Diskusi bervariasi
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran

A.
Kegiatan Awal


- Apresepsi : mengucapkan salam dan membaca doa, menjelaskan tujuan kompetensi dan indicator yang akan dicapai, mengkaitkan tema belajar dengan kehidupan disekitar kita
- Motivasi : mengkondisikan peserta didik benar-benar siap dalam belajar

B.
Kegiatan Inti


Menayangkan Gambar tentang lingkungan hidup,prosess pembangunan, hasil pembangunan, beberapa dampak social kependudukan ( dari LCD/Video )
Pemberian tugas dalam kegiatan tersebut : hakekat pembangunan berkelanjutan , cirri-ciri pembangunan berkelanjutan , permaslahan pembangunan dan usaha mengatasinya.
Peserta didik belajar di kelompok dan guru selalu memberikan kemudahan apabila ada yang kesulitan
Beberapa peserta didik maju kedepan membacakan hasil kegiatannya dan membuka Tanya-jawab

C.
Kegiatan Akhir


Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang kesimpulan yang dilihatnya
Refleksi bagaimana lingkungan hidup awet dan pembangunan dapat terus berjalan
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar

Buku Paket, LKS, Gambar-Gambar,Internet,Encarta,Kliping

VI.
Penilaian

Hasil pekerjaan siswa dan performan presentasi dinilai dengan format penilaian yang ada.


Mengetahui:

Bogor, Agustus 2007
Kepala SMP Negeri 1 Kota Bogor,




Guru Mata Pelajaran,



Hj. Mimin Mintarsih , SPd

Drs. Trisno Widodo
Pembina Tk. 1

NIP. 132 205 899
NIP. 480 056 633

PP 48 ada SD yang tidak menggubris

Program sekolah gratis menjadi tantangan dan sekaligus hambatan bagi perkembangan dunia pendidikan. Untuk sekolah-SD dan SMP negeri sebenarnya merupakan harga mati harus dijalankan. Namun ada juga yang masih "berani " melanggarnya. Di sekolah anak saya SD di kota Bogor masih ada yang tidak taat terhadap berlakunya PP tersebut. Uang LKS, uang les masih juga dijalankan oleh sekolah dengan menggunakan "tameng " dewan kelas atau perwakilan beberapa orang tua siswa di kelas itu. Ini berarti masih adakan sekolah yang tidak menggubris PP 48 , coba renungkan ......hayo !

Minggu, 01 Februari 2009

BHP sekolah jadi sekolah Internasional ?

Menteri Pendidikan Nasional mengatakan dengan BHP sekolah akan menjadi internasional pendidikan , itu akan bagus kalau harapannya begitu. Untuk Perguruan Tinggi mungkin akan tercapai, Namun bagaimana dengan sekolah di jenjang rendah seperti SD dan SMP. Sepertinya Undang-Undang tentang BHP agak tidak nyambung dengan PP No. 48 tentang sekolah gratis di tingkat SD dan SMP. Hanya Sekolah yang menyandang predikat RSBI dan SBI yang tidak memberlakukan PP tersebut. Bagaimana dengan sekolah potensial dan Rintisan SSN ini akan mengikatkan mutu, sedangkan solusi untuk sekolah -sekolah ini belum jelas. Hal ini secara umum akan terjadi penurunan mutu. Coba saja kalau tidak ada solusi pasti akan terjadi. Terus bagaimana solusinya ?