Minggu, 12 Desember 2010

Pendudukan Jepang di Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia sejak 9 Maret 1942 merupakan rangkaian politik imperialismenya di Asia Tenggara. Sebagai akibat dari kemajuan industri Jepang yang pesat ditempuhlah strategi ekspansi untuk mencari bahan mentah dan daerah pemesaran baru juga sumber pangan Jepang. Menguatnya ambisi militerisme Jepang disamping didorong konstalasi politik di Jepang sendiri yang memungkinkan hal itu terjadi. Dalam kerangka politik makro , imperialisme Jepang memiliki hubungan erat dengan dokumen Tanaka , yaitu dokumen tentang rencana ekspansionisme Jepang.
Invasi ke Indonesia merupakan bagian dari kerangka politik ekspaansionisne Jepang di Asia Tenggara. Cita-cita Jepang membangun Kawasan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya dibawah naungannya dicoba dan direalisasikan dengan mencetuskan perang Asia Timur Raya.

a. Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Pendudukan Jepang di Indonesia telah merobek-robek sendi-sendi nilai ekonomi, sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena menguras harta dan tenaga rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia merasakan malapetaka baru dengan merasakan penderitaan dan kesengsaraan yang luar biasa bagi rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia merasakan kekurangan pangan dan sandang yang kemudian mengakibatkan kelaparan dan kematian serta penderitaan moral .

Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas yaitu :
• menghapuskan pengaruh Barat dikalangan rakyat Indonesia
• memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya

Jepang melakukan propaganda yang intensif untuk menyakinkan rakyat Indonesia bahwa bangsa Jepang adalah saudara tua seperjuangan melawan Barat. Namun kenyataannya semua tindakan dan perlakukan menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia. Politik Jepang untuk mengatur ekonomi masyarakat terwujud dalam politik penyerahan padi secara paksa yang berakibat kemiskinan endemis, menurunnya derajat kesehatan, dan meningkatnya angka kematian serta berbagai penderitaan fisik dalam pengerahan tenaga kerja romusa , perekrutan pemuda dan masyarakat desa dalam latihan kemiliteran untuk kemenangan perang Asia Timur Raya.
Pada awal pendudukan Jepang , mengambil dua langkah penting , yaitu pertama menstabilkan kondisi ekonomi yang terlihat dari upayanya untuk menguasai inflasi ekonomi dengan menetapkan patokan harga bagi sebagian besar barang dan menangani dengan keras penimbun barang. Kedua Jepang mengeluarkan aturan produk hukum baru sesuai dengan kepentingan pendudukan Jepang di Indonesia. Selama pendudukan Jepang mengekang berbagai organisasi di Indonesia. Dengan kaum nasionalis diadakan kerjasama dengan tujuan bersatu dan berdiri sepenuhnya dibelakang Jepang serta memperlancar pekerjaan pemerintahan militer. Jepang menyuruh kaum nasionalis untuk turut aktif didalam pemerintahan Gunsei. Dalam pemerintahan Gusei ini muncul tokoh seperti Ir. Soekarno.

b. Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Pergerakan Nasional

Pertemuan di Bukit Tinggi , Ir Soekarno dengan Jepang isinya Jepang tidak menghalangi dalam membina Indonesia Merdeka. Hal ini Ir Soekarno dan Moh. Hatta mengambil keputusan untuk menjadikan perselisihan pahamnya Partindo dan PNI Baru untuk diakhir dan bersatu memimpin rakyat Indonesia dimasa sulit itu , persatuan keduanya dikenal dengan nama Dwi Tunggal. Soekarno-Hatta. Kerjasama Ir Soekarno dengan Jepang dimulai dalam Komisi yang menyelidiki adat istiadat dan tata negara yang dibentuk oleh Gunsei pada tanggal 8 Nopember 1942. Komisi itu beranggotakan 13 orang antara lain : Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Abikusno Cokrosuyoso, KH Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantoro, Prof. Husein Joyodiningrat, Dr. RNg.Purbocaroko, Mr. Supomo. Dari anggota tersebut dikenal sebagai empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantoro. Empat serangkai diberi kepercayaan untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dibentuk 9 Maret 1943 , atas usul Ir. Sorkarno. Tujuan Putera ialah mempersatukan rakyat Jawa untuk menghadapi serangan Sekutu yang semakin dekat dengan Indonesia (Jawa). Tugas Putera menggerakan tenaga dan kekuatan rakyat untuk memberi bantuan kepada usaha-usaha untuk mencapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan demikian Jepang dapat menggunakan para pemimpin Indonesia untuk menanamkan kekuasaannya. Sebaliknya para pemimpin tidak mau begitu saja diperalat Jepang , mereka menggunakan sarana Jepang guna tetap berjuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Karena pada masa itu , masa sulit dalam pergerakan nasional Indonesia. Karena bangsa Indonesia dalam kondisi yang sangat lemah jalan yang terbaik yang ditempuh dengan kerjasama dengan Jepang, dari kerjasama ini hanyalah sebuah alat untuk mempercepat proses kemerdekaan Indonesia yang telah lama mereka perjuangkan. Lembaga yang diciptakan Jepang seperti Java Hookokai (kebangkitan rakyat Jawa ), Putera, Peta, Fujinkai (perkumpulan kaum wanita), Keibodan (barisan pemuda membantu polisi, kebakaran, dan serangan udara pembantu) , Seinendan (korp pemuda semi militer) , Heiho (pasukan pembantu ) dan sebagainya justru dimanfaatkan para pejuang ini untuk memupuk semangat kebangsaan guna memudahkan jalan untuk mencapai kemerdekaan.

Sebagai bagian dari politik Jepang , memanfaatkan sumber daya manusia dengan mobilisasi massa pemuda dan rakyat secara besar-besaran dalam program-program latihan semi militer. Tujuannya sebagai tenaga cadangan bagi kepentingan militer Jepang. Mobilisasi masa rakyat terbagi dalam Seinendan , Keibodan, Fujinkai dan Peta (Pembela tanah Air) yang telah mendorong rakyat memiliki keberanian, sikap mental untuk menentang penjajah, pemahaman terhadap kemerdekaan maupun sikap mental yang mengarah pada terbentuknya nasionalisme.

Sedangkan kelompok pejuang lain yang menolak bekerjasama dengan Jepang dan anti fasisme membentuk jaringan bawah tanah dan terus berjuang , antara lain :
• Kelompok Syahrir , memiliki pengikut kaum pelajar diberbagai kota seperti Jakarta, bandung, Surabaya, Cirebon dan sebagainya .
• Kelompok Amir Syarifudin , ia sangat keras dalam mengeritik Jepang, tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi hukuman mati tahun 1944 , atas bantuan Soekarno hukumannya diubah dari hukuman mati menjadi seumur hidup , setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945 , ia bebas dari hukuman.
• Golongan Persatuan mahasiswa , sebagaian besar dari kedokteran di Jakarta antara lain : J. Kunto, Supeno, Subandrio
• Kelompok Sukarni , kelompok ini sangat berperan besar disekitar proklamasi kemerdekaan , antara lain : Sukarni, Adam Malik, Chaerul Saleh, Maruto Nitimiharjo, Pandu Wiguna dan sebagainya.
• Golongan Kaigun , anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang akan tetapi terus menggalang dan membina kemerdekaan dengan tokoh yang simpati terhadap kemerdekaan Indonesia, antara lain : Mr.Akhmad Subarjo, Mr. Maramis, Dr. Sanusi, Dr Buntaran Martoatmodjo dan sebagainya
• Pemuda Menteng , bermarkas di Menteng 31 Jakarta , kebanyakan pengikut dari Tan Malaka dari Partai Murba antara lain : Adam malik , Chairul Saleh dan Wikana
Meskipun perjuangan mereka dalam kelompok-kelompok dan berbeda-beda strateginya bukan berarti perpecahan. Taktik yang mereka lakukan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pada Tanggal 7 September 1944 , Perdana Menteri Jepang Koiso menjanjikan kemerdekaan bagi Hindia Timur atau Indonesia, namun kapan waktunya belum ditentukan. Tentara Jepang terus terdesak menuju kekalahan , mulai berperang sendirian dan semakin terdesak , sehingga agar Jepang memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia membentuk Dokuritzu Zyoombi Tsooskai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 , tugasnya mengumpulkan bahan yang dipergunakan untuk Indonesia Merdeka.

c. Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang
Karena Jepang hanya mengeluarkan janji-janji kosong , mensenggarakan rakyat, menghisap tenaga rakyat untuk kepentingan perang, dan menguras habis kekayaan rakyat Indonesia. Banyak rakyat yang tidak tahan lagi menghadapi kesengsaraan melakukan pemberontakan .
 Pemberontakan Cot Pilieng , Aceh
Seorang guru mengaji dan ulama muda bernama Tengku Abdul Djalil pada tanggal 10 Nopember 1942 memimpin rakyat Aceh melayan Jepang. Dengan bersenjatakan pedang , rencong dan kelewang rakyat dapat memukul mundur pasukan Jepang sehingga mereka terpaksa kembali ke Lhokseumawe. Serangan kedua Jepang juga dapat dipukul mundur rakyat Aceh dibawah Tengku Abdul Djalil.
 Pemberontakan Rakyat Singaparna
Pemberontakan yang dipimpin K.H Zainal Mustafa , seorang pemimpin pesantren di Sukamanah Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat. K.H Zainal Mustafa bertekat untuk melawan Jepang karena tidak tahan lagi melihat kehidupan rakyatnya yang sengsara. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 Februari 1944 setelah sholat Jumat. Dalam pertempuran antara pasukan Zainal Mustafa dengan tentara Jepang banyak tentara Jepang yang terluka dan tewas , namun banyak juga rakyat yang gugur setelah mengadakan perlawanan dengan gigih melawan Jepang. Zainal Mustafa ditangkap selanjutnya dimasukkan tahanan , kemudian di pindahkan ke Jakarta. Zainal Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol. Saat ini makamnya telah dipindahkan ke daerah asalnya di tengah-tengah rakyat yang telah dibelanya dengan taruhan nyawa.
 Pemberontakan rakyat Indramayu
Pada bulan Juli 1944 rakyat Indramayu juga memberontak terhadap Jepang. Rakyat Lohbener dan Sindang Indramayu Jawa Barat memberontak kepada Jepang karena mereka tidak tahan lagi dengan perlakuan yang kejam dari Jepang.
 Pemberontakan Teuku Hamid , pada bulan Nopember 1944 di Aceh meletus pemberontakan dengan Jepang lagi. Dalam pemberontakan tersebut banyak rakyat yang menjadi korban , karena hamper semua yang tertawan dibunuh oleh Jepang.
 Pemberontakan Peta Blitar.
Pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar seorang Syodanco (komandan peleton) Peta bernama Supriyadi memimpin suatu pemberontakan melawan Jepang. Pemberontakan ini timbul karena anggota Peta sudah tidak tahan lagi melihat kesengsaraan rakyat. Banyak romusa yang meninggal selama dipekerjakan didaerah mereka. Sayang sekali pemberontakan terbesar pada zaman Jepang ini mengalami kegagalan karena persiapannya belum matang. Pemberontakan Supriyadi (Peta di Blitar ) telah gagal tetapi membawa pengaruh sangat besar terutama pada semangat kemerdekaan rakyat Indonesia terhadap penindasan bangsa asing.

(Sumber : Diretorat PSMP, Depdiknas, 2006 )

Perang Dunia II

Pertempuran di Eropa dimulai dengan serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam wakktu singkat serangan kilat Jerman dapat menguasai sebagain besar Polandia. Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jermanpada tanggal 3 September 1939 , tetapi tidak bisa menolong Polandia dari serbuan Jerman. Polandia menyerah dan negara tersebut diduduki Jerman bersama Uni Soviet di bagian Timur. Pada tanggal 10 Mei 1940 tanpa ada pernyataan perang , Jerman menyerbu Belanda, Belgia, Luxembrug dan kemudian Perancis. Ketika pada awal Juni 1940 Jerman bersiap untuk menyerbu Perancis melalui kota Sedan , Italia menyatakan perang kepada Inggris dan Perancis pada tanggal 10 Juni 1940. Perancis yang diserang dari Utara dan Selatan tidak dapat bertahan dan dan Jederal de Gaulle membentuk pemerintahan pengasing di London.

Pertempuran di front barat dilanjutkan oleh Jerman dengan menyerang Inggris.
Ketika Inggris mendapat bantuan peralatan dari Amerika Serikat , sulit dikalahkan . Keadaan ini membuat Jerman , Italia dan Jepang pada 27 September 1940 menandatangani pakta pertahanan militer yang isinya saling membantu apabila salah satu diserang.

Peperangan di front Timur (Eropa) dibuka oleh serangan Jerman atas Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941. Serangan ini juga merupakan pelanggaran atas perjanjian yang menyatakan tidak akan saling menyerang antara Jerman dan Uni Soviet. Selain Front Barat dan Front Timur peperangan juga meluas ke Afrika dan Italia. (Sutarja Adisusila, 1982).
Sedangkan di Asia , dengan serangan Jepang atas Pearl Harbour tanggal 7 September 1941 , peperangan yang dilakukan Jepang dengan mudah menguasai daerah-daerah di asia Tenggara termasuk Indonesia. Pembentukan Asia Timur Raya terwujud hanya untuk sementara. Pada bulan Mei 1942 suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guandalkanal kepulauan Solomon dan pada bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur dari sana dengan banyak kerugian. Mulai 1943 Amerika ganti menjadi pihak yang ofensif di Samudera Pasifik. Jepang mengimbangi laju tentara Sekutu dengan memobilisasi daerah jajahan untuk keperluan perang. Mobilisasi politik sering dilakukan untuk menutupi dalam mobilisasi ekonomi untuk keperluan perang . Mobilisasi politik dijanjikan untuk persiapan kemerdekaan .
Pelatihan militer juga diberikan untuk menghalangi laju pasukan sekutu yang akan mendarat lagi didaerah yang semula diduduki Jepang. Semua itu dimaksudkan untuk terus membina hubungan baik antara Jepang dengan negara jajahannya dalam zone di Asia Timur Raya. Ketika kekalahan Jepang semakin nyata maka beberapa negara jajahan yang sudah dianggap sudah siap , dijanjikan kemerdekaan seperti Indonesia, Korea, Philipina, Birma, Manshuria , dan Malaysia.
Pada bula Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein di Kepulauan Marshall dan serangan Pembom B-29 ke Jepang mulai bulan Juni. Pada bulan Februari 1944 Jepang menderita kekalahan , angkatan lautnya dilumpuhkan di laut Philipina. Pada bulan Juli pihak Jepang kehilangan angkatan lautnya di Saipan (Kepulauan Mariana) yang mengakibatkan krisis kabinet di Jepang. Tojo meletakan jabatan dan Jenderal Koiso Kunaiki menggantikan Perdana Menteri ( 1944-1945).

Pasukan Sekutu mendarat di Morotai , dekat Halmahera wilayah Indonesia. Tentara Jepang terus terdesak menuju kekalahan setelah mulai 16 Maret 1945 Sekutu telah merebut wilayah Jepang Iwo Jima , kemudian 21 Mei 1945 menduduki Okinawa, Jepang mulai berperang sendirian dan semakin terdesak Tentara Amerika Serikat terus bergerak ke utara dan menjatuhkan bom atom diatas kota Hirosima ( 6 Agustus 1945) dan Nagasaki ( 9 Agsutus 1945). Akhirnya Jepang menyerah tanggal 15 Agustus 1945 dan menandatangani perjanjian diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo pada tanggal 2 September 1945.

Sementara perang yang terjadi di daratan Eropa lebih dahulu berakhir dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu pada tanggal 7 Maret 1945 dan Italia menyerah pada Sekutu tahun 1944 ( Direktorat PSMP, Depdiknas , 2006)

A. Uraian tugas dalam pembagian kerja struktur sekolah

1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan yang berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator.
a. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Memfasilitasi guru dan siswa agar dapat belajar, mengembangkan potensi diri secara optimal dan alamiah. Untuk efektivitas dan efisiensi diperlukan standar acuan dan indikator. Standard acuan dapat menggunakan ukuran seperti kecukupan minimum menurut format penilaian akriditasi dan indikator dapat dikembangkan dalam satuan waktu, tenaga, biaya, perolehan nilai siswa, mengukur penampilan pisik bangunan, satuan benda, penampilan administrasi sekolah, prestasi dan sebagainya.

b. Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai tugas;
1. mempunyai visi dan misi yang jelas
2. memiliki rencana strategis yang tepat
3. memiliki program Pengembangan penyelenggaraan pendidikan jangka panjang, jangka menengah menyusun perencanaan;
4. mengorganisasikan kegiatan
5. mengarahkan kegiatan
6. mengkoordinasikan kegiatan
7. melaksanakan pengawasan
8. melakukan evaluasi
9. menentukan kebijakan
10. mengadakan rapat
11. mengambil keputusan
12. mengatur proses belajar mengajar
13. mengatur administrasi
a) ketatausahaan
b) kesiswaan
c) ketenagaan
d) sarana/prasarana
e) keuangan
f) pembaharuan

c. Kepala Sekolah sebagai administrator bertugas menyelenggarakan administrasi.
1) perencanaan
2) pengorganisasian
3) pengarahan
4) pengkoordinasian
5) pengawasan
6) kurikulum
7) kesiswaan
8) ketatausahaan
9) ketenagaan
10) kantor
11) keuangan
12) perpustakaan.
13) Labolatorium
14) Ruangan keterampilan dan kesenian
15) Bimbingan konseling
16) UKS
17) OSIS dan sebagainya.

d. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai;
1) proses belajar mengajar
2) kegiatan bimbingan dan konseling
3) kegiatan ekstra kurikuler
4) kegiatan ketatausahaan
5) kegiatan kerja sama dengan masyarakat
6) sarana-prasarana
7) osis
8) pembaharuan pengelolaan sekolah
9) ketercapaian program
10) keuangan

e. Kepala sekolah sebagai leader/pemimpin yang visioner bertugas mempunyai pola fakir ke depan dalam menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan sekolah dengan mengartikulasikan visi ,misi dan strategi , meningkatkan komitmen, upaya, dan daya juang anggota komunitas sekolah, meningkatkan mutu dan produktivitas untuk meningkatkan prestasi dan citra sekolah.
f. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas untuk mengelola perubahan atau pembaharuan bukan hanya menyangkut individu namun menyangkut konteks social yang luas, memberdayakan secara optimal energi siswa dan guru untuk memperoleh peluang yang terbatas secara terus menerus berbasis kultur masayarakat di mana siswa itu hidup. Pembaharuan merupakan realitas objektif dengan melibatkan orang-orang dalam merumuskan perubahan menyangkut tujuan, keterampilan, pilosofi atau kepercayaan, perilaku yang akan dikembangkan sekolah, melibatkan guru-guru mengembangkan ide-ide baru yang diarahkan pada pembelajaran siswan dalam rangka mengembangkan kompetensi, komunikasi dan pembaharuan metode pengajaran.

g. Kepala sekolah sebagai motivator bertugas memberi dorongan agar seluruh personal di sekolah melaksanakan tugas tanpa merasa terpaksa. Bekerja seperti atas kemauan sendiri karena mengejar tercapainya visi. Berkembangnya motivasi bergantung pada iklim kerja, kepuasan kerja, perasaan, suasana berpikir, imbalan, penghargaan, dan keterlibatan dalam tugas. Besar kecilnya motivasi bergantung pada tinggi rendahnya tujuan yang ingin dicapai dan penghargaan terhadap setiap individu sehingga merasa bernilai sehingga punya arti.


2. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek )
Wakil Kepala Sekolah adalah guru yang mempunyai tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya memimpin sekolah. Wakil Kepala Sekolah mempunyai fungsi strategis menjembatani Kepala sekolah dengan guru sehingga jalannya operasional sekolah dapat kondusif dan nyaman. Jumlah Wakil Kepala Sekolah dalam pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dapat ditentukan oleh sekolah itu sendiri tergantung pada kebutuhan. Oleh karena itu, mengaturan pendistribusian tugas dapat dibuat melalui penetapan kebijakan pada tingkat sekolah.

Wakil kepala sekolah memiliki umum sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan program , menjalankan dan mengawasi program kegiatan sekolah, dan laporan kegiatan serta bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
b. Menerima pendelegasian tugas dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan :
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengkoordinasian
 Pengawasan
 Penilaian
 Pendataan
 Pengorganisasian data
 Pelaporan
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari bidang-bidang urusan pengembangan sekolah antara lain Bidang Kurikulum , Bidang Kesiswaan, Bidang Hubungan Masyarakat, dan Bidang Sarana Prasarana. Namun sekolah dapat berinovasi dengan terobosan managemen sekolah menambahkan bidang urusan berdasarkan PP. No. 19 Tahun 2005.


2.1 Wakasek Bidang kurikulum bertugas membantu kepala sekolah
 Menyusun program pengajaran
 Menyusun dan memiliki sistem informasi kurikulum yang dapat diakses oleh semua guru
 Menyusun sistem diteksi terhadap kemajuan/kemunduran hasil belajar.
 Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
 Menyusun jadwal piket harian guru.
 Menyusun kriteria indikator pencapaian program, kenaikan dan kelulusan.
 Jadwal kegiatan akademis
 Menuyusun sistem diteksi terhadap pencapaian tingkat kurikulum yang harus dicapai dan analisis hasil belajar siswa
 Menyusun laporan kegiatan akademis
 Mengembangkan MGMP
 Mengatur pendayagunaan guru dengan sistem diteksi terhadap guru-guru yang telah memiliki program pelaksanaan dan evaluasi belajar mengajar dan sistem diteksi terhadap guru yang kurang menguasai dalam mengajar serta sistem diteksi terhadap guru yang tidak memanfaatkan waktu belajar dengan baik
 Mengelola data kehadiran guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
 Membina lomba bidang akademis
 Mengembangkan system evaluasi
 Mengkoordinir Pengembangan Guru dalam memperoleh informasi baru mengenai pembelajaran .
Bidang Urusan Kurikulum dalam melaksanakan tugasnya bersama Tim Pengembang Kurikulum.

2.2 Wakasek Bidang Kesiswaan
Membantu kepala sekolah dalam :
 Menyusun program pembinaan kesiswaan yang tepat
 Menyusun Sistem MOS yang jelas
 Menyusun tata tertib siswa yang baik dan edukatif
 Menyusun sistem diteksi terhadap siswa yang melakukan pelanggaran disiplin siswa perbuatan yang tidak senonoh,tercela,merusak nama baik sekolah dan guru
 Mengkoordinir pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
 Mengkoordinasikan data kehadiran siswa.
 Mengatur perijinan siswa untuk melaksanakan kegiatan di luar sekolah.
 Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan.
 Memberdayakan organisasi kesiswaan untuk pengembangan kecerdasan sosial, mengembangkan sikap demokratis, kerjasama, tolong-menolong, dan kepemimpinan.
 Menetapkan dan menyelaraskan jadwal kegiatan kesiswaan kalender pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu belajar siswa.
 Membina dan mengkoordinasiskan pengembangan disiplin, keamanan, ketertiban, dan kerja sama siswa.
 Merencanakan seleksi dan pelaksanaan penerimaan siswa baru.
 Mengembangkan pola dan melaksanakan pergantian kepemimpinan pada organisasi kesiswaan.
 Mengkoordinasikan pengiriman delegasi siswa untuk melakukan kerja sama atau mengikuti kegiatan di luar sekolah.
 Menyusun program dan mengkoordinasikan penerimaan siswa baru dan pelaksanaan orientasi belajar siswa baru.
 Mengembangkan kerja sama siswa melalui kegiatan siswa antar-individu, antar-kelas, antar-angkatan, dan antar-sekolah dalam membina kesatuan dan persatuan sekolah.
 Mengembangkan tempat dan kegiatan peribadatan sebagai pusat pembudayaan sekolah
 Menyusun laporan kegiatan kesiswaan yang dapat diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan
Bidang urusan kesiswaan dapat dibantu oleh Jajaran Pembina OSIS dalam melaksanakan tugasnya.

2.3 Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat membantu kepala sekolah dalam :
 Perencanaan dan program kerja sama dengan masyarakat luas.
 Mengembangkan konsep anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi kelancaran kerja sama dengan komite sekolah.
 Memfasilitasi hubungan antar sekolah
 Mengembangkan peluang kerja sama siswa, guru dengan sumber daya yang tersedia di lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kompetensinya.
 Mengembangkan kerja sama dengan orang tua siswa.
 Mengembangkan kerja sama sekolah dengan masyarakat sekitar.
 Mengembangkan kerja sama sekolah dengan para alumni dan memiliki sistem yang dapat membangkitkan semua alumni untuk cinta almameternya dan turut mengembangkan sekolah kedepan
 Memfasilitasi pengembangan media komunikasi siswa, majalah dinding, pameran hasil karya siswa.
 Menyusun sistem publikasi dan promosi sekolah yang tepat
 Mengkoordinasikan pertemuan orang tua siswa.
 Mengatur penyusunan dan penyimpanan agenda rapat-rapat.
 Mengembangkan manajemen informasi sesuai dengan sumber daya yang tersedia sehingga potensi sekolah dapat diketahui publik secara transparan.
 Menyusun laporan pelaksanaan program hubangan dengan masyarakat dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan




2.4 Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana membantu kepala sekolah dalam :
 Mengembangkan disain penataan lingkungan sekolah sesuai dengan nilai-nilai dasar pendidikan.
 Mengatur penataan tanaman di lingkungan sekolah.
 Mengatur penataan dan pemeliharaan pendukung ketersediaan udara bersih dan lingkungan bersih di sekolah.
 Mengembangkan sekolah sebagai ekosistem yang sehat serta edukatif.
 Mengatur jadwal piket serta sistem penyelenggaraan pemeliharaan kebersihan sekolah.
 Mengkoordinasikan pembangunan dan pemiliharaan bangunan.
 Mengkoordinasikan penyediaan dan mengatur penggunaan sarana.
 Memfasilitasi penyediaan sarana guru dan siswa.
 Menyusun program pemeliharaan dan pemberdayaan, serta penyimpanan sarana kantor dan sarana belajar.
 Menyusun program penyediaan atau pemanfaatan sarana sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan sesuai dengan sumber daya yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.
 Membantu guru-guru dalam mengembangkan media belajar.
 Menyusun laporan pelaksanaan pengadaan sarana prasarana.

3. Guru
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan tugas umum sebagai pendidik dan melakukan tugas khusus mengajar secara efektif dan efisien.

Tugas umum guru meliputi;
a. Melaksanakan tugas umum sesuai dengan keputusan kepala sekolah sebagai pengarah, pembina, pembimbing, konsultan, pelatih dalam berbagai kegiatan siswa sesuai visi sekolah.
b. Memelihara, membina, dan mengembangkan disiplin serta tata tertib siswa dengan penuh keteladanan.
c. Mengembangkan lingkungan fisik dan hubungan sosial di sekolah dengan pendekatan kasih sayang dalam membentuk kehidupan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan warganya.
d. Bekerja sama dengan seluruh warga sekolah dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan sekolah.
e. Menciptakan sekolah sebagai tempat belajar guru dalam menunjang pembaharuan pendidikan berkelanjutan dan meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
f. Bekerja sama menciptakan media belajar siswa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diselaraskan dengan kebutuhan kompetensi siswa di masa mendatang.
g. Mengikuti kegiatan MGMP
h. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

Tugas Khusus guru meliputi;
a. Menyusun program pengajaran
 Program tahunan
 Program semester
 Silabus
 Rencana Penilaian/Rencana Penugasan
 Rubrik penilaian dan naalisis hasil evaluasi
 Penyusunan program perbaikan dan pengayaan
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membuat catatan refleksi pembelajaran
c. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar secara berkelanjutan melalui penilaian proses belajar, ulangan harian , ulangan akhir semester; dan ulangan kenaikan kelas dan ujian akhir.
d. Memeriksa, menilai dan mengumumkan hasil penilaian tugas siswa tepat waktu.
e. Menganalisis hasil ulangan harian dan ulangan umum;
f. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan;
g. Mengisi daftar nilai siswa
h. Mengupayakan materi seimbang antara akademik dan life skill.
i. Mau menerima masukan dari luar untuk proses pengembangan sistem pembelajaran.
j. Memotivasi peserta didik antusias, bersemangat, kreatif, kritis dan senang bersekolah/belajar dan diajak berbicara tentang sekolahnya.
k. Memonitor dan memotivasi perkembangan hasil belajar setiap peserta didik
l. Membimbing dan melatih siswa dalam proses pembelajaran.
m. Membuat , memilih dan mengembangkan media dan alat peraga.
n. Menciptakan karya ilmiah atau karya seni.
o. Mengikuti pengembangan atau sosialisasi kurikulum atau silabus.
p. Melaksanakan pembaharuan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran secara berkelanjutan.
q. Mendalami dan mengembangkan materi bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
r. Meneliti dan mencatat kehadiran siswa.
s. Mencatat kemajuan hasil belajar siswa.
t. Menata dokumentasi data penilaian secara tertib, objektif, dan informatif.

4. Wali Kelas
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a. Memberdayakan dan mengembangkan kelas sebagai komunitas belajar.
b. Menyusun rencana kegiatan kelas sebagai komunitas sosial yang dinamis, sinergis, dan kompak.
c. Mengembangkan komunitas kelas sebagai wadah pengembangan informasi.
d. Mengembangkan kerja sama kelas dalam mengembangkan media komunikasi.
e. Mengelola dan melaporkan data perkembangan kehadiran harian siswa.
f. Memiliki sistem pencatatan perkembangan siswa baik akademis maupun non akademis
g. Mencatat dan melaporkan perkembangan prestasi siswa.
h. Memfasilitasi siswa dapat belajar bersama dan membangun kerja sama dalam komunitas kelas.
i. Membimbing dan mengarahkan siswa yang menghadapi permasalahan dalam belajar serta melaksanakan home visit.
j. Memberikan motivasi terhadap siswa untuk meningkatkan prestasi individu maupun kelompok.
k. Memberi pelayanan informasi kepada orang tua siswa untuk melaksanakan kerja sama dalam proses bimbingan.
l. Mendampingi siswa dalam pelaksanaan kegiatan kelas.

5. Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a. Analisis kompetensi siswa yang akan dikembangkan secara bertahap menurut urutan waktu dan tingkat pada kurun waktu tiga tahun.
b. Mengkoordinasikan sebaran kompetensi siswa dengan mata pelajaran lain dalam setiap tingkat.
c. Menentukan jumlah tugas dan sebaran tugas siswa dalam kurun waktu tiga tahun.
d. Penyusunan program tiga tahun, program tahunan dan program semester pada mata pelajaran sejenis.
e. Membangun tim kerja dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran pada mata pelajaran sejenis.
f. Mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya berbasis lingkungan yang diselaraskan perubahan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi



6. Guru Bimbingan Konseling
Guru bimbangan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan konseling yang mengacu pada pengembangan potensi diri siswa dalam kurun waktu selama siswa mengikuti pendidikan di SMP/SMA.
b. Melakukan koordinasi dengan wakil kepala sekolah, wali kelas, dan guru-guru dalam rangka mengembangkan potensi diri siswa agar prestasi belajar siswa dapat berkembang optimal.
c. Membantu siswa mengatasi kesulitan belajar.
d. Menghimpun data prestasi lulusan.
e. Menghimpun informasi tentang lanjutan pendidikan dan perkembangan lapangan kerja.
f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa untuk memperoleh gambaran tentang kompetensi diri, lanjutan pendidikan dan kompetensi yang diperlukan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai.
g. Memberikan layanan bimbingan terhadap siswa yang sedang menghadapi masalah.
h. Mengolah data perkembangan prestasi siswa sebagai bahan pengambilan keputusan sekolah dalam menetapkan kebijakan pendidikan pada tingkat sekolah.
i. Mememperhatikan dan mengolah data perkembangan tingkat kehadiran siswa.
j. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
k. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling.
l. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.
m. Mengikuti musyawarah MGMP.
n. Memiliki sitem pelaporan BP yang dapat diakses oleh semua personel yang membutuhkannya

7. Guru Koordinator Mata Pelajaran
a. Mengkoordinasi dengan guru sesama mata pelajaran dalam menentukaan KKM
b. Bersama guru sejenis membahas penyusunan soal dan kisi-kisi dalam ulangan semester di sekolah
c. Mengkoordinasikan pembuatan paket soal pengayaan UN di 4 mata pelajaran yang di UN-kan
d. Mengkoordinasikan pembahasan tentang perangkat pembelajaran, metode pembelajaran dan sebagainya dalam kegiatan MGMP Sekolah.

8. Guru Petugas Piket Harian
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut:
a. Mengendalikan siswa dalam mengelola kebersihan sekolah sebelum peruses pelajaran berlangsung.
b. Mengendalikan siswa yang terlambat hadir.
c. Mengatur kegiatan kelas yang gurunya berhalangan masuk kelas.
d. Memberikan pelayan pengaturan dalam memudahkan tamu sekolah untuk menyelesaikan urusannya.
e. Mengatur administrasi perijinan siswa meninggalkan sekolah bukan pada waktunya.
f. Mengendalikan ketertiban sekolah agar seluruh siswa dapat belajar efektif.
g. Mengkoordinasikan data dengan perkembangan harian siswa wali kelas.
h. Mencatat laporan piket harian.

7. Tata Usaha
Tata Usaha membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan system administrasi sekolah . Tata Usaha di pimpin oleh Kepala Urusan Tata Usaha .Kepala tata usaha dibantu staf bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
a. Menyusun program tata usaha sekolah.
b. Mengelola administrasi keuangan sekolah (data perkembangan keuangan sekolah dan siswa)
c. Mengelola administrasi ketenagaan.
d. Mengelola administrasi kesiswaan (data base siswa secara lengkap, data nilai akademik siswa, dan data siswa yang mendapat bea siswa, yang naik kelas, tidak naik kelas, siswa peserta USBN yang lulus dan tidak lulus )
e. Mengelola administrasi perlengkapan (sistem administrasi yang akurat, data/file surat masuk , surat keluar sekolah dan file surat-surat berharga baik siswa maupun sekolah )
f. Mengelola data statistik sekolah.
g. Mengatur dan memberi layanan administrasi kepada siswa, guru, dan masyarakat serta sistem pelaporan yang dapat diakses oleh semua yang terkait.
h. Menata dan melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan keindahan sekolah.
i. Melalui Kepala Sekolah, memfasilitasi guru dalam pelaksanaan tugasnya.
j. Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala.

8. Pustakawan
Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan berikut
a. Merencakan pengembangan program perpustakaan sekolah
b. Menyusun program pengembangan perpustakaan sebagai layanan belajar di sekolah.
c. Menyusun rencana pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika.
d. Mengurus pelayanan perpustakaan.
e. Memelihara dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
f. Menginventarisasi dan mengadministrasikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika serta dapat diakses oleh yang membutuhkan.
g. Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika.
h. Menyusun tata terttib perpustakaan.
i. Menyusun laporan pelaksanaan program.

9. Koordinator labolatorium dan Laboran
Koordinator labolatorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium atau yang berkaiatan dengan alat-alat laboratorium . Dalam tugasnya Koordinator Laboratorium dibantu oleh seorang laboran yang menyediakan alat dan bahan dalam praktek dan pembelajaran di laboratorium. Tugas Koordinator laboratorium dan atau Laboran sebagai berikut :
a. Menyusun program pengembangan dan pengelolaan labolatrorium sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Merencanakan pengadaan alat dan bahan labolatorium IPA, Bahasa, Komputer, dan Media Belajar.
c. Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan/pemanfaatan labolatorium/ruang media belajar secara terpadu.
d. Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap Penanggungjawab Pengelola Labolatorium dan Media Belajar.
e. Menyusun program tugas-tugas laboran.
f. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan labolatorium.
g. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat labolatorium.
h. Memelihara dan perbaikan alat-alat labolatorium
i. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat labolatorium, dan
j. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan labolatorium dan media belajar.

Senin, 29 November 2010

Mengenal Tanaman Obat

Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya . Sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan.

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam , masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Tumbuhan yang dapat dipakai sebagai obat-obatan pada umumnya dari beberapa bagian tumbuhan sangat berguna, seperti : bunga, daun , buah, batang , dan akar. Tanaman yang mempunyai khasiat sebagai obat-obatan disebat tanaman obat. Tanaman obat dalam suatu lahan biasanya dinamakan apotek hidup.

Tanaman obat selain berfungsi sebagai obat karena khasiatnya, juga berfungsi sebagai tanaman hias.
Dan pada umumnya tanaman obat mudah untuk ditanam di semua lahan . Namun saat ini keberadaan tanaman obat sudah mulai langka. Sehingga untuk tetap melestarikan keberadaan tanaman obat , kita harus banyak mengenal tanaman obat.

Pada saat ini karena khasiat tanaman obat telah terbukti nyata dirasakan , maka seharusnya tanaman obat harus tetap dilestarikan. Hal ini menyebabkan masyarakat kembali mengkonsumsi obat-obatan tradisonal dan obat herbal.
Oleh karena itu kamu juga harus banyak mengenal tanaman obat. Selain itu juga berusaha untuk mencoba menanam beberapa jenis tanaman obat.

Secara garis besar , tanaman obat terdiri dari :
1. Tanaman obat jenis umbi-umbian
2. Tanaman obat jenis perdu atau pohon kecil
3. Tanaman obat jenis tumbuhan merambat
4. Tanaman obat jenis pohon besar

Fungsi tanaman obat sebagai sarana untuk upaya-kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi: upaya preventif (pencegahan) , upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan) , memperbaiki status gizi masyarakat, pelestarian alam dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

Sabtu, 20 November 2010

Barang tambang

Barang Tambang
Pertambangan merupakan kegiatan ekonomi memanfaatkan benda-benda yang berasal dari dalam bumi. Hasil pertambangan adalah barang tambang. Berdasarkan asal bahan dan terjadinya barang tambang digolongkan :
1. Asal organik : batubara, minyak bumi , gas dan batu kapur
2. Benda tambang logam : emas, perak, nikel, besi, timah dan sebaginya
3. Benda tambang anorganik dan non logam : berlian, belerang, kaolin dan sebagainya

Pengelompokan bahan tambang /bahan galian dibedakan atas :
1. Bahan galian strategis, yang penting untuk strategi pertahanan dan keamanan dalam perekonomian negara misalnya : batu bara , minyak bumi, gas bumi, nikel, uranium, besi, bauksit, uranium.
2. Bahan galian vital , yang penting untuk hajat hidup orang banyak misalnya : aspal, belerang, emas, perak, fosfat, mangaan, pasir besi, magnesium seng, asbes, mika dan sebagainya.
3. bahan galian industri , yaitu yang langsung dapat digunakan sebagai bahan industri misalnya : batu gamping, gips, tanah liat , pasir kuarsa, kaolin , marmer , batuapung dan sebagainya.

Barang tambang

Barang Tambang
Pertambangan merupakan kegiatan ekonomi memanfaatkan benda-benda yang berasal dari dalam bumi. Hasil pertambangan adalah barang tambang. Berdasarkan asal bahan dan terjadinya barang tambang digolongkan :
1. Asal organik : batubara, minyak bumi , gas dan batu kapur
2. Benda tambang logam : emas, perak, nikel, besi, timah dan sebaginya
3. Benda tambang anorganik dan non logam : berlian, belerang, kaolin dan sebagainya

Pengelompokan bahan tambang /bahan galian dibedakan atas :
1. Bahan galian strategis, yang penting untuk strategi pertahanan dan keamanan dalam perekonomian negara misalnya : batu bara , minyak bumi, gas bumi, nikel, uranium, besi, bauksit, uranium.
2. Bahan galian vital , yang penting untuk hajat hidup orang banyak misalnya : aspal, belerang, emas, perak, fosfat, mangaan, pasir besi, magnesium seng, asbes, mika dan sebagainya.
3. bahan galian industri , yaitu yang langsung dapat digunakan sebagai bahan industri misalnya : batu gamping, gips, tanah liat , pasir kuarsa, kaolin , marmer , batuapung dan sebagainya.

Keberadaan Air

b. Air
Air di bumi terdiri dari 97% air laut dan 3 % air tawar. Dari 3% air tawar ini , 75% terdapat dikutub , berupa salju 24%, berupa air tanah 0,3% terdapat di danau-danau, 0,065% sebagai butir air atau lengas tanah, 0,035% diatmosfer (awan, kabut,embun) dan 0,03 berupa air hujan. Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh mahluk hidup . Tubuh manusia kira-kira 65% terdiri dari air. Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya serta kegiatan lainnya seperti : pertanian, rumah tangga, perikanan, industri dan lain-lain.
Air di muka bumi memiliki jumlah yang tetap karena adanya sirkulasi air (siklus air/siklus hidrologi). Siklus ini terjadi akibat pengaruh sinar matahari, dimana sinar matahari yang memancarkan energi panas di permukaan bumi berakibat terjadinya penguapan air di sungai , rawa, danau , laut dan lainnya. Uap bergerak naik ke atas ke tempat yang lebih tinggi , suhu udara semakin rendah sehingga uap air tersebut mengalami proses kondensasi (proses terbentuknya awan) . Di tempat yang lebih tinggi lagi dan didaerah dingin uap air dapat langsung membeku menjadi salju , hal ini disebut sublimasi.
Dari proses kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan . Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi , sebagian meresap ke lapisan tanah, sebagian mengalir dipermukaan bumi, dan sebagian lagi menguap. Air tanah lama –kelamaan akan keluar menjadi menjadi mata air dan selanjutnya mengalir menjadi sungai menuju ke laut atau ke danau.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Jadi air yang ada sekitar kita ini sangat penting dalam kehidupan manusia dan semua mahluk hidup yang ada di muka bumi. Untuk membahas tentang air kamu harus mengetahui penggolongannya.
Manusia berusaha memenuhi kebutuhan air dengan cara memanfaatkan sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Umumnya oermukiman penduduk selalu berusaha untuk mendekati tubuh perairan. Sumber-sumber air terdiri dari : air permukaan (sungai, danau, waduk, telaga, rawa dan laut ) , air tanah ( mata air, air sumber dangkal dan sumur dalam/bor) dan air hujan.

Jumat, 12 November 2010

Kependudukan

1. Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah

Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap , namun akan selalu berubah (bertambah atau berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang , dimana angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan keluar suatu wilayah . Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja.
Pemerintah telah berusaha menekan laju pertambuhan penduduk untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Manfaat mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah antara lain sebagai berikut :
 Membandingkan besarnya angka kelahiran dan kematian
 Menghitung mortalitas dan natalitas penduduk
 Menghitung prosentase pertumbuhan penduduk disuatu daerah

2. Persebaran Penduduk Indonesia
Di Indonesia persebaran penduduk belum merata . Berdasarkan kenyataan Pulau Jawa penduduknya paling banyak sedangkan di Pulau Papua penduduknya paling jarang. Pada tahun 1990 penduduk di Indonesia berjumlah 182.625.000 jiwa dan mendiami daratan seluas 919.443 km² . Persebaran penduduk tidak tersebar merata di seluruh pulau. Pulau Jawa yang luasnya hanya 132.187 km² atau 6,89 % dari luas daratan di Indonesia mempunyai penduduk lebih dari 60 % dari jumlah penduduk Indonesia.

3. Dampak Ledakan Penduduk
Dampak yang ditimbulkan dari ledakan penduduk tersebut antara lain adalah :
• persebaran penduduk menjadi tidak merata
• lapangan pekerjaan yang makin sempit
• terjadi pelaksanaan laju pembangunan yang tidak merata
• banyaknya pengangguran dan meningkatkan kriminalitas

4. Kepadatan penduduk

Kota besar seperti Jakarta , Surabaya dan Bandung merupakan kota besar dengan penduduk yang banyak. Bandingkan jika kita berada di pedesaan. Kita dapat menyimpulkan bahwa wilayah perkotaan pada umumnya lebih padat dari pada pedesaan.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu yang dinyatakan dengan jiwa per km ². Kepadatan penduduk disuatu wilayah biasanya dinyatakan oleh banyaknya penduduk per km ².
Kepadatan penduduk merupakan suatu perwujudan dari kondisi geografi, karena tinggi rendahnya kepadatan penduduk dipengaruhi faktor-faktor geografis , antara lain : relief , iklim, tanah, lokasi dan sebagainya.


Menurut Trewartha, kepadatan penduduk menjadi beberapa golongan antara lain :
• Kepadatan penduduk aritmatik , merupakan banyaknya penduduk yang bertempat tinggal dalam satu satuan luas wilayah administrasi daerah atau negara . Merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah atministrasi persatuan luas (biasanya dinyatakan dalam km² atau mil ²).
• Kepadatan penduduk fisiologis
• Kepadatan penduduk ekonomis
• Kepadatan penduduk agraris

Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
- Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
- Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat menonitor.
- Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
- Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan , dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .

Perbedaan kedapatan penduduk pada suatu wilayah dipengaruhi antara lain sebagai berikut .
 Angka kelahiran yang tinggi , sehingga penduduk bertambah dengan cepat.
 Daya tarik wilayah ( kesuburan tanah, pusat perdagangan, areal industri) mempengaruhi kepadatan penduduk
 Fasilitas yang ada ( pendidikan, kesehatan, hiburan , sosial ) dapat mengakibatkan perbedaan kepadatan dengan wilayah lain
Didaerah yang padat akan mempengaruhi budaya, gaya hidup, kegotong royongan sampai kerawanan sosial. Namun di daerah yang kurang padat sumber daya alam yang ada kurang dimanfaatkan secara optimal sehingga akses pembangunan kurang merata.
Hal-hal untuk menguragi kepadatan penduduk antara lain :
 Mengurangi tingkat kelahiran dengan cara program KB , meningkatkan usia perkawinan, dan mengatur jarak kelahiran
 Pemerataan program pembangunan hingga pelosok-pelosok daerah sehingga dapat menghambat urbanisasi.

5. Transisi Demografis
Transisi demografis merupakan suatu perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang tinggi menuju pada tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah. Proses transisi ini terjadi di negara-negara barat sebagai akibat membaiknya tingkat kesehatan dan kesadaran mayarakat ke perubahan sikap dari norma keluarga besar ke norma keluarga kecil.

Menurut Bogue, terjadinya transisi demografi berlangsung tiga tahapan., yaitu :

1. Masa Pra –transisi
Pada masa ini bahwa tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian juga tinggi sehingga jumlah penduduk selalu konstan atau tingkat pertumbuhan penduduk sangat rendah. Kondisi seperti ini banyak dialami oleh negara yang terbelakang .

2. Masa Transisi
Pada masa ini bercirikan tingkat kelahiran tinggi dan dalam kondisi menurun , sedangkan tingkat kematian sedang sampai rendah. Pada masa ini dibedakan tiga tahapan yaitu :
• Masa awal transisi , dengan ciri : tingkat kelahiran tinggi, sedangkan tingkat kematian dalam kondisi menurun, sehingga ada peningkatan jumlah penduduk. Hal ini banyak terjadi di daerah berkembang.
• Pertengahan transisi , dengan ciri-ciri : tingkat kelahiran tinggi dalam kondisi menurun dan tingkat kematian sedang . Turunnya tingkat kematian yang lebih cepat dari pada angka kelahiran sehingga angka pertambahan penduduknya tinggi. Pada masa ini program KB sudah mulai di jalankan pada masyarakat.
• Akhir transisi , dengan ciri-ciri : tingkat kelahiran sedang dan tingkat kematian rendah. Pada tahapan ini angka kelahiran lebih besar dari kematian, namun telah terjadi penurunan pertumbuhan penduduk dan dampak KB telah mulai dirasakan masyarakat.

3. Masa Pasca – transisi
Pada masa ini mempunyai ciri Angka kelahiran dan angka kematian dalam keadaan seimbang, sehingga angka pertumbuhan penduduk relatif sangat kecil. Biasanya terjadi di negara-negara yang telah maju . Pada masa pasca transisi dapat memungkinkan suatu kondisi demografis yang stabil , dimana pertumbuhan penduduknya nol disebut juga zero population growht.

Apabila di lihat dengan kondidi penduduk Indonesia , maka saat ini masih dalam fase pertengahan transisi. Hal ini karena Indonesia masih mempunyai pertumbuhan penduduk yang termasuk tinggi menuju kondisi turun sedangkan tingkat kelahiran menurun.
Untuk mengubah kondisi demnografis , harus dapat mengubah tingkah laku masyarakat dan mengubah kondisi ekonomi masayarakat. Jika program KB (Keluaraga Berencana) di negara-negara barat dipelopori dari masayarakat bawah, sedangkan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya program KB dipelopori dari masyarakat kalangan atas.

6. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk yang didasarkan pada kriteria tertentu. Penduduk dapat dikelompokan berdasarkan bermacam-macam cara , antara lain : menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, penghasilan, suku bangsa, agama , pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. Banyak manfaatnya dan boleh dikatakan penting sekali untuk mengetahui keterangan mengenai susunan penduduk atau komposisi penduduk. Adanya berbagai komposisi ini dan perubahan-perubahan dari satu masa dapat diambil beberapa kesimpulan yang boleh dijadikan dasar bagi berbagai kebijaksanaan pembangunan , misalnya antara lain :
• dapat memperoleh gambaran tentang susunan perekonomian daerah atau negara menurut susunan mata pencaharian
• perbandingan jenis kelamin suatu daerah atau negara menurut susunan jenis kelamin
• umur dari tiap penduduk untuk mengetahui kemungkinan pertambahan penduduk , menurut susunan umur
• Jumlah tenaga kerja yang tersedia dan akan akan menyusul
• Persebaran penduduk dan cepatnya urbanisasi, menurut susunan tempat tinggal

Secara terperinci pengelompokan pemnduduk ini sangat berguna untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
• Apakah pertumbuhan penduduk disuatu daerah cepat atau lambat
Dengan mengetahui kelompok umur (0 – 14 Tahun) > 40% dan ( > 60 Tahun) < 10 % , menurut Clarck pertumbuhan penduduh didaerah itu diketegorikan cepat . Kelemahan dari teori ini tidak langsung mengetahui secara langsung nilai pertambahan penduduknya, tetapi keuntungannya dapat mengetahui secara cepat pertambahan pertambahan penduduk suatu daerah cepat atau lambat.
• Untuk menghitung beban ketergantungan (dependence ratio)
Dependence Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang belum aktif secara ekonomi dan jumlah penduduk yang sudah tidak aktif secara ekonomi dengan jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi . Dengan rumus sebagai berikut :

DR = P ( 0 – 14 th ) + P ( 65 th keatas)
____________________________
P ( 15 - 64 th )

DR = Dependence Ratio
 P (0-14 th) = Penduduk belum aktif secara ekonomi dari umur 0 sampai 14 tahun
 P( 65 keatas ) = Penduduk yang sudah tidak aktif secara ekonomi , umur 65 keatas.
 P ( 15 - 64 Th ) = Penduduk yang masih aktif secara ekonomi , umur 14 – 64 tahun.
Angka beban ketergantungan sangat dipengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk sehingga makin tinggi angka beban ketergantungannya, semakin rendah tingkat kesejahteraan penduduk , demikian sebaliknya.

Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa berlangsung tanggal 20 Nopember sampai 15 Desember 1945 antara pasukan Inggris dengan TKR. Peristiwa itu bermula dari kedatangan tentara Sekutu di Semarang tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan semula pasukan ini adalah mengurus tawanan perang. Akan tetapi ternyata mereka membonceng NICA yang kemudian mempersenjatai para tawanan . Di Ambarawa tanggal 20 Nopember 1945 terjadilah pertempuran antara TKR yang dipimpin Mayor Sumarto dengan tentara Sekutu. Dalam pertempuran itu gugur Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Kolonel Isdiman, komando pasukan diambil alih oleh Letnan Kolonel Sudirman yang saat itu menjabat sebagai panglima divisi Banyumas.
Pasukan Sekutu , menggunakan para tawanan Jepang yang telah dipersenjatai untuk ikut bertempur . Mereka juga mengerahkan tank dan senjata berat lainnya . Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan Indonesia berhasil melancarkan serangan serentak . Setelah bertempur selama empat hari, akhirnya pasukan Indonesia berhasil mengusir tentara Sekutu dari Ambarawa dan memukul mundur mereka sampai Semarang. Melalui pertempuran ini nama Sudirman mulai terangkat. Ketika terjadi pemilihan pimpinan tentara di Yogyakarta, Sudirman dapat mengalahkan Urip Somoharjo menjadi Panglima Besar TKR.

Mengenang Hari Pahlawan

Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya

Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai sejak kedatangan Sekutu dengan Bendera AFNEI di Jawa Timur dimana Amerika Serikat menempatkan Brigade 49 dari bagian divisi ke 23 Sekutu. Grigade 49 dipimpin oleh Brigjen A.W.S Mallaby yang mendarat tanggal 25 Oktober 1945.
Pada mulanya pemerintah Jawa Timur engan menerima kedatangan Sekutu. Kemudian dibuat kesepakatan antara Gubernur Jawa Timur R.M.T.A Suryo dengan Brigjen Mallaby dan menghasilkan kesekapatan sebagai berikut :
• Inggris berjanji tidak mengikutsertakan angkatan perang Belanda
• Menjalin kerjasama kedua belah pihak untuk menciptakan keamanan dan ketentraman
• Akan dibentuk kontak biro
• Inggris akan melucuti senjata
Dengan kesepakatan tersebut , Inggris diperkenankan memasuki kota Surabaya. Ternyata Inggris ingkar janji, hal ini terlihat dalam penyerbuan ke penjara Kalisosok 26 Oktoiber 1945. Inggris menduduki pangkalan udara Tanjung Perak tanggal 27 Oktober 1945, serta menyebarkan pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan JawaTimur menyerahkan senjatanya. Kontak senjata antara Sekutu dan rakyat Surabaya sudah terjadi sejak 27 Oktober 1945. Karena terjadi kontak senjata yang dikawatirkan meluas, maka Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta mengadakan perundingan dengan Sekutu dengan perumusan hasil perundingan sebagai serikut :
• Surat-surat selebaran /pamflet dianggap tidak berlaku
• Sekutu mengakui keberadaan TKR dan polisi Indonesia
• Seluruh kota Surabaya tidak lagi dijaga ketat oleh Sekutu, sedangkan kamp-kamp tawanan dijaga bersama-sama TKR dan sekutu
• Tanjung Perak dijaga TKR bersama Sekutu dan Polisi Indonesia
Walaupun perundingan telah disepakai , tetapi diberbagai tempat di Surabaya tetap terjadi bentrok senjata antara Sekutu dan rakyat Surabaya yang bersenjata.. Pertempuran seru terjadi di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah, karena di gedung itu telah dikepung oleh pemuda yang menuntut agar pasukan A.W.S Mallaby menyerah. Tuntutan para pemuda ditolak pasukan Sekutu . Karena gencarnya pertempuran disana akibatnya terjadi kejadian fatal yakni meninggalnya Brigjen A.W.S Mallaby tertusuk bayonet dan bamboo runcing pada tanggal 30 Oktober 1945.
Dengan meninggalnya A.W.S Mallaby pihak Inggris memperingatkan rakyat Surabaya dan meminta pertanggungjawaban . Sekutu mengancam agar rakyat Surabaya menyerah dan akan menghancurkan apabila tidak mengindahkan seruan tersebut. Ultimatum Inggris bermakna ancaman balas dendam atas pembunuhan A.W.S Mallaby disertai perintah melaporkan ketempat-tempat yang ditentukan dan pemuda bersenjata harus menyerahkan senjatanya . Ultimatum Inggris tersebut secara resmi ditolak rakyat Indonesia Surabaya melalui pernyataan Gubernur Suryo. Sikap rakyat Surabaya atas ultimatum itu dicerminkan oleh pidato radio Gubernur Soerdjo hari itu juga ( tanggal 9 November 1945 ) pada tengah malam jam 23.00 WIB. Antara lain ia berkata, “….berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah: Lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris, kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetep menolak ultimaum itu!” Maka pagi hari tanggal 10 November 1945, Kota Surabaya digempur oleh pasukan Mansergh dari darat, laut dan udara.

Dengan penolakan tersebut pertempuran tidak terhindarkan lagi , maka pecahlah pertempuran pada tanggal 10 Nopember 1945. Sekutu mengerahkan pasukan infantri dengan senjata-senjata berat. Peristiwa heroik itu berlangsung hampir tiga minggu. Dalam pertempuran tersebut melalui siaran radio , Bung Tomo membakar semangat arek-arek Suroboyo. Pertempuran tersebut memakan banyak korban dari pihak bangsa Indonesia , karena itu diperingati sebagai hari Pahlawan setiap 10 Nopember. Peringatan itu merupakan komitmen bangsa Indonesia yang berupa penghargaan terhadap kepahlawanan rakyat Surabaya sekaligus mencerminkan tekad perjuangan seluruh bangsa Indonesia .

Sabtu, 06 November 2010

Mengenal Angin

Tekanan udara disemua tempat tidak sama. Perbedaan tekanan udara tersebut menyebebkan udara mengalir atau bergerak. Aliran udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah disebut angin. Angin selalu diberi nama berdasarkan asal datangnya, seperti angin darat, angin lembah, dan angin gunung .
Pola angin di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua macam , yaitu angin muson (angin musim) dan angin lokal.

1. Angin Muson , angin yang disebabkan perbedaan suhu yang mencolok antara daratan dan lautan. Angin muson yang melewati Indonesia yaitu angin muson timur laut ( Oktober – April dan menimbulkan banyak hujan /musin penghujan) dan angin muson tenggara ( April – Oktober dan sifatnya kering sedikit uap air / musim kemarau ).

2. Angin lokal , angin yang bertiup dari suatu tempat ketempat lain pada daerah yang terbatas. Angin lokal jenis-jenisnya sebagai berikut :
• Angin darat dan angin laut
Angin darat , angin yang bertiup dari darat kelaut dan terjadi pada malam hari. Angin laut , angin yang bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.
• Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah ,angin yang bertiup dari lembah kegunung dan terjadi pada siang hari. Angin gunung , angin yang bertiup dari gunung ke lembah dan terjadi pada malam hari.
• Angin Jatuh/Fohn
Karena udara yang naik dan tertiup angin terhadang gunung sehingga menyebabkan hujan orografis .Kemudian udara yang kering , uap air sedikit, dan panas turun dari puncak gunung ke lereng yang lain dalam keadaan udara makin turun suhu semakin panas yang disebut angin jatuh /Fohn . Di Indonesia mengenal beberapa angin fohn , seperti Angin Bahorok di lembah Bahorok Sumatera Utara, Angin Gending di Pasuruhan dan Probolinggo Jatim, Angin Kumbang di daerah Tegal dan Brebes, Angin Brubu di Sulawesi Selatan , dan Angin Wambrau di Papua.

Jumat, 05 November 2010

Pengetahuan Peta

Peta adalah gambaran objek muka bumi yang diperkecil dan digambar pada bidang datar dengan proyeksi tertentu. Ilmu yang mempelajari pemetaan disebut kartografi.

Unsur-unsur Peta
Peta memiliki unsur-unsur yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Judul peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan dibagian atas peta dengan huruf besar.
2. Petunjuk arah
Petunjuk arah adalah gambar arah mata angin dalam peta untuk menampilkannya cukup denan menggunakan petunjuk arah utara (U) dan dapat pula berupa garis vertikal yang diatasnya dengan tanda panah.
3. Skala
Skala adalah ukuran perbandingan antara keadaan yang tertera pada peta dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Berarti dengan mengetahui skala peta kita dapat memperoleh gambaran jarak sebenarnya dilapangan . Misalnya jarak kota A ke kota B pada peta dengan skala 1 : 100.000 adalah 4 cm, berapa jarak sebenarnya dilapangan. Skala 1 : 100.000 berarti 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm = 1000 m = 1 km jarak dilapangan . Jadi jika jarak kota A ke kota B sejauh 4 cm di peta , jarak dilapangan 4 x 1 km = 4 km.

4. Tahun pembuatan
Tahun pembuatan peta menggambarkan keadaan lapangan (medan), baik medan asli maupun medan buatan. Hal ini dibuat karena secara keseluruhan , alam bukan merupakan penampakan statis, melainkan selalu berubah.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan peting atau penjelasan mengenai simbol-simbol yang digunakan dalam peta.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat, biasanya dituliskan pada garis tepi dengan menunjukan angka derajat pada garis lintang dan garis bujur.
7. Simbol
Simbol peta merupakan tanda atau kode yang konvensional dan umum dipakai untuk mewakili keadaan sebenarnya ke dalam peta. Simbol ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Fisiografis meliputi relief, hidrologis, oseanografis , klimatologis dan sebagainya.
• Agronomis meliputi hutan, tanaman pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
• Kultural meliputi jalur transportasi, Permukiman, batas wilayah atministrasi dan sebagainya.
8. Lettering
Lettering adalah semua tulisan maupun angka yang lebih mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Misalnya ibu kota ditulis dengan huruf kapital, sungai ditulis dengan huruf miring dan lettering tidak boleh terlalu banyak.

9. Inset
Inset adalah peta kecil yang berada dilam peta besar. Tujuan pembuatan inset untuk menunjukan lokasi penting tetapi kurang jelas dalam peta atau jauh dari lokasi penggambaran.

10. Garis tepi
Garis tepi biasanya dibuat rangkap. Garis ini membantu pada saat membuat peta disamping itu menentukan batas penggambaran serta untuk mencantumkan angka garis astronomis.

11. Tata warna
Warna peta ditujukan untuk tiga hal ; membedakan tinggi renda suatu tempat, membedakan kualitas dan kuantitas, dan keindahan.

2. Syarat-syarat peta
Dalam pembuatan peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Ekuivalen, yaitu perbandingan luas pada peta harus sama atau sesuai dengan luas daerah yang sebenarnya.
2. Ekuidistas, yaitu perbandingan jarak pada peta harus sama atau sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya.
3. Konform, yaitu bentuk semua sudut yang digambar harus sama atau sesuai dengan bentuk yang sebenarnya.
3.Fungsi peta
Berikut ini beberapa fungsi dari berbagai jenis peta:
1. Peta penggunaan lahan digunakan untuk menunjukan beberapa lahan di Indonesia.
2. Peta curah hujan sangat penting bagi pertanian, transportasi, dan kegiatan wisata.
3. Peta kepadatan penduduk di gunakan untuk mengetahui persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata.
4. Jenis dan bentuk peta
Jenis Peta dapat dibedakan menurut skala dan isinya meliputi :
1. Jenis peta menurut skalanya dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta kadaster atau peta teknik berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000
• Peta berskala besar 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 250.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit seperti kelurahan, desa, kecamatan.
• Peta berskala sedang 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah seperti kabupaten.
• Peta berskala kecil 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah seperti propinsi.
• Peta Geografi berskala lebih dari 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk penggambaran regional seperti Asean, Eropa Barat, dan sebagainya.

2. Jenis peta berdasarkan isinya dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta Umum atau peta ikhtisar adalah peta yang dibuat berdasarkan kenampakan secara umum baik medan asli maupun medan buatan. Peta umum dibedakan tiga macam yaitu peta topografi, peta korografi, dan peta dunia berskala kecil.

• Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan penampakan tertentu atau khusus di muka bumi. Peta khusus meliputi peta geologi, peta air tanah,peta pariwisata,peta penduduk, peta hal pertanian, peta transportasi,peta politik, peta militer, peta sekolah dan sebagainnya.

Bentuk peta dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta timbul (relief) adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Pada bentuk dataran rendah dibuat datar, sedangkan pada bentuk gunung atau puncak gunung dibuat menonjol.

• Peta datar ( pada umumnya) adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar, misalnya pada kertas atau kain. Dari peta datar inilah atlas (kumpulan peta yang dibuat buku) dan globe (peta tiruan bola bumi) dibuat.
• Peta digital adalah peta yang dibuat secara dua dimensi seperti pada tayangan di televisi atau komputer.

Rabu, 03 November 2010

Letak Indonesia

1. Letak astronomi Indonesia

Letak Astronomi adalah posisi suatu wilayah ditinjau dari koordinat garis lintang dan garis bujur. Berdasarkan hal itu letak astronomi Indonesia berada pad 6°LU (Pulau We , NAD) sampai 11°LS ( Pulau Rote , NTT) dan 95 ° BT (P. Breuh , Barat Kota Sabang , Nangro Aceh Darusalam) sampai 141 ° BT ( Merauke , Papua). Pengaruh dari posisi tersebut Indonesia dibedakan menjadi 3 daerah waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) , Waktu Indonesia Tengah (WITA) , dan Waktu Indonesia Timur (WIT) . Patokan secara umum untuk menentukan pembagian waktu wilayah waktu adalah garis bujur wilayah Indonesia yang paling barat , yaitu 105 ° , sehingga pembagian waktu secara umum di Indonesia sebagai berikut :
 WIB terletak di Wilayah antara 105° - 120°
 WITA terletak di wilayah anatar 120° - 135 °
 WIT terletak di wilayah antara 135° - 141 °

Indonesia ditinjau dari garis lintangnya berada di daerah tropis karena wilayahnya juga dilalui garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Iklim Tropis memiliki ciri antara lain : gradien suhu tahunan kecil , suhu selalu hangat, banyak pengupan , banyak hujan , flora dan faunanya banyak macamnya.

2. Letak Geografis Indonesia

Letak geografis adalah letak suatu negara /wilayah dilihat kenyataan dipermukaan bumi. Berdasarkan hal tersebut Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan diantara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Pengaruh dari letak geografis yakni Indonesia merupakan :
1. Beriklim muson/musim kemarau dan hujan.
2. Sebagai persimpangan jalur lalu lintas dunia dapat meningkatkan perdagangan dan secara ekonomi sangat menguntungkan . Sedangkan secara sosial budaya memberikan keanekaragaman budaya dan karakter bagi wilayah Indonesia.
3. Terdapat pertemuan jalur pegunungan muda dunia (deret pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik , sehingga Indonesia kaya akan barang tambang.
4. Terletak diantara negara-negara berkembang dan secara kultur historis Indonesia terletak pada pertemuan berbagai kebudayaan dunia yang terjalin satu dengan yang lain .

Membangun tata kelola negara yang baik

MEMBANGUN KEHIDUPAN SEPERTI NEGERI DI AWAN
Oleh : Trisno Widodo ( Kelompok Guru)

Kita pernah mendengar pujangga besar seperti Ronggo Warsito bagaimana menggambarkan Negara kita seperti negeri impian dimana rakyatnya sangat sejahtera karena sumua kebutuhannya selalu disediakan alam yang subur , makmur, toto, titi, tentrem , karto dan raharjo. Yang intinya alam sangat menjamin kelangsungan hidup manusianya sebagai penghuni bumi dimana tanahnya subur, teratur, tertib , teliti , tentram , kaya dan tidak ada masalah. Gambaran alam dan manusianya yang seperti itu juga sering digambarkan oleh dalang saat menggambarkan cerita Kerajaan Amarta , Kerajaan Indraprasta, Kerajaan Wirata dan sebagainya. Namun gambaran yang sebenarnya apa dapat terjadi di Tanah air kita Indonesia ?

Gambarnya diatas hanya terjadi dinegeri dongeng atau negeri di awan. Memang sangat indah kalau hal ini terjadi di alam nyata seperti di Indonesia. Kita pernah mendengarkan para wali songo membuat tembang jawa dengan menggambarkan keindahan alam kita pada waktu dahulu . Bahkan lagu-lagunya Koesplus yang selalu menyanyikan lagu Nusantara sangat membanggakan akan bumi Indonesia yang tercinta ini. Tetapi bagaimana kondisinya sekarang ?

Di negeri kita tercinta saat ini telah banyak bencana alam yang datang silih berganti. Seiring dengan krisis ekonomi mulai tahun 1997, reformasi tahun 1998, dan bergulirnya otonomi daerah tahun 2000 , pembangunan berwawasan lingkungan hidup telah terabaikan. Manakala para pemimpin di pemerintahan pusat sampai pemerintahan daerah di negeri ini hilang jiwa kepemimpinannya dan banyak orang- orang yang merasa hebat serta merasa penting dinegeri kita ini juga disibukkan oleh kepentingannya sendiri dan golongannya masing-masing. Disisi lain rakyat menjerit , menangis , dan meminta perlindungan terhadap bahaya yang melanda terhadap dirinya. Rasa kalut , kesal, dan putus asa terlihat dari para korban bencana yang menunggu uluran tangan dan belas kasihan . Oh .. sungguh sangat menyayat hati dan tersimpan dalam kisah sedih anak negeri. Dalam harapannya semua bencana alam yang silih berganti ini negeri ini cepat berakhir.

Semakin berkembangnya industri di berbagai negara , maka masalah lingkungan hidup memerlukan perhatian beberapa negara industri . Justru masalah lingkungan hidup ini timbul berkaitan dengan dengan kemajuan ekonomi di negara – negara industri . Masalah lingkungan hidup bukan hanya dirasakan oleh negara-negara maju saja , bahkan bagi negara-negara berkembang lebih para didera oleh masalah lingkungan hidup ini , karena masayarakatnya masih miskin . Jelasnya kemiskinan penduduk menimbulkan masalah lingkungan hidup, sebagai contoh penduduk miskin disekitar hutan merusak lingkungan dengan menebangi hutan untuk mencari nafkah hidup.

Di era otonomi saat ini , setiap daerah berlomba dengan dalih meningkatkan hasil pendapatan asli daerahnya . Namun jalan yang ditempuh banyak daerah yang tidak lagi menggunakan konsep pembangunan berwawasan lingkungan seperti yang sering didengung-dengungkan. Sehingga akibatnya dapat kita lihat bersama dimana banyak hutan yang rusak oleh pembalakan liar, pengambilalihan fungsi hutan untuk kepentingan ekonomi sesaat, bencana kabut asap oleh pemegang HPH nakal, rusaknya lingkungan akibat penambangan liar , pencemaran sungai , pencemaran udara , tanah kritis dan sebagainya.

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya untuk generasi sekarang saja tetapi juga untuk generasi mendatang. Usaha pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian mengusahakan pelestarian, keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara menyeluruh ( Emil Salim : 1984 ). Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya mengandung beberapa arah antara lain :
1. Menciptakan iklim yang merangsang pembangunan industri di negara berkembang untuk menggeser tekanan pembangunan dari sumber alam kehutanan atau tanah menuju pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengembangkan sistem perdagangan internasional untuk mendorong ekspor barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkat dan mengurangi tekanan pada alam sebagai sumber bahan mentah.
3. Mengembangkan pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang mempunyai ciri lingkungan khas untuk mendorong timbulnya sifat kenal lingkungan dan cinta lingkungan.
4. Mengusahakan dunia internasional menanami kembali hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilih dalam mengeksploitasi hutan produksi.
5. Mengusahakan pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan asli dan diluarnya untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan dan satwa , menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri di masa depan.

Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahanan tentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong masyarakat untuk membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan.

Namun saat ini di Indonesia banyak sekali masalah lingkungan akibat dari pola pembangunan yang mengabaikan keselarasan lingkungan. Masalah lingkungan adalah ulah manusia, dalam kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri karena manusia memanfaatkan lingkungan tanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut : penambangan liar, industrialisasi , ladang berpindah, pemanfaatan hutan , dan sebagainya.

Bagaimana kita seharusnya ? Bagi para pemimpin harus membuat kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan langkah nyata dan harus adanya sangsi tegas terhadap siapa pun yang melanggar. Karena kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber daya alam harus bijaksana. Kita harus sadar karena sumber daya alam yang ada saat ini bukan untuk diwariskan ke generasi mendatang tetapi merupakan titipan generasi mendatang. Apabila rusak dan habis harus dipertanggung jawabkan.

Sejak para pemimpin dunia berkumpul membahas tentang lingkungan tahun 1972 di Stocholm Swedia , tahun 1992 di Rio de Janeiro Brasil , tahun 2002 di Johannesborg Afrika Selatan , hingga akhir tahun 2007 di Bali Indonesia , masalah lingkungan hidup belum dapat diselesaikan. Hal ini membutuhkan komitmen yang serius dari seluruh pemimpin di dunia, karena masalah lingkungan adalah masalah global.

Bagi Indonesia langkah yang harus diambil secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin yang membuat keputusan harus melahirkan suatu kebijakan yang bijak yang mengedepankan pelestarian lingkungan hidup bukan malah sebaliknya. Disamping itu aturan hukum dan perundang-undangan yang telah ada misalnya Undang-undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 harus dapat dilaksanakan secara konsekwen oleh aparat pelaksana dilapangan.
Hendaknya Pemerintah dan DPR tidak melahirkan kebijakan baru yang bertentangan dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Berbagai macam bencana alam akan semakin besar telah melanda bangsa kita dan hal ini harus kita stop bersama jangan lagi ada bencana alam akibat ulah manusia yang serakah ini. Marilah kita berpikir jernih dan memperbaiki diri dari kesalahan yang telah kita perbuat. Bukannya kita semakin memperparah keadaan. Semoga para pemimpin pembuat kebijakan dan kita semuanya sebagai rakyat Indonesia mempunyai hati nurani memperbaiki lingkungan hidup yang semakin terancam kelestariannya.

Makin teracam suatu lingkungan hidup karena pertambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlah nanusia berusaha memulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasan ekologi. Manusia mulai sadar lagi keberadaanya teracam dalam melangsungkan kehidupannya. Bentuk nyata dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan lingkungannya harus diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan lingkungan. Manusia dalam memanfaatkan lingkungan perlu pendekatan ekologi agar lingkungan tetap lestari.

Pendekatan ekologi adalah dalam pembangunan dengan memperhatikan unsur-unsur lingkungan sebagai sumber daya dalam menjalankan pembangunan yang sedang dilaksanakan kelestarian lingkungan dalam hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi kemampuan fungsi lingkungan yang dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses pembangunan , tetapi fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.

Usaha pelestarian secara nyata diperlukan dan sangat dinantikan oleh rakyat Indonesia antara lain meliputi :
• Dengan menggalakkan program penghijauan dan reboisasi.
• Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah, keindahan kota dan desa.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
• Melaksakan Undang-undang Lingkungan hidup No. 4 Tahun 1982 secara konsekwen.
• Mencegah kerusakan hutan dengan pelarangan terhadap penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah dan menindak pemegang HPH yang nakal.
• Adanya suatu peraturan dan pengaturan tentang izin mendirikan industri yang ramah lingkungan.
• Usaha mengurangi atau memperkecil dampak pencemaran lingkungan.
• Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu meliputi : penanganan sampah yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada lahan miring, pembuatan tanggul-tanggul disungai yang rawan banjir, pembuatan kanal – kanal dan pembuatan bendungan .
• Pemurnian kotoran dan limbah industri .

Dengan pembangunan berwawasan lingkungan hidup akan terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan alam dengan manusia sebagai penghuninya. Dalam lingkungan hidup antara manusian dengan lingkungannya merupakan hubungan yang fungsional sebab prosesnya berjalan secara harmonis dan stabil antara komponen-komponen yang berintegrasi. Lingkungan hidup dapat dikatakan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan , minum dan kebutuhan hidup lainnya, karena lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhan. Keberlangsungan hubungan manusia dengan lingkungannya tersebut membawa Indonesia dapat menjadi negara yang subur makmur loh jinawi , toto, titi , tentrem, kerto , raharjo seperti negeri di awan.


RUJUKAN
1. Emil Salim , 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan.Jakarta : LP3 ES
2. Kantor Meneg Lingkungan Hidup, 1996, Agenda 21 Indonesia Strategi Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta : Kantor Meneg LH
3. Trisno Widodo , 2000, Tampil Geografi SLTP Kelas 2 (LKS) , Jakarta : Rakaditu
4. Yulir, Y dan Trisno Widodo. 2003. Sosial Geografi SLTP 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Selasa, 02 November 2010

Pembelajaran E-learning

E-LEARNING
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF
( Oleh : Trisno Widodo , Guru SMP Negeri 11 Kota Bogor)
e-mail : tryswid@gmail.com


I. PENDAHULUAN

S
etiap saya mengatakan pada siswa , ” Anak-anak sekarang kalian belajar di Lab. Multimedia !”. Anak-anak selalu bergembira menyambutnya. Kontan mereka menjawab ” Yes –yes – yes ! ” Atau pada saat saya membawa Labtop dan LCD ke kelasnya, mereka langsung menyambutnya dengan antusias. Melihat kenyataan itu sebenarnya mereka sangat senang dan mengharapkan saya mengajar kepada siswa di sekolah dengan menggunakan media seperti itu. Media komputer , LCD, Labtop , TV, DVD , OHP dan sebagainya inilah dapat memberikan semangat siswa dalam belajar. Sudah seharusnya sekolah menyediakan peralatan elektronik dalam membangkitkan pembelajaran siswa . Demikian pula guru guru juga dituntut untuk berinovasi dan berkarya meningkatkan kompetensinya menggunakan alat-alat bertehnologi elektronik yang memang saat membantu dalam proses pembelajaran seperti sekarang ini.
Pembelajaran dengan menggunakan elektronik dalam hal ini perangkat komputer disebut juga Elektronik Learning atau yang dikenal dengan E-Learning. E-Learning secara harfiah berarti segala bentuk alat dan proses pendidikan yang memanfaatkan perkembangan teknologi elektronika saat ini . Dalam konteks ini yang dinaksud dengan elektronik adalah teknologi komputer.

A. Pembelajaran Sistem E-learning
E-learning adalah proses pembelajaran yang disampaikan atau difasilitasi oleh teknologi elektronik, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Benyak sekali manfaat yang dapat diterima dari ketersediaan sistem e-learning antara lain melalui sistem pembelajaran e-learning dapat melakukan pertukaran ide dan ilmu pengetahuan antar perguruan tinggi dan masyarakat yang akan membawa dampak baik pada perkembangan kebudayaan, sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Sistem pembelajaran e-learning juga akan dapat membuka wawasan siswa dan mahasiswa mengenai perkembangan teknologi. Melalui sistem ini juga penggunan tidak hanya menjadi objek bagi perkembangan ilmu pengetahuan namun penggunan dalam hal ini pelajar dan mahasiswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran e-learning juga merupakan sistem pembelajaran yang stategis karena interaksi belajar mengajar tidak hanya terbatas diruang kelas dan tata muka.

B. Permasalahan
Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat sebagai sumber belajar. Disamping itu tidak semua guru menguasai dan menggunakan media belajar yang bervariatif. Sekolah yang mempunyai perangkat komputer dan internet akan dapat mengubah paradogma sistem pendidikan yang ada . Di mana bahan ajar dan sumber belajar dapat kita dapatkan sebanyak-banyaknya apabila sekolah tersebut mempunyai perangkat komputer dan internet , serta guru-guru yang berkualitas dapat menggunakan komputer dan sering mengakses internet dengan baik untuk mencari dan menggunakan internet sebagai bahan ajar yang up-to date. Permasalahan secara umum yang dialami sekolah-sekolah di Indonesia adalah :
a. Tidak semua sekolah dapat mengadakan perangkat komputer dan internet
b. Tidak semua guru dapat menggunakan komputer dan mengakses internet
c. Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat dan variatif , misalnya media encharta , geogle- art , dan sebagainya

C. Konsep Pemecahan Masalah
Dalam dinamika pendidikan saat ini sudah selayaknya sekolah berusaha semaksimal mungkin mengadakan media pembelajaran yang menggunakan perangkat komputer karena hasilnya sangat nyata bagi perkembangan proses pendidikan di sekolah tersebut. Tuntutan IPTEK dan dunia kerja saat ini mendorong pengadaan komputer , internet dan perangkat elektronik lainnya berada disekolah untuk kemajuan pendidikan secara umum.
Hal yang harus dilakukan sekolah dan guru untuk memecahkan masalah tersebut adalah :
 Sekolah harus berusaha mengadakan peralatan perangkat komputer
 Sekolah harus berusaha memesang jaringan internet
 Guru harus dituntut mampu menggunakan komputer dan mengakses internet
 Guru harus dituntut berkreatif dalam menciptakan media pembelajaran atau menggunakan komputer dan internet , misalnya membuat power pointdan dan mendonlod bahan ajar di internet.
Bahkan saat ini pemerintah juga memberi bantuan perangkat elektronik dan komputer ke sekolah-sekolah , bagi sekolah yang tidak mampu bahkan bantuan pengadaan internet , karena pemerintah menyadari pentingnya dunia informasi yang harus dapat diterima siswa dalam belajar sehingga kita tidak jauh tertinggal dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju.

D. Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran pembuatan karya tulis ini sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 , tentang Pendidikan Menengah.
3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi,dan Kabupaten/Kota dibidang pendidikan dan kebudayaan.
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , Pasal 4 Kedudukan Guru sebagai tenaga professional
E. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan Guru SMP dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa, dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimilikinya.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan kreatifitas dan inovasi metode pembelajaran di SMP.
3. Meningkatkan kemampuan membuat, memilih dan memakai media pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa
4. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS

II. E-LEARNING MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KOTA BOGOR

Merujuk pada UU No. 14 Tentang Guru dan Dosen pasal 4 guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sehingga guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif terhadap penguasaan materi dan metodologi pembelajarannya.
Konsep dasar yang saya tawarkan untuk mengatasi menciptakan pembelajaran efektif dengan Elektronik Learning atau E-learning antara lain :
 Guru harus dapat menggunakan komputer dengan mengoperasikan MS Word , Power Point, MS Excel dan mengakses internet
 Setiap akan mengajar mempersiapkan bahan ajar power point .
 Setiap mengajar juga dapat menyediakan media lainnya seperti Media Encarta , atau Geogle Art, dan sebagainya
 Memberikan informasi dengan internet
 Guru mempunyai e-mail dan selalu merecovery bahan ajar yang telah disajikan pada siswa ke web-pribadi guru
Kesemuanya ini apabila dilakukan akan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan akan tercipta interaksi dua arah yang sangat baik dan berkesinambungan dalam proses pembelajaran.
Beberapa contoh pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor :
 Pada saat pembahasan materi Bentuk Muka Bumi Kelas 7 Semester 1 , guru menyediakan bahan ajar power point, media encharta, geogle art.
 Pada saat pembahasan materi Sosialisasi Kelas 7 Semester 1 , Guru menyediakan bahan ajar power point , media encharta, kasus-kasus menarik misalnya Sumanto, Gang Motor lewat Berita TV dari internet yang disaksikan dan didiskusikan
 Pada pembahasan materi Lingkungan hidup di Kelas 8 , guru membuat power poin , madia encharta tentang kerusakan lingkungan , dan didiskusikan bersama
 Pada pembahasan materi pasar di Kelas 8 semester dua , guru menyiapkan bahan ajar power point , disertai dengan beberapa media encharta tentang jenis-jenis pasar , kemudian didiskusikan bersama-sama
 Pada pembahasan Negara- Tetangga di Kelas 9 , guru dapat menyediakan power point , media geogle art , membuka internet tentang negara tersebut.
 Pada pembahasan perdagangan internasional di kelas 9 , guru menyiapkan bahan ajar power point , membuka internet tentang perdagangan Indonesia dengan beberapa negara guna mendapatkan data-data up-to date kemudian didiskusikan
 Dan masih banyak lagi pembahasan IPS Terpadu yang lainnya
Kesemuanya itu apabila guru melakukan dengan beberapa tahapan dari uraian diatas saya yakin IPS Terpadu merupakan mata pelajaran yang menarik , siswa tidak bosan atau mengantuk karena kondisi belajar yang menyenangkan dan disajikan dengan menarik .

A. Manfaat E-Learning
Manfaat dari penggunaan Media E-Learning dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor antara lain :
 Pembelajaran menjadi menarik dan tidak menjemukan
 Siswa akan lebih interaktif dengan guru maupun bahan ajar
 Siswa lebih berkembang imajinasi, wawasan, dan minat belajarnya terhadap mata pejaran IPS Terpadu
 Guru berkembang kreatifitas mengajarnnya , metode CTL dan metode lainnya
 Guru semakin meningkat penguasaan materi bahan ajar karena semakin kaya wawasan dan kompetensinya dalam KBM
 Sekolah semakin baik hasil prestasi hasil belajar lulusan siswanya
 Sekolah semakin meningkat hasil Akreditasi Sekolah dan mengantarkan sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan

Hal yang nyata penulis alami, membuat siswa selalu rindu pada guru dan berharap agar dapat cepat bertemu dengan pelajaran tersebut . Karena sudah tercipta interaktif dan kondisi yang menunjang sehingga dapat menciptakan pembelajaran efektif.


B. Strategi Pelaksanaan

Sebelum guru melakukan pembelajaran dengan E-learning yang harus dipersiapkan guru sebagai berikut :
 Membuat power point pada suatu KD tertentu yang dikaitan dengan indikator-indikator dalam suatu bahan ajar
 Mencarikan media pembelajaran tertentu sesuai indikator-indikator dalam suatu KD
 Mencari sumber bahan ajar yang up-to date pada internet
 Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan siswa di kelas yang dikaitkan dengan pembelajaran menggunakan E-learning.
 Melakukan penilaian kelas selama kegiatan siswa
 Memberikan penugasan yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dan yang akan dilakukan.







III. PENUTUP


Salah satu mutu pendidikan dapat tercermin dari prestasi akademik siswa . Masalah rendahnya mutu pendidikan masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius agar dapat mengatasi serta mencari jalan keluar yang terbaik. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran .
Pengembangan kreatifitas dan inovasi pembelajaran bagi guru sebenarnya merupakan suatu tuntutan pendidikan saat ini. Sehingga guru sebagai tenaga profesional dapat melaksanakan fungsinya suatu agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan E-learning dapat memecahkan masalah efektifitas belajar sangat bermanfaat dalam pembelajaran siswa terhadap semua pelajaran. Efektifitas belajar siswa yang penulis ciptakan dengan media pembelajaran E-learning sangat bermanfaat bagi siswa untuk mempercepat penguasaan Kompetensi Dasar pada indikator-indikator yang ada dalam mata pelajaran IPS Terpadu serta hal ini merupakan pengalaman nyata penulis.

A. Saran
Saran penulis untuk semua guru baik pada pelajaran IPS SMP maupun yang lainnya , antara lain :
 Guru harus dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sangat banyak dan beragam di internet untuk sumber dan bahan ajar yang baik serta menarik , sehingga akan menambah wawasan baik bagi siswa maupun guru itu sendiri
 Guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan dari perkembangan IPTEK secara global ini sehingga akan tercipta guru yang profesional dan selalu dihargai dan diidolakan siswa-siswanya.
 Pembelajaran efektif disekolah akan dapat terlaksana apabila guru produktif dan terus berkreatif dalam pembelajaran di kelas
 Peran Kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota/kab selalu melakukan penghargaan terhadap guru yang produktif, kreatif dan profesional , sehingga memacu guru-guru yang lain meningkatkan profesionalismenya

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari karya tulis ini adalah :
 Pembelajaran yang menarik , interaktif dan up to date akan membuat pembelajaran tersebut efektif dengan hasil belajar yang lebih baik
 Perkembangan IPTEK menuntut guru tidak gagah tehnologi , memanfaatkan tehnologi tersebut untuk memudahkan suatu pekerjaan yang menjadikan profesinya
 Sekolah harus menunjang memfasilitasi semua peralatan E-Learning bagi pembelajaran siswa dan gurunya , sehingga kualitas siswa, guru dan sekolah menjadi sangat meningkat

Model Jigsaw Untuk Pembelajaran Bermakna

Menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw dengan Membebaskan Siswa Memilih Topik Bahasan Berdasarkan Kemampuan Awal
( Catatan kegiatan di Makasar )
Oleh : Trisno Widodo , DF Bogor dan Guru SMP Negeri 11 Bogor

Kegiatan TOT Fasnas di Makasar Tanggal 27- 30 Oktober 2010 yang lalu membawa sebuah catatan yang sangat berguna. Pada waktu itu Penulis dengan kelompok kerjanya mengidentifikasi masalah dan menemukan masalah yang diangkat kemudian di cari alternatif pemecahannya.

Berdasarkan keputusan yang diambil kelompok , akhirnya menemukan masalah dalam penerapan pembelajaran di kelas dimana kerjasama dan keaktifan siswa dalam pembelajaran kooperatif belum baik. Alternartif pemecahan yang disepakati yaitu membebaskan pada siswa untuk memilik suatu topik bahasan berdasarkan kemampuan awal. Dari soal pada lembar kerja siswa dibebaskan untuk memilih sendiri pertanyaan yang akan dibahas berdasarkan kemampuan awal siswa. Karena penulis dan kelompok kerja yakin bahwa kemampuan awal siswa berbeda-beda.

Pemilihan model pembelajaran yang dipilih adalah model jigsaw karena menurut kelompok model ini sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Barulah kelompok kerja membuat RPP, membuat Lembar kerja dan Media yang sesuai untuk pembelajaran di kelas. Setelah dilakukan simulasi dan mendapatkan beberapa masukan dari kelompok lain , semakin percaya diri bahwa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan sudah bagus.

Setelah persiapan mengajar dilakukan kemudian RPP tersebut dipraktekan di SMPN 33 Kota Makasar. Pada saat penulis menjadi guru model siswa telah duduk berdasarkan kelompok belajarnya dengan jumlah 5-6 orang. Pada saat siswa akan melakukan kegiatan mengerjakan LK, guru model membersilahkan siswa dalam kelompok belajar untuk memilih salah satu dari 4 pertanyaan yang ada dalam LK yang menurut siswa yang lebih mampu dikuasai untuk dijawab dengan baik. Namun dari 4 soal harus semuanya harus dipilih siswa. Jadi dari 4 soal tersebut ada yang dipilih lebih dari 1 orang. Setelah siswa memilih salah satu pertanyaan berdasarkan kemampuannya , selanjutnya kelompok asal bergabung dengan kelompok ahli. Didalam kelas tersebut semula ada 8 kelompok asal , berubah menjadi 4 kelompok ahli.

Berdasarkan pengamatan penulis dan pengamat dari kelompok kerja , permasalahan kerja sama dan keaktifan siswa dalam diskusi di kelompok ahli berjalan dengan baik. Setelah diskusi di kelompok ahli selesai , selanjutnya kembali pada kelompok awal. Berdasarkan pengamatan penulis dan pengamat dalam kelompok kerja juga kegiatan diskusi pada kelompok awal juga baik. Kerja sama dan keaktifan siswa dalam kelompok baik.

Hasil karya dari 8 kelompok juga bagus , baik jawaban dari pertanyaan pada LK dan kreatifitasnya . Setelah kegiatan pratik pembelajaran dikelas selesai kemudian diadakan refleksi bersama guru model, pengamat, guru setempat dan konsultan. Hasil refleksi ditemukan beberapa masalah antara lain : kelompok awal belum heterogen dimana ada kelompok yang jumlahnya 8 siswa dan ada yang 5 siswa , serta ada juga yang dalam kelompok banyak yang laki-laki atau banyak perempuannya. Perbaikannya dalam praktik yang kedua heterogenitas kelompok akan diratakan dahulu sebelum kegiatan dimulai.

Pada hari kedua melakukan praktik di SMPN 33 Kota Makasar mengunakan kelas yang berbeda , namun kondisi siswa sama dengan kelas dalam praktik pertama. Sebelum dilakukan pratik, siswa disebar baik julah dan pemeratan gender juga seimbang antara pria dan wanita. Guru model melakukan praktik berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang ada.

Fokus pengamatan diberikan pada saat siswa berdiskusi dalam kelompok ahli dan berdiskusi dalam kelompok asal. Semuanya berjalan dengan baik dengan baik. Bahkan kerjasama kelompok dan keatifan siswa dalam berdiskusi semakin baik. Sehingga hasil karya yang dipajang dan dipresentasikan semakin baik.

Berdasarkan pengalaman penulis , akhirnya dapat memberikan kesimpulan bahwa membebaskan siswa dalam pemilihan topik pertanyaan yang dikuasai sesuai dengan kemampuan awal adalah sangat baik . Karena akan lebih membuat siswa melakukan kegiatan lebih keras dalam kelompok belajarnya. Siswa akan lebih tergali potensinya secara optimal sehingga hasil diskusi dalam model jigsaw lebih hidup dan bermakna.

Selain itu guru telah menerapkan demokratisasi pembelajaran yang akan menimbulkan belajar lebih merangsang dalam menghasilkan inovasi-inovasi pembelajaran yang berkualitas.

Manfaat Sungai bagi Manusia

Sungai di Indonesia mempunyai manfaat bagi penduduk, antara lain :
1. Sebagai sumber air pengairan daerah pertanian
2. Menambah kesuburan tanah karena terbentuknya endapan vulkanik
3. Sumber bangunan seperti pasir , kerikil dan batu kali
4. Sarana lalu lintas air
5. Sarana budidaya perikanan darat
6. pembangkit tenaga listrik (PLTA)
7. Sarana Industri
8. Sarana kebutuhan rumah tangga seperti mandi , cuci dan kakus ( MCK)

Indonesia merupakan negara kepulauan , sehingga mempunyai sungai yang tergolong panjang dan lebar hanya terdapat di Sumatera, Kalimantan dan papua. Sungai di Kalimantan kebanyakan dapat dilayari sampai jauh ke pedalaman . Umumnya permukiman penduduk di pedalaman Kalimantan berada di sepanjang aliran sungai.
Sistem sungai di Sumatera yang mempunyai potensi besar Sungai Musi dan Sungai Batanghari . Sungai yang mempunyai potensi listrik adalah sungai Asahan. Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya sudah banyak tercemar limbah industri dan rumah tangga, padahal sumber air minum penduduk kota diolah dari sungai tersebut.

Bagian-bagian Sungai

Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya deras,
• daya erosinya besar,
• arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal,
• palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs),
• kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
• tidak terjadi pengendapan.

b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tidak begitu deras,
• daya erosinya mulai berkurang,
• arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal),
• palung sungai berbentuk U (konkaf),
• mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
• sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180°atau lebih.


c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tenang,
• daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
• banyak terjadi pengendapan,
• di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.

Bagian dan Daya Angkut Sungai
Sungai-sungai yang ada sekarang ini mengalami proses erosi batu-batuan dan sedimentasi dari dataran tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air mengikis lapisan permukaan bumi yang lebih lunak dalam waktu yang lama dan jarak tempuh yang jauh sampai laut. Akibatnya , aliran sungai akan terbentur pada lapisan batuan yang keras . Aliran akan berbelok-belok membentuk meander ataupun oxbow lake ( sungai mati). Pengendapan sedimen terjadi didasar sungai karena erosi vertikal dan erosi horisontal . Semuanya ini akan berpengaruh pada daya angkut sungai.

Alur sungai dan volume air berfungsi sebagai pengangkut mulai dari lumpur halus, pasir kerikil , bahkan batu yang berukuran besar. Kekuatan arus sungai tergantung pada volume air dan kemiringan antara hulu dan muara. Volume air sungai tergantung pada curah hujan dan kondisi iklim di suatu wilayah . Volume air sungai bertambah di musim penghujan dan berkurang di musim kemarau.

Bentuk lereng dan lembah sungai tidak tetap. Proses perubahan lembah sungai akibat proses pengambilan bahan –bahan lepas , pengangkutan , pengikisan dan pengendapan yang dilakukan oleh air sungai . Perubahan ini bisa terjadi terjadi ke arah memanjang atau kearah lebarnya. Perubahan ke arah memanjangnya bisa terjadi karena , penurunan muka laut, dan terjadinya kelokan-kelokan . Perubahan ke arah lebarnya dapat terjadi karena erosi mendatar , longsoran pada tepi-tepi lembah , dan pembuatan parit-parit kecil oleh air yang memanjang ke lembah.

Kecepatan aliran sungai mempengaruhi daya angkut air sungai. Pada saat kecepatan aliran sungai melambat, maka terjadi pengendapan material yang semula terbawa aliran air sungai. Sungai yang sempit dan berlereng terjal umumnya memiliki aliran deras yang umumnya terdapat didaerah pegunungan. Sungai yang lebar dan berlereng landai umumnya memiliki aliran lambat. Sungai yang mempunyai ciri seperti ini pada umumnya terdapat di dataran rendah.

Proses pengangkutan material oleh air sungai dapat terjadi dengan berbagai cara. Proses pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh jenis material yang di angkut. Proses pengangkutan material oleh air dapat terjadi secara suspensi ( pengangkutan material berukuran kecil oleh arus yang berputar), saltasi (pengangkutan material yang relatih berat dengan cara dipantul-pantulkan ke dinding atau dasar sungai) , solusi ( pengangkutan material yang larut dalam air sehingga air sungai menjadi tidak jernih/kotor) , traksi ( pengangkutan material yang paling berat dengan cara diseret-seret oleh arus di dasar sungai) dan flotasi ( pengangkutan material yang terapung dipermukaan permukaan air , seperti ranting maupun daun )

Proses pengangkutan menyebabkan lereng dasar sungai mengalami erosi dan pengendapan . Akibatnya terjadinya pendangkalan susngai dan pelebaran dasar sungai. Proses pendangkalan dasar sungai umumnya terjadi karena proses pengendapan . Akibat proses pengendapan ini terjadi berbagai bentukan di sekitar badan sungai seperti dataran banjir, undakan , tanggul , sungai mati dan rawa.

Dataran banjir merupakan wilayah di dataran rendah yang terbentuk akibat pengendapan material halus yang terbawa air sungai pada saat banjir. Tanggul terjadi akibat pengendapan material kasar di sepanjang tepi sungai pada saat banjir. Adanya tanggul ini mempengaruhi pergerakan air sungai. Pada awalnya tanggul tersebut menahan gerakan air. Namun lama –kelamaan air akan menembus tanggul dan membentuk aliran sungai yang sangat cepat sehingga menyebabkan endapan berbentuk kipas di wilayah dataran banjir.

Proses yang menyebabkan pendalaman lembah sungai adalah erosi vertikal. Erosi vertikal terjadi karena kekuatan air yang mengalir, korasi, atau abrasi. Abrasi ialah pengikisan yang dilakukan oleh suatu zat pengangkut bersama-sama dengan zat-zat yang diangkutnya. Korasi merupakan proses pelarutan yang terjadi di dasar lembah. Pendalaman suatu lembah sungai tidak terjadi terus-menerus karena ada proses yang menghambatnya. Penghambat itu disebut batas erosi yang bersifat sementara dan lokal. Umumnya proses penghambat itu berbentuk batuan keras , laut atau danau. Proses pendalaman sungai juga akan terhenti jika tinggi aliran sungai sudah sama dengan tinggi permukaan air laut maupun danau.