Selasa, 02 November 2010

Bagian-bagian Sungai

Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya deras,
• daya erosinya besar,
• arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal,
• palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs),
• kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
• tidak terjadi pengendapan.

b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tidak begitu deras,
• daya erosinya mulai berkurang,
• arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal),
• palung sungai berbentuk U (konkaf),
• mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
• sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180°atau lebih.


c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tenang,
• daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
• banyak terjadi pengendapan,
• di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.

Bagian dan Daya Angkut Sungai
Sungai-sungai yang ada sekarang ini mengalami proses erosi batu-batuan dan sedimentasi dari dataran tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air mengikis lapisan permukaan bumi yang lebih lunak dalam waktu yang lama dan jarak tempuh yang jauh sampai laut. Akibatnya , aliran sungai akan terbentur pada lapisan batuan yang keras . Aliran akan berbelok-belok membentuk meander ataupun oxbow lake ( sungai mati). Pengendapan sedimen terjadi didasar sungai karena erosi vertikal dan erosi horisontal . Semuanya ini akan berpengaruh pada daya angkut sungai.

Alur sungai dan volume air berfungsi sebagai pengangkut mulai dari lumpur halus, pasir kerikil , bahkan batu yang berukuran besar. Kekuatan arus sungai tergantung pada volume air dan kemiringan antara hulu dan muara. Volume air sungai tergantung pada curah hujan dan kondisi iklim di suatu wilayah . Volume air sungai bertambah di musim penghujan dan berkurang di musim kemarau.

Bentuk lereng dan lembah sungai tidak tetap. Proses perubahan lembah sungai akibat proses pengambilan bahan –bahan lepas , pengangkutan , pengikisan dan pengendapan yang dilakukan oleh air sungai . Perubahan ini bisa terjadi terjadi ke arah memanjang atau kearah lebarnya. Perubahan ke arah memanjangnya bisa terjadi karena , penurunan muka laut, dan terjadinya kelokan-kelokan . Perubahan ke arah lebarnya dapat terjadi karena erosi mendatar , longsoran pada tepi-tepi lembah , dan pembuatan parit-parit kecil oleh air yang memanjang ke lembah.

Kecepatan aliran sungai mempengaruhi daya angkut air sungai. Pada saat kecepatan aliran sungai melambat, maka terjadi pengendapan material yang semula terbawa aliran air sungai. Sungai yang sempit dan berlereng terjal umumnya memiliki aliran deras yang umumnya terdapat didaerah pegunungan. Sungai yang lebar dan berlereng landai umumnya memiliki aliran lambat. Sungai yang mempunyai ciri seperti ini pada umumnya terdapat di dataran rendah.

Proses pengangkutan material oleh air sungai dapat terjadi dengan berbagai cara. Proses pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh jenis material yang di angkut. Proses pengangkutan material oleh air dapat terjadi secara suspensi ( pengangkutan material berukuran kecil oleh arus yang berputar), saltasi (pengangkutan material yang relatih berat dengan cara dipantul-pantulkan ke dinding atau dasar sungai) , solusi ( pengangkutan material yang larut dalam air sehingga air sungai menjadi tidak jernih/kotor) , traksi ( pengangkutan material yang paling berat dengan cara diseret-seret oleh arus di dasar sungai) dan flotasi ( pengangkutan material yang terapung dipermukaan permukaan air , seperti ranting maupun daun )

Proses pengangkutan menyebabkan lereng dasar sungai mengalami erosi dan pengendapan . Akibatnya terjadinya pendangkalan susngai dan pelebaran dasar sungai. Proses pendangkalan dasar sungai umumnya terjadi karena proses pengendapan . Akibat proses pengendapan ini terjadi berbagai bentukan di sekitar badan sungai seperti dataran banjir, undakan , tanggul , sungai mati dan rawa.

Dataran banjir merupakan wilayah di dataran rendah yang terbentuk akibat pengendapan material halus yang terbawa air sungai pada saat banjir. Tanggul terjadi akibat pengendapan material kasar di sepanjang tepi sungai pada saat banjir. Adanya tanggul ini mempengaruhi pergerakan air sungai. Pada awalnya tanggul tersebut menahan gerakan air. Namun lama –kelamaan air akan menembus tanggul dan membentuk aliran sungai yang sangat cepat sehingga menyebabkan endapan berbentuk kipas di wilayah dataran banjir.

Proses yang menyebabkan pendalaman lembah sungai adalah erosi vertikal. Erosi vertikal terjadi karena kekuatan air yang mengalir, korasi, atau abrasi. Abrasi ialah pengikisan yang dilakukan oleh suatu zat pengangkut bersama-sama dengan zat-zat yang diangkutnya. Korasi merupakan proses pelarutan yang terjadi di dasar lembah. Pendalaman suatu lembah sungai tidak terjadi terus-menerus karena ada proses yang menghambatnya. Penghambat itu disebut batas erosi yang bersifat sementara dan lokal. Umumnya proses penghambat itu berbentuk batuan keras , laut atau danau. Proses pendalaman sungai juga akan terhenti jika tinggi aliran sungai sudah sama dengan tinggi permukaan air laut maupun danau.

Tidak ada komentar: