Senin, 03 Februari 2025

Panglima Perang Jian Bersisik Naga ( Ep. 1)

 

PANGLIMA PERANG  JIAN BERSISIK NAGA

(ceritatrisno)

Duhulu kala , di sebuah tempat yang jauuh banget, hiduplah seekor naga besar bernama Long Wei. Naga ini sudah hidup ratusan tahun, tapi bukan naga biasa. Sebenarnya, Long Wei adalah seorang dewa bernama Dewa Jian yang dikutuk oleh para dewa lainnya. Kenapa dikutuk? Karena dia melakukan kesalahan di kayangan! Entah lupa bayar utang karma atau kelepasan makan sesajen, yang jelas, hukumannya berat: turun ke bumi dan berubah jadi naga!

Dewa Jian hanya bisa kembali ke kayangan kalau dia berhasil menjadi dewa lagi. Tapi masalahnya, hukuman ini bisa berlangsung lama atau sebentar, tergantung dia sendiri. Makin cepat sadar, makin cepat bebas. Sayangnya, Long Wei nggak sadar-sadar juga.

 

Seiring waktu, Long Wei mulai putus asa. Sudah beratus-ratus tahun dia jadi naga, dan setiap hari hukuman itu terasa semakin menyiksa. Saking frustasinya, dia mencoba bunuh diri! Pertama, dia lompat ke dalam gunung api. Tapi bukannya terbakar, apinya malah padam!  "Ya ampun, aku aja gagal mati!" gerutunya. Nggak mau menyerah, Long Wei pun terjun dari tebing super tinggi. Tapi tebingnya malah  batuannya yang patah! "Seriusan?! Aku bahkan lebih keras dari batu?!"  Hari demi hari berlalu, dan Long Wei masih naga. Sampai akhirnya, dia sadar kalau semua usaha bunuh dirinya sia-sia. "Mungkin aku harus berubah jadi naga yang lebih baik," pikirnya.

 

Suatu hari, datanglah petunjuk dari langit (lebih tepatnya, awan yang tiba-tiba berbentuk tulisan). "Lakukan bertapa dan sucikan hatimu, maka kau akan kembali menjadi dewa."

 

Long Wei pun pergi ke sebuah danau yang super jernih. Di sanalah dia mulai bertapa. Nggak makan, nggak minum, nggak update status. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, dan... ratusan tahun pun berlalu! Karena terlalu lama bertapa, tubuh Long Wei menyusut, mengecil, terus mengecil... sampai akhirnya, dia berubah jadi tongkat kayu!

 

Di desa dekat danau itu, hiduplah pasangan suami istri sederhana, Pak Liang dan Bu Mei. Mereka sudah menikah 25 tahun tapi belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa, berharap bisa punya keturunan. Suatu hari, Pak Liang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat tiba di tepi danau, matanya tertuju pada sebuah tongkat kayu yang kelihatan unik. "Ini kayu atau harta karun, ya?" pikirnya sambil mengangkat tongkat itu. Anehnya, meskipun kecil, tongkat itu terasa sangat berat! Karena penasaran, Pak Liang pun membawanya pulang. Sampai di rumah, ia mengikat kayu-kayu bakarnya seperti biasa. Tapi tongkat kayu aneh itu tidak ia ikat. "Kayu ini kayaknya bisa dipakai buat hal lain," gumamnya.

 

Pada malam hari, saat Pak Liang dan Bu Mei sedang bersiap tidur, mereka dikejutkan oleh sesuatu yang aneh. Tongkat kayu yang Pak Liang bawa dari hutan tiba-tiba bersinar terang seperti bintang di langit. Cahayanya begitu terang, bahkan bisa menerangi seluruh rumah mereka.

 

“Pak, lihat! Apa itu?” tanya Bu Mei, matanya membelalak. Pak Liang terdiam, nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat. “Aku tidak tahu, Bu. Tapi rasanya ada sesuatu yang luar biasa tentang tongkat ini.” Lalu, tongkat itu mulai bergerak sendiri! Pak Liang dan Bu Mei mundur perlahan, jantung mereka berdebar kencang. Tiba-tiba, tongkat itu memanjang dan berubah bentuk, hingga akhirnya berdiri tegak di depan mereka. Dari tongkat itu muncul suara lembut tapi tegas.

 

“Pak Liang, Bu Mei, aku adalah Long Wei, yang telah melakukan bertapa untuk berubah. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kalian telah menemukanku,” kata suara itu. Seketika, ada bayangan tubuh Long Wei muncul dalam bentuk manusia! Pak Liang dan Bu Mei semakin terkejut, tapi anehnya, mereka tidak merasa takut. Ada sesuatu yang magis dan menenangkan dari sosok di hadapan mereka.

 

“Aku sudah terlalu lama dalam wujud naga, dan akhirnya bisa kembali berubah menjadi sosok manusia berkat kalian. Sebagai tanda terima kasih, aku akan memberikan kalian sebuah berkah,” lanjut Long Wei.

 

Pak Liang dan Bu Mei saling pandang, bingung sekaligus penuh harap. Mereka sudah lama menginginkan anak, dan sekarang makhluk ajaib ini menawarkan berkah.

“Apa yang kalian inginkan, akan aku berikan,” kata Long Wei dengan suara lembut.

Pak Liang dan Bu Mei pun berdoa bersama, berharap impian mereka terwujud. “Kami hanya ingin dikaruniai anak yang sehat dan bahagia,” jawab mereka dengan penuh ketulusan.

 

Long Wei tersenyum, mengangkat tangannya, dan memberi berkah kepada pasangan tersebut. Seketika, cahaya terang menyinari mereka, lalu menghilang. Setelah itu, bayangan Long Wei kembali berubah menjadi tongkat kayu .

 

Keesokan harinya, Bu Mei merasa ada sesuatu yang berbeda dalam tubuhnya. Beberapa bulan kemudian, ia terus berharap bahwa dirinya masih bisa hamil! Pak Liang dan Bu Mei akan sangat bahagia dan terus berharap  doanya mereka terkabul. Mereka akan merawat calon bayinya dengan penuh cinta, dan si kecil membawa kebahagiaan besar dalam keluarga mereka. Setiap kali melihat tongkat kayu yang kini disimpan dengan penuh kehati-hatian, mereka selalu teringat pada Long Wei yang akan  mengubah hidup mereka selamanya.

 

Seperti biasa  pagi-pagi sekali Pak Liang berangkat ke pasar untuk menjual kayu bakar. Seperti biasa, Bu Mei yang tinggal di rumah melanjutkan kegiatan rutinnya di dapur. Hari itu, ia sedang memasak dan mengambil beberapa kayu bakar yang sudah disiapkan oleh suaminya. Tanpa sengaja, Bu Mei memasukkan tongkat kayu yang ditemukan Pak Liang di hutan ke dalam tungku bersama dengan ranting-ranting kayu lainnya.

 

Tiba-tiba, setelah tongkat kayu itu mulai terbakar, terdengar suara jeritan keras dari dalam tungku! Suara itu begitu mengejutkan Bu Mei. Tiba-tiba, dari dalam tungku muncul seorang pria yang meloncat keluar dan berdiri tepat di depannya. Karena terkejut, Bu Mei langsung jatuh pingsan. Beberapa saat kemudian, Bu Mei mulai siuman. Ia melihat seorang pria tampan berdiri di depannya. Pria itu bukanlah orang biasa, melainkan Long Wei yang telah berubah dari seekor naga menjadi tongkat kayu, dan kini kembali menjadi manusia. Long Wei tersenyum dan menjelaskan kepada Bu Mei.

 

"Jangan takut, Bu Mei. Saya adalah Long Wei. Saya sudah lama berada dalam wujud naga, dan berkat kebaikan Anda yang telah membantu saya, saya akhirnya bisa berubah kembali menjadi seorang dewa," kata Long Wei dengan suara lembut. Bu Mei masih terlihat terkejut, tetapi ia merasa nyaman mendengar penjelasan Long Wei. "Sebagai tanda terima kasih, saya akan membantu Anda dan Pak Liang. Saya akan berdoa agar Tuhan mengabulkan permohonan kalian untuk dikaruniai anak," lanjut Long Wei. Dengan senyuman, Long Wei mengangkat tangannya dan memberi berkah. Long Wei juga berpesan bila nanti mempunyai anak mohon diberi nama Jian agar mereka dapat selalu mengingatku Dewa Jian. Setelah itu, ia menghilang dan kembali ke kayangan. Tak lama setelah itu, Pak Liang pulang dari pasar dengan membawa uang dan belanjaan. Ia disambut oleh Bu Mei yang segera menceritakan semua yang terjadi. Pak Liang terkejut dan sangat bersyukur atas bantuan Long Wei.

Tidak ada komentar: