Translate

Rabu, 12 Februari 2025

Tantangan Guru dalam Menghadapi Kurikulum di Era Digital

 

Di zaman digital seperti sekarang, peran guru bukan hanya sekadar menyampaikan materi di kelas. Teknologi berkembang pesat, kurikulum terus diperbarui, dan siswa semakin mahir menggunakan perangkat digital. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum di era digital!

Guru harus menguasai Aplikasi Digital (Pexels.com/Kindelmedia)

1. Beradaptasi dengan Teknologi

Guru masa kini dituntut untuk menguasai berbagai platform digital, mulai dari Learning Management System (LMS), aplikasi edukatif, hingga kecerdasan buatan (AI). Tantangannya? Tidak semua guru terbiasa dengan teknologi ini, sehingga memerlukan pelatihan dan waktu untuk mempelajarinya dengan baik.

2. Kesenjangan Akses Digital

Ada sekolah dengan fasilitas teknologi canggih, tetapi ada juga yang masih mengalami keterbatasan akses internet. Tidak semua siswa memiliki perangkat yang mendukung pembelajaran digital. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk memastikan pembelajaran tetap inklusif dan dapat diakses oleh semua siswa.

3. Mempertahankan Fokus dan Motivasi Siswa

Dunia digital membawa banyak distraksi, terutama dari media sosial dan permainan online. Guru harus mampu menghadirkan metode pembelajaran yang menarik agar siswa tetap fokus. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan gamifikasi, penggunaan video edukatif, atau diskusi interaktif.

4. Beban Administratif yang Bertambah

Teknologi seharusnya membantu meringankan tugas guru, tetapi dalam beberapa kasus justru menambah pekerjaan, seperti mengisi laporan digital, menyusun materi online, dan memantau perkembangan siswa secara daring. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan beban kerja yang semakin berat.

5. Beradaptasi dengan Kurikulum yang Terus Berubah

Kurikulum selalu berkembang agar sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga guru harus selalu siap beradaptasi. Misalnya, dengan adanya Kurikulum Merdeka, guru dituntut lebih kreatif dalam merancang pembelajaran berbasis proyek, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan lebih mandiri dalam belajar.

6. Menyeimbangkan Teknologi dan Interaksi Langsung

Meskipun teknologi memegang peran penting, interaksi langsung antara guru dan siswa tetap tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, guru harus dapat menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan komunikasi personal agar pembelajaran tetap bermakna.

Solusi yang Bisa Diterapkan

1.      Terus Mengembangkan Diri: Mengikuti pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan digital.

2.      Berbagi dengan Sesama Guru: Bertukar pengalaman dan strategi agar lebih siap menghadapi tantangan.

3.      Memanfaatkan Teknologi Secara Efektif: Menggunakan teknologi sesuai kebutuhan tanpa menambah beban kerja.

Meskipun era digital membawa berbagai tantangan, ia juga memberikan peluang besar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Dengan sikap inovatif dan semangat belajar, guru tetap bisa menjadi sosok inspiratif bagi generasi masa depan!

 Artikel ini disadur dari penelitian , Arni Anti Kinas dan Fadiya Nilawati, ADAARA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, : https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/view/7213,  Vol 14 Issue (2) 2024

Tidak ada komentar: