![]() |
Membaca Meningkatkan Pengetahuan ( Pexels.com/Mesak Emanuel K ) |
Membaca untuk orang Indonesia masih termasuk kegiatan ekslusive.
Barang mahal yang tidak dapat dilakukan sembarang orang.Anggapan ini muncul
tatkala kita melihat kenyataan bangsa kita masih menomorseratuskan atau nomor seribu atau bahkan mungkin tidak pernah
ada di dari daftar belanja bulanan mayoritas bangsa kita.
Maka hal ini
berbanding lurus dengan hasil penelitian tentang
kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa berumur 15 tahun di banyak
negara di dunia. yang dilakukan OECD (Organisation for Economic Co-operation
and development) Pada tahun 2012, Indonesia berada di posisi ke-64 dari 65
negara peserta PISA (Programme for
International Student Assessment). Pada tahun 2016, ada di posisi ke-60
dari 61 negara, satu tingkat di atas Botswana.(Buku Panduan GLS Jabar) .
Padahal di peta dunia saja kita tidak pernah melihat negara yang disebut
Botswana, artinya kebesaran bangsa kita yang selama ini kita banggakan kemana
kalau hanya ada satu level di atasnya.
Alhamdulillah
melalui Gerakan Literasi Sekolah dan West Java Leader’s Reading Chellenge
(WJLRC) di beberapa sekolah di Jawa Barat khususnya sudah mulai terlihat
kutu-kutu buku mulai mewabah. Mudah mudahan dimulai dengan membaca buku non
pelajaran sebagai tahap pembiasaan perlahan merambah ke buku pelajaran pada
tahap pengembangan sehingga literasi akhirnya masuk dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan literasi. . Apabila peserta didiknya mulai ketagihan
dengan buku-buku mau tidak mau , sudi tidak sudi ibu atau bapak gurunya di sekolah pun harus
mau meningkatkan kemampuannya untuk mengimbangi pengetahuan peserta didik
dengan lebih profesional lagi .
Gerakan ini
tentunya perlu dukungan semua pihak terutama orang tua dan pihak yang dapat
mendanai keperluan buku-buku para peserta didik.
“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al Qu’an) dan mendirikan sholat
dan menafkahkan dari sebagian rizki yanmg kami anugrahkan kepada mereka dengan
diam-diam atau terang terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
merugi , agar Allah menyempurnakan kepada mereka dari karunia-Nya.Sesungguhnya
Allah maha pengampun lagi maha mensyukuri.”(QS.Fathir ; 29-30).
Melalui kandungan
Ayat di atas Allah menjamin bangsa yang mau membaca tidak akan rugi dalam
perniagaan bahkan akan menyempurnakan karunianya , jadi tidak hanya
meningkatkan peringkat kemampuan membaca, matematika dan bernalar saja melalui
membaca tetapi akan meningkatkan kemakmuran bangsa ini dikemudian hari. Hal
ini dapat kita lihat negara Jepang yang
di Asia sangat disegani dalam pengetahuan dan teknologinya , seakan inovasi
tiada henti pada bangsa yang satu ini karena semua suka membaca dimanapun
mereka berada , dan dalam kesempatan apapun.
Maka tidak
muluk-muluk kalau kita berharap melalui membaca tidak saja dunia dalam
genggaman tetapi Insyaallah di akhirpun kita mendapat Syurga Firdaus yang
diidamkan semua orang. Jadilah mulai sekarang buku tidak hanya menjadi salah
satu daftar belanja kita terutama ibu – ibu bahkan menjadi menu harian yang
tidak pernah membosankan bahkan dirindukan dimanapun , kapanpun kita berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar