Kenapa Hidup Berkelanjutan Itu Penting? Ini Jawaban dan Langkah Nyatanya !

Gambar
Sekarang ini, makin banyak orang yang sadar kalau kondisi bumi nggak sedang baik-baik saja. Polusi makin parah, cuaca makin nggak jelas, dan sampah plastik menumpuk di mana-mana. Semua itu jadi alarm besar bahwa kita harus bertindak . Salah satu cara paling simpel tapi berdampak besar adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan —pilih produk ramah lingkungan dan kurangi barang sekali pakai. Kedengarannya sepele, tapi efeknya bisa luar biasa! Peduli Lingkungan (Paxels.com/Cottonbro) Kenapa Kita Harus Peduli? Coba bayangkan kalau semua orang masih buang sampah sembarangan, pakai plastik sekali lalu dibuang, atau nyalain AC 24/7 tanpa mikir. Bumi semakin terancam dan generasi setelah kita yang kena dampaknya. Dengan beralih ke gaya hidup berkelanjutan, kita nggak cuma ikut menjaga bumi, tapi juga mengurangi jejak karbon dan membuat lingkungan lebih sehat untuk anak cucu kita nanti. Simple steps, big impact! Cara Praktis Memulai Gaya Hidup Berkelanjutan 1. Pilih Produk yang Ramah L...

Gerakan Membaca Meningkatkan Daya Literasi Kita

 

Membaca Meningkatkan Pengetahuan ( Pexels.com/Mesak Emanuel K )

Membaca untuk orang Indonesia masih termasuk kegiatan ekslusive. Barang mahal yang tidak dapat dilakukan sembarang orang.Anggapan ini muncul tatkala kita melihat kenyataan bangsa kita masih menomorseratuskan atau  nomor seribu atau bahkan mungkin tidak pernah ada di dari daftar belanja bulanan mayoritas bangsa kita.

            Maka hal ini berbanding lurus dengan hasil penelitian tentang kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. yang dilakukan OECD (Organisation for Economic Co-operation and development) Pada tahun 2012, Indonesia berada di posisi ke-64 dari 65 negara peserta PISA  (Programme for International Student Assessment). Pada tahun 2016, ada di posisi ke-60 dari 61 negara, satu tingkat di atas Botswana.(Buku Panduan GLS Jabar) . Padahal di peta dunia saja kita tidak pernah melihat negara yang disebut Botswana, artinya kebesaran bangsa kita yang selama ini kita banggakan kemana kalau hanya ada satu level di atasnya.

            Alhamdulillah melalui Gerakan Literasi Sekolah dan West Java Leader’s Reading Chellenge (WJLRC) di beberapa sekolah di Jawa Barat khususnya sudah mulai terlihat kutu-kutu buku mulai mewabah. Mudah mudahan dimulai dengan membaca buku non pelajaran sebagai tahap pembiasaan perlahan merambah ke buku pelajaran pada tahap pengembangan sehingga literasi akhirnya masuk dalam pembelajaran menggunakan pendekatan literasi. . Apabila peserta didiknya mulai ketagihan dengan buku-buku mau tidak mau , sudi tidak sudi  ibu atau bapak gurunya di sekolah pun harus mau meningkatkan kemampuannya untuk mengimbangi pengetahuan peserta didik dengan lebih profesional lagi .

            Gerakan ini tentunya perlu dukungan semua pihak terutama orang tua dan pihak yang dapat mendanai keperluan buku-buku para peserta didik.

            “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al Qu’an) dan mendirikan sholat dan menafkahkan dari sebagian rizki yanmg kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam atau terang terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi , agar Allah menyempurnakan kepada mereka dari karunia-Nya.Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mensyukuri.”(QS.Fathir ; 29-30).

            Melalui kandungan Ayat di atas Allah menjamin bangsa yang mau membaca tidak akan rugi dalam perniagaan bahkan akan menyempurnakan karunianya , jadi tidak hanya meningkatkan peringkat kemampuan membaca, matematika dan bernalar saja melalui membaca tetapi akan meningkatkan kemakmuran bangsa ini dikemudian hari. Hal ini  dapat kita lihat negara Jepang yang di Asia sangat disegani dalam pengetahuan dan teknologinya , seakan inovasi tiada henti pada bangsa yang satu ini karena semua suka membaca dimanapun mereka berada , dan dalam kesempatan apapun.

            Maka tidak muluk-muluk kalau kita berharap melalui membaca tidak saja dunia dalam genggaman tetapi Insyaallah di akhirpun kita mendapat Syurga Firdaus yang diidamkan semua orang. Jadilah mulai sekarang buku tidak hanya menjadi salah satu daftar belanja kita terutama ibu – ibu bahkan menjadi menu harian yang tidak pernah membosankan bahkan dirindukan dimanapun , kapanpun kita berada.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meningkatkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Apa Itu Tanah? Pengertian, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Filosofi 'Ikigai' ala Jepang: Benarkah Kunci Hidup Bahagia & Sukses di Usia Muda?