1. Perilaku Menyimpang
Pengertian perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat atau kelompok. Perilaku yang menyimpang disebut non konformitas , sedangkan perilaku yang tidak menyimpang disebut konformitas, yaitu bentuk interaksi seseorang yang berusaha bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kenyataannya tidak semua orang bertindak berdasarkan norma-norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Norma dan nilai bersifat relatif dan mengalami perubahan dan pergeseran. Contoh dahulu seorang anak apabila dinasehati oleh orang tuanya hanya menunduk saja. Akan tetapi anak sekarang ketika berinteraksi dengan orang tuanya bisa mengemukakan pendapatnya.
Perilaku Menyimpang ( http://andikasosial.blogspot.com
2. Bentuk-bentuk Penyimpangan
Penyimpangan
sebenarnya tidak selalu berarti negatif, melainkan adakalanya bersifat positif,
atau paling tidak bertujuan positif. Oleh karena itu penyimpangan sosial dapat
dibedakan atas dua bentuk, yaitu
penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.
a) Penyimpangan positif ialah penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang ideal (didambakan ) walaupun cara atau tindakan yang dilakukan itu seolah-olah atau tampaknya menyimpang dari norma-norma yang berlaku, padahal sebenarnya tidak. Seseorang dikatakan menyimpang secara positif jika dia berusaha merealiasasi suatu cita-cita , namun masyarakat pada umumnya menolak atau tidak menerima caranya. Akibat yang muncul kadang tidak menyenangkan bagi orang yang bersangkutan karena yang diterimanya bukan pujian melainkan cacian-maki dan celaan. Tetapi ada kalanya secara diam-diam masyarakat mengakui bahwa cita-cita yang hendak dicapai “penyimpang positif” itu luhur dan patut dikagumi , namun dalam situasi saat ini tindakan tersebut dianggap melalampaui batas dan dapat mengganggu tata tertib yang berlaku.
b)
Penyimpangan negatif ialah kecenderungan bertindak kearah nilai-nilai sosial yang
dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk . Jenis tindakan yang seperti ini
dianggap tercela dalam masyarakat. Si
pelaku bahkan dikucilkan dari pergaulan di masyarakat. Bobot penyimpangan
negatif itu diukur berdasarkan kaidah sosial yang dilanggar. Pelanggaran
terhadap kaidah susila dan adat istiadat biasanya lebih berat daripada
pelanggaran tata cara dan sopan santun contoh pelacuran, perampokan , pemerkosaan.
Perilaku menyimpang dapat dibedakan berdasarkan sifat (primer dan
sekunder) dan menurut pelakunya (individu atau kelompok).
1.
Penyimpangan primer dan
sekunder
Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang hanya bersifat temporer atau sementara dan tidak berulang-ulang. Orang yang melakukan penyimpangan ini masih dapat diterima secara sosial karena hidupnya tidak didominasi oleh pola perilaku menyimpang tersebut. Misalnya seseorang yang minum minuman keras sampai mabuk, menunda pembayaran pajak,pengemudi sesekali melanggar peraturan lalu lintas.
Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan sering kali terjadi sehingga akibatnya pun cukup parah serta mengganggu orang lain. Misalnya seseorang yang sering mencuri, melakukan penodongan dan sebagainya. Tindakan itu cukup meresahkan masyarakat dan biasanya oleh masyarakat dicap sebagai pemabuk, pemerkosa, penodong, pencuri dan sebagainya, dan julukan itu semakin melekat apabila si pelaku ketika dia ditangkap polisi dan diganjar dengan hukuman.
2.
Penyimpangan individu dan kelompok
Penyimpangan individu adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya seseorang bertindak sendirian melakukan pencurian, pemalakan, penodongan , kebrutalan, dan lain-lain. Ia melakukan tindakan yang menyimpang tersebut tanpa dengan siapapun , tetapi melakukan tindakan secara pribadi. Misalnya kasus Sumanto beberapa tahun lalu ia makan mayat untuk kesaktian atas anjuran gurunya yang akhirnya dihukum atas perbuatannya.
Penyimpangan kelompok adalah tindakan sekelompok orang yang beraksi
secara kolektif dengan cara bertentangan
dengan norma-norma masayarakat. Penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok ini
sering kali terjadi dalam sub kebudayaan
yang menyimpang dalam masyarakat. Individu yang berada dalam situasi ini
berperilaku sesuai dengan norma subkebudayaannya, yaitu subkebudayaan yang
tidak mau menerima norma –norma masyarakat yang lebih luas. misalnya geng
penjahat atau mafia. Kelompok ini memiliki seperangkat norma dan nilai sendiri. Setiap anggota
kelompok berpegang pada aturan-aturan
gengnya dan mereka menyesuaikan diri
dengan kehendak kelompoknya dan tidak mematuhui aturan dalam masyarakat luas.
Kata Kunci : #Non Konformitas, #Penyimpangan Posisti, Negatif, Primer, Kekunder,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar