 |
Pembinaan di Sekolah Binaan ( Dokumentasi Penulis) |
AWAL
"Besok, di mana pun Anda
berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda." Nadiem Makarim. Pernyataan Mas Menteri
Ini sebenarnya ditujukan untuk kita semua, agar pengawas, kepala
sekolah, guru memberikan ruang yang lebih pada murid dalam melakukan
pembelajaran dan kepemimpinan di sekolah. Paradigma baru pendidik terus
bergulir untuk menciptakan perubahan besar pendidikan yang berpihak pada murid.
Perubahan besar
harus kita lakukan , menurut Bandura , 2006 “ perubahan harus dimulai dengan
kesengajaan utuk dibangun , untuk mengatur dan melakukannya, semua harus
bergerak”. Murid diberikan kesempatan
membuat pilihan, mengarahkan pada pembelajaran sendiri. Kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka
sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas
belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan
tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Kepemimpinan murid adalah
tentang murid yang bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta
pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang
ditentukan oleh orang lain. Nah sebagai pengawas pembina saya akan mendorong
terciptanya kepemimpinan murid pada sekolah binaan. Murid harus dapat tumbuh
potensi diri dan karakteristiknya secara optimal kita mulai sejak dini.
TANTANGAN
Ketika murid menunjukkan agency dalam proses pembelajaran, yaitu
ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan
belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk
belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses
yang seperti ini, murid-murid akan secara natural mempelajari keterampilan
belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah
keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang
hidup mereka.
Murid mulai
diberikan kesempatan untuk
mempertimbangkan ‘suara’; ‘pilihan’; dan ‘kepemilikan’ murid untuk mendorong
tumbuhnya kepemimpinan murid. Murid diberikan kesempatan untuk memilih “choice” bagaimana
mereka menunjukkan pemahamannya terhadap apa yang telah mereka pelajari.
Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil
dalam sebuah kegiatan dan cara pengaturan kegiatan.
Dalam bersuara “voice” murid diberi kesempatan untuk bertanya, memberikan
pendapat, berdiskusi, mendiskusikan
keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas dan melibatkan murid dalam
memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.
Kepemilikan murid “ownership “ , mengajak murid mengatur layout kelas
mereka sendiri, meminta
pendapat murid untuk menentukan bentuk penugasan dan merespon feedback yang
diberikan murid. Namun untuk memberikan ruang pada sekolah untuk
mendorong terciptanya kepemimpian murid , bukan hal yang mudah perlu adanya
kolaborasi dalam komunitas sekolah guna mewujudkan tujuan tersebut.
Semua warga sekolah
dan pemangku kepentingan diajak duduk bersama merumuskan kepemimpinan
murid yang diharapkan. Beberapa prinsip yang dapat
dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas antara lain
:
1. Membangun suasana yang
menghargai murid. Hal ini agar dalam interaksinya dengan komunitas, murid akan
senantiasa merasa disambut. dipercaya, dan aman secara fisik dan emosional.
2. Mendengarkan murid. Agar dapat tercipta
sikap saling memahami dan saling percaya, maka perlu ada upaya untuk
mendengarkan murid dengan tulus dan penuh perhatian. Terkadang mungkin tidak
mudah melakukan hal ini karena tidak semua anak-anak mampu mengekspresikan apa
yang ada dipikirannya dengan jelas. Perlu adanya kesabaran dan empati dari
komunitas.
3. Dialog atau komunikasi
dengan murid. Saat membangun pemahaman, murid akan mengkonstruksi pemahamannya
melalui proses refleksi dari pengalaman interaksinya dengan lingkungan dan
orang-orang disekitarnya.
4. Menempatkan murid dalam
kursi kemudi. Dalam proses pembuatan keputusan, komunitas dapat memberikan
saran atau mendorong ide-ide murid, namun pada akhirnya perlu memastikan bahwa
murid lah yang akan mengambil keputusan.
AKSI
Langkah nyata yang
harus dilakukan pengawas dalam mendampingi guru dan kepala sekolahnya untuk
berinovasi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Pengawas
melakukan pembinaan guru dan kepala sekolah dengan memberikan materi
kesepakatan kelas . Setiap kelas diharapkan guru bersama murid membuat
kesepakatan atau kenyakinan kelas. Untuk memberikan kesempatan murid
berpendapat menciptakan suasana yang nyaman untuk belajar di kelasnya. Selain
itu memberikan kesempatan setiap murid
menjadi pengurus kelas.
Dalam program
sekolah, murid diberikan kesempatan menjadi panitia dan pengurus dalam suatu
kegiatan sekolah. Misalnya kegiatan bakti sosial, kegiatan pentas seni,
kegiatan pameran karya, kegiatan kelompok ilmiah remaja, dan lain sebagainya.
Murid harus mulai diberikan ruang untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan
yang sangat berguna bagi pengalaman hidup dimasa depannya.
Implementasi
Kepemimpinan Murid di SMP Regina Pacis
Bogor
SMP Regina Pacis Bogor merupakan salah satu dari 8
sekolah binaan, telah memberikan ruang yang luar biasa untuk meningkatkan
kepemimpinan murid. Sekolah tersebut banyak inovasinya dan saat ini mendapatkan
penghargaan Kemendibudristek berupa BOS Prestasi. Dalam beberapa kegiatan telah
banyak memberikan kesempatan pada murid untuk mengelola kegiatan disekolah
misalnya kegiatan pentas seni, perpisahan kelas, bakti sosial , lomba-lamba dan
kegiatan lainnya. Namun kepala sekolah dan guru selalu mengawasi dan memantau
program yang dilakukan muridnya.
Belum lama ini ada kegiatan pameran virtual yang menggelar
pameran seni murid kelas IX. Hasilnya sangat luar biasa karena murid
benar-benar mengambil perannya dengan baik. Dalam menyelenggarakan pameran
virtual melalui beberapa tahapan :
1. Meeting : dalam pengerjaan pameran digital ini, kami sudah
melakukan meeting sebanyak 5 kali
2. Processing: sudah mengerjakan
pameran digital ini sejak tanggal 1 Maret 2023 dan pengerjaan ini selesai pada
tanggal 11 Maret 2023..
3. Committee: memiliki 30 panitia yang berkontribusi dalam
penyelenggaraan pameran digital ini. Ke 30 panitia tersebut berkontribusi di
berbagai bidang.
Ini adalah susunan tim kami, yang bekerja sama
untuk membuat pameran virtual ini agar pameran virtual ini dapat berjalan
dengan baik Sebagai contoh di kelas
9F : jumlah karya
- karya yang di pamerkan Seni Lukis 27 , Karya
Digitas 24 , Karya Grafis 8, Karya telenan 3
Dalam Adiwarna ada beberapa
sambutan : Wali Kelas, Pengawas, Kepsek, Guru Seni Budaya, Ketua Panitia, Ketua
kelas. Pendapat dari guru, orang tua, kepala sekolah dan pemengku kepentingan
lainnya tentang Pameran Virtual : ada respon yang luar biasa, bangga dan
menginspirasi untuk dikembangkan pada kegiatan tahun pelajaran 2023/2024, untuk
semua mata pelajaran. Secara detail dapat dilihat dalam link ini : https://art9fexhibition.blogspot.com/
PERUBAHAN
Luar
biasa, terjadi perubahan pola fikir dengan ide-ide kreatif muncul. Ternyata
melakukan perubahan yang membuat warga sekolah yang dibina merupakan hal
yang sangat indah. Seperti di SMP Regina Pacis telah terjadi perubahan
pola fikir, untuk selalu bergerak dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan managemen sekolahnya.
Banyak
karya yang telah dilahirkan , perubahan nyata telah hadir terjadi perubahan
perilaku siswa, guru, kepsek dan seluruh warga sekolah. Sekolah
ini terus dan terus berprestasi. Begitu juga beberapa sekolah binaan lainnya
juga berbenah melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid, meningkatkan
ragam dalam pembelajaran berdiferensiasi, sehingga terus menerus meningkatkan
kompetensi muridnya secara lebih baik. Saya bangga dengan kerja
keras tim-tim disekolah binaan karena sekolah tersebut
sedang dan terus bertransformasi menjadi sekolah
yang berpihak pada murid.