MODEL
PEMBELAJARAN “ KARANG BERGOYANG “
ALTERNATIF
PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
( Sebuah Catatan Pembelajaran IPS SMP Negeri 11 Bogor )
Oleh ; Trisno Widodo
B
|
elajar kooperatif merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar
kooperatif memberikan kesempatan pada peserta didik untuk saling berinteraksi. Peserta
didik yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya
sedang mengalami proses belajar yang
sangat efektif yang dapat memberikan hasil belajar yang jauh lebih maksimal
daripada kalau dia mendengarkan penjelasan guru.
Penerapan pembelajaran kooperatif memberikan
ketergantungan positif dalam suatu kelompok dan adanya tanggung-jawab individu
dari anggota kelompok belajar. Untuk mencapai tujuan dalam belajar kelompok
perlu menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran
kooperatif saat ini banyak ragamnya. Para ahli pendidikan telah banyak
menciptakan model-model pembelajaran, namun belum tentu semua model
pembelajaran dapat efektif untuk diterapkan . Selain dibutuhkan ketrampilan
guru dalam menerapkan model pembelajaran juga harus didukung kondisi dan
ketertarikan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran .
Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang
mendapat respon yang baik dari peserta didik adalah karang bergoyang. Model pembelajaran karang bergoyang artinya
menulis cerita atau membuat karangan secara berkelompok yang diselingi dengan
gerakan bergoyang-goyang dengan suasana yang menyenangkan dan sangat berkesan. Sebenarnya
model pembelajaran ini memodifikasi model pembelajaran yang ada yaitu MCK (
Menulis Cerita Kelompok ) yang dimodifikasi dengan gerakan bergoyang dari peserta
didik pada saat sesudah dan sebelum melakukan tugasnya menggali potensi diri menuangkan
pikiran dengan sebuah cerita atau karangan dalam bentuk tulisan pada kertas
kerja yang telah disediakan.
Model pembelajaran karang bergoyang , adalah model pembelajaran dimana peserta didik
dalam suatu kelompok , mempunyai tugas
menulis cerita atau mengarang cerita secara individu. Selanjutnya cerita yang
dihasilkan disusun atau dirangkai kembali yang merupakan hasil pekerjaannya
bersama kelompoknya. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik dalam kelompok belajar diberikan
masing-masing secarik kertas untuk menulis cerita secara bersama-sama tentang
suatu topik pembahasan yang berikan komando oleh guru . Guru sebagai
fasilitator dan memotivator dalam melakukan permainan ini , baik dalam
memberikan perintah dan mengatur waktu serta memotivasi jalannya kegiatan
pembelajaran ini. Guru memberitahuan aturan main dan perintah-perintah dengan
jelas serta harus konsisten dengan pengaturan waktu selama kegiatan.
Kegiatan pembelajaran tersebut dimulai dengan guru
memberikan tema atau topik pembahasan dalam masing-masing kelompok. Hendaknya
guru membagi dalam kelompok belajar yang sesuai yaitu antara 4-5 orang peserta
didik. Sedangkan peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah siap dengan
kertas dan sebuah topik pembahasan atau tema. Selanjutnya guru memulai kegiatan
pembelajaran karang goyang dengan suatu komando siap mulai !! Seluruh
siswa dalam kelompok belajar memulai menulis cerita sesuai dengan tema yang
dipilih menuliskan judul tema dan memulai menulis cerita dalam waktu 2-3 menit.
Setelah kegiatan menulis peserta didik berlangsung 2-3 menit , guru memberhentikan kerjanya dengan mengatakan stop
goyang mang ... goyang mang , selanjutnya peserta didik berdiri semua
dan kertas kerjanya digeser dan diberikan kepada teman dikelompoknya searah
dengan jarum jam sambil melakukan bergoyang-goyang. Setelah itu, guru
mengatakan mulai !! , kemudian temannya dalam kelompok tersebut meneruskan
kembali dengan menuliskan karangannya pada kertas yang telah diterima dari
temannya yang ada dihadapannya dengan waktu 2-3 menit. Kemudian guru memberikan
komando memperhentikan kembali sambil menyerukan stop!!! goyang mang, dan mulai !!! Maksudnya memulai menulis
cerita lagi dengan kertas yang ada dihadapannya dalam waktu 2-3 menit. Permainan
ini dilakukan secara serentak untuk semua kelompok dalam kelas tersebut .
Permainan dengan model pembelajaran ini dapat dilakukan berulang-ulang sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan , misalnya 15 menit . Kemudian setelah
selesai , secara tim dalam kelompok memperbaiki hasil kerjanya dengan menyusun
kembali dari salah satu kertas kerja yang dihasilkan , ke dalam kertas plano
atau kertas karton atau kertas bekas kalender untuk menuliskan kembali hasil
karangan secara baik. Apabila perlu agar hasil karya peserta didik itu dapat ditambahkan
dengan hiasan dan lukisan yang menarik.
Setelah selesai hasil karya itu langsung dipajang
di Mading kelas atau di tempel pada dinding kelas. Selanjutnya guru
mempersilahkan seluruh peserta didik untuk berbelanja. Berbelanja disini
maksudnya melihat-lihat hasil karya kelompok lain dan memberikan penilaian dan
memberikan komentar terhadap temuan-temuan dari kelompok lain serta memberikan
pertanyaan pada kelompok lain dengan secarik kertas pos-it atau kertas kecil.
Selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil karyanya serta memberikan tanggapan dari beberapa komentar dan pertanyaan
dari kelompok lain , secara bergantian. Pada akhir pembelajaran tidak lupa guru
memberikan refleksi dan memberikan
kesimpulan tentang hasil pembelajaran hari ini. Dalam refleksi pembelajaran ,
hendaknya guru menyampaikan 3 hal yaitu : Hal apa yang kamu peroleh dalam
belajar hari ini ? Manfaat apa kamu peroleh dalam belajar hari ini ? Dan
bagaimana perasaanmu selama selama mengikuti pelajaran hari ini ? Dari refleksi
pembelajaran akan dapat diketahui apakah pembelajaran hari ini telah tercapai
atau belum, apakah dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna atau belum.
Model Pembelajaran Karang Bergoyang yang Asik dan Menyenangkan
Berdasarkan pengalaman penulis, model pembelajaran
karang bergoyang ini membuat peserta didik terasa asik dan menyenangkan . Karena
mereka membuat gerakan goyang yang menyenangkan. Peserta didik melakukan goyang
yang bervariasi, misalnya ada yang bergoyang ngebor, ada yang bergoyang ngecor,
ada yang bergoyang patah-patah , ada yang bergoyang-goyang asal-asalan, bahkan
ada yang dapat menciptakan goyangan sendiri yang membuat peserta didik lainnya
tertawa. Suasana canda dan tawa tercipta sewaktu guru menyuruh peserta didik
stop dan menggeser pekerjaannya sambil bergoyang. Namun setelah guru memberi
komando, mulai !! , suasana kelas nampak tenang kembali karena seluruh
peserta didik berfikir keras dan menuangkan cerita kembali dengan menurus pada
kertas dari temannya.
Pembelajaran dengan model ini berdasarkan
pengamatan , secara kelompok kenerja seluruh tim dalam kelompok semakin baik
dan kompak. Hal ini karena seluruh anggota kelompok melakukan kinerja yang
baik, dimana semuanya menuangkan cerita didalam kertas, terjadi kerjasama yang
baik dalam menyusun dan merangkaikan karangan untuk menjadi hasil kelompok
dengan baik serta semua mempunyai peran masing-masing dalam kelompoknya.
Demikian pula pada saat menampilkan hasil yang terbaik dan presentasi hasil
karyanya semua anggota kelompok semakin padu dan ingin menampilkan hasil yang
terbaik dalam bersaing antar kelompok.
Guru dapat menciptakan suatu kompetisi belajar yang
baik dan juga dapat menciptakan suatu kondisi belajar yang sebenarnya.
Maksudnya juga dapat berperan sebagai fasilitator, motivator dan sekaligus
kreator dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini membuat menciptakan
suatu kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Pembelajaran yang bermakna dapat dilakukan apabila didalam kelas
tercipta pembelajaran yang kooperatif. Dimana pembelajaran yang kooperatif
merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam
pembelajaran tersebut memberikan kesempatan pada peserta didik untuk saling
interaksi. Peserta didik yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada
temannya sebenarnyasedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang
dapat memberikan hasil belajar jauh lebih maksimal dari pada kalau ia
mendengarkan penjalasan dari guru.
Model pembelajaran karang bergoyang ini salah satu
dari contoh pembelajaran kooperatif. Dimana secara totalitas peserta didik
diajak dalam proses belajar yang bermakna. Disini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengmbangkan kecakapan hidup yang disebut sebagai kecakapan
berkomunikasi dan kecakapan bekerjasama. Kecakapan ini memiliki peranan penting
dalam kehidupan nyata. Apabila peserta didik sering disuguhi menu belajar yang
menyenangkan seperti karang bergoyang ini, akan selalu diingat dalam memorinya
karena mereka telah belajar dengan berbuat , dalam memecahkan suatu topik
pembahasan. Dan hal ini akan selalu diingat dan dikenang, sehingga akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik .
Pembelajaran Model Karang Bergoyang di SMP Negeri
11 Bogor
Berdasarkan pengalaman penulis menerapkan model pembelajaran karang
bergoyang ini , pertama-tama peserta didik dalam kelompok belajar diberikan
suatu tema pembahasan dimana tiap-tiap kelompok peserta didik berbeda .
Dalam hal ini penulis telah sering melakukan
pembelajaran model karang bergoyang dalam mengajar. Misalnya menerapkan model ini dalam pembahasan
tentang kerusakan lingkungan untuk pelajaran IPS dikelas VIII semester ganjil.
Guru membagi 8 kelompok belajar , dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 – 5 orang dalam satu kelas. Setelah kelompok
benar-benar siap belajar selanjutnya kelompok 1 diberikan tema banjir, kelompok 2 diberikan tema kebakaran hutan, kelompok 3 diberikan tema krisis air/kekeringan,kelompok
4 dengan tema pencemaran air,
kelompok 5 diberikan tema pencemaran
udara , kelompok 6 diberikan tema pencemaran
air, kelompok 7 diberikan tema tanah
longsor dan kelompok 8 diberikan tema gunung
meletus .
Kemudian setelah setiap kelompok telah siap maka
mulai dari kelua kelompoknya mulai menulis cerita berdasarkan tema selama 3
menit dalam kertas yang telah disediakan . Disini guru memberi aba-aba dengan
menyuruh mulai ! Seluruh anggota
tiap-tiap kelompok memulai menulis . Setelah 3 menit berlalu guru memerintahkan
dengan mengatakan stop geser ...goyang mang!!
(maksudnya kertas pekerjaan dari yang dituliskan tiap anggota kelompok
suruh untuk digeser /diberikan kepada anggota kelompoknya searah jarum jam ,
sambil melakukan gerakan goyang-goyang ). Kemudian guru mengucapkan , mulai
!! , untuk kembali meneruskan cerita yang ditulis temannya selama 2
menit. Setelah 2 menit berlalu guru mengucapkan stop, geser goyang mang!! ( anggota kelompok memberikan kertas
pekerjaannya kepada anggota kelompok seterusnya searah jarum jam sambil
bergoyang ). Kemudian guru mengucapkan kembali mulai!!, untuk kembali meneruskan cerita yang tuliskan dari anggota
sebelumnya. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga pada waktu yang telah
ditentukan, guru mengucapkan stop finis!!
,sehingga seluruh kelompok yang ada dikelas tersebut harus berhenti.
Setelah selesai, barulah kelompok menyusun kembali
cerita yang ditulis dari tiap kelompok. Mungkin pada waktu penulisan belum
selesai, tidak nyambung, kurang lengkap dan sebagainya, sehingga perlu ditulis
kembali dengan menggunakan kertas plano atau kertas karton atau dengan kalender
bekas dan spidol berwarna yang dilengkapi dengan lukisan dan hiasan , agar
hasil karyanya lebih menarik.
Kemudian setelah semuanya selesai , hasil pekerjaan
tiap-tiap kelompok ditempel dimading kelas. Selanjutnya setiap kelompok
mengunjungi kelompok lain sambil memberikan penilaian , menanyakan atau membuat
pertanyaan berkaitan dengan tema yang dibuat, dan memberikan komentar tentang
temuan –temuannya dengan memakai kertas pos-it atau kertas kecil atau langsung
ditulis dibagian kertas yang kosong.
Setelah itu barulah dilakukan presentasi kelompok
dan sekaligus menanggapi pertanyaan dan komentar dari kelompok lain. Dalam
presentasi tersebut kelompok lain memberikan umpan balik dan penilaian hasil
karya penulisan cerita dari kelompok lain. Disamping itu guru juga mengumumkan
hasil karya terbaik dalam suatu pekerjaan yang dihasilkan dan diberikan
penghargaan dan ucapan terima kasih.
Ternyata berdasarkan pengalaman tadi model pembelajaran
karang bergoyang ini sangat efektif dalam proses pembelajaran. Apabila karakter
dari Mata Pelajaran IPS yang bersifat informasi, pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan , Model pembelajaran ini layak dicoba , karena hasilnya
nyata terbukti mengefektifkan belajar. Guru semakin profesional dan dapat
menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Penulis juga memperkenalkan model ini pada kegiatan
pelatihan replikasi guru-guru di
Bogor mendapatkan respon yang baik.
Bahkan saat ini selain model TGT ( Time Game Turnamen ) , model karang
bergoyang juga ngetren di Bogor.
Selain respon dari peserta didik juga respon dari guru-guru di Bogor sangat
baik dan telah banyak pula guru-guru menggunakan model ini dalam proses
pembelajaran. Selamat mencoba pasti anda akan merasakannya. Semoga dengan guru
banyak berinovasi menciptakan atau memodifikasi pembelajaran yang menyenangkan,
akan tercipta pembelajaran yang mengasikan, menyenangkan dan bermakna di dalam
kelas. Hal ini akan menghasilkan proses dan hasil belajar peserta didik yang
semakin hebat dan berkualitas.
Daftar Pustaka :
______, Pembelajaran Profesional dan Pembelajaran
Bermakna 2 (Modul Pelatihan), Jakarta : DBE3 Mei 2009.
______, Pembelajaran Profesional dan Pembelajaran
Bermakna 3 (Modul Pelatihan), Jakarta : DBE3 Mei 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar