Minggu, 31 Oktober 2010

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

1. Proses Asosiatif
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama , akomodasi dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok .
a. Kerja Sama (cooperation) adalah berusaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerja sama dibedakan atas : kerja sama spontan atau secara serta-merta , kerja sama langsung sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan , kerja sama kontrak (atas dasar syarat-syarat yang disepakati bersama) , kerja sama tradisional adalah kerjasama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

b. Akomodasi (Acomodation) adalah adanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada didalam masyarakat.
Dibedakan menjadi : koersi adalah akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yg lebih lemah, kompromi adalah upaya meredakan pertentangan diantara kedua belah pihak , arbitrasi adalah akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri , mediasi adalah akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi , namun pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang memberi keputusan penyelesaian antara kedua belah pihak , konsiliasi adalah akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama , toleransi , stalemate adalah akomodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang , ajudikasi adalah penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur hukum
c. Asimilasi. menyesuaikan kemauannya dengan kemauan . Syarat asimilasi antara lain : terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya , terjadi pergaulan antar individu atau kelompok , kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri
d. Akulturasi.= proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya asli.

2. Proses Disosiatif
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Proses disosiatif (opposition processes) dibedakan atas persaingan (competition) , kontravensi adalah proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan dan lain-lain yang tidak diungkapkan secara terbuka , pertikaian adalah pertikaian perselisihan bersifat terbuka karena semakin tajam perbedaan dan konflik .
Faktor penyebab konflik antara lain : perbedaan individu , perbedaan latar belakang kebudayaan , perbedaan kepentingan antara individu dengan kelompok , perubahan nilai yang cepat atau mendadak.

Menurut Dahrendorf konflik dibedakan menjadi 5 yaitu: 1) konflik-konflik antara atau dalam peranan social , 2) konflik-konflik antara kelompok-kelompok yang terogranisasikan dan yang tidak terorganisasikan , 3) konflik-konflik antara kelompok-kelompok social , 4) konflik-konflik antara satuan nasional , 5) konflik-konflik antara negara-negara atau antara negara dengan organisasi internasional.
Segi positif suatu konflik antara lain : a.) dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas , b.) dapat memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok , c.) merupakan jalan mengurangi ketegangan antar individu dan kelompok , d.) membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru , e.) dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat

Norma Sosial dalam masyarakat

Nilai Sosial ialah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur , pantas dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. Masyarakat terus berubah , oleh karena itu tidak ada tolok ukur nilai sosial yang bersifat kekal.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro , nilai sosial dibagi atas tiga jenis , yaitu :
• Nilai material , yaitu segala benda yang berguna bagi manusia.
• Nilai Vital , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatanatau aktivitas.
• Nilai Spiritual , segala sesuatu yang bereguna bagi rohani manusia . Nilai rohani tersebut terdiri dari nilai kebenaran, nuilai keindahan, nilai moral, dan niulai religius.
Nilai Sosial mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan hasil interaksi sosial antar warga masyarakat.
b. Dapat ditularkan .
c. Terbentuk melalui proses belajar .

Fungsi Nilai sosial antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu.
b. Sebagai benteng perlindungan dari ancaman
c. Sebagai pendorong dan sekaligus menuntun manusia untuk berbuat baik.
Jadi nilai sosial memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia karena nilai-nilai menjadi oerientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial ini menjadi sumber dinamika masyarakat.

Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia didalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian. Norma-norma didalam masyarakat mempunyai kekuatan menginkat yang berbeda-beda. Ada norma yang daya ikatnya lemah, sedang dan kuat. Pada umumnya anggota masyarakat tidak berani melanggar norma yang daya ikatnya kuat. Untuk membedakan kekuatan norma-norma tersebut dikenal empat pengertian norma , yaitu cara , kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat. Masing-masing pengertian norma diatas merupakan norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi perilaku seseorang.

• Cara (usage )
Cara menunjukan suatu bentuk perbuatan . Norma cara ini mempunyai daya ikat yang lebah dibandingkan dengan kebiasaan. Cara lebih menonjol didalam hubungan antar individu. Suatu penyimpangan caracara tidak mengakibatkan suatu hukuman yang erat , tetapi hanya sekedar celaan.
• Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat lebih tinggi dari pada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama karena banyak orang orang menyukai perbuatan tersebut.
• Tata Kelakuan (mores)
Apabila kebiasaan tersebut tidak semata-mata dianggap sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengatur , maka kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan.Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari dari kelompok manusia dan dilaksanakan sebagai alat pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan disuatu pihak memaksakan suatu perbuatan , dipihak lain merupakan larangan sehingga secara langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
• Adat istiadat (custom)
Tata kelakuan yang bersatu secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat – istiadat. Apabila ada anggota masyarakat yang melanggar adat –istiadat akan mendapatkan sanksi keras.

Norma mencakup aturan-aturan maupun sanksi-sanksi . Hal ini bertujuan untuk mendorong atau menekan anggota masyarakat untuk mematuhi nilai-nilai sosial , yaitu hal-hal yang baik , benar , dan dicita-citakan masyarakat. Dengan ditaatinya nuilai-nilai sosial itu akan tercipta ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan sosial.

Jenis-Jenis Norma
Norma berdasarkan tinjauan resmi tidaknya dan kekuatan sanksinya dapat dibedakan menjadi dua macam , yaitu :
1. Norma resmi dan norma tidak resmi
• Norma tidak resmi ( Nonformal )
Norrma tidak resmi adalah pedoman yang tidak jenis dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi warga masyarakat yang bersangkutan. Norma tersebut tumbuh dari kebiasaan bertindak yang seragam dan diterima oleh masyarakat. Norma ini dijumpai dalam kelompok primer seperti keluarga, kumpulan tidak resmi , ikatan paguyupan, dan sebagainya.
• Norma resmi (Formal)
Norma resmi adalah pedoman yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang kepada semua masyarakat. Keseluruhan dari norma resmi atau norma formal ini merupakan suatu tubuh hukum yang dimiliki masyarakat modern. Cara untuk memperkenalkan kaidah norma formal (peraturan-peraturan) tersebut dengan pengumunan . Pembuatan peraturan tersebut tidak semata-mata didasarkan pada kebiasaan atau kelakuan yang sudah ada , tetapi pada prinsip susila (etika), dan prinsip baik –buruk. Dari sumber moral itu dibuatlah perundang-undangan , keputusan , peraturan , dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan pertimabangan rasional yang masak mengenai tujuan yang hendak dicapai dan faktor-faktor yang menghalangi keberhasilannya. Dalam masyarakat yang sudah maju pedoman resmi dijabarkan pada suatu komplek peraturan hukum (law). Masyarakat adat diubah menjadi masyarakat hukum.
2. Norma – norma Utama
Berdasarkan daya mengikat dan sanksi yang tersedia bagi para pelanggarnya, norma ini dibedakan atas enam golongan yaitu ; norma agama, norma kesopanan, norma kelaziman , norma kesusilaan, norma hukum dan mode.
• Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganut-Nya agar mereka mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Norma agama berisi peraturan hidup yangditerima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan, dan anjura-anjuran yang berasal dari Tuhan. Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan yang benar, dan sanksinya adalah rasa berdosa.
• Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat. Peraturan hidup yang dijabarkan dari rasa kesopanan ini diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada disekitarnya.
• Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama dan seolah-olah sudah tercetak dalam kebiasaan sekelompok manusia. Sifat kelaziman pun berbeda-beda dari masa kemasa dalam setiap bangsa dan setiap tempat.
• Norma Kesusilaan adalah pedoman-pedoman yang mengandung makna dan dianggap penting untuk kesejahteraan masyarakat. Norma kesusilaan berstandar pada suatu nilai kebudayaan . Nilai mengacu pada ukuran umum dan azasi tentang apa yang baik menurut agama , filsafat ,atau ilmu pengetahuan. Norma kesusilaan itu dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia (insan-kamil). Peraturan hidup ini datangnya dari bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatan.
• Norma hukum adalah norma yang dapat menegakkan tatanan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi-sanksi yang tegas. Hukum adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi tegas bagi setiap orang yang melanggarnya. Hukum sebagai sistem norma berfungsi untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
• Mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Sebenarnya mode bukan saja berkenaan dengan pakaian, tetapi juga dalam aspek-aspek lain dalam kehidupan kita misalnya potongan rambut, tarian, lagu, tren mobil, tehnik, istilah,slogan politik, rumah , dan sebagainya. Tindakan yang cenderung mengikuti cara-cara itu disebut modis. Dalam tingkah laku atau tindakan sosial ada kecenderungan bahwa manusia dipengaruhi oleh mode yang mengikutinya.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan. Ciri fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi Sosial merupakan salah satu wujud dan sifat manusia yang hidup bermasyarakat mempunyai aturan tertentu.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pembagaian Zaman manusia Purba berdasarkan Kebudayaan

1. Zaman Batu
a. Zaman batu Tua (Palaeolithicum)
Memiliki ciri khusus alat yang digunakan berupa kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih. Manusia ini dalam mencari makan dengan meramu dan berburu serta tinggalnya berpindah-pindah (Nomaden)

b. Zaman Batu Madya (Mesolithicum)
Manusia ini tinggal di Gua-gua sudah mengenal seni berupa lukisan pada dinding gua berbentuk cap tangan, binatang, menggunakan kapak batu dan mulai mengenal kepercayaan.


c. Zaman batu Muda (Neolithicum)
Manusia ini sudah mengenal hasil kebudayaan . Jenis alat yang digunakan adalah kapak persegi atau kapak lonjong, pakaian dari kulit kayu, tempat tinggal menetap, bercocok tanam dan kepercayaannya animisme dan dinamisme
d. Zaman Batu besar ( Megalithicum)
Manusia ini lebih maju perkembangannya dengan ciri :
• Menhir, Tugu yang terbuat dari batu besar untuk memuja arwah
• Dolmen , meja batu untuk meletakan sesaji
• Kubur batu untuk menyimpan mayat
• Waruga , kubur batu yang berbentuk Kubus
• Sarkofagus kurbur batu yang berbentuk lesung
• Punden berundak , bangunan dari batu yang disusun secara bertingkat
2. Zaman Logam (peralatan yang terbuat dari logam)
Zaman Perunggu , peralatan kehidupan terbuat dari perunggu , meliputi :
• Nekara : genderang besar yang terbuat dari perunggu untuk upacara mengundang hujan
• Moko : genderang kecil yang terbuat dari perunggu untuk upacara keagamaan dan mas kawin
• Kapak corong : bertangkai panjang dan melengkung ke dalam
• Arca Perunggu , berbentuk orang atau binatang
• Bejana perunggu , mirip gitar spanyol tanpa tangkai
• Perhiasan berupa gelang tangan/kaci, cincin dan kalung
3. Zaman Besi
Berupa peralatan hidup dan senjata bisalnya tombak, keris cangkul, sabit dan
mata bajak

Manusia Purba di Indonesia

Manusia Purba di Indonesia
1. Pithecanthropus Erectus
Yang berarti manusia kera yang berjalan tegak , ditemukan oleh ahli purbakala Belanda Eugene Dubois Di desa Trinil , Ngawi tahun 1891 . Ditemukan pula fosil anak-anak di Desa Jetis Mojokerto di lembah Sungai Brantas tahun 1936 oleh Weidenreich dinamai Pithecanthropus Robustus sedang ahli lain Von Koeningswald menyebutnya Pithecanthropus Mojokertensis.
2. Meganthropus Palaeojavanicus
Artinya manusia besar tertua dari jawa ditemukan oleh Von Koeningswald Sangiran Sragen , Surakarta tahun 1941 yang sekarang disana di bangun museum purbakala Sangiran .
3. Homo
Artinya manusia menurut Von Koeningswald tingkatannya lebih tinggi bahkan sebanding dengan manusia biasa ada beberapa penemuan :
• Homo Soloensis berarti manusia Solo , ditemukan oleh Ter Haar dan Oppernoth didaerah Ngandong lembah sungai Bengawan Solo
• Homo Wajakensis artinya manusia Wajak , ditemukan di Wajak dekat Tulungagung oleh Eugene Dubois tahun 1889.
• Homo Sapien berarti manusia cerdas jenis lebih sempurna dan dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari dataran tinggi Yunan.

Nenek Moyang bangsa Indonesia

Mengenal Nenek Moyang bangsa Indonesia

Asal usul nenek moyang suatu bangsa tidak terlepas dari masalah ras (keturunan). Ada beberapa ras besar dunia seperti ras kaukasoid, mongoloid dan negroid. Ras khusus bangsa Indonesiatermasuk ras mongoloid terutama Melayu Mongoloid.

1. Persebaran nenek moyang Bangsa Indonesia
Menurut Kern dan Heldern , nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari dataran Asia terutama Dataran Tinggi Yunan (Hindia Belakang). Persebaran nenek moyang bangsa Indonesia melalui peiode :
• Periode persebaran tahun 1500 SM (Proto Melayu) melalui du jalur yaitu : Jalur barat/selatan : dari Yunan melalui Malaya-Sumatera-Jawa –Kalimantan dan jalur timur /utara : dari Yunan melalui Vietnam Filipina-Sulawesi dan Papua
• Periode persebaran tahun 500 SM (Deutero Melayu) , persebarannya melalui Dataran Asia-Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Jawa yang membawa kebudayaan logam yang pusatnya di Dongson. Bangsa Indonesia termasuk keturunan proto melayu seperti : suku Toraja dan dayak, sedangkan keturunan Deutero Melayu seperti suku : Jawa dan Bugis.

Air Tanah

Mengenal Air tanah

Pernahkah kamu perhatikan air yang kamu minum setiap hari, dari manakah air tersebut diperoleh? Kalau jawaban kamu dari air tanah, maka jawaban kamu betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika kamu mengatakan bahwa air yang kita minum serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air.

Air tanah mempunyai kandungan zat-zat kimia yang bervariasi, tergantung keadaan tanah dan kondisi geografis daerahnya. Air tanah pegunungan berkapur umumnya mempunyai derajat kesadahan yang tinggi (>18°), karena terlarutnya garam-garam kalsium dan magnesium didalamnya. Air pegunungan mempunyai kadar iod yang sangat rendah., jika dikonsumsi terus-menerus sebagai air minum dapat menimbulkan terjadinya penyakit gondok dan kretin.Air tanah dari daratan rendah pantai menjadi asin rasanya pada musim kemarau.

Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau kamu memperhatikan permukaan air sumur, maka akan kamu lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama. Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalamannya mencapai 10 atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan topografi.

Perbedaan jenis tanah mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah. Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim penghujan.

Air tanah pada dasarnya mempunyai bermacam-macam jenis seperti artesis, sungai bawah tanah, air kapiler, dan geiser. Artesis adalah air yang terjebak didalam suatu lubang tertutup, air tersebut terjebak diantara batuan dan dapat memancar ke permukaan tanah apabila terjadi perbedaan energi potensial. Sumber air artesis muncul ke permukaan bumi dengan dua cara :
• Dengan cara ilmiah, yaitu air memancar kepermukaan bumi karena tekanan hidrolik tanpa campur tangan manusia misalnya air mancur . Hal ini dapat terjadi jika sumber air artesis terletak dekat permukaan bumi.
• Dengan cara pengeboran (penggalian ) , yaitu sumber air artesis muncul kepermukaan bumi dengan cara pengeboran (penggalian ) yang disebut sumur artesis.

Beberapa manfaat air artesis adalah : untuk irigasi di daerah pertanian yang beriklim kering dan persediaan air minum.

Sungai bawah tanah adalah aliran air yang mempunyai alur mengikuti rongga-rongga yang berhubungan dengan struktur gua atau antiklin. Pada umumnya sungai ini terdapat di daerah pegunungan kapur.

Air kapiler adalah air yang masuk ke adalam tanah melalui pori-pori batuan tanpa kandungan udara. Sedangkan geiser adalah aliran atau semburan air panas yang berasal dari sumber panas di gunung berapi. Geiser memancar keluar akibat tekanan yang dihasilkan oleh panas bumi.

Air tanah ada bermacam-macam jenisnya , untuk mengetahui lebih lanjut , perhatikan jenis-jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
a) Air tanah permukaan atau air tanah dangkal (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini. Air tanah permukaan disebut juga air tanah dangkal yaitu air yang berada dalam pori-pori lapisan tanah teratas. Air tanah dangkal hanya ada pada musim penghujan. Dengan adanya gaya grafitasi, air tanah turun melalui pori-pori lapisan tanah yang ada dibawahnya dan menjadi air tanah dalam.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam. Air tanah dalam ditemukan pada dua zona yaitu zona tak jenuh dan di zona jenuh. Zona tak jenuh air tanah tertahan agak lama dipori-pori halus pada lapisan tanah yang padat mengikuti hukum kapilaritas. Dan zona jenuh air tanah tertahan lebih lama lagi karena air telah sampai batuan induk yang kedap air.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

Keberadaan air tanah yang berada didalam bumi terdapat 4 wilayah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan dengan akarnya , memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2) Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3) Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.

Keberadaan air tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan bumi. Di wilayah yang masih banyak ditumbuhi tanaman, sebagian besar air hujan yang jatuh diserap tanah menjadi air tanah. Adapun di wilayah yang gundul terutama dilereng pegunungan , air hujan yang jatuh akan langsung mengalir sehingga kandungan air tanahnya sedikit.

Penggunaan air tanah yang berlebihan dalam bentuk sumur pompa atau sumur artesis akan merusak cadangan air tanah . Di wilayah dataran rendah seperti Jakarta dan Surabaya, cadangan air tanah sudah sangat berkurang dan kualitasnya sudah menurun akibat adanya intrusi (resapan) air laut. Oleh karena gunakanlah air tanah secara bijaksana dan tidak berlebihan.

Jumat, 29 Oktober 2010

Tanah , Pengetahuan Anak

BAGAIMANAKAH
CARA MENGOLAH TANAH ?

Pengolahan tanah adalah upaya untuk meningkatkan , mempertahankan dan mengembalikan kesuburan setelah unsur hara tanah diserap tanaman. Pengolahan tanah mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau akar.
2. Untuk mengendali gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih
3. Untuk menata sisa tanaman.
4. Untuk mengurangi erosi tanah dengan mengikuti cara semacam pengolahan menurut garis tinggi, pembumbunan dan penempatan sampahan secara tepat. Didaerah yang mempunyai lereng dengan sudut kemiringan yang tinggi harus dibuat sengkedan atau terassering.
5. Untuk membenamkan dan mencampur pupuk, pestisida atau bahan tambahan ke dalam tanah.

Tanah , Pengetahuan Anak

APAKAH MANFAAT TANAH BAGI MANUSIA ?

Manfaat tanah bagi kehidupan manusia antara lain tanah sebagai lahan, bahan baku industri dan sumber energi.
1. Tanah sebagai lahan
Tanah dimanfaatkan untuk pemukiman, lahan industri, lahan pertanian dan lain-lain.
2. Tanah sebagai bahan mentah industri antara lain :
• Tanah liat, lempung merupakan bahan pembutan gerabah, bahan baku semen, bahan bangunan (genteng, bata), lumpur untuk pengeboran minyak, cetakan pengecoran besi.
• Tanah kaolin sejenis liat, lunak, warnanya putih/kuning/abu-abu kaya aluminium silikat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas, tekstil, kimia dan keramik.
3. Tanah sebagai sumber energi.
Tanah gambut merupakan salah satu sumber energi alternatif. Daerah persebaran tahan gambut di Indonesia terdapat di Sumetera Timur, Kalimantan Barat, Tengah , Selatan dan Papua.

Tanah , Pengetahuan Anak

APAKAH JENIS-JENIS ORGANISME
DI DALAM TANAH ?

Di dalam tanah terdapat organisme tanah yang mempunyai fungsi dalam mata rantai kehidupan . Organisme yang terdapat di dalam tanah , ada beberapa jenis diantaranya adalah:
Pemecah bahan organik seperti tungau , kumbang, dan collembola yang memecah-mecah bahan organic yang besar menjadi bagian-bagian kecil.
Pembusuk bahan organik seperti jamur dan bakteri yang memecahkan bahan-bahan cellular.
Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan azotobakter mengikat hara di dalam tanah.
Pembangun struktur tanah seperti akar tanaman, cacing tanah, ulat-ulat, dan jamur semuanya membantu mengikat partikel-partikel tanah sehingga struktur tanah menjadi stabil dan tahan terhadap erosi.
Patogen seperti jenis jamur tertentu, bakteri dan nematoda dapat menyerang jaringan tanaman.
Predator atau pemangsa, termasuk protozoa, nematoda parasite dan jenis jamur tertentu, semuanya memangsa organisme tanah yang lain sebagai sumber makanan mereka.

Tanah , Pengetahuan Anak

APASAJA KOMPONEN
PENYUSUN TANAH ?


Tanah bukan merupakan timbunan bahan padat dalam sistem yang mati dan statis, namun merupakan suatu sistem yang dinamis dan hidup yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setiap tanah tersusun dari bahan mineral/anorganik, bahan organik , air tanah dan udara. Bahan mineral berasal dari hasil pelapukan batuan , sedangkan bahan organik berasal dari hasil penguraian organisme yang mati. Namun demikian perbandingan masing-masing bahan komponen penyusun tanah itu berbeda-beda pada setiap tanah dan berubah-ubah setiap saat. Untuk perbandingan komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman secara idealnya adalah bahan mineral 45% , bahan organik 5%, air 25% dan udara 25%.

Tanah , Pengetahuan Anak

BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH ?

Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan yaitu proses hancurnya batuan menjadi tanah.. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.

Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut yang disebut pelapukan biologi. Tanah terbentuk dari beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup, topografi dan waktu. Adanya berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut , maka proses pelapukan dan pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Tanah , Pengetahuan Anak

APAKAH TANAH ITU ?

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Format Supervisi kelas

Lembar Penilaian Langkah-langkah Pembelajaran

No Aspek yang Diamati Skala Penilaian
1. Pertanyaan yang merangsang siswa berpikir tingkat tinggi 4 3 2 1
2. Langkah-langkah pemecahan masalah 4 3 2 1
3. Pembelajaran koorperatif yang digunakan 4 3 2 1
4. Pengelolaan kelas 4 3 2 1
Dilingkari berdasarkan penilaian dari Observer !

Catatan khusus:



















Lembar Pengamatan Pembelajaran Di Kelas

N0. Aspek yang diamati Ya Tidak Deskripsi
1. Memberi pertanyaan yang mendorong siswa berbuat
2. Memberi pertanyaan tingkat tinggi
3. Memberikan pertanyaan klasikal dalam konteks yang tepat
4. Memberikan pertanyaan secara individual
5. Melakukan langkah pembelajaran untuk mencapai kecakapan sosial
6. Melakukan langkah pembelajaran untuk mencapai kecakapan akademik
7. Memfasilitasi siswa untuk mengemukakan solusi
8. Mengatur perabot kelas yang mendukung pembelajaran koorperaif
9. Menggunakan karya siswa sebagai sumber belajar
10. Menggunakan sumber belajar yang bervariasi
11. Memberi pembelajaran yang menghasilkan karya siswa

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Apakah manfaat gunungapi bagi manusia ?

Gunungapi merupakan sumber dari bahaya yang besar yang merugikan , namun gunungapi juga memberi banyak manfaat. Lapukan batuan gunungapi mendatangkan kesuburan bagi tanaman. Mineral-mineral yang masih segar membawa abu gunungapi, seolah-olah merupakan pupuk yang tak henti-hentinya ditabur dari langit dan sangat bagi untuk pertanian. Selain kesuburan tanah, gunungapi juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Sebagai tempat pertanian dan wisata .
2. Sebagai tempat petualangan .
3. Sebagai pengobatan dan tempat peninggalan sejarah .

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Dimanakah gunungapi berada ?

Indonesia merupakan negara yang paling banyak memiliki gunung api di dunia. Tidak kurang dari 500 buah gunungapi yang tersebar di Indonesia dengan rincian sebagai berikut :
1. 129 buah diantaranya merupakan gunungapi aktif.
2. Sekitar 70 buah dari gunungapi aktif tersebut sering meletus .
3. Gunung api yang meletus dalam 400 tahun terakhir 70 buah .
Dari data penyebaran gunungapi di Indonesia , di Pulau Sumatra 30 buah , di Pulau Jawa 35 buah , di Pulau Bali dan Nusa Tenggara 30 buah , di Pulau Maluku 16 buah , di Pulau Sulawesi 18 buah dan jumlah seluruhnya 129 buah.

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Bagaimana persiapan menghadapi letusan gunungapi ?
Persiapan menghadapi letusan gunungapi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi .
2. Membuat perencanaan penanganan bencana .
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan .
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar yaitu pangan, pakaian , tempat perlindungan .
Setelah terjadi letusan gunungapi yang harus dilakukan adalah :
1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar .
2. Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas .
3. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan .
4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya .
5. Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya.
6. Jangan memakai lensa kontak .
7. Pakai masker atau kain penutup mulut dan hidung .

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Apakah letusan gunungapi mengancam kehidupan manusia ?

Letusan gunungapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang sangat besar disekitar daerah tersebut. Pengaruh letusan gunungapi akan mengancam kehidupan disekitar letusan. Ancaman letusannya akan membahayakan bagi :
1. Mahluk hidup dan harta benda yang ada disekitar pusat letusan atau kawasan rawan bencana .
2. Semua bangunan dapat terbakar atau rubuh dilanda material letusan .
3. Atap rumah terutama yang terbuat dari seng mudah korosif akibat hujan abu dan mengandung sulfur.
4. Atap dan rumah yang terbuat dari kayu atau dari bahan yang mudah terbakar lainnya .
5. Sumber air minum terutama yang terbuka mudah tercemar oleh debu gunungapi .
6. Atap bangunan yang lemah tidak tahan terhadap endapan abu .
7. Tamanan rusak menimbulkan gagal panen dan cadangan pangan dapat terganggu .
8. Material letusan mengakibatkan gangguan pernapasan atau ispa dan sakit mata.

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Apasaja material yang keluar dari letusan gunungapi ?

Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa : gas vulkanik , lava dan aliran pasir serta batu panas , lahar , tanah longsor , gempa bumi , abu letusan , awan panas . Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Gunung Meletus Pengetahuan anak

Bagaimana Gunungapi meletus?

Gunung meletus merupakan peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Pada saat magma keluar itulah disebut gunung melutus atau vulkanisme . Jenis dan bentuk gunungapi bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunungapi berbeda-beda.
STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
( Drs. Trisno Widodo , Guru SMP Negeri 11 Bogor )

1. Pengelolaan Lingkungan Hidup Mendatang
Pengelolaan lingkungan hidup sebagai usaha sadar untuk memelihara dan atau melestarikan serta memperbaiki mutu lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebaik-baiknya. Pengelolaan lingkungan hidup mempunyai ruang lingkup yang secara luas dengan cara beraneka ragam pula. Secara garis besar ada 4 (empat) lingkup pengelolaan lingkungan hidup menurut Otto Sumarwoto meliputi :
a. Pengelolaan lingkungan secara rutin.
b. Perencanaan dini dalam pengelolaan lingkungan suatu daerah yang menjadi dasar dan tutunan bagi perencana pembangunan.
c. Perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang direncanakan.
d. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan karena alamiah maupun ulah manusia sendiri
Manusia secara rutin mengolah lingkungannya, yang dilaksanakan oleh masyarakat secara sehari-hari. Misalnya pembuangan sampah, penyaluran limbah rumah tangga, petani secara rutin memelihara sengkedan, pengairan sawah, memberantas hama, penyakit dan sebagainya. Walaupun kegiatan pengelolaan lingkungan secara rutin namun kegiatan itu sering tidak disebut sebagai pengelolaan rutin.
Perencanaan pengelolaan secara dini perlu dikembangkan untuk dapat memberikan petunjuk pembangunan apa yang sesuai disuatu daerah, tempat pembangunan itu dilakukan dan bagaimana pembangunan itu dilaksanakan. Karena sifatnya bersifat dini, konflik antara lingkungan dan pembangunan dapat dihindari atau dikurangi dengan pemecahan secara dini. Dengan demikian pengelolaan lingkungan bukan merupakan hambatan pembangunan, melainkan pendukung pembangunan.
Perencanaan lingkungan yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian yaitu mencakup aspek ketiga dan keempat, berturut-turut untuk rencana proyek pembangunan dan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk rencana proyek pembangunan umumnya dilakukan berdasarkan perkiraan dampak apa yang diakibatkan dari proyek tersebut. Metode perencanaan dampak lingkungan yang demikian ini disebut Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), yang merupakan sarana untuk memeriksa kelayakan rencana proyek dari segi lingkungan.

2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup
Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahaman tentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong masyarakat untuk membangun pengembangan lingkungan.
Sekarang ini ada hambatan pembangunan yang mengakibatkan lingkungan kemiskinan, ada 3 (tiga) hal yaitu :
a. Kemampuan mengerahkan tabungan yang cukup, tidak dipunyai.
b. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kemahiran masyarakat relatif rendah.
c. Kurangnya perangsang untuk menanamkan modal.
Sehingga kemiskinan melanda dimana-mana baik di kota maupun di desa, berakibat mendorong untuk pengurasan kekayaan alam semena-mena dan merusak lingkungan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Sedangkan kebodohan atau ketidaktahuan menyebabkan merusak lingkungan, karena belum ada kesadaran menjaga dan melestarikannya.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, pembangunan yang dilaksanakan perlu adanya pendekatan ekologis. Pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam roda pembangunan, dengan pembangunan berwawasan lingkungan (berdasarkan UU No. 4 tahun 1982 tentang lingkungan hidup).
Pembangunan berwawasan lingkungan diterapkan dengan tujuan untuk dapat mengolah sumber daya alam secara bijaksana. Hal ini agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menopang pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kwalitas hidup rakyat, dari generasi ke generasi sepanjang masa. Sehingga dengan pembangunan berwawasan lingkungan, dapat menunjang lingkungan hidup yang lestari dan serasi. Akhirnya pembangunan dapat dilaksanakan berkelanjutan yang terus menerus mengadakan peningkatan kwalitas manusia dan lingkungannya.

3. Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu jalan bagi pemecahan dalam masalah lingkungan hidup. Dengan jalan pendidikan lingkungan dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pengertian umum dalam melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sumber daya lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan itu dalam penerapannya meliputi pendidikan formal dan pendidikan non formal agar meningkatkan kesadaran masyarakat dalam lingkungan hidup secara luas.
Tujuan pendidikan lingkungan antara lain untuk mencari pemikiran baru dan perhatian terhadap masalah lingkungan yang dihadapi serta mencari alternatif pemecahan sehingga kita dapat menentukan arah dan tujuan bagi pembangunan dimasa kini dan yang akan datang. Sehingga dapat diharapkan dapat mencegah masalah dan kerusakan lingkungan yang lebih parah dan lebih jauh adanya usaha perbaikan ke arah keselarasan dan kelestarian lingkungan.
Bentuk pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran keberadaan lingkungan dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dalam pendidikan formal penekanan terhadap penyelenggaraan pendidikan lingkungan lebih nyata wujudnya yang diajarkan diberbagai jenjang pendidikan dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal. Sedangkan dalam pendidikan non formal diterapkan dalam hal-hal yang nyata perilakunya dilapangan, baik di kota maupun di pedesaan. Dengan demikian dapat memberikan kekompakan disegala masyarakat untuk mensikapi dan berperilaku sehari-hari. Sehingga dapat menumbuhkan generasi penerus yang sadar dan memahami keberadaan lingkungan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan pendidikan lingkungan hidup diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran terhadap hukum dan tegaknya hukum lingkungan yang telah ada yaitu UU No. 4 tahun 1982. Pelaksanaan supremasi hukum lingkungan oleh aparat penegak hukum harus dilaksanakan secara jelas dan nyata, sehingga ditaati oleh segala jenis masyarakat bersama-sama mematuhi dan menjunjung tinggi keberadaannya. Sehingga dengan penegakan dan kesadaran hukum memberi sumbangan besar yang dapat menciptakan kelestarian fungsi lingkungan untuk sumber kehidupan bagi generasi mendatang.

4. Industri Indonesia Yang Ramah Lingkungan
Dalam pembangunan industri harus mengkaji ulang berbagai pendekatan dan metode industrialisasi dengan memperhatikan keberadaan lingkungan. Pendekatan tersebut seharusnya mengarah pada pembangunan industri yang ramah lingkungan, yang merupakan industri bertumpu pada manajemen yang selalu memperhatikan kaidah kelestarian lingkungan.
Di negara-negara maju penerapan industri ramah lingkungan sudah dilaksanakan cukup lama setelah mengetahui dan merasakan sendiri segala dampak yang ditimbulkan dari industrialisasi. Masalah lingkungan hidup merupakan masalah global, artinya masalah lingkungan yang terjadi disuatu negara dapat dirasakan pengaruhnya oleh negara lain pada permukaan bumi ini. Misalnya hujan asam yang membuat pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup di danau-danau Canada akibat industri di Amerika serikat, bocornya reaktor nuklir Cernobyle Rusia mengancam kehidupan di Eropa, kebakaran hutan di Indonesia mengganggu kehidupan di Singapura dan Malaysia dan sebagainya.
Bahkan ancaman masalah lingkungan dunia ini yang akan menimbulkan banyak kekhawatiran penghuninya muncul beberapa gagasan ahli lingkungan dunia untuk bersama-sama saling memecahkan atau mengurangi permasalahan lingkungan. Antara lain dengan koferensi lingkungan hidup dunia di Swedia tahun 1972 yang banyak membantu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal ini ditindak lanjuti lagi dengan konferansi lingkungan hidup di Rio De Jainero Brasil tahun 1990 yang dikenal dengan Konferensi Bumi.
Dalam beberapa dekade ini bermunculan pula beberapa organisasi pecinta alam, yang selalu mengkampanyekan lingkungan secara semangat, baik didirikan oleh pemerintah maupun LSM dibanyak negara. Misalnya saja Greenpeace yang didanai kerajaan Inggris yang sangat giat memperjuangkan kelestarian lingkungan dibeberapa negara. Demikian juga di Indonesia banyak bermunculan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pecinta alam yang saat ini sangat berperan dalam usaha mengontrol beberapa lingkungan. Hanya saja peran pemerintah saat ini belum mendukung sepenuhnya usaha pemerhati lingkungan ini, karena berkaitan dengan kebijaksanaan politik dan kebijaksanaan lainnya.
Oleh karena itu sudah saatnya pembangunan industrialisasi ini harus menuju pada industri yang ramah lingkungan. Pembangunan industri yang ramah lingkungan ini tidak hanya kebijaksanaan dan penerapan hanya dikontrol oleh pemerintah saja, tetapi perlu memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi komponen bangsa yaitu warga masyarakat untuk ikut aktif mengontrol pelaksanaannya. Masyarakat harus dilibatkan semua, artinya yang sangat peduli tentang keberadaan lingkungan. Misalnya masyarakat umum, masyarakat kampus, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati lingkungan dan organisasi pecinta alam. Sehingga masyarakat dapat mengadakan penentangan terhadap industri yang tidak ramah lingkungan dikemudian hari.
Industri ramah lingkungan ini harus diperhatikan banyak hal yang mengarah pada segala sepak terjangnya dan memacu pada kelestarian lingkungan serta tidak ada upaya merusak lingkungan. Misalnya industri yang ada atau pendirian industri harus lolos dalam kelayakan rencana industri dari segi lingkungan atau Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL).
Diharuskan industri yang ada di Indonesia memiliki sarana pembuangan limbah dan cerobong asap yang baik sekaligus penetralisir terhadap masalah lingkungan yang dapat ditimbulkan. Memang jika melihat hal ini menganggap bahwa pengelolaan limbah hal yang sepele, tetapi dampaknya sangat besar terhadap lingkungan secara global.
Dalam segi bahan baku diharapkan industri mendatang mengurangi atau meninggalkan segala jenis bahan yang dapat merusak lingkungan seperti gas CFC, Feom, Neon, Metanol, Plastik dan sebagainya yang merusak lingkungan. Tentang bahan bakar yang digunakan harus dapat dikurangi dan diganti dengan bahan bakar yang tidak merusak lingkungan. Selain itu seyogyanya pemerintah melarang industri memproduksi barang yang menambah kerusakan lingkungan. Untuk itu peran generasi mendatang yang akan menentukan keberadaan lingkungan.
Disamping itu pendirian industri harus diperhatikan kaidah ekonomi, adanya sentralisasi industri yang banyak terjadi di kota-kota besar harus dirubah dengan adanya pembatasan pendirian industri di daerah tersebut. Selanjutnya perlu dipikirkan pengalihan lokasi daerah baru ke tempat lain agar mengurangi masalah yang ada. Dengan mengalihkan ke pedesaan atau di wilayah yang masih kosong atau sedikit industrinya. Hal ini juga perlu adanya keseimbangan keberadaan industri. Maksud keseimbangan ini adalah keberadaan industri di perkotaan dan di pedesaan, antara industri perkotaan dan pedesaan harus ada pembagian produksi yang merata. Misalnya industri pedesaan bergerak dalam industri primer seperti hasil pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan dan sebagainya, yang langsung dimanfaatkan masyarakat konsumen atau industri ringan atau industri kecil. Sedangkan industri di perkotaan merupakan industri lanjutan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau disebut industri berat atau industri besar. Sehingga dalam kegiatan industri tidak saling mematikan, tetapi saling mendukung agar Indonesia menjadi negara industri yang tangguh dan sebagai perwujudan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup.

Rujukan :

1. Amsari, Fuad, 1976. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Surabaya : Ghalia Indonesia.
2. Bintarto, dan Surastopo Hadisumarno, 1985. Metode Analisa Geografi. Jakarta :
LP3ES
3. Hardjasumantri, Koesnadi, 1988. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
4. Riyadi, Slamet, 1981. Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-dasar Pengertiannya. Surabaya : Usaha Nasional.
5. Sandi, I. Made, 1990. Dimensi Lingkungan dan Sumbangannya Dalam Mengantisipasi Pembangunan Berkelanjutan (disajikan dalam seminar nasional). Malang : Geografi IKIP Malang.
6. Salim, Emil, 1981. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup. Bandung : Alumni.
7. Siahaan, N. H. T, 1985. Ekologi Pembangunan dan Tata Lingkungan. Jakarta : Erlangga.
8. Sumarwoto, Otto, 1985. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung : Djambatan.

Pentingnya LKS

LEMBAR KERJA YANG BAIK MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN
Oleh : Trisno Widodo
DF. Bogor dan Guru SMP Negeri 11 Kota Bogor



Pendidikan kita tidak hanya dapat menjawab sekerat kata , sehingga terkesan tidak ada apa-apanya. Pandangan ini dapat terlontar karena melihat perkembangan budaya , globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan , pendidikan kita mengalami kegagalan atau jalan di tempat. Sebagai hasilnya meskipun terdapat unsur positif, unsur negatif menjadi perhatian. Oleh sebab itu paradigma baru pendidikan harus secara nyata dapat mengubah mutu pendidikan kita sejajar dengan bangsa lainnya yang telah maju.

Belajar sebenarnya mencetak orang yang mandiri, sebab orang yang berhasil dalam hidupnya bukan orang yang pintar tetapi orang yang mandiri. Disinilah keberadaan seorang guru hendaknya dapat mengajar dengan baik yaitu dengan membelajarakan anak belajar atau mengajak anak belajar.

Mengajar dengan baik harus prioritas utama guru . Saat ini dengan berlakunya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , guru sebagai suatu profesi harus dilakukan dengan profesional. Saat ini guru yang profesional menjadi tuntutan masyarakat, karena guru sebagai ujung tombak meningkatnya mutu pendidikan bangsa dicita-citakan bersama . Untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa sejajar dengan bangsa lain telah maju maka diperlukan upaya nyata dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalime guru. Diharapkan guru yang kompeten dan professional akan menghasilkan generasi bangsa yang handal , mewujudkan masyarakat ulet , tangguh dan mandiri di tengah-tengah persaingan dengan bangsa lainnya.

Salah satu upaya nyata dalam meningkatkan profesionalisme guru adalah guru harus melakukan pembuatan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembuatan bahan ajar mutlak harus dilakukan guru dengan membuat lembar kerja atau lembar tugas dalam setiap pembelajaran.
Memang saat ini telah banyak lembar kerja siswa yang digunakan guru baik dibuat oleh guru sendiri maupun oleh penerbit. Namun semua itu kenyataannya bukanlah membuat pembelajaran menjadi efektif .Karena isi dari lembar kerja siswa bersifat membelenggu siswa dengan banyaknya soal-soal yang harus dikerjakan dan dirasakan banyak membebani siswa. Begitu pula guru juga dibelenggu oleh LKS karena harus memeriksa hasil pekerjaan anak dan pesan dalam kompetensi dasar dan indicator dalam pembelajaran tidak tersampaikan dengan maksimal.

Bagaimana lembar kerja dapat membuat belejar efektif dan meningkatkan kualitas pembelajaran ? Kita harus membuat lembar kerja maupun lembar tugas sendiri yang mengandung kaidah pembuatan lembar kerja efektif. Dalam kegiatan di DBE3 telah mendapatkan cara baru pembuatan lembar kerja yang efektif dan terbukti ampuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Saat ini lembar kerja maupun lembar tugas dibuat guru harus lebih simple , tetapi mempunyai kandungan isi dan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna. Lembar kerja maupun lembar tugas harus dapat menggali potensi wawasan dan ide siswa yang maksimal , dapat mengandung pemecahan masalah atau solusi baik dalam suatu tema /topic pembahasan. Dalam LK maupun LT dapat menampilkan gambar-gambar yang menarik sehingga dapat sebagai sumber belajar yang harus ditanggapi atau didiskusikan. Lembar kerja maupun lembar tugas jangan banyak mengadung pertanyaan pilihan ganda yang sangat banyak. Disetiap LK dan LT sebaiknya hanya mempunyai 3 – 5 pertanyaan / perintah dengan pertanyaan tingkat tinggi dan harus dibahas dan didiskusikan dalam kegiatan proses pembelajaran . Dengan demikian lember kerja maupun lembar tugas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu kompetensi dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengalaman penulis lembar kerja yang telah dikembangkan sangat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif. Disamping itu siswa tidak terbelenggu lagi dengan soal-soal yang harus dikerjakan dan sangat membebani. Begitu juga dalam pembelajaran siswa banyak melakukan penggalian ide, wawasan dan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran. Interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran berjalan sangat baik. Diskusi pemecahan masalah dalam pembelajaran semakin sering dilakukan baik dalam kelompok belajar maupun saat presentasi hasil diskusi. Kegiatan berbelanja ke kelompok lain maupun mengomentari kelompok lain semakin sering dilakukan dalam pembelajaran. Begitu pula menilai hasil karya kelompok lain dan menerima saran atau pendapat kelompok lain dapat dilakukan dengan baik dalam proses pembelajaran.

Hal ini berdasarkan catatan jurnal refleksi pembelajaran yang dilakukan guru , dapat terlihat nyata menggunakan lembar kerja maupun lembar tugas yang baik sangat membantu guru melakukan pembelajaran yang efektif dan meningkatkan kualitas proses pembelajarannya. Kemampuan siswa dapat lebih tergali secara total begitu juga guru semakin meningkatkan ketrampilan mengajar dan semakin professional. Secara umum kalau semua guru melakukan terobosan dan inovasinya dalam proses pembelajaran , pemelajaran yang efektif dan bermakna dapat dilakukan oleh guru. Dengan kemampuan guru yang semakin professional , maka cita-cita paradigma baru pendidikan yang dapat mensejajarkan dengan bangsa lainnya yang telah maju dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa dapat segera kita wujudkan bersama.

Pengelolaan sekolah

KEPEMIMPINAN KOLEKTIF MEMPERCEPAT
TERWUJUDNYA SEKOLAH UNGGULAN
Oleh : Trisno Widodo , DF dan Guru SMP Negeri 11 Bogor


Sistem tata kelola sekolah agar dapat melaksanakan visi, misi , dan strategi yang telah ditetapkan harus dapat dilakukan dengan baik. Saat ini sistem pengelolaan sekolah seharusnya dapat menggeser suatu paradigma pengelolaan sekolah konvensional menuju pada sistem pengelolaan sekolah modern . Maju mundurnya suatu pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah. Dalam pengelolaan sekolah perlu dikaji secara masak-masak berdasarkan analisa lingkungan strategis, sumber daya sekolah, kelemahan dan kekuatan sekolah, hambatan dan peluang, serta kepemimpinan kepala sekolah.

Kepemimpinan sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah . Paradigma Kepala sekolah sebagai penguasa sekolah yang merupakan ciri pengoloaan sekolah konvensional harus bergeser pada sistem penataan pengelolaan manajemen sekolah modern , dimana pimpinan sekolah harus visioner dapat menjadi seorang motor , inisiator dan fasilitator perubahan menuju pengelolaan sekolah yang modern, kreatif, inovatif , demokrasi , dapat mengayomi seluruh warga sekolah. Hendaknya seorang pemimpin , termasuk kepala sekolah harus menjunjung tinggi ajaran Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro “ Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani “. Atas dasar itu kepala sekolah harus dapat mengembangkan sistem yang baru dalam mengelola managemen dan operasional sekolah yang baik dam berwawasan jauh kedepan dalam kerangka otonomi sekolah.

Mengkaji ajaran Ki Hajar Dewantoro , seharusnya kepala sekolah harus menjadi agen perubahan menuju pengelolaan sekolah yang lebih baik. Kepala sekolah bersama Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Humas, Wakasek Sarana Prasarana, Koordinator Laboratorium dan Kepala TU harus bersama-sama memotivasi guru , tenaga TU dan karyawan sekolah lainnya memajukan sekolah. Tugas Kepala sekolah memang berat , namun tugas yang berat itu serasa ringan kalau dibagi dengan para wakil-wakilnya . Disini Kepala sekolah harus dapat mendelegasikan sepenuhnya kepada para wakil kepala sekolah sesuai tupoksi yang telah ada. Dan dalam waktu yang ditentukan misalnya setiap minggu atau setiap bulan pekerjaan yang didelegasikan akan dilaporkan dan dievaluasi bersama dalam rapat pembinaan rutin. Kepala sekolah berfungsi sebagai motivator menciptakan tim yang solid dalam tata kelola menejemen sekolah. Kepala sekolah menciptakan kader-kader pemimpin dalam timnya dengan menciptakan pemimpin kolektif, sehingga pemikiran , ide dan gagasan menjadi semakin banyak serta dalam mengatasi suatu kendala pengelolaan sekolah dapat dilakukan secara bersama-sama.

Dalam pimpinan kolektif sekolah peranan kepala sekolah menjadi koordinator dan motivator dapat memberdayakan seluruh potensi sumber daya guru yang ada dalam membuat dan menjalankan program kegiatan sekolah termasuk didalamnya 8 standar nasional pendidikan. Bahkan dalam penyusunan RAPBS , target-target misi yang telah , sedang dan akan dilakukan serta strategi yang digunakan seluruh warga sekolah dalam menyelenggarakan pengelolaan sekolah. Sistem pembinaan dan evaluasi kegiatan selalu harus dilakukan secara berkala sehingga kemajuan sekolah dari waktu-kewaktu dapat diukur tidak keberhasilannya.


Dalam pembagian kerja , kepala sekolah dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan para seluruh guru , staf tata usaha dan karyawan sekolah dalam berbagai inovasi dan terobosan program kegiatan sekolah. Pimpinan kolektif di sekolah akan dapat menciptakan ide , gagasan, inovasi yang semakin banyak sehingga dalam tugas dan tanggung-jawab dapat dilakukan secara bersama-sama. Kebersamaan akan tumbuh dengan baik , menghilangkan kesenjangan, menghilangkan kecurigaan dan begitupula rasa memiliki sekolah juga tumbuh semakin besar dimiliki oleh seluruh komponen sekolah. Pada akhirnya pimpinan kolektif sekolah dapat menjalan tata kelola menejemen sekolah dengan baik. Jalannya operasional sekolah secara nyata akan dapat diukur tingkat kemajuannya sesuatu dengan misi sekolah dan tidak lama lagi terjadi lompatan kemajuan sekolah yang sangat pesat sesuai dengan visi sekolah yang di cita-citakan bersama.


Dalam tata pengelolaan sekolah unsur-unsur pimpinan sekolah mempunyai pembagian kerja sebagai berikut :


1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan yang berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator.
a. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Memfasilitasi guru dan siswa agar dapat belajar, mengembangkan potensi diri secara optimal dan alamiah. Untuk efektivitas dan efisiensi diperlukan standar acuan dan indikator. Standard acuan dapat menggunakan ukuran seperti kecukupan minimum menurut format penilaian akriditasi dan indikator dapat dikembangkan dalam satuan waktu, tenaga, biaya, perolehan nilai siswa, mengukur penampilan pisik bangunan, satuan benda, penampilan administrasi sekolah, prestasi dan sebagainya.

b. Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai tugas;
1. mempunyai visi dan misi yang jelas
2. memiliki rencana strategis yang tepat
3. memiliki program Pengembangan penyelenggaraan pendidikan jangka panjang, jangka menengah menyusun perencanaan;
4. mengorganisasikan kegiatan
5. mengarahkan kegiatan
6. mengkoordinasikan kegiatan
7. melaksanakan pengawasan
8. melakukan evaluasi
9. menentukan kebijakan
10. mengadakan rapat
11. mengambil keputusan
12. mengatur proses belajar mengajar
13. mengatur administrasi
a) ketatausahaan
b) kesiswaan
c) ketenagaan
d) sarana/prasarana
e) keuangan
f) pembaharuan

c. Kepala Sekolah sebagai administrator bertugas menyelenggarakan administrasi.
1) perencanaan
2) pengorganisasian
3) pengarahan
4) pengkoordinasian
5) pengawasan
6) kurikulum
7) kesiswaan
8) ketatausahaan
9) ketenagaan
10) kantor
11) keuangan
12) perpustakaan.
13) Labolatorium
14) Ruangan keterampilan dan kesenian
15) Bimbingan konseling
16) UKS
17) OSIS dan sebagainya.

d. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai;
1) proses belajar mengajar
2) kegiatan bimbingan dan konseling
3) kegiatan ekstra kurikuler
4) kegiatan ketatausahaan
5) kegiatan kerja sama dengan masyarakat
6) sarana-prasarana
7) osis
8) pembaharuan pengelolaan sekolah
9) ketercapaian program
10) keuangan

e. Kepala sekolah sebagai leader/pemimpin yang visioner bertugas mempunyai pola fakir ke depan dalam menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan sekolah dengan mengartikulasikan visi ,misi dan strategi , meningkatkan komitmen, upaya, dan daya juang anggota komunitas sekolah, meningkatkan mutu dan produktivitas untuk meningkatkan prestasi dan citra sekolah.
f. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas untuk mengelola perubahan atau pembaharuan bukan hanya menyangkut individu namun menyangkut konteks social yang luas, memberdayakan secara optimal energi siswa dan guru untuk memperoleh peluang yang terbatas secara terus menerus berbasis kultur masayarakat di mana siswa itu hidup. Pembaharuan merupakan realitas objektif dengan melibatkan orang-orang dalam merumuskan perubahan menyangkut tujuan, keterampilan, pilosofi atau kepercayaan, perilaku yang akan dikembangkan sekolah, melibatkan guru-guru mengembangkan ide-ide baru yang diarahkan pada pembelajaran siswan dalam rangka mengembangkan kompetensi, komunikasi dan pembaharuan metode pengajaran.

g. Kepala sekolah sebagai motivator bertugas memberi dorongan agar seluruh personal di sekolah melaksanakan tugas tanpa merasa terpaksa. Bekerja seperti atas kemauan sendiri karena mengejar tercapainya visi. Berkembangnya motivasi bergantung pada iklim kerja, kepuasan kerja, perasaan, suasana berpikir, imbalan, penghargaan, dan keterlibatan dalam tugas. Besar kecilnya motivasi bergantung pada tinggi rendahnya tujuan yang ingin dicapai dan penghargaan terhadap setiap individu sehingga merasa bernilai sehingga punya arti.
2. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek )
Wakil Kepala Sekolah adalah guru yang mempunyai tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya memimpin sekolah. Wakil Kepala Sekolah mempunyai fungsi strategis menjembatani Kepala sekolah dengan guru sehingga jalannya operasional sekolah dapat kondusif dan nyaman. Jumlah Wakil Kepala Sekolah dalam pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dapat ditentukan oleh sekolah itu sendiri tergantung pada kebutuhan. Oleh karena itu, mengaturan pendistribusian tugas dapat dibuat melalui penetapan kebijakan pada tingkat sekolah.

Wakil kepala sekolah memiliki umum sebagai berikut:
a. menyusun perencanaan program , menjalankan dan mengawasi program kegiatan sekolah, dan laporan kegiatan serta bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
b. Menerima pendelegasian tugas dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan :
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengkoordinasian
 Pengawasan
 Penilaian
 Pendataan
 Pengorganisasian data
 Pelaporan
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari bidang-bidang urusan pengembangan sekolah antara lain Bidang Kurikulum , Bidang Kesiswaan, Bidang Hubungan Masyarakat, dan Bidang Sarana Prasarana. Namun sekolah dapat berinovasi dengan terobosan managemen sekolah menambahkan bidang urusan berdasarkan PP. No. 19 Tahun 2005.

2.1 Wakasek Bidang kurikulum bertugas membantu kepala sekolah
 Menyusun program pengajaran
 Menyusun dan memiliki sistem informasi kurikulum yang dapat diakses oleh semua guru
 Menyusun sistem diteksi terhadap kemajuan/kemunduran hasil belajar.
 Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
 Menyusun jadwal piket harian guru.
 Menyusun kriteria indikator pencapaian program, kenaikan dan kelulusan.
 Jadwal kegiatan akademis
 Menuyusun sistem diteksi terhadap pencapaian tingkat kurikulum yang harus dicapai dan analisis hasil belajar siswa
 Menyusun laporan kegiatan akademis
 Mengembangkan MGMP
 Mengatur pendayagunaan guru dengan sistem diteksi terhadap guru-guru yang telah memiliki program pelaksanaan dan evaluasi belajar mengajar dan sistem diteksi terhadap guru yang kurang menguasai dalam mengajar serta sistem diteksi terhadap guru yang tidak memanfaatkan waktu belajar dengan baik
 Mengelola data kehadiran guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
 Membina lomba bidang akademis
 Mengembangkan system evaluasi
 Mengkoordinir Pengembangan Guru dalam memperoleh informasi baru mengenai pembelajaran .
Bidang Urusan Kurikulum dalam melaksanakan tugasnya bersama Tim Pengembang Kurikulum.

2.2 Wakasek Bidang Kesiswaan
Membantu kepala sekolah dalam :
 Menyusun program pembinaan kesiswaan yang tepat
 Menyusun Sistem MOS yang jelas
 Menyusun tata tertib siswa yang baik dan edukatif
 Menyusun sistem diteksi terhadap siswa yang melakukan pelanggaran disiplin siswa perbuatan yang tidak senonoh,tercela,merusak nama baik sekolah dan guru
 Mengkoordinir pembinaan kesiswaan dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
 Mengkoordinasikan data kehadiran siswa.
 Mengatur perijinan siswa untuk melaksanakan kegiatan di luar sekolah.
 Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan.
 Memberdayakan organisasi kesiswaan untuk pengembangan kecerdasan sosial, mengembangkan sikap demokratis, kerjasama, tolong-menolong, dan kepemimpinan.
 Menetapkan dan menyelaraskan jadwal kegiatan kesiswaan kalender pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu belajar siswa.
 Membina dan mengkoordinasiskan pengembangan disiplin, keamanan, ketertiban, dan kerja sama siswa.
 Merencanakan seleksi dan pelaksanaan penerimaan siswa baru.
 Mengembangkan pola dan melaksanakan pergantian kepemimpinan pada organisasi kesiswaan.
 Mengkoordinasikan pengiriman delegasi siswa untuk melakukan kerja sama atau mengikuti kegiatan di luar sekolah.
 Menyusun program dan mengkoordinasikan penerimaan siswa baru dan pelaksanaan orientasi belajar siswa baru.
 Mengembangkan kerja sama siswa melalui kegiatan siswa antar-individu, antar-kelas, antar-angkatan, dan antar-sekolah dalam membina kesatuan dan persatuan sekolah.
 Mengembangkan tempat dan kegiatan peribadatan sebagai pusat pembudayaan sekolah
 Menyusun laporan kegiatan kesiswaan yang dapat diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan
Bidang urusan kesiswaan dapat dibantu oleh Jajaran Pembina OSIS dalam melaksanakan tugasnya.

2.3 Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat membantu kepala sekolah dalam :
 Perencanaan dan program kerja sama dengan masyarakat luas.
 Mengembangkan konsep anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi kelancaran kerja sama dengan komite sekolah.
 Memfasilitasi hubungan antar sekolah
 Mengembangkan peluang kerja sama siswa, guru dengan sumber daya yang tersedia di lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kompetensinya.
 Mengembangkan kerja sama dengan orang tua siswa.
 Mengembangkan kerja sama sekolah dengan masyarakat sekitar.
 Mengembangkan kerja sama sekolah dengan para alumni dan memiliki sistem yang dapat membangkitkan semua alumni untuk cinta almameternya dan turut mengembangkan sekolah kedepan
 Memfasilitasi pengembangan media komunikasi siswa, majalah dinding, pameran hasil karya siswa.
 Menyusun sistem publikasi dan promosi sekolah yang tepat
 Mengkoordinasikan pertemuan orang tua siswa.
 Mengatur penyusunan dan penyimpanan agenda rapat-rapat.
 Mengembangkan manajemen informasi sesuai dengan sumber daya yang tersedia sehingga potensi sekolah dapat diketahui publik secara transparan.
 Menyusun laporan pelaksanaan program hubangan dengan masyarakat dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan

2.4 Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana membantu kepala sekolah dalam :
 Mengembangkan disain penataan lingkungan sekolah sesuai dengan nilai-nilai dasar pendidikan.
 Mengatur penataan tanaman di lingkungan sekolah.
 Mengatur penataan dan pemeliharaan pendukung ketersediaan udara bersih dan lingkungan bersih di sekolah.
 Mengembangkan sekolah sebagai ekosistem yang sehat serta edukatif.
 Mengatur jadwal piket serta sistem penyelenggaraan pemeliharaan kebersihan sekolah.
 Mengkoordinasikan pembangunan dan pemiliharaan bangunan.
 Mengkoordinasikan penyediaan dan mengatur penggunaan sarana.
 Memfasilitasi penyediaan sarana guru dan siswa.
 Menyusun program pemeliharaan dan pemberdayaan, serta penyimpanan sarana kantor dan sarana belajar.
 Menyusun program penyediaan atau pemanfaatan sarana sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan sesuai dengan sumber daya yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.
 Membantu guru-guru dalam mengembangkan media belajar.
 Menyusun laporan pelaksanaan pengadaan sarana prasarana.
3. Tata Usaha
Tata Usaha membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan system administrasi sekolah . Tata Usaha di pimpin oleh Kepala Urusan Tata Usaha .Kepala tata usaha dibantu staf bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
• Menyusun program tata usaha sekolah.
• Mengelola administrasi keuangan sekolah (data perkembangan keuangan sekolah dan siswa)
• Mengelola administrasi ketenagaan.
• Mengelola administrasi kesiswaan (data base siswa secara lengkap, data nilai akademik siswa, dan data siswa yang mendapat bea siswa, yang naik kelas, tidak naik kelas, siswa peserta USBN yang lulus dan tidak lulus )
• Mengelola administrasi perlengkapan (sistem administrasi yang akurat, data/file surat masuk , surat keluar sekolah dan file surat-surat berharga baik siswa maupun sekolah )
• Mengelola data statistik sekolah.
• Mengatur dan memberi layanan administrasi kepada siswa, guru, dan masyarakat serta sistem pelaporan yang dapat diakses oleh semua yang terkait.
• Menata dan melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan keindahan sekolah.
• Melalui Kepala Sekolah, memfasilitasi guru dalam pelaksanaan tugasnya.
• Menyusun laporan ketatausahaan secara berkala.


Secara pasti menciptakan kepemimpinan kolektif di sekolah lebih baik dari pada pemikiran individual seorang kepala sekolah . Apabila hal ini dapat dilakukan seluruh sekolah di Indonesia ini tidak mustahil dapat mempercepat terwujudnya visi sekolah yang diharapkan bersama . Sekolah yang visinya cepat tercapai adalah sekolah yang unggul. Untuk apabila ingin mempercepat sekolah unggulan harus dipimpin , digagas dan diterapkan secara kolektif dengan penuh kebersamaan.

Model pembelajaran MCK

MODEL MCK DAPAT MENGEFEKTIFKAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MAPEL IPS
Oleh : Trisno Widodo , DF Bogor dan Guru SMP Negeri 11 Bogor


Belajar kooperatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang dapat memberikan hasil belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan guru.

Penerapan pembelajaran kooperatif memberikan ketergantungan positif dalam suatu kelompok dan adanya tanggung-jawab individu dari anggota kelompok belajar. Untuk mencapai tujuan dalam belajar kelompok perlu menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak ragamnya. Para ahli pendidikan telah banyak menciptakan model-model pembelajaran, namun belum tentu semua model pembelajaran dapat efektif untuk diterapkan . Selain dibutuhkan ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran juga harus didukung kondisi dan ketertarikan siswa dalam suatu proses pembelajaran .

Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang mendapat respon yang baik dari siswa adalah MCK ( Menulis Cerita Kelompok ). Berdasarkan pengalaman penulis, Model MCK ini membuat siswa terasa geli karena mereka menganggap MCK adalah Mandi Cuci Kakus. Setelah disampaikan bahwa MCK adalah Menulis Cerita Kelompok siswa menyambutnya dengan antusias. Bahkan penulis menyampaikan model pembelajaran MCK disamakan dengan model pembelajaran narik becak, sehingga siswa menjadi semakin antusias .

Berdasarkan pengalaman penulis menerapkan model MCK atau narik becak ini , pertama-tama siswa dalam kelompok belajar diberikan suatu tema pembahasan dimana tiap-tiap kelompok siswa berbeda . Misalnya pembahasan tentang kerusakan lingkungan , kelompok 1 diberikan tema banjir, kelompok 2 diberikan tema kebakaran hutan, kelompok 3 diberikan krisis air/kekeringan,kelompok 4 dengan tema pencemaran air. , dan seterusnya. Kemudian setelah setiap kelompok telah siap maka mulai dari kelua kelompoknya mulai menulis cerita berdasarkan tema selama 3 menit dalam kertas yang telah disediakan . Disini guru memberi aba-aba dengan mengucapkan tarik mang ...mulai ! Seluruh ketua kelompok memulai menulis sedangkan anggota yang lain berpikir keras untuk memberi kontribusi cerita selanjutnya. Setelah 3 menit berlalu guru memerintahkan dengan mengucapkan stop geser mang (maksudnya kertas pekerjaan dari yang dituliskan ketua kelompok suruh untuk digeser /diberikan kepada anggota kelompoknya searah jarum jam). Kemudian guru mengucapkan kembali tarik mang untuk kembali meneruskan cerita yang ditulis temannya selama 3 menit. Setelah 3 menit berlalu guru mengucapkan stop, geser mang ( anggota kelompok memberikan kertas pekerjaannya kepada anggota kelompok seterusnya searah jarum jam. Kemudian guru mengucapkan kembali goes mang untuk kembali meneruskan cerita yang teliskan dari anggota sebelumnya. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga pada waktu yang telah ditentukan, guru mengucapkan stop finis!! ,sehingga seluruh kelompok yang ada dikelas tersebut harus berhenti.
Setelah itu barulah dilakukan presentasi kelompok dan mendapatkan tanggapan dan sekaligus penilaian hasil penulisan cerita dari kelompok lain. Ternyata berdasarkan pengalaman tadi model MCK ini sangat efektif dalam proses pembelajaran. Apabila karakter dari Mata Pelajaran IPS yang bersifat informasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan , Model MCK atau Model Narik Becak ini layak dicoba , karena hasilnya nyata terbukti mengefektifpan belajar.

Penulis juga memperkenalkan model ini pada kegiatan pelatihan replikasi guru-guru di Bogor mendapatkan respon yang baik. Bahkan saat ini selain model TGT , model MCK juga ngetren di Bogor. Selain respon dari siswa juga respon dari guru-guru di Bogor sangat baik dan telah banyak pula guru-guru menggunakan model MCK ini dalam proses pembelajaran.