Translate

Minggu, 16 Februari 2025

7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z

 

Gen Z dikenal sebagai generasi yang melek teknologi, cepat beradaptasi, dan sangat peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mencari cara agar gaya hidup mereka tetap sehat dan berkelanjutan. Nah, berikut ini adalah tujuh tren gaya hidup sehat yang lagi viral di kalangan Gen Z!

Gaya Hidup Sehat (Pexels.com/Ketut Subuyanto)


1. Mindful Eating

Bukan sekadar makan sehat, mindful eating berarti benar-benar sadar dengan apa yang dimakan. Gen Z mulai menghindari junk food dan lebih memilih makanan berbahan alami, organik, dan minim olahan. Mereka juga memperhatikan cara makan, seperti mengunyah perlahan dan menikmati setiap gigitan.

Mindful Eating adalah kebiasaan makan dengan penuh kesadaran, di mana seseorang benar-benar fokus pada makanan yang dikonsumsi. Ini berarti memperhatikan rasa, tekstur, aroma, dan sensasi makanan tanpa gangguan seperti TV atau ponsel. Mindful eating juga melibatkan mendengarkan tubuh—makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang berlebihan.

2. Workout dari Rumah

Gym? Boleh. Tapi banyak Gen Z yang lebih memilih olahraga dari rumah dengan aplikasi kebugaran atau video YouTube. Workout seperti pilates, yoga, dan strength training yang bisa dilakukan di rumah makin diminati karena fleksibel dan hemat biaya.

Workout dari Rumah adalah tren olahraga yang dilakukan tanpa perlu pergi ke gym, cukup dari kenyamanan rumah sendiri. Dengan bantuan aplikasi kebugaran, video YouTube, atau program latihan online, banyak orang—terutama Gen Z—memilih cara ini karena lebih fleksibel, hemat biaya, dan bisa disesuaikan dengan jadwal mereka.

3. Digital Detox

Di era serba digital, Gen Z mulai sadar akan pentingnya mengurangi screen time. Mereka menerapkan digital detox dengan membatasi penggunaan media sosial dan gadget, terutama sebelum tidur. Ini membantu meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan mental mereka.

Digital Detox adalah kebiasaan mengurangi atau menghentikan sementara penggunaan perangkat digital seperti smartphone, laptop, dan media sosial untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Dengan melakukan digital detox, seseorang bisa lebih fokus pada interaksi nyata, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, serta meningkatkan produktivitas.

4. Pola Makan Berbasis Nabati (Plant-Based Diet)

Banyak Gen Z yang beralih ke pola makan berbasis nabati, entah itu vegetarian, vegan, atau sekadar mengurangi konsumsi daging. Selain untuk kesehatan, alasan lingkungan juga menjadi faktor utama mereka memilih pola makan ini.

Pola Makan Berbasis Nabati (Plant-Based Diet) adalah gaya makan yang lebih banyak mengandalkan makanan dari tumbuhan, seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Meskipun tidak selalu berarti vegetarian, pola makan ini membatasi konsumsi produk hewani dan makanan olahan.

5. Meditasi dan Mindfulness

Stres dan kecemasan makin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Makanya, tren meditasi dan mindfulness semakin populer. Banyak Gen Z yang mulai meluangkan waktu untuk meditasi, journaling, atau sekadar fokus pada pernapasan untuk menenangkan pikiran.

Meditasi dan Mindfulness adalah praktik untuk melatih kesadaran penuh terhadap momen saat ini, tanpa gangguan atau penilaian. Meditasi biasanya melibatkan teknik pernapasan, fokus pada pikiran, atau mantra untuk menenangkan diri. Sementara itu, mindfulness bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, seperti makan, berjalan, atau bekerja dengan penuh kesadaran. Manfaatnya meliputi mengurangi stres, meningkatkan fokus, serta membantu kesehatan mental dan emosional.

6. Minuman Sehat, Bye-bye Kopi Berlebihan!

Dulu kopi jadi andalan, tapi sekarang banyak yang beralih ke minuman sehat seperti matcha, kombucha, dan infused water. Minuman ini dipercaya lebih baik untuk kesehatan pencernaan dan energi tubuh tanpa efek samping kafein berlebihan.

Gen Z, mulai mengurangi konsumsi kopi berlebihan dan beralih ke alternatif yang lebih sehat. Minuman seperti matcha, kombucha, infused water, dan teh herbal semakin populer karena memberikan energi tanpa efek samping seperti gelisah atau gangguan tidur akibat kafein berlebih.

7. Self-Care Jadi Prioritas

Self-care bukan cuma skincare! Gen Z paham bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik. Mereka lebih aware dengan kebutuhan istirahat, tidur cukup, dan mengelola stres melalui hobi atau aktivitas yang mereka sukai.

"Self-care jadi prioritas" berarti memberi perhatian lebih pada perawatan diri, baik fisik, mental, maupun emosional. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga kesejahteraan pribadi menjadi hal yang penting agar kita bisa tetap sehat, bahagia, dan produktif.

Tren gaya hidup sehat ini bukan hanya sekadar ikut-ikutan, tapi juga menunjukkan bahwa Gen Z semakin peduli dengan kesehatan mereka. Jadi, tren mana yang sudah kamu coba?

Disadur dari penelitian , Muhammad Haston Samudra Wicaksono, dkk,  Analisis Faktor Perubahan Gaya Hidup Gen Z di Jakarta Dalam Penggunaan Fasilitas Fitness Center,  JURNAL MEDIA AKADEMIK (JMA) Vol.2, No.1 Januari 2024.

Rabu, 12 Februari 2025

Tantangan Guru dalam Menghadapi Kurikulum di Era Digital

 

Di zaman digital seperti sekarang, peran guru bukan hanya sekadar menyampaikan materi di kelas. Teknologi berkembang pesat, kurikulum terus diperbarui, dan siswa semakin mahir menggunakan perangkat digital. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum di era digital!

Guru harus menguasai Aplikasi Digital (Pexels.com/Kindelmedia)

1. Beradaptasi dengan Teknologi

Guru masa kini dituntut untuk menguasai berbagai platform digital, mulai dari Learning Management System (LMS), aplikasi edukatif, hingga kecerdasan buatan (AI). Tantangannya? Tidak semua guru terbiasa dengan teknologi ini, sehingga memerlukan pelatihan dan waktu untuk mempelajarinya dengan baik.

2. Kesenjangan Akses Digital

Ada sekolah dengan fasilitas teknologi canggih, tetapi ada juga yang masih mengalami keterbatasan akses internet. Tidak semua siswa memiliki perangkat yang mendukung pembelajaran digital. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk memastikan pembelajaran tetap inklusif dan dapat diakses oleh semua siswa.

3. Mempertahankan Fokus dan Motivasi Siswa

Dunia digital membawa banyak distraksi, terutama dari media sosial dan permainan online. Guru harus mampu menghadirkan metode pembelajaran yang menarik agar siswa tetap fokus. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan gamifikasi, penggunaan video edukatif, atau diskusi interaktif.

4. Beban Administratif yang Bertambah

Teknologi seharusnya membantu meringankan tugas guru, tetapi dalam beberapa kasus justru menambah pekerjaan, seperti mengisi laporan digital, menyusun materi online, dan memantau perkembangan siswa secara daring. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan beban kerja yang semakin berat.

5. Beradaptasi dengan Kurikulum yang Terus Berubah

Kurikulum selalu berkembang agar sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga guru harus selalu siap beradaptasi. Misalnya, dengan adanya Kurikulum Merdeka, guru dituntut lebih kreatif dalam merancang pembelajaran berbasis proyek, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan lebih mandiri dalam belajar.

6. Menyeimbangkan Teknologi dan Interaksi Langsung

Meskipun teknologi memegang peran penting, interaksi langsung antara guru dan siswa tetap tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, guru harus dapat menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan komunikasi personal agar pembelajaran tetap bermakna.

Solusi yang Bisa Diterapkan

1.      Terus Mengembangkan Diri: Mengikuti pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan digital.

2.      Berbagi dengan Sesama Guru: Bertukar pengalaman dan strategi agar lebih siap menghadapi tantangan.

3.      Memanfaatkan Teknologi Secara Efektif: Menggunakan teknologi sesuai kebutuhan tanpa menambah beban kerja.

Meskipun era digital membawa berbagai tantangan, ia juga memberikan peluang besar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Dengan sikap inovatif dan semangat belajar, guru tetap bisa menjadi sosok inspiratif bagi generasi masa depan!

 Artikel ini disadur dari penelitian , Arni Anti Kinas dan Fadiya Nilawati, ADAARA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, : https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/view/7213,  Vol 14 Issue (2) 2024

Selasa, 11 Februari 2025

7 Cara Belajar Jadi Lebih Asyik buat Anak

Siapa sih yang nggak pernah ngerasa kalau belajar itu bikin ngantuk? Padahal, kalau caranya pas, belajar bisa jadi kegiatan seru yang bikin nagih! Nah, di sini peran orang tua dan guru penting banget buat bikin suasana belajar jadi lebih asyik. Gimana caranya? Yuk, cek tips di bawah ini!

Cara Jitu Belajar lebih asik (Pexels.com/Mart Production)

1. Kenali Cara Belajar Anak

Setiap anak punya gaya belajar yang beda-beda. Ada yang gampang ngerti kalau lihat gambar dan warna (visual), ada yang lebih nyambung kalau dengar penjelasan (auditori), dan ada yang lebih paham kalau langsung praktek (kinestetik). Kalau udah tahu gaya belajarnya, makin gampang buat pilih metode belajar yang seru dan cocok!

2. Ciptakan Tempat Belajar yang Nyaman

Belajar bakal lebih gampang kalau suasananya mendukung. Pastikan ruang belajar terang, bebas dari gangguan, dan alat belajarnya lengkap. Kasih kebebasan buat anak mendekorasi ruang belajarnya sendiri biar makin betah!

3. Gunakan Metode yang Interaktif

Belajar nggak harus duduk diam sambil baca buku tebal. Coba cara lain yang lebih interaktif, seperti:

  • Game edukatif: Bisa main kuis, teka-teki, atau board game yang seru.
  • Teknologi seru: Gunakan video edukasi, aplikasi belajar, atau podcast buat anak.
  • Belajar sambil praktek: Misalnya, kalau lagi belajar sains, langsung coba eksperimen kecil di rumah.

4. Kasih Apresiasi Biar Makin Semangat

Siapa sih yang nggak seneng dapat apresiasi? Anak juga gitu! Nggak harus selalu hadiah mahal, cukup pujian, stiker bintang, atau tambahan waktu buat main udah bisa bikin mereka makin termotivasi!

5. Diskusi Santai & Kreatif

Belajar nggak harus kaku! Ajak anak ngobrol santai tentang apa yang mereka pelajari. Bisa lewat cerita, gambar, atau bahkan bikin video pendek. Dengan cara ini, mereka lebih mudah mengingat materi dan merasa lebih enjoy.

6. Bikin Jadwal Belajar yang Konsisten

Konsistensi itu penting! Tapi nggak perlu terlalu ketat. Coba atur waktu belajar yang tetap tapi fleksibel, misalnya 30 menit setelah makan malam atau 20 menit sebelum tidur. Belajar sedikit tapi rutin lebih efektif dibanding belajar lama tapi jarang-jarang.

7. Jadi Role Model yang Baik

Anak-anak itu jago meniru! Kalau mereka sering lihat orang tua atau guru yang suka membaca dan belajar hal baru, mereka juga bakal tertarik. Jadi, tunjukin kalau belajar itu keren dan seru!

Kesimpulan

Bikin belajar jadi seru itu nggak susah, kok! Dengan mengenali cara belajar anak, menciptakan suasana yang nyaman, dan pakai metode yang lebih interaktif, anak bakal lebih menikmati proses belajar. Ingat, belajar itu bukan cuma soal nilai, tapi juga tentang rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi! Yuk, mulai sekarang bikin belajar jadi lebih asyik!

Menyiapkan Pendidikan Indonesia di Era Metaverse

Teknologi terus berkembang pesat, membawa perubahan besar di berbagai bidang, termasuk dunia pendidikan. Salah satu tren terbaru yang mulai banyak dibahas adalah metaverse, sebuah dunia virtual yang memungkinkan interaksi langsung dengan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Nah, seberapa siap sih Indonesia buat masuk ke dunia pendidikan berbasis metaverse ini?

Pendidikan di era Metaverse(Pexels.com/Julia A Cameron)

Metaverse dan Cara Belajar Masa Depan

Metaverse bikin pengalaman belajar jadi lebih seru dan interaktif. Bayangkan, siswa bisa belajar dengan cara eksplorasi dunia virtual, melakukan eksperimen sains dalam simulasi 3D, atau jalan-jalan ke situs bersejarah tanpa harus keluar rumah. Metode ini nggak cuma bikin belajar lebih asyik, tapi juga bisa meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meskipun metaverse terdengar keren, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum benar-benar bisa diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia:

1.      Infrastruktur Teknologi - Akses internet yang belum merata dan harga perangkat VR/AR yang masih mahal bisa jadi penghalang.

2.      Kesiapan Guru dan Siswa - Butuh pelatihan khusus supaya guru dan siswa nggak bingung pas belajar dengan teknologi ini.

3.      Kurikulum yang Sesuai - Materi pembelajaran harus dikembangkan biar cocok dengan lingkungan virtual.

4.      Biaya Implementasi - Teknologi ini nggak murah, jadi harus ada strategi pendanaan yang tepat.

Strategi Biar Pendidikan Indonesia Siap di Era Metaverse

Supaya pendidikan Indonesia nggak ketinggalan zaman, beberapa langkah harus segera dilakukan:

1.      Upgrade Infrastruktur Digital - Pemerintah dan swasta perlu kerja sama buat memperluas akses internet dan memastikan sekolah punya perangkat yang memadai.

2.      Pelatihan Guru dan Siswa - Harus ada pelatihan biar mereka terbiasa dan bisa memanfaatkan metaverse secara maksimal.

3.      Konten Edukasi yang Menarik - Perlu kerja sama dengan developer teknologi buat bikin materi belajar yang interaktif dan sesuai kurikulum.

4.      Kolaborasi dengan Dunia Industri - Pendidikan harus menggandeng perusahaan teknologi supaya metaverse bisa diterapkan dengan optimal di sekolah-sekolah.

Metaverse punya potensi besar buat ngubah cara belajar jadi lebih menarik dan efektif. Tapi, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari infrastruktur, kesiapan guru dan siswa, sampai pengembangan kurikulum. Kalau semua pihak bisa bekerja sama dengan baik, Indonesia pasti bisa menghadapi era pendidikan berbasis metaverse dengan lebih siap dan percaya diri!


Minggu, 09 Februari 2025

Tiga Cara Memanfaatkan AI untuk Meningkatkan Daya Tarik Konten

 

Di era digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat yang sangat berharga bagi para kreator dalam menghasilkan konten dengan lebih efisien dan inovatif. Berdasarkan studi Kantar, lebih dari 50% masyarakat Indonesia telah memanfaatkan AI dalam enam bulan terakhir, dan 70% di antaranya menggunakannya untuk mendukung kreativitas, termasuk dalam proses pembuatan konten.

AI sangat diperlukan di era digital (Pexels.com/Sanketgraphy)

Salah satu kreator yang aktif memanfaatkan AI dalam pekerjaannya adalah Anjas Maradita, seorang AI Expert sekaligus Content Creator. Dalam aktivitas sehari-harinya, Anjas mengandalkan Galaxy S25 Series untuk mengoptimalkan berbagai fitur AI guna menciptakan konten yang lebih menarik dan berkualitas. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba!

1. Mempercepat Brainstorming Ide dengan AI

Menemukan ide kreatif yang unik merupakan langkah awal dalam proses pembuatan konten. AI dapat membantu mempercepat proses brainstorming ini. Berdasarkan riset Kantar, 61% pengguna menggunakan AI untuk menggali ide dan menulis konten.

Anjas mengandalkan fitur Gemini Live di Galaxy S25 Series untuk riset dan eksplorasi ide. Salah satu cara yang ia gunakan adalah dengan memanfaatkan AI untuk merangkum video panjang di YouTube. Dengan fitur ini, AI bisa berperan sebagai rekan diskusi yang memahami bahasa sehari-hari dan memberikan respons secara cerdas. Anjas mengakui bahwa pendekatan ini telah mengubah cara ia menciptakan konten.

 

2. Editing Profesional dengan Audio Eraser

Selain mencari ide, proses editing sering kali menjadi bagian yang menyita waktu dalam pembuatan konten. Menurut data Kantar, 75% pengguna menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas foto, sementara 60% menggunakannya untuk mengedit video.

Salah satu tantangan yang kerap dihadapi kreator adalah menghilangkan noise dalam video, seperti suara angin, kebisingan latar belakang, atau suara keramaian. Untuk mengatasi masalah ini, Anjas menggunakan fitur Audio Eraser di Galaxy S25 Series. Teknologi ini mampu mendeteksi hingga enam jenis suara, mulai dari ucapan, musik, angin, suara alam, hingga kebisingan lainnya. Pengguna dapat menyesuaikan volume setiap elemen suara, sehingga hasil akhir video terdengar lebih jernih dan profesional.

“Dengan Galaxy S25 Ultra, mengedit suara dalam video jadi jauh lebih mudah. Apalagi, fitur ini sudah terintegrasi langsung di Gallery tanpa perlu aplikasi tambahan yang biasanya berbayar. Prosesnya jadi lebih praktis tanpa perlu mencari platform editing lain,” ungkap Anjas.

 

3. Memaksimalkan Promosi Konten dengan AI Select

Menurut Anjas, membuat konten berkualitas saja tidak cukup, strategi promosi juga memainkan peran yang sangat penting. Setelah diunggah ke YouTube, konten perlu dipromosikan kembali di media sosial seperti Instagram Story dan Reels agar menjangkau lebih banyak audiens.

Fitur AI Select di Galaxy S25 Series menjadi solusi untuk mempermudah proses ini. Dengan AI Select, kreator bisa langsung membuat GIF dari berbagai gambar atau video yang ada di media sosial. Setelah konten diunggah, cukup pilih frame yang diinginkan, lalu ubah menjadi GIF yang siap diposting di Instagram Story atau platform lainnya dalam hitungan detik.

Dengan memanfaatkan AI dalam pembuatan konten, kreativitas dapat meningkat dan hasil yang diperoleh pun lebih menarik. Dari brainstorming ide menggunakan Gemini Live hingga mengoptimalkan promosi dengan AI Select, kecerdasan buatan kini menjadi asisten andal bagi para kreator untuk menghasilkan konten berkualitas dengan lebih cepat dan efisien.

"Begini Cara Melakukan Panggilan Suara dan Video Grup di WhatsApp."

 

Tetap terhubung dengan Panggilan Grup di WhatsApp. Panggilan grup, baik suara maupun video, kini menjadi solusi praktis untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga, teman, atau kolega. WhatsApp menawarkan fitur ini dengan sangat baik, menjadikannya pilihan yang tepat untuk berinteraksi  dengan baik secara langsung.

Mengapa memilih WhatsApp? Aplikasi ini memungkinkan hingga 32 orang bergabung dalam satu panggilan grup. Meskipun jumlah peserta cukup banyak, sistem WhatsApp tetap menjaga agar percakapan berjalan dengan lancar,  tertib dan nyaman.

 

WhatsApp Aplikasi yang banyak digunakan (Pexels.com/Anton)

Cara Melakukan Panggilan Suara Grup

Langkah termudah untuk memulai panggilan suara grup adalah langsung melalui obrolan grup-group  yang sudah ada. Cukup buka grup yang ingin dihubungi, lalu ketuk ikon telepon di sudut kanan atas layar.

Setelah itu, opsi Panggilan Grup akan muncul di bagian bawah layar, memungkinkan panggilan segera dimulai dengan anggota dalam grup tersebut. Jika kamu ingin menelepon beberapa orang tetapi mereka belum berada dalam satu grup, tidak perlu khawatir. Mulailah dengan membuka obrolan individu dengan salah satu orang yang ingin dihubungi, lalu ketuk ikon telepon untuk memulai panggilan.

Saat panggilan berlangsung, kamu bisa menambahkan peserta lain dengan mengetuk ikon orang bertanda plus di sudut kanan atas. Pilih kontak yang ingin ditambahkan, lalu ketuk Tambahkan ke Panggilan. Jika seseorang akan  mengundang kamu untuk bergabung dalam panggilan grup, terlihat notifikasi akan muncul seperti saat menerima panggilan WhatsApp biasa.

 

Cara Melakukan Panggilan Video Grup

Jika  ingin melakukan panggilan video dengan anggota dalam grup, cukup buka obrolan grup yang diinginkan dan ketuk ikon panggilan video di bagian atas layar. WhatsApp akan meminta konfirmasi sebelum memulai panggilan. Setelah mengonfirmasi, cukup tunggu anggota grup lainnya untuk bergabung dalam panggilan.

Dengan fitur panggilan grup di WhatsApp, komunikasi menjadi lebih mudah dan praktis, baik untuk keperluan pribadi seperti berbincang dengan keluarga dan teman, maupun untuk keperluan profesional seperti rapat kerja atau diskusi tim tanpa harus bertemu langsung.

PANGLIMA PERANG JIAN BERSISIK NAGA Episode 2 ( Tamat )

Beberapa bulan kemudian, Bu Mei merasakan ada yang berbeda. Ia merasa tubuhnya berubah, dan setelah pergi ke tabib, ia mengetahui bahwa ia sedang hamil! Kabar bahagia ini langsung disambut suka cita oleh keluarga Pak Liang dan Bu Mei. Mereka tahu bahwa berkat doa dan berkah Long Wei, permohonan mereka akhirnya dikabulkan. Merekapun selama ini semakin dimudahkan dalam mendapatkan rezeki karena jualan kayu bakar semakin banyak uang  yang didapatkannya.

 

Panglima Jian

Kandungan Bu Mei dari hari ke hari sudah mulai tampak membesar. Meskipun Bu Mei sudah cukup tua, kehamilan ini tetap terasa penuh keajaiban. Keluarga Pak Liang selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memanjatkan doa agar bayi yang akan lahir dan Bu Mei selalu sehat dan selamat.

 

Doa mereka ternyata dikabulkan. Selama masa kehamilan, Bu Mei tetap sehat dan bugar, dan pada akhirnya, seorang bayi laki-laki lahir pun dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka memberi nama bayi laki-laki itu Jian, dan Jian tumbuh menjadi anak yang tampan dan cerdas.

 

Saat masih kecil, Jian menunjukkan kelebihan yang luar biasa dibandingkan anak-anak seusianya. Karena Jian hidup di tengah hutan tanpa teman bermain, ia hanya bergaul dengan hewan-hewan hutan yang menjadi teman-temannya. Pada usia lima tahun, Jian jatuh sakit. Badannya demam tinggi, dan ia sempat tak sadarkan diri. Namun setelah panasnya reda, ada hal aneh yang terjadi. Di leher dan sebagian wajahnya Jian muncul sisik seperti sisik seekor ular. Bahkan kadang-kadang, ketika Jian marah atau menangis, ia mengeluarkan suara desisan seperti ular. Hal ini membuat Pak Liang dan Bu Mei khawatir dan sedih, tapi Jian tidak terlalu mempedulikannya. Baginya, itu hanya hal biasa karena ia jarang bertemu teman manusia selain kedua orang tuanya dan hewan-hewan hutan.

 

Namun, seiring berjalannya waktu, Jian menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Sorot matanya dan suara desisan yang keluar ketika ia marah atau menangis ternyata membuat hewan-hewan di hutan takut padanya. Suatu hari, saat ada seekor hewan liar yang hendak menyerangnya, Jian lari sambil menangis. Ajaibnya, suara tangisan Jian yang disertai desisan panjang justru membuat hewan liar itu lari ketakutan. Kejadian ini berulang-ulang, dan Jian semakin sadar bahwa dirinya memiliki kekuatan yang luar biasa.

 

Keluarga Pak Liang dan Bu Mei mulai menyadari perubahan besar dalam diri Jian. Mereka merasa bangga, tetapi juga khawatir. Mereka takut jika kekuatan itu disalahgunakan, bisa membawa petaka. Oleh karena itu, Pak Liang dan Bu Mei berusaha mendidik Jian dengan baik, mengajarkan nilai-nilai kebaikan agar ia bisa menggunakan kekuatannya untuk hal-hal yang positif.

 

Tahun demi tahun berlalu, dan Jian tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan tampan, meskipun masih memiliki sisik di leher dan kadang-kadang mengeluarkan suara desisan. Pak Liang dan Bu Mei kini sudah mulai menua, tubuh mereka semakin lemah. Jian yang kini dewasa, dengan penuh kasih, membantu orang tuanya dalam segala hal. Kebiasaan mereka yang dulu menjual kayu bakar ke pasar sudah tidak dilakukan lagi. Mereka kini memilih bercocok tanam dan berburu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka ingin hidup sederhana dan menjaga agar kekuatan Jian tidak diketahui oleh masyarakat sekitar.

 

Meskipun begitu, Pak Liang dan Bu Mei selalu mendidik Jian dengan penuh kasih dan kesabaran, mengajarkan nilai-nilai baik yang dapat membantu Jian ketika ia menjadi bagian dari masyarakat. Mereka ingin Jian tumbuh menjadi pemuda yang bijaksana dan berbakti, baik kepada keluarganya maupun kepada orang lain.

 

Singkat cerita, setelah Jian dewasa, kedua orang tuanya yang sudah tua akhirnya meninggal dunia. Jian merasa sangat kehilangan, tapi ia tetap melanjutkan hidup dengan cara yang biasa: bercocok tanam, berburu, dan mencari ikan serta buah-buahan di hutan. Meski kadang kesepian, Jian selalu merasa bahwa hewan-hewan hutan adalah teman terbaiknya, bahkan mereka sering membuatnya tertawa.

 

Suatu hari, saat Jian sedang mencari hewan buruan, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari kejauhan. Ada teriakan manusia dan derap kaki kuda yang semakin mendekat. Jian buru-buru bersembunyi di balik semak-semak untuk mengintip. Ia mengerutkan dahi dan hampir tertawa kecil saat melihat beberapa orang menunggang kuda, mereka tampak panik dan bingung. "Ada apa nih? Kok kelihatan buru-buru banget?" pikir Jian sambil menyembunyikan senyumnya.

 

Ternyata, orang-orang itu membawa seorang pria yang terikat dan berteriak-teriak minta tolong. Mereka berhenti di dekat tempat persembunyiannya dan mulai melepaskan pria itu, bersiap untuk menyiksanya. Jian yang tidak bisa diam, langsung melompat keluar dari persembunyiannya. Tapi saat ia hendak berlari, kakinya tersandung akar pohon! Plung! Jian terjatuh tepat di depan para penculik. Pria yang terikat itu malah tertawa kecil melihatnya, "Wah, ternyata pahlawan kita terjatuh duluan!" gumannya sambil terbatuk-batuk.

 

Namun, Jian tak merasa malu. Ia bangkit dan, dengan kekuatan luar biasa, berhasil mengalahkan para penculik. Meskipun ia sempat menggoda mereka dengan kalimat seperti, "Lihat, saya pahlawan yang terjatuh tapi tetap menang!" Jian membawa pria yang telah diselamatkan itu ke rumahnya dan merawat luka-lukanya.

Ternyata, pria yang telah diselamatkan itu adalah seorang pangeran muda, putra mahkota kerajaan yang telah diculik oleh kelompok pemberontak. Kelompok pemberontak itu berhasil menggulingkan raja dan keluarganya, dan dalam pelariannya, sang pangeran tertangkap. Untungnya, Jian datang tepat waktu, meskipun sebelumnya sempat tersandung beberapa kali di jalan pulang!

 

Beberapa hari kemudian, setelah sang pangeran sembuh, ia mengajak Jian untuk membantu merebut kembali istana dari para pemberontak. Pangeran yakin bahwa dengan kekuatan Jian, mereka bisa mengusir pemberontak dan mengembalikan kerajaan ke tangan yang sah. Jian setuju, dan perjalanan menuju istana pun dimulai. Di tengah perjalanan, Jian sempat tertidur sambil berjalan, hingga pangeran terkejut melihatnya dan hampir berteriak, "Jian! Jangan tidur saat kita berperang!" Jian pun terbangun sambil tertawa, "Tenang, saya cuma lagi nge-charge energi, kok!" jawabnya santai.

 

Pertempuran antara pasukan setia kerajaan yang dipimpin oleh Jian dan para pemberontak berlangsung sengit, namun ada momen lucu ketika Jian menggunakan kekuatannya untuk mengusir pemberontak. Dengan semburan beracun seperti ular, Jian membuat pemberontak lari ketakutan. Beberapa pemberontak yang berani mendekat justru terjatuh ke dalam lubang yang digali oleh Jian sebelumnya—tanpa sengaja, tentu saja! "Aduh, saya kira itu jebakan untuk tentara musuh, bukan untuk kita!" teriak salah satu pemberontak yang kebingungan.

 

Pada akhirnya, pemberontak menyerah dan meninggalkan istana. Pangeran yang selamat diangkat menjadi raja muda, menggantikan ayahnya yang gugur dalam pemberontakan. Sebagai tanda terima kasih atas keberanian dan bantuan Jian, Raja muda mengangkat Jian menjadi Panglima Perang kerajaan. Ketika diumumkan, seluruh kerajaan tertawa bahagia, karena Jian yang terkenal bukan hanya karena kesaktiannya, tetapi juga karena kelucuan dan keberaniannya dalam menghadapi situasi sulit.  Raja muda bahkan berkata, "Jian, kau bukan hanya pahlawan, tapi juga penghibur kerajaan ini!"

 

Panglima Perang Jian pun menjadi sangat terkenal di kerajaan. Lehernya yang bersisik naga menjadi ciri khas yang membuatnya dihormati oleh banyak orang. Bahkan, kerajaan-kerajaan lain pun menghormati Jian, dan kerajaan yang dipimpinnya pun semakin makmur dan sejahtera, berkat kebijaksanaan dan sedikit kelucuan yang selalu Jian bawa ke dalam hidup mereka.