KEPEMIMPINAN KOLEKTIF SEKOLAH MEMPERCEPAT
TERWUJUDNYA SEKOLAH UNGGUL
*) Trisno Widodo , Dinas
Pendidikan Kota Bogor
Perlu kita
ketahui dalam sistem tata kelola sekolah yang baik harus dapat melaksanakan visi, misi , dan
strategi yang telah ditetapkan. “Kok bisa” , memang begitu karena saat ini
sistem pengelolaan sekolah telah menggeser suatu paradigma sistem pengelolaan
sekolah modern . Maju mundurnya suatu pengelolaan sekolah menjadi tanggung
jawab seluruh warga sekolah. Semua komponen di sekolah dapat “mempengaruhi”. Jika dikaji secara masak-masak berdasarkan
analisa lingkungan strategis, sumber daya sekolah, kelemahan dan kekuatan
sekolah, hambatan dan peluang, serta kepemimpinan kepala sekolah akan
mempengaruhi semuanya.
Kepemimpinan sekolah
sangat menentukan kemajuan sekolah , paradigma baru kepemimpinan sekolah bukan
hanya kepala sekolah, tetapi kepemimpinan sekolah adalah kolektif. Kepala sekolah, Wakasek, Guru, Staf TU adalah
pemimpin bagi peserta didik yang akan dikembangkan. Kepala sekolah berperan
menjadi koordinator dan motivator dapat memberdayakan seluruh potensi sumber
daya pimpinan sekolah lainnya dalam membuat dan menjalankan program kegiatan
sekolah termasuk didalamnya delapan Standar Nasional Pendidikan. Bahkan dalam penyusunan RKAS , target-target
misi yang telah , sedang dan akan
dilakukan serta strategi yang digunakan seluruh warga sekolah dalam pengelolaan
sekolah. Sistem pembinaan dan evaluasi kegiatan selalu harus dilakukan secara
berkala sehingga kemajuan sekolah dari waktu-kewaktu dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
Sebagai pemimpin, harus selalu
menginstropeksi, “bagaimana saya bisa menjadi pemimpin yang lebih baik ,
melayani anda?”. Tugas pemimpin adalah melayani anda. Dalam hal kepemimpinan
pendidikan, ada perubahan paradigma, pemimpin bukan penguasa, bukan pengendali,
namun pemimpin adalah pelayan yang melayani bawahan kita. Apakah telah membantu
bawahan kita? Apakah semua keputusan/kebijakan yang ada , yang tujuannya untuk
kemajuan siswa ? Apakah dampaknya bagi
siswa ? Jawabannya “ yes “ yang merupakan tugas dan tanggung
jawab yang harus dilakukan seorang pemimpin .
Bagaimana memperbaiki
pembelajaran dan memajukan sekolah ? Dalam suatu sekolah , semua komponen :
Guru , Kepala Sekolah, Staf TU harus duduk bersama . Berkumpul, bercerita, berdebat, berbagi
tentang suatu permasalahan yang dihadapi. Semua duduk bersama dikelasnya masing-masing, saling
mengobservasi, akan ada perubahan yang massif pembelajaran didalam kelas.
Sekolah dalam suatu organisasi pendidikan harus bekerja , guru berkolaborasi
dalam satu tim , seluruh guru mengeroyok masalah yang dihadapi , sehingga beban
menjadi ringan, dan dapat mengatasi masalah pembelajaran.
Reformasi Pendidikan , adalah
pergerakan untuk berubah, menuju hal yang lebih baik. Semua komponen bergerak
untuk melakukan perubahan menuju hal yang lebih baik. Pendidikan
mengalami transformasi mengarah pada
menciptakan generasi yang unggul. Kepemimpinan
sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah .
Kepala sekolah harus visioner dapat
menjadi seorang motor perubahan , inisiator dan fasilitator perubahan menuju pengelolaan sekolah yang
modern, kreatif, inovatif , demokrasi , dapat mengayomi seluruh warga sekolah.
Hendaknya seorang pemimpin , termasuk kepala sekolah harus menjunjung tinggi
ajaran Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara “ Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing
Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani “. Atas dasar itu kepala sekolah harus
dapat mengembangkan sistem yang baru dalam mengelola managemen dan operasional
sekolah yang baik dam berwawasan jauh kedepan dalam kerangka otonomi sekolah.
Mengkaji ajaran Ki
Hajar Dewantara , seharusnya kepala sekolah harus menjadi agen perubahan menuju
pengelolaan sekolah yang lebih baik. Kepala sekolah bersama Wakil Kepala
Sekolah Urusan Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Humas, Wakasek Sarana
Prasarana, Koordinator Laboratorium dan Kepala TU harus bersama-sama memotivasi
guru , tenaga TU dan karyawan sekolah
lainnya memajukan sekolah. Tugas Kepala sekolah memang berat , namun tugas yang
berat itu serasa ringan kalau dibagi dengan para wakil-wakilnya. Kepala sekolah
harus dapat mendelegasikan sepenuhnya kepada
para wakil kepala sekolah sesuai
tupoksi yang telah ada.
Dalam waktu yang
ditentukan misalnya setiap minggu atau setiap bulan pekerjaan yang
didelegasikan akan dilaporkan dan dievaluasi bersama dalam rapat pembinaan
rutin. Kepala sekolah berfungsi sebagai motivator menciptakan tim yang solid
dalam tata kelola menejemen sekolah. Kepala sekolah menciptakan kader-kader
pemimpin dalam timnya dengan menciptakan pemimpin
kolektif, sehingga pemikiran , ide dan gagasan menjadi semakin banyak serta
dalam mengatasi suatu kendala pengelolaan sekolah dapat dilakukan secara bersama-sama.
Dalam pembagian kerja
, kepala sekolah dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan para seluruh komponen sekolah
dalam berbagai inovasi dan terobosan program kegiatan sekolah. Pimpinan
kolektif di sekolah akan dapat menciptakan ide , gagasan, inovasi yang semakin
banyak sehingga dalam tugas dan tanggung-jawab dapat dilakukan secara
bersama-sama. Kebersamaan akan tumbuh dengan baik , menghilangkan kesenjangan,
menghilangkan kecurigaan dan begitupula
rasa memiliki sekolah juga
tumbuh semakin besar dimiliki oleh
seluruh komponen sekolah.
Gambar : Kebersamaan antar komponen sekolah
Sumber : Dokumen pribadi
Pada akhirnya pimpinan kolektif sekolah dapat menjalan tata kelola
menejemen sekolah dengan baik. Jalannya operasional sekolah secara nyata akan
dapat diukur tingkat kemajuannya sesuatu dengan misi sekolah dan tidak lama
lagi terjadi lompatan kemajuan sekolah yang sangat pesat sesuai dengan visi
sekolah yang di cita-citakan bersama.
Indikator
keberhasilan program disekolah dipengaruhi beberapa hal antara lain yaitu :
1.
Perubahan
perilaku pembelajaran di kelas yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa
2.
Hasil
Belajar siswa
3.
Kepemimpinan
kepala sekolah
4.
Efektivitas
MGMP di sekolah dengan pembicaraan bermakna
5.
Penyusunan
rencara dan anggaran sekolah yang transparan dan partisipatif
6.
Partisipasi
masyarakat dan stakeholder pendidikan
7.
Pengembangan
budaya baca (literasi sekolah)
Untuk memajukan sekolah agar sejalan dengan sekolah
penggerak faktor diatas harus dilakukan oleh sekolah secara kolektif .
Upaya menciptakan kepemimpinan
kolektif lebih baik dari pada pemikiran individual seorang kepala sekolah .
Apabila hal ini dapat dilakukan seluruh sekolah di Indonesia ini tidak mustahil
dapat mempercepat terwujudnya visi sekolah yang diharapkan bersama . Sekolah yang
visinya cepat mewujudkan sekolah yang unggul. Untuk mempercepat sekolah unggul,
sekolah harus dipimpin dan melaksanakan kepemimpinan kolektif
saling asah, saling asih dan saling asuh dengan penuh kebersamaan.