Translate

Minggu, 09 Februari 2025

"Begini Cara Melakukan Panggilan Suara dan Video Grup di WhatsApp."

 

Tetap terhubung dengan Panggilan Grup di WhatsApp. Panggilan grup, baik suara maupun video, kini menjadi solusi praktis untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga, teman, atau kolega. WhatsApp menawarkan fitur ini dengan sangat baik, menjadikannya pilihan yang tepat untuk berinteraksi  dengan baik secara langsung.

Mengapa memilih WhatsApp? Aplikasi ini memungkinkan hingga 32 orang bergabung dalam satu panggilan grup. Meskipun jumlah peserta cukup banyak, sistem WhatsApp tetap menjaga agar percakapan berjalan dengan lancar,  tertib dan nyaman.

 

WhatsApp Aplikasi yang banyak digunakan (Pexels.com/Anton)

Cara Melakukan Panggilan Suara Grup

Langkah termudah untuk memulai panggilan suara grup adalah langsung melalui obrolan grup-group  yang sudah ada. Cukup buka grup yang ingin dihubungi, lalu ketuk ikon telepon di sudut kanan atas layar.

Setelah itu, opsi Panggilan Grup akan muncul di bagian bawah layar, memungkinkan panggilan segera dimulai dengan anggota dalam grup tersebut. Jika kamu ingin menelepon beberapa orang tetapi mereka belum berada dalam satu grup, tidak perlu khawatir. Mulailah dengan membuka obrolan individu dengan salah satu orang yang ingin dihubungi, lalu ketuk ikon telepon untuk memulai panggilan.

Saat panggilan berlangsung, kamu bisa menambahkan peserta lain dengan mengetuk ikon orang bertanda plus di sudut kanan atas. Pilih kontak yang ingin ditambahkan, lalu ketuk Tambahkan ke Panggilan. Jika seseorang akan  mengundang kamu untuk bergabung dalam panggilan grup, terlihat notifikasi akan muncul seperti saat menerima panggilan WhatsApp biasa.

 

Cara Melakukan Panggilan Video Grup

Jika  ingin melakukan panggilan video dengan anggota dalam grup, cukup buka obrolan grup yang diinginkan dan ketuk ikon panggilan video di bagian atas layar. WhatsApp akan meminta konfirmasi sebelum memulai panggilan. Setelah mengonfirmasi, cukup tunggu anggota grup lainnya untuk bergabung dalam panggilan.

Dengan fitur panggilan grup di WhatsApp, komunikasi menjadi lebih mudah dan praktis, baik untuk keperluan pribadi seperti berbincang dengan keluarga dan teman, maupun untuk keperluan profesional seperti rapat kerja atau diskusi tim tanpa harus bertemu langsung.

PANGLIMA PERANG JIAN BERSISIK NAGA Episode 2 ( Tamat )

Beberapa bulan kemudian, Bu Mei merasakan ada yang berbeda. Ia merasa tubuhnya berubah, dan setelah pergi ke tabib, ia mengetahui bahwa ia sedang hamil! Kabar bahagia ini langsung disambut suka cita oleh keluarga Pak Liang dan Bu Mei. Mereka tahu bahwa berkat doa dan berkah Long Wei, permohonan mereka akhirnya dikabulkan. Merekapun selama ini semakin dimudahkan dalam mendapatkan rezeki karena jualan kayu bakar semakin banyak uang  yang didapatkannya.

 

Panglima Jian

Kandungan Bu Mei dari hari ke hari sudah mulai tampak membesar. Meskipun Bu Mei sudah cukup tua, kehamilan ini tetap terasa penuh keajaiban. Keluarga Pak Liang selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memanjatkan doa agar bayi yang akan lahir dan Bu Mei selalu sehat dan selamat.

 

Doa mereka ternyata dikabulkan. Selama masa kehamilan, Bu Mei tetap sehat dan bugar, dan pada akhirnya, seorang bayi laki-laki lahir pun dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka memberi nama bayi laki-laki itu Jian, dan Jian tumbuh menjadi anak yang tampan dan cerdas.

 

Saat masih kecil, Jian menunjukkan kelebihan yang luar biasa dibandingkan anak-anak seusianya. Karena Jian hidup di tengah hutan tanpa teman bermain, ia hanya bergaul dengan hewan-hewan hutan yang menjadi teman-temannya. Pada usia lima tahun, Jian jatuh sakit. Badannya demam tinggi, dan ia sempat tak sadarkan diri. Namun setelah panasnya reda, ada hal aneh yang terjadi. Di leher dan sebagian wajahnya Jian muncul sisik seperti sisik seekor ular. Bahkan kadang-kadang, ketika Jian marah atau menangis, ia mengeluarkan suara desisan seperti ular. Hal ini membuat Pak Liang dan Bu Mei khawatir dan sedih, tapi Jian tidak terlalu mempedulikannya. Baginya, itu hanya hal biasa karena ia jarang bertemu teman manusia selain kedua orang tuanya dan hewan-hewan hutan.

 

Namun, seiring berjalannya waktu, Jian menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Sorot matanya dan suara desisan yang keluar ketika ia marah atau menangis ternyata membuat hewan-hewan di hutan takut padanya. Suatu hari, saat ada seekor hewan liar yang hendak menyerangnya, Jian lari sambil menangis. Ajaibnya, suara tangisan Jian yang disertai desisan panjang justru membuat hewan liar itu lari ketakutan. Kejadian ini berulang-ulang, dan Jian semakin sadar bahwa dirinya memiliki kekuatan yang luar biasa.

 

Keluarga Pak Liang dan Bu Mei mulai menyadari perubahan besar dalam diri Jian. Mereka merasa bangga, tetapi juga khawatir. Mereka takut jika kekuatan itu disalahgunakan, bisa membawa petaka. Oleh karena itu, Pak Liang dan Bu Mei berusaha mendidik Jian dengan baik, mengajarkan nilai-nilai kebaikan agar ia bisa menggunakan kekuatannya untuk hal-hal yang positif.

 

Tahun demi tahun berlalu, dan Jian tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan tampan, meskipun masih memiliki sisik di leher dan kadang-kadang mengeluarkan suara desisan. Pak Liang dan Bu Mei kini sudah mulai menua, tubuh mereka semakin lemah. Jian yang kini dewasa, dengan penuh kasih, membantu orang tuanya dalam segala hal. Kebiasaan mereka yang dulu menjual kayu bakar ke pasar sudah tidak dilakukan lagi. Mereka kini memilih bercocok tanam dan berburu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka ingin hidup sederhana dan menjaga agar kekuatan Jian tidak diketahui oleh masyarakat sekitar.

 

Meskipun begitu, Pak Liang dan Bu Mei selalu mendidik Jian dengan penuh kasih dan kesabaran, mengajarkan nilai-nilai baik yang dapat membantu Jian ketika ia menjadi bagian dari masyarakat. Mereka ingin Jian tumbuh menjadi pemuda yang bijaksana dan berbakti, baik kepada keluarganya maupun kepada orang lain.

 

Singkat cerita, setelah Jian dewasa, kedua orang tuanya yang sudah tua akhirnya meninggal dunia. Jian merasa sangat kehilangan, tapi ia tetap melanjutkan hidup dengan cara yang biasa: bercocok tanam, berburu, dan mencari ikan serta buah-buahan di hutan. Meski kadang kesepian, Jian selalu merasa bahwa hewan-hewan hutan adalah teman terbaiknya, bahkan mereka sering membuatnya tertawa.

 

Suatu hari, saat Jian sedang mencari hewan buruan, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari kejauhan. Ada teriakan manusia dan derap kaki kuda yang semakin mendekat. Jian buru-buru bersembunyi di balik semak-semak untuk mengintip. Ia mengerutkan dahi dan hampir tertawa kecil saat melihat beberapa orang menunggang kuda, mereka tampak panik dan bingung. "Ada apa nih? Kok kelihatan buru-buru banget?" pikir Jian sambil menyembunyikan senyumnya.

 

Ternyata, orang-orang itu membawa seorang pria yang terikat dan berteriak-teriak minta tolong. Mereka berhenti di dekat tempat persembunyiannya dan mulai melepaskan pria itu, bersiap untuk menyiksanya. Jian yang tidak bisa diam, langsung melompat keluar dari persembunyiannya. Tapi saat ia hendak berlari, kakinya tersandung akar pohon! Plung! Jian terjatuh tepat di depan para penculik. Pria yang terikat itu malah tertawa kecil melihatnya, "Wah, ternyata pahlawan kita terjatuh duluan!" gumannya sambil terbatuk-batuk.

 

Namun, Jian tak merasa malu. Ia bangkit dan, dengan kekuatan luar biasa, berhasil mengalahkan para penculik. Meskipun ia sempat menggoda mereka dengan kalimat seperti, "Lihat, saya pahlawan yang terjatuh tapi tetap menang!" Jian membawa pria yang telah diselamatkan itu ke rumahnya dan merawat luka-lukanya.

Ternyata, pria yang telah diselamatkan itu adalah seorang pangeran muda, putra mahkota kerajaan yang telah diculik oleh kelompok pemberontak. Kelompok pemberontak itu berhasil menggulingkan raja dan keluarganya, dan dalam pelariannya, sang pangeran tertangkap. Untungnya, Jian datang tepat waktu, meskipun sebelumnya sempat tersandung beberapa kali di jalan pulang!

 

Beberapa hari kemudian, setelah sang pangeran sembuh, ia mengajak Jian untuk membantu merebut kembali istana dari para pemberontak. Pangeran yakin bahwa dengan kekuatan Jian, mereka bisa mengusir pemberontak dan mengembalikan kerajaan ke tangan yang sah. Jian setuju, dan perjalanan menuju istana pun dimulai. Di tengah perjalanan, Jian sempat tertidur sambil berjalan, hingga pangeran terkejut melihatnya dan hampir berteriak, "Jian! Jangan tidur saat kita berperang!" Jian pun terbangun sambil tertawa, "Tenang, saya cuma lagi nge-charge energi, kok!" jawabnya santai.

 

Pertempuran antara pasukan setia kerajaan yang dipimpin oleh Jian dan para pemberontak berlangsung sengit, namun ada momen lucu ketika Jian menggunakan kekuatannya untuk mengusir pemberontak. Dengan semburan beracun seperti ular, Jian membuat pemberontak lari ketakutan. Beberapa pemberontak yang berani mendekat justru terjatuh ke dalam lubang yang digali oleh Jian sebelumnya—tanpa sengaja, tentu saja! "Aduh, saya kira itu jebakan untuk tentara musuh, bukan untuk kita!" teriak salah satu pemberontak yang kebingungan.

 

Pada akhirnya, pemberontak menyerah dan meninggalkan istana. Pangeran yang selamat diangkat menjadi raja muda, menggantikan ayahnya yang gugur dalam pemberontakan. Sebagai tanda terima kasih atas keberanian dan bantuan Jian, Raja muda mengangkat Jian menjadi Panglima Perang kerajaan. Ketika diumumkan, seluruh kerajaan tertawa bahagia, karena Jian yang terkenal bukan hanya karena kesaktiannya, tetapi juga karena kelucuan dan keberaniannya dalam menghadapi situasi sulit.  Raja muda bahkan berkata, "Jian, kau bukan hanya pahlawan, tapi juga penghibur kerajaan ini!"

 

Panglima Perang Jian pun menjadi sangat terkenal di kerajaan. Lehernya yang bersisik naga menjadi ciri khas yang membuatnya dihormati oleh banyak orang. Bahkan, kerajaan-kerajaan lain pun menghormati Jian, dan kerajaan yang dipimpinnya pun semakin makmur dan sejahtera, berkat kebijaksanaan dan sedikit kelucuan yang selalu Jian bawa ke dalam hidup mereka.

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja

 

Kesehatan mental merupakan bagian penting dalam kehidupan remaja, namun sering kali kurang mendapat perhatian. Dengan berbagai tantangan seperti tekanan dalam pendidikan, pergaulan sosial, dan ekspektasi dari lingkungan sekitar, remaja perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjaga keseimbangan emosional dan psikologis mereka. 

Gangguan Mental (Pexels.com/Pixabay)


Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:

1. Mengenali dan Mengelola Emosi

Remaja perlu memahami perasaan mereka sendiri. Menyadari saat mereka merasa sedih, cemas, marah, atau stres adalah langkah awal dalam mengatasinya. Beberapa cara yang dapat membantu, antara lain:

    Menulis jurnal untuk mencatat perasaan sehari-hari.

    Melakukan latihan relaksasi seperti meditasi atau teknik pernapasan.

    Berbicara dengan orang yang dipercaya, seperti teman, keluarga, atau konselor.

2. Menjalani Gaya Hidup Sehat

Kesehatan fisik memiliki dampak besar terhadap kondisi mental. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menjaga pola hidup sehat dengan:

   Tidur yang cukup, sekitar 7–9 jam setiap malam.

   Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

   Rutin berolahraga agar tubuh memproduksi hormon endorfin yang membantu mengurangi stres.

3. Mengelola Stres dengan Baik

Stres adalah hal yang tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikendalikan dengan cara yang tepat, seperti:

   Membuat jadwal yang teratur agar tugas tidak menumpuk.

   Menerapkan teknik manajemen waktu, misalnya metode Pomodoro atau daftar tugas.

   Melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca, menggambar, atau mendengarkan musik.

4. Mengontrol Penggunaan Media Sosial

Media sosial dapat menjadi sumber tekanan, terutama jika remaja mulai membandingkan diri dengan orang lain. Untuk mengurangi dampak negatifnya, mereka bisa:

   Mengatur batas waktu penggunaan media sosial setiap hari.

   Mengikuti akun yang memberikan inspirasi dan energi positif.

   Tidak membandingkan kehidupan sendiri dengan apa yang ditampilkan orang lain di media sosial.

5. Membangun Hubungan Sosial yang Positif

Dukungan sosial sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, remaja perlu menjalin hubungan yang sehat dengan cara:

    Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman yang memberikan dukungan.

    Menghindari hubungan yang beracun atau penuh tekanan.

    Bergabung dalam komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka.

    Mencari bantuan profesional jika dibutuhkan

Jika remaja merasa kesulitan dalam menghadapi masalah emosional atau psikologis, tidak ada salahnya meminta bantuan profesional. Psikolog atau konselor dapat membantu mereka menemukan solusi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan hidup.

 

Kesimpulan

Menjaga kesehatan mental adalah proses yang terus-menerus dan membutuhkan kesadaran serta upaya yang berkelanjutan. Dengan memahami emosi, menerapkan gaya hidup sehat, mengelola stres, mengontrol penggunaan media sosial, menjalin hubungan yang positif, serta tidak ragu untuk mencari bantuan profesional, remaja dapat memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Dengan begitu, mereka bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dan produktif.

 

Artikel ini disadur dari penelitian Komang Wahyu Gintari dkk, 2023, Kesehatan Mental Pada Remaja, Journal NURSEPEDIA, https://nursepedia.lenteramitralestari.org/index.php/nsp/article/view/49

Senin, 03 Februari 2025

Panglima Perang Jian Bersisik Naga ( Ep. 1)

 

PANGLIMA PERANG  JIAN BERSISIK NAGA

(ceritatrisno)

Duhulu kala , di sebuah tempat yang jauuh banget, hiduplah seekor naga besar bernama Long Wei. Naga ini sudah hidup ratusan tahun, tapi bukan naga biasa. Sebenarnya, Long Wei adalah seorang dewa bernama Dewa Jian yang dikutuk oleh para dewa lainnya. Kenapa dikutuk? Karena dia melakukan kesalahan di kayangan! Entah lupa bayar utang karma atau kelepasan makan sesajen, yang jelas, hukumannya berat: turun ke bumi dan berubah jadi naga!

Dewa Jian hanya bisa kembali ke kayangan kalau dia berhasil menjadi dewa lagi. Tapi masalahnya, hukuman ini bisa berlangsung lama atau sebentar, tergantung dia sendiri. Makin cepat sadar, makin cepat bebas. Sayangnya, Long Wei nggak sadar-sadar juga.

 

Panglima Jian

Seiring waktu, Long Wei mulai putus asa. Sudah beratus-ratus tahun dia jadi naga, dan setiap hari hukuman itu terasa semakin menyiksa. Saking frustasinya, dia mencoba bunuh diri! Pertama, dia lompat ke dalam gunung api. Tapi bukannya terbakar, apinya malah padam!  "Ya ampun, aku aja gagal mati!" gerutunya. Nggak mau menyerah, Long Wei pun terjun dari tebing super tinggi. Tapi tebingnya malah  batuannya yang patah! "Seriusan?! Aku bahkan lebih keras dari batu?!"  Hari demi hari berlalu, dan Long Wei masih naga. Sampai akhirnya, dia sadar kalau semua usaha bunuh dirinya sia-sia. "Mungkin aku harus berubah jadi naga yang lebih baik," pikirnya.

 

Suatu hari, datanglah petunjuk dari langit (lebih tepatnya, awan yang tiba-tiba berbentuk tulisan). "Lakukan bertapa dan sucikan hatimu, maka kau akan kembali menjadi dewa."

 

Long Wei pun pergi ke sebuah danau yang super jernih. Di sanalah dia mulai bertapa. Nggak makan, nggak minum, nggak update status. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, dan... ratusan tahun pun berlalu! Karena terlalu lama bertapa, tubuh Long Wei menyusut, mengecil, terus mengecil... sampai akhirnya, dia berubah jadi tongkat kayu!

 

Di desa dekat danau itu, hiduplah pasangan suami istri sederhana, Pak Liang dan Bu Mei. Mereka sudah menikah 25 tahun tapi belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa, berharap bisa punya keturunan. Suatu hari, Pak Liang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat tiba di tepi danau, matanya tertuju pada sebuah tongkat kayu yang kelihatan unik. "Ini kayu atau harta karun, ya?" pikirnya sambil mengangkat tongkat itu. Anehnya, meskipun kecil, tongkat itu terasa sangat berat! Karena penasaran, Pak Liang pun membawanya pulang. Sampai di rumah, ia mengikat kayu-kayu bakarnya seperti biasa. Tapi tongkat kayu aneh itu tidak ia ikat. "Kayu ini kayaknya bisa dipakai buat hal lain," gumamnya.

 

Pada malam hari, saat Pak Liang dan Bu Mei sedang bersiap tidur, mereka dikejutkan oleh sesuatu yang aneh. Tongkat kayu yang Pak Liang bawa dari hutan tiba-tiba bersinar terang seperti bintang di langit. Cahayanya begitu terang, bahkan bisa menerangi seluruh rumah mereka.

 

“Pak, lihat! Apa itu?” tanya Bu Mei, matanya membelalak. Pak Liang terdiam, nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat. “Aku tidak tahu, Bu. Tapi rasanya ada sesuatu yang luar biasa tentang tongkat ini.” Lalu, tongkat itu mulai bergerak sendiri! Pak Liang dan Bu Mei mundur perlahan, jantung mereka berdebar kencang. Tiba-tiba, tongkat itu memanjang dan berubah bentuk, hingga akhirnya berdiri tegak di depan mereka. Dari tongkat itu muncul suara lembut tapi tegas.

 

“Pak Liang, Bu Mei, aku adalah Long Wei, yang telah melakukan bertapa untuk berubah. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kalian telah menemukanku,” kata suara itu. Seketika, ada bayangan tubuh Long Wei muncul dalam bentuk manusia! Pak Liang dan Bu Mei semakin terkejut, tapi anehnya, mereka tidak merasa takut. Ada sesuatu yang magis dan menenangkan dari sosok di hadapan mereka.

 

“Aku sudah terlalu lama dalam wujud naga, dan akhirnya bisa kembali berubah menjadi sosok manusia berkat kalian. Sebagai tanda terima kasih, aku akan memberikan kalian sebuah berkah,” lanjut Long Wei.

 

Pak Liang dan Bu Mei saling pandang, bingung sekaligus penuh harap. Mereka sudah lama menginginkan anak, dan sekarang makhluk ajaib ini menawarkan berkah.

“Apa yang kalian inginkan, akan aku berikan,” kata Long Wei dengan suara lembut.

Pak Liang dan Bu Mei pun berdoa bersama, berharap impian mereka terwujud. “Kami hanya ingin dikaruniai anak yang sehat dan bahagia,” jawab mereka dengan penuh ketulusan.

 

Long Wei tersenyum, mengangkat tangannya, dan memberi berkah kepada pasangan tersebut. Seketika, cahaya terang menyinari mereka, lalu menghilang. Setelah itu, bayangan Long Wei kembali berubah menjadi tongkat kayu .

 

Keesokan harinya, Bu Mei merasa ada sesuatu yang berbeda dalam tubuhnya. Beberapa bulan kemudian, ia terus berharap bahwa dirinya masih bisa hamil! Pak Liang dan Bu Mei akan sangat bahagia dan terus berharap  doanya mereka terkabul. Mereka akan merawat calon bayinya dengan penuh cinta, dan si kecil membawa kebahagiaan besar dalam keluarga mereka. Setiap kali melihat tongkat kayu yang kini disimpan dengan penuh kehati-hatian, mereka selalu teringat pada Long Wei yang akan  mengubah hidup mereka selamanya.

 

Seperti biasa  pagi-pagi sekali Pak Liang berangkat ke pasar untuk menjual kayu bakar. Seperti biasa, Bu Mei yang tinggal di rumah melanjutkan kegiatan rutinnya di dapur. Hari itu, ia sedang memasak dan mengambil beberapa kayu bakar yang sudah disiapkan oleh suaminya. Tanpa sengaja, Bu Mei memasukkan tongkat kayu yang ditemukan Pak Liang di hutan ke dalam tungku bersama dengan ranting-ranting kayu lainnya.

 

Tiba-tiba, setelah tongkat kayu itu mulai terbakar, terdengar suara jeritan keras dari dalam tungku! Suara itu begitu mengejutkan Bu Mei. Tiba-tiba, dari dalam tungku muncul seorang pria yang meloncat keluar dan berdiri tepat di depannya. Karena terkejut, Bu Mei langsung jatuh pingsan. Beberapa saat kemudian, Bu Mei mulai siuman. Ia melihat seorang pria tampan berdiri di depannya. Pria itu bukanlah orang biasa, melainkan Long Wei yang telah berubah dari seekor naga menjadi tongkat kayu, dan kini kembali menjadi manusia. Long Wei tersenyum dan menjelaskan kepada Bu Mei.

 

"Jangan takut, Bu Mei. Saya adalah Long Wei. Saya sudah lama berada dalam wujud naga, dan berkat kebaikan Anda yang telah membantu saya, saya akhirnya bisa berubah kembali menjadi seorang dewa," kata Long Wei dengan suara lembut. Bu Mei masih terlihat terkejut, tetapi ia merasa nyaman mendengar penjelasan Long Wei. "Sebagai tanda terima kasih, saya akan membantu Anda dan Pak Liang. Saya akan berdoa agar Tuhan mengabulkan permohonan kalian untuk dikaruniai anak," lanjut Long Wei. Dengan senyuman, Long Wei mengangkat tangannya dan memberi berkah. Long Wei juga berpesan bila nanti mempunyai anak mohon diberi nama Jian agar mereka dapat selalu mengingatku Dewa Jian. Setelah itu, ia menghilang dan kembali ke kayangan. Tak lama setelah itu, Pak Liang pulang dari pasar dengan membawa uang dan belanjaan. Ia disambut oleh Bu Mei yang segera menceritakan semua yang terjadi. Pak Liang terkejut dan sangat bersyukur atas bantuan Long Wei.

Senin, 12 Februari 2024

KEPEMIMPINAN KOLEKTIF SEKOLAH MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA SEKOLAH UNGGUL

 

KEPEMIMPINAN KOLEKTIF SEKOLAH  MEMPERCEPAT 

TERWUJUDNYA SEKOLAH UNGGUL

*) Trisno Widodo , Dinas Pendidikan Kota Bogor

 

            Perlu kita ketahui dalam sistem tata kelola sekolah yang baik  harus dapat melaksanakan visi, misi , dan strategi yang telah ditetapkan. “Kok bisa” , memang begitu karena saat ini sistem pengelolaan sekolah telah menggeser suatu paradigma sistem pengelolaan sekolah modern . Maju mundurnya suatu pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah. Semua komponen  di sekolah dapat “mempengaruhi”.  Jika dikaji secara masak-masak berdasarkan analisa lingkungan strategis, sumber daya sekolah, kelemahan dan kekuatan sekolah, hambatan dan peluang, serta kepemimpinan kepala sekolah akan mempengaruhi semuanya.

Kepemimpinan Sekolah Selalu Berkolaborasi (Dokumen Pribadi)

            Kepemimpinan sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah , paradigma baru kepemimpinan sekolah bukan hanya kepala sekolah, tetapi kepemimpinan sekolah adalah kolektif.  Kepala sekolah, Wakasek, Guru, Staf TU adalah pemimpin bagi peserta didik yang akan dikembangkan. Kepala sekolah berperan menjadi koordinator dan motivator dapat memberdayakan seluruh potensi sumber daya pimpinan sekolah lainnya dalam membuat dan menjalankan program kegiatan sekolah termasuk didalamnya delapan Standar Nasional Pendidikan.  Bahkan dalam penyusunan RKAS , target-target misi yang  telah , sedang dan akan dilakukan serta strategi yang digunakan seluruh warga sekolah dalam pengelolaan sekolah. Sistem pembinaan dan evaluasi kegiatan selalu harus dilakukan secara berkala sehingga kemajuan sekolah dari waktu-kewaktu dapat diukur tingkat keberhasilannya.

            Sebagai pemimpin, harus selalu menginstropeksi, “bagaimana saya bisa menjadi pemimpin yang lebih baik , melayani anda?”. Tugas pemimpin adalah melayani anda. Dalam hal kepemimpinan pendidikan, ada perubahan paradigma, pemimpin bukan penguasa, bukan pengendali, namun pemimpin adalah pelayan yang melayani bawahan kita. Apakah telah membantu bawahan kita? Apakah semua keputusan/kebijakan yang ada , yang tujuannya untuk kemajuan siswa ?  Apakah dampaknya bagi siswa ?  Jawabannya   “ yes “ yang merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan seorang pemimpin .

            Bagaimana memperbaiki pembelajaran dan memajukan sekolah ? Dalam suatu sekolah , semua komponen : Guru , Kepala Sekolah,  Staf TU  harus duduk bersama .  Berkumpul, bercerita, berdebat, berbagi tentang suatu permasalahan yang dihadapi. Semua duduk bersama  dikelasnya masing-masing, saling mengobservasi, akan ada perubahan yang massif pembelajaran didalam kelas. Sekolah dalam suatu organisasi pendidikan harus bekerja , guru berkolaborasi dalam satu tim , seluruh guru mengeroyok masalah yang dihadapi , sehingga beban menjadi ringan, dan dapat mengatasi masalah pembelajaran.

            Reformasi Pendidikan , adalah pergerakan untuk berubah, menuju hal yang lebih baik. Semua komponen bergerak untuk melakukan perubahan menuju hal yang lebih baik. Pendidikan mengalami transformasi  mengarah pada menciptakan generasi yang unggul.  Kepemimpinan sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah .

            Kepala sekolah harus visioner dapat menjadi seorang motor perubahan , inisiator dan fasilitator  perubahan menuju pengelolaan sekolah yang modern, kreatif, inovatif , demokrasi , dapat mengayomi seluruh warga sekolah. Hendaknya seorang pemimpin , termasuk kepala sekolah harus menjunjung tinggi ajaran Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara “ Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani “. Atas dasar itu kepala sekolah harus dapat mengembangkan sistem yang baru dalam mengelola managemen dan operasional sekolah yang baik dam berwawasan jauh kedepan dalam kerangka otonomi sekolah.

            Mengkaji ajaran Ki Hajar Dewantara , seharusnya kepala sekolah harus menjadi agen perubahan menuju pengelolaan sekolah yang lebih baik. Kepala sekolah bersama Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Humas, Wakasek Sarana Prasarana, Koordinator Laboratorium dan Kepala TU harus bersama-sama memotivasi guru ,  tenaga TU dan karyawan sekolah lainnya memajukan sekolah. Tugas Kepala sekolah memang berat , namun tugas yang berat itu serasa ringan kalau dibagi dengan para wakil-wakilnya. Kepala sekolah harus dapat mendelegasikan sepenuhnya kepada  para wakil kepala sekolah sesuai  tupoksi yang telah ada.

            Dalam waktu yang ditentukan misalnya setiap minggu atau setiap bulan pekerjaan yang didelegasikan akan dilaporkan dan dievaluasi bersama dalam rapat pembinaan rutin. Kepala sekolah berfungsi sebagai motivator menciptakan tim yang solid dalam tata kelola menejemen sekolah. Kepala sekolah menciptakan kader-kader pemimpin dalam timnya dengan menciptakan pemimpin kolektif, sehingga pemikiran , ide dan gagasan menjadi semakin banyak serta dalam mengatasi suatu kendala pengelolaan sekolah  dapat dilakukan secara bersama-sama.

            Dalam pembagian kerja , kepala sekolah dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan para seluruh komponen  sekolah  dalam berbagai inovasi dan terobosan program kegiatan sekolah. Pimpinan kolektif di sekolah akan dapat menciptakan ide , gagasan, inovasi yang semakin banyak sehingga dalam tugas dan tanggung-jawab dapat dilakukan secara bersama-sama. Kebersamaan akan tumbuh dengan baik , menghilangkan kesenjangan, menghilangkan kecurigaan  dan begitupula rasa memiliki sekolah juga tumbuh  semakin besar dimiliki oleh seluruh komponen sekolah.

Gambar : Kebersamaan antar komponen sekolah

Sumber : Dokumen pribadi

 

Pada akhirnya pimpinan kolektif sekolah dapat menjalan tata kelola menejemen sekolah dengan baik. Jalannya operasional sekolah secara nyata akan dapat diukur tingkat kemajuannya sesuatu dengan misi sekolah dan tidak lama lagi terjadi lompatan kemajuan sekolah yang sangat pesat sesuai dengan visi sekolah yang di cita-citakan bersama.

            Indikator keberhasilan program disekolah dipengaruhi beberapa hal antara lain yaitu  :

1.    Perubahan perilaku pembelajaran di kelas yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa

2.    Hasil Belajar siswa

3.    Kepemimpinan kepala sekolah

4.    Efektivitas MGMP di sekolah dengan pembicaraan bermakna

5.    Penyusunan rencara dan anggaran sekolah yang transparan dan partisipatif

6.    Partisipasi masyarakat dan stakeholder pendidikan

7.    Pengembangan budaya baca (literasi sekolah)

Untuk memajukan sekolah agar sejalan dengan sekolah penggerak faktor diatas harus dilakukan oleh sekolah secara kolektif .

            Upaya menciptakan kepemimpinan kolektif lebih baik dari pada pemikiran individual seorang kepala sekolah . Apabila hal ini dapat dilakukan seluruh sekolah di Indonesia ini tidak mustahil dapat mempercepat terwujudnya visi sekolah yang diharapkan bersama . Sekolah yang visinya cepat mewujudkan sekolah yang unggul. Untuk mempercepat sekolah unggul, sekolah harus dipimpin dan melaksanakan kepemimpinan  kolektif  saling asah, saling asih dan saling asuh dengan penuh kebersamaan.

 

PESONA DI SEKOLAH PINGGIRAN

 

ADA PESONA DI SEKOLAH PINGGIRAN ( Prakti Baik )

*) Trisno Widodo , Pengawas Kota Bogor & KPBN 

        

“Waduuuh….” guman Saya, ketika menerima surat tugas dari Kepala Dinas Pendidikan tentang Pembagian Sekolah Binaan Pengawasan. Hatinya bingung dan bercampur sedih, sebagai seorang pengawas baru harus menerima tugas berat ini. Dalam SK ternyata ia akan membina di satu sekolah negeri yang terjauh dan tujuh sekolah swasta yang kecil berada di tiga kecamatan. Namun tugas apapun yang diterima harus dilaksanakan dengan baik. Hal ini akan jadikan sebagai pengalaman hidup dan suatu pembelajaran sebagai pengawas sekolah baru.

                               Sekolah Pinggiran yang banyak Praktik Baik ( Dokumen Pribadi )

            Gambaran sekolah negeri binaannya merupakan sekolah yang letaknya dipinggiran kota berbatasan dengan kabupaten lain, Sekolah ini harus mendapatkan perhatian serius dalam membinanya. Banyak cerita yang  miring tentang ini , sehingga Saya harus berfikir keras mengatasi semuanya. Sebelumnya ia mencari data awal yang lengkap sekolah ini dari pengawas pembina yang terdahulu. Ada hal unik dari sekolah ini,  kepala sekolahnya selalu berganti-ganti, seolah-olah sekolah merupakan uji coba guru menjadi kepala sekolah baru. Guru juga datang bertugas silih berganti yang biasanya merupakan guru pindahan dari daerah lain.


            Ada cerita yang tidak baik terjadi di sekolah ini, karena 2 tahun yang lalu kehilangan banyak komputer dan laptop sekolah karena dibobol maling. Hal ini menjadi perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan semua pihak terkait keamanan sekolah. Saya hari pertama bertugas, ia datang didampingi oleh pengawas sebelumnya. Dalam rapat dinas serah terima tugas pengawasan sekolah, ia mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan beberapa hal dalam tugas pengawasannya. Ia meminta seluruh warga sekolah untuk menerima dirinya secara lahir batin menjadi bagian sekolah tersebut. Ia akan belajar mulai mendekat dan merapat dengan mereka, serta siap menyimak keluhannya.

            Ketika berkunjung banyak waktunya untuk mendengar dan menyimak keluhan-keluhan dari guru , pegawai TU, Satpam, tukang kebun hingga kepala sekolah. Setiap datang keluhan selalu ada dan disimak dengan seksama. Namun setiap bertemu dengan warga sekolah selalu ia tanyakan hal baik apa yang telah dilakukan mereka  dan selalu dicatat. Saya dengan sabar menyimak keluhan sebagian besar warga sekolah mulailah belajar memilah-milah permasalahan yang merupakan suatu tantangan yang harus diselesaikan.

            Ia mencari tahu tentang permasalahan yang ada dari pengawas terdahulu berkaitan dengan Guru, TU dan Kepala Sekolah. Selalu ditanyakan pada pengawas lainnya untuk mendapatkan masukan. Dari penjelasan dengan pengawas sebelumnya terjadi hubungan yang tidak harmonis kepala sekolah dengan para guru.

            Belajar dari hal ini harus mulai melakukan aksi dan mencari berstrategi untuk meramu beberapa tantangan yang ada untuk dikembangkan menjadi sebuah kekuatan  dan potensi sekolah ini. Tantangan yang ada ia diidentifikasi antara lain, kepala sekolah yang tidak pernah mensupervisi kelas, managemen sekolah yang tidak transparan, kerjasama kepala sekolah dan wakasek serta guru  belum padu, pembagian  kerja yang timpang beberapa guru dituntut kinerja lebih dan yang lain tidak, kurang memberikan penghargaan kinerja guru, dan selalu berburuk sangka. Sedangkan dari sudut pandang guru dapat diidentifikasi antara lain, penempatan guru sebagai wakasek yang tidak sesuai kompetensinya, guru yang  berpotensi belum ditempatkan pada tempat yang seharusnya, tidak semua guru diberikan tugas merata dalam kegiatan sekolah, adanya apatis dan menurunnya motivasi dalam bekerja menjalankan tugas sehari-hari.

            Saya sudah tahu apa masalahnya , kemudian akan mencari startegi baik dan akan meramunya membuat tim-tim kerja disekolah untuk memperbaiki pembelajaran dan managemen sekolah. Ia belajar tentang keunggulan, hambatan, peluang, dan ancaman dari sekolah tersebut untuk menata dan membina sekolahnya.

            Pada saat rapat pembinaan kepala sekolah dan guru, ia menyampaikan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dan kepala sekolah. Ia memutarkan dua video praktik baik pembelajaran dan  praktik baik kepala sekolah menjalankan managemennya. Saat  tanya-jawab dibuka, mempersilahkan agar guru dan kepala sekolah dapat menanyakan banyak hal yang ada dalam video.

            Dalam diskusi ia juga bertanya balik tentang beberapa hal. “ Apa yang telah bapak ibu dilakukan dalam pembelajaran ? Ada praktik baik yang telah dilakukan? Apakah praktik baik bapak ibu diapresiasi dan diberi penghargaan kepala sekolah ?” Akhirnya semua peserta rapat ditanya satu persatu tentang praktik baik yang telah dilakukan.

            Ia mengatakan, bahwa kepala sekolah dan guru adalah pemimpin sekolah yang harus bisa membuat perubahan. Pemimpin sekolah ini harus selalu meningkatkan kompetensinya dan oleh siswanya dituntut untuk melakukan perubahan. Perubahan tidak pernah ada bila para pemimpin sekolahnya diam saja. Kepedulian, kreatifitas , dan empati  bapak ibu guru dan kepala sekolah ditunggu-tunggu oleh siswanya untuk berubah. Seorang pemimpin adalah agen perubahan , sehingga kita harus melakukan perubahan pendidikan untuk siswa.  Walaupun hanya sebesar “biji jagung” kita harus berubah, kemudian seluruh peserta rapat dinas diajak refleksi sejenak , membayangkan kalau peserta rapat adalah siswa. Apakah kita hanya mengeluh saja atau kita harus berbuat ?

            Saya mendapatkan amunisi untuk bersemangat dalam rapat pembinaan tersebut, “ “Kita harus malu pada diri kita , kita harus banyak bersyukur, ayo semua keluhan kita tinggalkan , kita ganti bersama dengan praktik baik kita !!! “Banyak permata disekolah ini karena telah mendengar cerita tentang pengalaman praktik baiknya. Sebagai modal untuk menemukan potensi kelebihan sekolah ini mereka yang bisa diajak menjadi penggerak perubahan untuk melakukan praktik baik disekolahnya.

            Saya membuka catatannya dan membacakan hal-hal baik dari seluruh warga sekolah , mulai dari kepala sekolah, guru , pegawai TU, satpam, tukang kebun sampai penjaga malam yang selama ini dicatatnya.  Semua peserta rapat dinas yang hadir banyak yang tersipu-sipu dengan catatan praktik baik yang disampaikannya. Diakhir hasil kajiannya , sekolah ini mempunyai banyak potensi yang luar biasa untuk menjadi sekolah yang hebat, karena banyak keunggulan dan harus bersama-sama untuk diwujudkan. 

            Setelah itu ia menyampaikan program untuk memperbaiki dan meningkatkan  pembelajaran dan managemen sekolah. Ia memberikan sumbang saran kepada kepala sekolah dan guru untuk membuat program sekolah yang dikelola bersama dengan tim-tim yang baru. Dalam tim-tim tersebut program kerja dan capaiannya selalu dievaluasi secara bersama-sama dan Saya selalu ada didalamnya. Apabila dalam tim bekerja dengan semangat 45, Saya mempunyai semangat kerja 85. Ia terus memotivasi tim yang hebat ada di sekolah ini, mari bersama-sama saatnya beraksi melakukan praktik baik.

            Pada   sekolah akan dibuka dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) tingkat kota, di sekolah tersebut langsung beraksi dibentuk tim panitia persiapan PTMT. Langkah awal  membuat video simulasi PTMT , ternyata hasilnya sangat bagus. Video simulasi PTMT mencuri perhatian sekolah lain. Aksi berikutnya saat ujian sekolah kelas 9, ternyata ada kendala, ujian sekolah yang dilakukan secara daring hampir 30 % siswa tidak ikut ujian dengan berbagai alasan.  Saya dan kepala sekolah langsung terjun membentuk Tim Satgas Penyelamat Ujian Sekolah kelas 9. Saat. Tim dibentuk dan langsung bekerja menjemput siswa yang dirumah untuk dibawa ke sekolah mengerjakan ujian sekolah. Beberapa hari tim bekerja tak kenal lelah menjemput bahkan membangunkan siswa yang masih tidur lelap di rumah untuk pergi kesekolah menyelesaikan ujian sekolahnya. Dalam waktu singkat semua siswa kelas 9 semua berhasil ikut ujian sekolah sebagai salah satu syarat kelulusan siswa.

            Saat bulan Ramadhan kemarin kegiatan Osis membuat kegiatan sosial , berbagi makanan berbuka puasa untuk masyarakat sekitar. Membuat tim perbaikan masjid sekolah yang saat ini pembangunannya masjid terus berjalan, dengan audit dana masuk dilakukan secara transparan dan terbuka diumumkan setiap minggunya. Tim Kesiswaan bersama tim IT membuat kegiatan pembiasaan sekolah dimasukan dalam canal youtube dan IG sekolah. Sudah banyak konten youtube di buat sehingga banyak konten yang baik dishare pada WAG MKKS, Kurikulum dan  MGMP Kota, sehingga sekolah tersebut mempesona menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan saat ini di sekolah ini ada 2 guru yang lulus menjadi guru penggerak kemendikbudristek. Sedangkan guru penggerak di sekolah lain di tengah kotapun hanya  1 orang bahkan tidak ada sama sekali.

            Keberadaan 2 guru penggerak ini rupanya menginspirasi guru yang lain untuk mengembangkan kompetensinya dan kinerja gurunya bangkit luar biasa. Pelatihan GWE-pun dilakukan untuk meningkatkan kenerja memperbaiki pembelajaran untuk seluruh guru disekolah ini. Bahkan banyak kerjasama dilakukan berkaitan dengan pelatihan dari lembaga lainnya seperti ruang guru, telkomsel dan lainnya. Saat mesin kinerja guru-guru semakin cepat “menggelinding”, Saya mengajak sekolah ini mengikuti lomba membuat film pendek Anti Korupsi dari KPK dan disambut baik. Beberapa hari ini Siswa, guru, kepsek dan pengawasnya ikut dalam pembuatan film anti korupsi yang dilakukan Tim di sekolah pinggiran ini.

            Banyak karya yang telah dilahirkan , perubahan nyata telah hadir terjadi perubahan perilaku siswa, guru, kepsek dan seluruh warga sekolah. Obrolan bermakna muncul dalam setiam pertemuan pembinaan antara kepala sekolah, guru dan pengawasnnya. Perubahan yang nyata ini membuat semua pihak termasuk Saya bangga , karena kerja baiknya selama ini dengan menyimak, mencari strategi, dan meramu tim yang solid telah membawa hasil. Semoga praktik baiknya terus dilakukan secara terus menerus menebar kebaikan dan memperbaiki pembelajaran dan kemajuan sekolah. Mereka saat ini bangga terhadap sekolahnya karena mempesona dan telah mencuri perhatian.

 

Senin, 29 Juni 2020

EVALUASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA SMP KOTA BOGOR DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN VIRUS COVIT 19


 Oleh : Drs. Trisno Widodo, M.Pd, Guru SMPN 11 Bogor.

       Virus Covit 19 membawa dampak yang cukup luas dalam kegiatan masyarakat. Dampak tersebut antara lain kegiatan ekonomi, politik, social, budaya, dan sebagainya.. Dalam kegiatan ekonomi akibat persebaran virus Covit 19 ini sangat terasa dampaknya dalam sendi-sendi kehidupan, misalnya banyak industry, aktivitas perdagangan baik mall-mall maupun pasar tradisonal banyak yang ditutup. Aktivitas bongkat muat barang di pelabuhan, bandara, pasar-pasar , lumpuh karena semua aktivitas diperhentikan agar penyebaran virus covet 19 dapat segera diatasi. 
        Dalam kegiatan social misalnya perkantoran pemerintah, perkantoran swasta, sekolah-sekolah banyak yang dialihkan untuk melakukan kegiatan bekerja , belajar dan beribadah dirumah. Hal ini ternyata bukan hanya Indonesia saya yang memberikan kebijakan seperti ini , tetapi hampir seluruh negara di dunia. 
Pembelajaran Daring Saat Pandemi Covit 19 (Pexels.com/Olly)


       Dalam kegiatan belajar mengajar, Presiden Joko Widodo telah membuat kebijakan untuk belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini diperkuat oleh Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan di masa darurat penyebaran virus corona , sebagai payung hukum melaksanakan Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan dalam Masa Darurat Persebaran Virus Corona. Pemerintah daerah selalu menyesuaikan kembali dalam kegiatan belajar di rumah dengan serangkaian kebijakan pendukungnya. 
        Menurut Mendikbud Nadiem Makarim , untuk pertama kalinya kita melihat dari dua sisi. Orang tua sadar betapa sulitnya mendidik anak dan empati terhadap guru meningkat secara drastis. Di sisi lain, guru juga menyadari untuk pertama kalinya, tanpa adanya peran orang tua yang baik dalam pendidikan, pendidikan anak tidak akan sukses. Menurutnya, krisis ini memaksakan pembelajaran ideal, di mana pendidikan anak merupakan kolaborasi orang tua dan guru. Keluarga, guru, dan murid merupakan tim untuk menyukseskan pendidikan anak. Itulah pembelajaran Covid-19 ini dan membuktikan bahwa untuk benar-benar belajar tumbuh sebagai individu adalah keluar dari zona nyaman. Disitulah level pembelajaran paling optimal. 
       Orang tua sadar , betapa sulitnya mengajar anaknya, sehingga akan memahami betapa beratnya guru melaksanakan tugas. Orang tua juga menyadari betapa pentingnya guru untuk anaknya, sehingga lebih menghargai guru. Dilain pihak timbulnya solidaritas dari berbagai lapisan masyarakat, menghadapi pandemic di masa sulit seperti ini dalam pembelajaran on-line. Banyak lembaga, organisasi profesi dan lainnya merasa penting membantu dalam pembelajaran on-line ini dengan berbagai kegiatan meningkatkan kompetensi guru untuk kebutuhan siswanya. 

EVALUASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH 
Setiap kebijakan apabila dievaluasi terdapat , kelebihan dan kekurangan. Begitu pula kebijakan pembelajaran jarak jauh. Secara umum evaluasi PJJ di SMP Kota Bogor sebagai berikut : 
1. Siswa Kelebihan Kekurangan Meningkatkan kemampuan IT Namun kekurangannya tidak semua siswa mempunyai gawai/HP (± 15-25 %) 
2. Siswa tercipta budaya disiplin dan menghargai waktu, kekurangannya tidak semua siswa selalu mempunyai kuota internet ( 50% ), sehingga menggunakan HP orang tuanya disaat tidak digunakan orang tuanya 
3. Terjalin kontak langsung guru-siswa dengan cepat dalam PJJ , kekurangannya tidak semua siswa paham /mengerti tentang tugas yang diberikan karena kendala komunikasi. Tidak semua siswa berani menyampaikan pertanyaan pada guru 
4. Tugas dan koreksi hasil Tes dapat dikirim dan diperoleh dengan cepat, sehingga menambah motivasi siswa . Kelemahannya , karena keterbatasannya , siswa terlambat mengikuti dan mengumpulkan tugas pembelajaran 

5. Guru Kelebihan Kekurangan Mudah menyampaikan bahan, lembar kerja, dan tugas, dan tes dengan cepat, sehingga guru memudahkan penilaiannya Kemampuan guru membuat media PJJ, menggunakan aplikasi IT yang beragam masih terbatas Dapat dilakukan guru PJJ dirumah , sambil dapat mengerjakan hal yang lain 
6. Guru mempunyai banyak waktu , untuk menyiapkan bahan , media yang sesuai, model pembelajaran yang cocok dalam PJJ Kemampuan guru variatif dalam merencanakan , membuat dan melaksanakan PJJ yang efektif . Kelemahannya guru akan meningkat kemampuan penguasaan IT, sesuai dengan tuntutan pembelajaran abat 21 Dalam menyesuaikan tuntunan penguasaan IT , guru masih banyak hambatan 
7. Orang Tua Kelebihan Kekurangan Partisipasi siswa belajar di rumah tinggi , namun kelemahannya kemampuan ikut menyelesaikan masalah belajar di rumah, cenderung rendah, sehingga siswa -orang tua cenderung kaku, sehingga menimbulkan rasa stress yang tinggi Sadar bahwa mengajari siswa itu sulit , sehingga meningkatkan penghargaan terhadap profesi guru
8.  Akan lebih terjalin interaksi yang intensif antara guru-siswa dan orang tua Kemampuan ekonomi terbatas, cenderung kurang mendukung pelaksanaan PJJ Saat ini guru banyak dituntut untuk berekspresi dan berekplorasi, belajar dari covet 19 ini dengan menciptakan berbagai model dan media pembelajaran baru secara on-line. 

Pembelajaran baru secara on-line untuk sekarang dan masa datang terus diperlukan untuk mengantarkan generasi bangsa ini terus berkembang. Sehingga dapat mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.