ADA
PESONA DI SEKOLAH PINGGIRAN ( Prakti Baik )
*)
Trisno Widodo , Pengawas Kota Bogor & KPBN
“Waduuuh….” guman Saya, ketika
menerima surat tugas dari Kepala Dinas Pendidikan tentang Pembagian Sekolah
Binaan Pengawasan. Hatinya bingung dan bercampur sedih, sebagai seorang
pengawas baru harus menerima tugas berat ini. Dalam SK ternyata ia akan membina
di satu sekolah negeri yang terjauh dan tujuh sekolah swasta yang kecil berada
di tiga kecamatan. Namun tugas apapun yang diterima harus dilaksanakan dengan
baik. Hal ini akan jadikan sebagai pengalaman hidup dan suatu pembelajaran
sebagai pengawas sekolah baru.
Gambaran sekolah negeri binaannya
merupakan sekolah yang letaknya dipinggiran kota berbatasan dengan kabupaten
lain, Sekolah ini harus mendapatkan perhatian serius dalam membinanya. Banyak
cerita yang miring tentang ini , sehingga Saya harus berfikir keras mengatasi
semuanya. Sebelumnya ia mencari data awal yang lengkap sekolah ini dari
pengawas pembina yang terdahulu. Ada hal unik dari sekolah ini, kepala sekolahnya selalu berganti-ganti,
seolah-olah sekolah merupakan uji coba guru menjadi kepala sekolah baru. Guru
juga datang bertugas silih berganti yang biasanya merupakan guru pindahan dari
daerah lain.
Ada cerita yang tidak baik terjadi
di sekolah ini, karena 2 tahun yang lalu kehilangan banyak komputer dan laptop
sekolah karena dibobol maling. Hal ini menjadi perhatian serius dari Dinas
Pendidikan dan semua pihak terkait keamanan sekolah. Saya hari pertama
bertugas, ia datang didampingi oleh pengawas sebelumnya. Dalam rapat dinas
serah terima tugas pengawasan sekolah, ia mendapatkan kesempatan untuk
memperkenalkan diri dan menyampaikan beberapa hal dalam tugas pengawasannya. Ia
meminta seluruh warga sekolah untuk menerima dirinya secara lahir batin menjadi
bagian sekolah tersebut. Ia akan belajar mulai mendekat dan merapat dengan
mereka, serta siap menyimak keluhannya.
Ketika berkunjung banyak waktunya
untuk mendengar dan menyimak keluhan-keluhan dari guru , pegawai TU, Satpam,
tukang kebun hingga kepala sekolah. Setiap datang keluhan selalu ada dan
disimak dengan seksama. Namun setiap bertemu dengan warga sekolah selalu ia
tanyakan hal baik apa yang telah dilakukan mereka dan selalu dicatat. Saya dengan sabar
menyimak keluhan sebagian besar warga sekolah mulailah belajar memilah-milah
permasalahan yang merupakan suatu tantangan yang harus diselesaikan.
Ia mencari tahu tentang permasalahan
yang ada dari pengawas terdahulu berkaitan dengan Guru, TU dan Kepala Sekolah.
Selalu ditanyakan pada pengawas lainnya untuk mendapatkan masukan. Dari
penjelasan dengan pengawas sebelumnya terjadi hubungan yang tidak harmonis
kepala sekolah dengan para guru.
Belajar dari hal ini harus mulai
melakukan aksi dan mencari berstrategi untuk meramu beberapa tantangan yang ada
untuk dikembangkan menjadi sebuah kekuatan
dan potensi sekolah ini. Tantangan yang ada ia diidentifikasi antara lain, kepala sekolah yang tidak pernah
mensupervisi kelas, managemen sekolah yang tidak transparan, kerjasama kepala
sekolah dan wakasek serta guru belum
padu, pembagian kerja yang timpang
beberapa guru dituntut kinerja lebih dan yang lain tidak, kurang memberikan
penghargaan kinerja guru, dan selalu berburuk sangka. Sedangkan dari sudut
pandang guru dapat diidentifikasi
antara lain, penempatan guru sebagai wakasek yang tidak sesuai kompetensinya,
guru yang berpotensi belum ditempatkan
pada tempat yang seharusnya, tidak semua guru diberikan tugas merata dalam
kegiatan sekolah, adanya apatis dan menurunnya motivasi dalam bekerja
menjalankan tugas sehari-hari.
Saya sudah
tahu apa masalahnya , kemudian akan mencari startegi baik dan akan meramunya
membuat tim-tim kerja disekolah untuk memperbaiki pembelajaran dan managemen
sekolah. Ia belajar tentang keunggulan, hambatan, peluang, dan ancaman dari
sekolah tersebut untuk menata dan membina sekolahnya.
Pada saat
rapat pembinaan kepala sekolah dan guru, ia menyampaikan kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru dan kepala sekolah. Ia memutarkan dua video praktik baik
pembelajaran dan praktik baik kepala
sekolah menjalankan managemennya. Saat
tanya-jawab dibuka, mempersilahkan agar guru dan kepala sekolah dapat
menanyakan banyak hal yang ada dalam video.
Dalam
diskusi ia juga bertanya balik tentang beberapa hal. “ Apa yang telah bapak ibu
dilakukan dalam pembelajaran ? Ada praktik baik yang telah dilakukan? Apakah
praktik baik bapak ibu diapresiasi dan diberi penghargaan kepala sekolah ?”
Akhirnya semua peserta rapat ditanya satu persatu tentang praktik baik yang
telah dilakukan.
Ia
mengatakan, bahwa kepala sekolah dan guru adalah pemimpin sekolah yang harus
bisa membuat perubahan. Pemimpin sekolah ini harus selalu meningkatkan
kompetensinya dan oleh siswanya dituntut untuk melakukan perubahan. Perubahan
tidak pernah ada bila para pemimpin sekolahnya diam saja. Kepedulian,
kreatifitas , dan empati bapak ibu guru
dan kepala sekolah ditunggu-tunggu oleh siswanya untuk berubah. Seorang
pemimpin adalah agen perubahan , sehingga kita harus melakukan perubahan
pendidikan untuk siswa. Walaupun hanya
sebesar “biji jagung” kita harus berubah, kemudian seluruh peserta rapat dinas
diajak refleksi sejenak , membayangkan kalau peserta rapat adalah siswa. Apakah
kita hanya mengeluh saja atau kita harus berbuat ?
Saya
mendapatkan amunisi untuk bersemangat
dalam rapat pembinaan tersebut, “ “Kita harus malu pada diri kita , kita harus
banyak bersyukur, ayo semua keluhan kita tinggalkan , kita ganti bersama dengan
praktik baik kita !!! “Banyak permata disekolah ini karena telah mendengar cerita
tentang pengalaman praktik baiknya. Sebagai modal untuk menemukan potensi
kelebihan sekolah ini mereka yang bisa diajak menjadi penggerak perubahan untuk
melakukan praktik baik disekolahnya.
Saya
membuka catatannya dan membacakan hal-hal baik dari seluruh warga sekolah ,
mulai dari kepala sekolah, guru , pegawai TU, satpam, tukang kebun sampai
penjaga malam yang selama ini dicatatnya.
Semua peserta rapat dinas yang hadir banyak yang tersipu-sipu dengan
catatan praktik baik yang disampaikannya. Diakhir hasil kajiannya , sekolah ini
mempunyai banyak potensi yang luar biasa untuk menjadi sekolah yang hebat,
karena banyak keunggulan dan harus
bersama-sama untuk diwujudkan.
Setelah
itu ia menyampaikan program untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran dan managemen sekolah. Ia memberikan sumbang saran kepada kepala
sekolah dan guru untuk membuat program sekolah yang dikelola bersama dengan
tim-tim yang baru. Dalam tim-tim tersebut program kerja dan capaiannya selalu
dievaluasi secara bersama-sama dan Saya selalu ada didalamnya. Apabila dalam
tim bekerja dengan semangat 45, Saya mempunyai semangat kerja 85. Ia terus
memotivasi tim yang hebat ada di sekolah ini, mari bersama-sama saatnya beraksi
melakukan praktik baik.
Pada sekolah akan dibuka dilakukan pembelajaran
tatap muka terbatas (PTMT) tingkat kota, di sekolah tersebut langsung beraksi
dibentuk tim panitia persiapan PTMT. Langkah awal membuat video simulasi PTMT , ternyata hasilnya
sangat bagus. Video simulasi PTMT mencuri perhatian sekolah lain. Aksi
berikutnya saat ujian sekolah kelas 9, ternyata ada kendala, ujian sekolah yang
dilakukan secara daring hampir 30 % siswa tidak ikut ujian dengan berbagai
alasan. Saya dan kepala sekolah langsung
terjun membentuk Tim Satgas Penyelamat Ujian Sekolah kelas 9. Saat. Tim
dibentuk dan langsung bekerja menjemput siswa yang dirumah untuk dibawa ke
sekolah mengerjakan ujian sekolah. Beberapa hari tim bekerja tak kenal lelah
menjemput bahkan membangunkan siswa yang masih tidur lelap di rumah untuk pergi
kesekolah menyelesaikan ujian sekolahnya. Dalam waktu singkat semua siswa kelas
9 semua berhasil ikut ujian sekolah sebagai salah satu syarat kelulusan siswa.
Saat bulan
Ramadhan kemarin kegiatan Osis membuat kegiatan sosial , berbagi makanan
berbuka puasa untuk masyarakat sekitar. Membuat tim perbaikan masjid sekolah
yang saat ini pembangunannya masjid terus berjalan, dengan audit dana masuk
dilakukan secara transparan dan terbuka diumumkan setiap minggunya. Tim
Kesiswaan bersama tim IT membuat kegiatan pembiasaan sekolah dimasukan dalam
canal youtube dan IG sekolah. Sudah banyak konten youtube di buat sehingga
banyak konten yang baik dishare pada WAG MKKS, Kurikulum dan MGMP Kota, sehingga sekolah tersebut
mempesona menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan saat ini di sekolah ini ada 2
guru yang lulus menjadi guru penggerak kemendikbudristek. Sedangkan guru
penggerak di sekolah lain di tengah kotapun hanya 1 orang bahkan tidak ada sama sekali.
Keberadaan
2 guru penggerak ini rupanya menginspirasi guru yang lain untuk mengembangkan
kompetensinya dan kinerja gurunya bangkit luar biasa. Pelatihan GWE-pun
dilakukan untuk meningkatkan kenerja memperbaiki pembelajaran untuk seluruh
guru disekolah ini. Bahkan banyak kerjasama dilakukan berkaitan dengan
pelatihan dari lembaga lainnya seperti ruang guru, telkomsel dan lainnya. Saat
mesin kinerja guru-guru semakin cepat “menggelinding”, Saya mengajak sekolah
ini mengikuti lomba membuat film pendek Anti Korupsi dari KPK dan disambut
baik. Beberapa hari ini Siswa, guru, kepsek dan pengawasnya ikut dalam
pembuatan film anti korupsi yang dilakukan Tim di sekolah pinggiran ini.
Banyak
karya yang telah dilahirkan , perubahan nyata telah hadir terjadi perubahan
perilaku siswa, guru, kepsek dan seluruh warga sekolah. Obrolan bermakna muncul
dalam setiam pertemuan pembinaan antara kepala sekolah, guru dan pengawasnnya.
Perubahan yang nyata ini membuat semua pihak termasuk Saya bangga , karena
kerja baiknya selama ini dengan menyimak, mencari strategi, dan meramu tim yang
solid telah membawa hasil. Semoga praktik baiknya terus dilakukan secara terus
menerus menebar kebaikan dan memperbaiki pembelajaran dan kemajuan sekolah.
Mereka saat ini bangga terhadap sekolahnya karena mempesona dan telah mencuri
perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar