Translate

Selasa, 01 Juli 2025

Kreatifitas Dan Kemandirian Dalam Ekonomi

 

Dalam kegiatan ekonomi kreatif dapat berhubungan dengan usaha menciptakan barang dan jasa. Kreativitas bisa dimulai sejak anak-anak dan tidak ada kata terlambat bagi usia tua ,  karena kreatifitas tidak dibatasi oleh usia. Kemandirian mendorong individu untuk berprestasi dan kreatif serta mendorong menjadi manusia yang produktif dan efisien membawa kearah kemajuan.  Kemandirian mengandung beberapa unsur utama yaitu :

a)     Bebas,  setiap tindakan dilakukan atas kehendak sendiri

b)    Inisiatif , kemampuan untuik berfikir dan bertindak secara orisinil , kreatif dengan penuh inisiatif

c)     Ulet , usaha untuk mengejar prestasi , penuh ketekunan , merencanakan dan mewujudkan harapan-harapannya

d)    Pengendalian diri , perasaan mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mengendalikan tindakannya dan mampu mempengaruhi lingkungannya

e)     Kemantapan diri, mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri dan memperoleh kepuasan diri dari usahanya

Kemandirian Diri (Encarta , 2006 )


Kemandirian dalam ekonomi merupakan perilaku yang aktifitasnya diarahkan pada diri sendiri , tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dan bahkan mencoba memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.

Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Kreatifitas dalam tindakan ekonomi (Wirausaha)

 

Kreatif artinya kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Jadi jika seseorang dikatakan mempunyai sifat kreatif apabila dapat menciptakan sesuatu.

Kreatifitas dalam berwirausaha (Encarta , 2006 )


Kreativitas adalah kunci utama seorang wirausaha. Seseorang dikatakan kreatif apabila mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu , bersifat ingin tahu, belajar dari pengalaman orang lain .Apabila dihubungkan dengan pembelajaran , kreatif bagi seseorang adalah :

a)     sering mengajukan pertanyaan

b)    memberikan banyak gagasan dan usul-usul terhadap suatu masalah

c)     mampu menyatakan pendapat secara spontan 

d)    tidak mudah terpengaruh orang lain

e)     mampu mengajukan pertanyaan atau juga gagasan  berbeda dengan orang lain

f)     berfikir kedepan

g)    mempunyai kebiasaan belajar sendiri

h)    belajar dari kegagalan

 

Jika kita mempunyai ciri-ciri seperti diatas akan menjadi wirausahawan yang sukses. Untuk dapat menjadi wirausahawan yang sukses apabila memiliki sifat-sifat antara lain :

a)     seseorang harus siap menanggung rugi atau berani menanggung resiko

b)    pantang menyerah atau tidak mengenal lelah

c)     harus ulet

d)    mempunyai modal

e)     harus jujur

Seseorang dapat dikatakan manusia wirausaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a)     Memiliki kepribadian kuat (manusia yang bermoral tinggi)

b)    Memiliki sikap mental wirausaha

c)     Memiliki kepekaan terhadap lingkungan

d)    Memiliki ketrampilan wisausaha

e)     Memiliki kemampuan untuk mencari informasi  

Menanamkan Kreatifitas (Encarta , 2006)


Wirausaha dalam kegiatannya harus mempunyai prinsif-prinsif etika bisnis antara lain :

a.     Prisif Otonomi

Sikap dan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan kesadaran sendiri apa yang dianggap baik untuk dilakukan.

b.     Prinsif kejujuran

Dalam kenyataannya  suatu kegiatan bisnis tidak akan bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasari oleh prinsif kejujuran.

c.     Prinsif keadilan

Menuntut agar seseorang diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang adil dengan kriteria yang raional, obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

d.     Prinsif saling menguntungkan

Bisnis yang dijalankan harus dapat menguntungkan semua pihak


 Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Minggu, 29 Juni 2025

Mewujudkan Sekolah Unggul Masa Kini, Tiga Formula Utama (Pembelajaran Personalisasi, Dedikasi Guru, Tata Kelola Efektif)

 

Dalam merespons kompleksitas dunia pendidikan dan tuntutan menyiapkan generasi mendatang, konsep "sekolah unggul" terus bertransformasi. Keunggulan kini tidak lagi semata diukur dari prestasi akademik, melainkan dari kemampuan menciptakan ekosistem yang mengoptimalkan potensi setiap peserta didik, digerakkan oleh pendidik berdedikasi, dan dikelola secara profesional. Tiga formula terkini yang menjadi penopang utama adalah: Pembelajaran yang Dipersonalisasi, Dedikasi Pendidik yang Tinggi, dan Tata Kelola yang Efektif.

Menciptakan pembelajaran personalisasi (Pexel.com/Pavel Danilyuk)

1. Pembelajaran Personalisasi: Merancang "Jalur Belajar" Setiap Individu

Pendekatan "satu model untuk semua" semakin ditinggalkan. Pembelajaran personalisasi menjadikan kebutuhan, minat, kecepatan, serta gaya belajar unik setiap siswa sebagai fondasi. Ini merupakan perubahan paradigma, bukan sekadar penyesuaian kecil.

  • Contoh Implementasi, Sekolah "Merdeka Belajar" di Bandung menggunakan teknologi AI adaptif untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Sistem ini menganalisis respons siswa, mendeteksi kelemahan dan kelebihan, lalu menyuguhkan materi serta latihan yang disesuaikan. Siswa yang cepat paham bisa melangkah ke materi lanjutan, sementara yang memerlukan waktu lebih memperoleh penjelasan tambahan dan latihan bertahap. Di kelas IPS, guru mendesain "learning stations" (pos-pos belajar) dengan beragam aktivitas (visual, audio, kinestetik) seputar satu topik, memungkinkan siswa memilih metode belajar paling sesuai.
  • Tantangan & Isu Terkini,  Kesenjangan akses teknologi dan kesiapan pendidik menjadi kendala utama. Meski pandemi mendorong adopsi digital, pemanfaatannya untuk personalisasi mendalam masih belum optimal. Pengembangan asesmen autentik dan berkelanjutan untuk mengukur kemajuan individual di luar tes standar juga masih terus dilakukan. Center on Reinventing Public Education (CRPE, 2024) dalam studinya menemukan bahwa sekolah yang sukses menerapkan personalisasi tidak hanya mencatat peningkatan akademik, tetapi juga partisipasi siswa dan rasa percaya diri.
  • Referensi Pendukung,  World Economic Forum (2023) dalam "Future of Jobs" menegaskan pentingnya keterampilan personal seperti pemecahan masalah kompleks, kreativitas, dan kecerdasan emosional – yang pengembangannya lebih efektif melalui pendekatan personalisasi. Model pendidikan Finlandia, yang terkenal personal, menjadi bukti kesuksesan dalam membentuk pembelajar mandiri.

2. Dedikasi Pendidik,  Motor Penggerak Perubahan

Teknologi secanggih apapun tak akan bermakna tanpa kehadiran guru yang berdedikasi tinggi. Dedikasi ini meliputi semangat mendidik, kemauan untuk terus belajar (continuous learning), serta komitmen memahami dan membimbing siswa secara menyeluruh.

  • Contoh Implementasi,  SMP "Cendekia" Jakarta memperkuat program "Guru Wali Asuh". Setiap guru wali tak hanya memantau akademik 15-20 siswanya, tetapi juga rutin berkomunikasi dengan orang tua serta memberikan pendampingan personal terkait perkembangan sosial-emosional dan minat karir siswa. Sekolah ini juga menyediakan dana dan waktu khusus untuk "Hari Pengembangan Guru" bulanan, sebagai ajang berbagi praktik baik, pelatihan micro-learning, dan refleksi pembelajaran bersama.
  • Tantangan & Isu Terkini,  Kelelahan emosional (burnout) guru pascapandemi masih menjadi masalah serius. Beban administratif dan tuntutan kurikulum kerap mengikis waktu dan energi untuk interaksi personal bermakna dengan siswa. Analisis McKinsey & Company (2024) menyatakan bahwa dukungan terhadap kesejahteraan mental guru dan penyederhanaan tugas administratif non-mengajar adalah kunci mempertahankan dedikasi dan mencegah keluarnya guru berkualitas. Dedikasi juga perlu diimbangi penghargaan dan jenjang karier yang jelas.
  • Referensi Pendukung,  Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam "Education at a Glance" secara konsisten menempatkan kualitas dan status guru sebagai indikator krusial keberhasilan sistem pendidikan suatu negara. Kemendikbudristek (2024) melalui Program Guru Penggerak berupaya mencetak kader guru pemimpin berdedikasi tinggi untuk mendorong inovasi di tingkat sekolah.

3. Tata Kelola Efektif: Mengoptimalkan Sumber Daya untuk Pembelajaran

Sekolah unggul memerlukan manajemen yang efisien dan berorientasi hasil. Tata kelola yang baik memastikan sumber daya (dana, waktu, SDM, sarana) dialokasikan secara optimal guna mendukung langsung proses pembelajaran dan pengembangan kapasitas guru.

  • Contoh Implementasi,  SMA "Negeri Plus" Surabaya menerapkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMS) terpadu yang memangkas beban administratif. Pengelolaan keuangan berbasis kinerja (performance-based budgeting) dipraktikkan, memprioritaskan dana untuk program yang berdampak langsung pada kualitas pembelajaran dan kesejahteraan warga sekolah (misal: pengembangan guru, perpustakaan, layanan konseling). Proses pengadaan dilakukan secara daring dan transparan guna meminimalkan inefisiensi. Kepala sekolah berfokus sebagai instructional leader, mengawal supervisi akademik dan pengembangan guru.
  • Tantangan & Isu Terkini,  Birokrasi berbelit dan regulasi yang kaku sering menghambat inovasi dan kecepatan pengambilan keputusan di sekolah. Transisi menuju manajemen berbasis data untuk pengambilan keputusan masih membutuhkan peningkatan kapasitas. Bank Dunia (2024) dalam laporannya mengenai pendidikan Asia Tenggara menekankan bahwa otonomi sekolah yang diiringi akuntabilitas berbasis hasil merupakan kunci efisiensi tata kelola. Pemanfaatan teknologi untuk manajemen juga menjadi tantangan di daerah berinfrastruktur terbatas.
  • Referensi Pendukung: UNESCO (2023) dalam kerangka "Reimagining Education" menyatakan tata kelola pendidikan yang efektif dan efisien adalah landasan untuk mencapai pendidikan inklusif dan berkualitas. Prinsip Total Quality Management (TQM) yang diadopsi dari bisnis juga banyak diimplementasikan di sekolah unggul untuk menciptakan proses perbaikan berkelanjutan yang berfokus pada kepuasan "pelanggan" (siswa, orang tua, masyarakat).

Sinergi Tiga Pilar,  Kunci Keberhasilan Holistik

Ketiga pilar ini saling terkait erat. Pembelajaran personalisasi membutuhkan guru dedikatif untuk memahami setiap siswa dan tata kelola efektif dalam menyediakan sumber daya serta pelatihan. Dedikasi guru akan bertahan lama jika didukung manajemen yang meringankan beban administratif dan membuka ruang pengembangan. Tata kelola efektif akan kehilangan makna jika tidak ditujukan untuk mendukung pembelajaran bermakna dan kesejahteraan pendidik.

Mewujudkan sekolah unggul di era kini merupakan investasi jangka panjang yang kompleks. Formula terkini ini menuntut pergeseran paradigma, keberanian berinovasi, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, sekolah, guru, orang tua, masyarakat), dan komitmen berkelanjutan. Dengan fokus pada pembelajaran personalisasi, penguatan dedikasi dan kapasitas guru, serta penerapan tata kelola efektif, sekolah dapat menjadi wahana pemberdayaan yang relevan, melahirkan generasi unggul siap menghadapi masa depan. Momentum transformasi ini telah bergulir, dan sekolah yang mampu mengadopsi serta mengadaptasi formula ini secara tepat akan menjadi pelopor pendidikan berkualitas di Indonesia.

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu Budha di Indonesia ( Kerajaan Tarumanegara )

 

Letak Kerajaan Tarumanegara di Jawa barat diantara tiga daerah Kerawang, Kuningan dan Bogor. Peninggalan Tujuh Prasasti  berhuruf Pallawa berbahasa Sanskerta . Dari prasasti  Kerajaan Taruma Negara tersebut ditulis ±  abad ke 5 Masehi.  Sumbernya : prasasti dan berita dari Cina Ketujuh prasasti tersebut yaitu :

a)     Prasasti Ciaruteun  ( Bogor) berbentuk  Bekas dua kaki  , yang seperti kaki dewa Wuisnu ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman di negeri Taruma , raja yang gagah berani didunia. Dari prasasti ini diketahui nama kerajaannya Taruma serta nama rajanya Purnawarman.

 

Prasasti Ciaruteun (http://touristspot.ruvenga.com )



b)    Prasasti Kebon Kopi , ada dua gambar kaki gajah dinamakan gajah Indra (nama gajah Indra Airawata)  . Karena menganut Vaisnawa . Vaisnawa – Visnu – Triwikrama , yang dimaksud dengan tiga lompatan dapat menguasai dunia , yang tinggal bekas telapak kaki.

c)     Prasasti jambu , ada gambar sepasang kaki . Raja melaklukkan musuh-musuhnya . Raja memberi kesenangan pada yang tunduk.

d)    Prasasti Tugu , merupakan prasasti yang terpanjang dan terpenting , terletak didekat Tanjung Priok. Isinya : dahulu ada sebuah sungai bernama Candrabhaga yang digali guru Rajadiraja mengalir kelaut setelah melalui puri/kraton. Dari Tahun ke 22 massa pemerintahan Purnawarman telah digali sungai Gomati yang panjangnya 8 paro peteng bulan Phalguna dan selesai tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Selanjutnya  mengadakan selamatan dan oleh Purnawarman dihadiahkan kepada Brahmana 1.000 ekor lembu.

e)     Prasasti Lebak , terdapat di pinggir Sungai Cidanghiang Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang . Prasasti ini baru ditemukan pada tahun 1947 yang  berisi dua baris aksara yang merupakan satu sloka , berhuruf pallawa , yang isinya : inilah ( tanda ) keperwiraan , keagungan dan keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja.

f)     Prasasti Pasir awi  , ditemukan didaerah bogor belum dapat dibaca karena memakai huruf ikal

g)    Prasasti Muara Cianten , ditemukan didaerah Bogor , belum dapat dibaca karena memakai huruf ikal.


Beberapa peninggalan arca kerajaan Tarumanegara : Arca Rajarsi, Arca Wisnu Cibuaya I, Arca Wisnu Cibuaya II.

Berita dari Cina menyebutkan adanya kerajaan To-lo-mo. Kerajaan ini beberapa kali mengirimkan utusan ke Cina. Hal ini bersumber dari musafir Cina Fa-Hien, yang datang ke Indonesia (Jawa) pada tahun 414 Masehi . Ia menyebutkan adanya kerajaan To-lo-mo atau Taruma.

Kerajaan Taruma negara berkembang ±pada abad 5 Masehi. Rajanya yang terkenal Purnawarman , penganut Hindu beraliran Vaisnawa. Berdasarkan Prasasti Raja Purnawarman memerintah lebih dari 22 tahun . Tarumanegara sudah menjalin hubungan dengan Cina dan India .

Kehidupan masyarakat Kerajaan Taruma negara kehidupan rakyatnya aman tentram . Pertanian merupakan mata pencaharian pokok , dan perdagangannya  berkembang  pula. Perekonomian maju , raja memberikan 1000 ekor sapi pada para Brahmana dan mengirimkan utusan ke Cina. Tetapi sesudah Raja Purnawarman perkembangannya belum jelas.

             Beberapa prasasti tentang peninggalan Kerajaan Taruma, dapat dilihat di Museum Sri Baduga Bandung

 Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Kata Kunci : Prasasti, Bogor dan sekitarnya, Kerajaan Agama Hindu.

Sabtu, 28 Juni 2025

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Hindu Budha di Indonesia ( Kerajaan Kutai )

 1. Kerajaan Kutai  

Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Kalimantan Timur daerah Muara kaman ditepi Sungai Mahakam. Peninggalan dari Kerajaan Kutai adalah tujuh prasasti dengan huruf palawa dan behasa Sanskerta. Semua prasasti tertulis pada Yupa (tugu dari batu sebagai tiang untuk menambatkan hewan yang akan dikorbankan), maka Kutai terkenal dengan Negeri Tujuh Buah Yupa. Prasasti Kutai ditulis kurang lebih pada abad ke 4 Masehi.  Isi Prasasti itu berisi :

a)     Berisi sisilah Kudungga berputra Acwawarman , Acwawarman berputra tiga , dari tiga putra tersebut Mulawarman menjadi raja yang baik kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri atau selatan , mengadakan korban , maka didirikankan tugu oleh para Brahmana.

b)    Tempat sedekah : Sang Mulawarman raja yang mulia telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada Brahmana di tanah yang sangat suci “waprakecvara”

c)     Macam-macam sedekah yang lain seperti wijen, malai bunga lampu dan lain-lain.

                                                                Prasasti Yupa

(http://budaya-indonesia.org/Prasasti-Yupa)

Dari berita prasasti tersebut dapat diketahui keadaan sosial , ekonomi dan pemerintahan Kutai sebagai berikut :

a)      Segi pemerintahan  , tiga nama penguasa/raja  Kutai , Kudungga nama asli Indonesia, Acwawarman dan Mulawarman adalah nama Hindu. Raja Mulawarman sebagai raja yang terbesar di Kutai sebab menaklukkan raja-raja sekitarnya. Tempat suci Waprakecvara  merupakan tempat yang suci / keramat merupakan percampuran antara kebudayaan Hindu dan kebudayaan asli Indonesia. Pemerintahan Raja Mulawarman maju dan dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat.

b)     Segi sosial , masyarakat mengenal kasta-kasta karena pengaruh kebudayaan India. Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma yaitu upacara pensucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.

c)      Segi Ekonomi , raja menghadiahkan 20.000 ekor sapi berati Kutai maju dalam peternakan begitupun bidan pertanian , karena Kutai berada di Tepi sungai Mahakam. Kutai merupakan kerajaan yang makmur dan mendapat perhatian dari Cina dikala itu.

Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Pencemaran Udara di Sekitar Kita

 

Kerusakan udara disebabkan adanya pencemaran udara. Pencemaran udara penyebabnya adalah campur tangan manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam di bumi ini. Apabila kerusakaan udara oleh alam sendiri alamlah dapat menetralisir dan memperbaiki kerusakan itu, tetapi jika manusia yang berbuat dampak yang ditimbulkan pencemaran  yang sulit diperbaiki kembali.

 

Pencemaran Udara ( Encarta , 2006 )

Penyebab pencemaran udara  antara lain akibat dari :

a)     Gas pembuangan pembakaran  dari penambangan minyak bumi

b)    Pembakaran hutan yang disengaja atau tidak disengaja

c)     Limbah asap pabrik yang mengandung racun,bau ,membantu penipisan lapisan ozon , dan penyebab hujan asam

d)    Asap kendaraan bermotor dan sebagainya.


Usaha mengatasi pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara antara lain :

a)     Melarang penebangan hutan secara sembarangan dan mengolah kembali limbah plastik

b)    Menindak tegas perusahaan  yang membuang limbah nya tanpa dilengkapi alat penetral racun berbahaya

c)     Membuat jalur hijau ditengah-tengah kota dan menempatkan pabrik-pabrik dikawasan industri , dan sebagainya.

Mengatasi Pencemaran Udara (Encarta ,2006 ) 


Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Kata Kunci : Pencemaran Udara, Penyebab, Usaha Mengatasi


Perkembangan Dari Kumpeni Dagang Sampai Negara Kolonialisme Bangsa Barat terhadap Indoensia

 

Proses perkembangan kolonialime dan imperialisme Barat di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kompetisi dan konflik serta aliansi yang terjadi sejak abat ke 16.  Belanda terlibat konflik dengan Portugis di kepulauan Indonesia sebelum VOC didirikan seperti terjadi ketika bersama orang-orang Hitu di Malaku melawan Portugis. Belanda yang merasa belum mampu bersaing dengan portugis , berhasil memanfaatkan hubungan dagang dengan orang Hitu , ketika orang Hitu konflik dengan Portugis  , Belanda berhasil menanfatkannya dengan membantu orang Hitu mengusir Portugis.  

Belanda datang ke Indonesia ( Encarta , 2006 )

Tindakan Portugis menghalangi para pedagang dari Jawa, Melayu dan Makasar memicu ketegangan dengan pedagang Asia dan sekaligus membuka kesempatan kepada Belanda untuk melawan Portugis. Kompetisi dan konflik itu diteruskan yang berakhir dengan pendudukan orang Hitu  bersama-sama VOC atas Benteng Portugis di Ambon pada Tahun 1605. Sementara Ternate dan Tidore berhasil diduduki Spanyol. Namun keberhasilan Spanyol bersifat sementara karena di kepulauan Maluku terjebak dalam kompetisi dan konflik yang silh berganti sampai akhirnya jatuh ke tangan Belanda.

Kerajaan dan masyarakat di berbagai wilayah kepulauan Indonesia harus berhadapan dengan perubahan strategi  VOC yang merasa perlu membangun sebuah koloni dan mengggunakan kekuatan senjata dan pena untuk memaksakan dan mempertahankan monopoli atas pulau-pulau yang mampu memberikan rempah-rempah di tengah semakin tingginya derajat kompetisi dan konflik, upaya memperlancar aktivitas organisasi VOC pada Tahun 1610 memutuskan membentuk jabatan Gouverneur Generaal sebagai wakil Heeren XVII di Asia yang pada waktu itu berkedudukan di Malaku.

Upaya mempertahankan monopoli dan melarang keterlibatan baik bangsa Barat maupun pedagang Asia dalam perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku, VOC melakukan intervensi militer ke berbagai daerah yang menimbulkan banyak korban seperti yang dilakukan terhadap Lontor yang didukung Portugis dan Inggris  pada tahun 1621. VOC juga memindahkan , mengusir , menyiksa dan membunuh hampir semua penduduk di Pulau Banda dan menggantikannya mereka dengan tenaga kerja budak dalam usaha mengakhiri hubungan penduduk lokal dengan para pedagangan selain VOC.

Sementara pada saat yang hampir bersamaan kerajaan dan masyarakat di  Indonesia juga harus menghadapi tekanan tambahan seiring berkembangnya keinginan yang sama didalam company Inggris. Inggris tidak hanya berhasil mendirikan pos perdagangan di Maluku, tetapi mereka juga mulai membangun kekuatan lain di Kalimantan, Sulawesi , Sumatera , dan Jawa , seperti : Sukadana, Makasar, Aceh, Jayakarta, dan Jepara antara tahun 1611 sampai tahun 1617. Akibat dari konflik tersebut menjadi semakin tampak selalu menempatkan kerajan dan masyarakat lokal setempat yang menjadi korban.

Ekspansi ekonomi dan politik VOC semakin lancar ketika compagnie secara cerdas memanfaatkan konflik dan kompetisi antar kerajaan-kerajaan lokal serta internal dalam kerajaan-kerajaan lokal. Ketika Sulatan Agung melakukan ekspansi kekuasaannya di seluruh Jawa , sebagian korbannya telah berpaling kepada VOC untuk meminta bantuan dengan imbalan berbagai jenis konsesi. Selain Mataram dibawah Sultan Agung harus berhadapan dengan VOC di pantai utara Jawa. Setelah Sultan Agung gagal dua kali serangan untuk mengusir VOC dari Batavia, secara perlahan tapi pasti compagnie itu terlibat dalam persoalan intern di Mataram. VOC juga berhasil memanfaatkan kompetisi dan konflik di Makasar ketika terjadinya kompetisi dan konflik terbuka antara Kerajaan Goa dan Kerajaan Bone . 

Dengan politik pecah belah dan memanfaatkan konflik internal atau eksternal antara  penguasa dan masyarakat lokal di kerajaan-kerajaan kepulaun Indonesia  sangat menguntungkan VOC untuk mencapai tujuannya.   

Sumber : ( Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, Buku Geografi Kelas 1 SMP, Bumi Aksara,    2003 )

Kata Kunci : VOC, Belanda, Portugis, Kumpeni.