Jumat, 19 September 2008

Mampukah MGMP Berdaya ?

MAMPUKAH MGMP BERDAYA ?



( Trisno Widodo, Guru SMP Negeri 6 Bogor dan Ketua MGMP IPS SMP Kota Bogor)
E-mail : Tryswid @gmail.com
Tujuan Dan peran MGMP
Bagaimana eksistensi, peranan, dan kinerja MGMP sesudah meraih legalitas dari pemerintah daerah?. Yang pasti saat MGMP tidak akan lagi dihadang oleh hambatan birokratis seperti selama ini terjadi, karena sudah mengantongi legitimasi dari Pemerintah Daerah Kota Bogor . Namun peranan dan kinerja MGMP masih harus ditunggu (wait and see) eksistensinya. Paling tidak, setumpuk asa dicurahkan kepada wadah profesionalisme guru di tingkat SMP dan SMA Kota Bogor itu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di tingkat menengah. Sebagaimana kita ketahui, MGMP merupakan suatu forum atau wadah profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada SMP dan SMA Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS maupun Swasta. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Atas dasar ini, maka MGMP merupakan organisasi nonstruktural yang bersifat mandiri, berasaskan kekeluargaan, dan tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga lain. Tujuan diselenggarakannya MGMP menurut Arief Achmad ialah :
Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional;
Untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan;
Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya;
Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan;
Untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;
Foto Kegiatan Workshop Implementasi KTSP SMP Kota Bogor, Tahun 2007
Sumber : Dokumentasi MGMP IPS SMP Th. 2007

Untuk menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.
Selain itu menurut Arief Achmad pula , MGMP juga dituntut untuk berperan sebagai :
1. Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran efektif;
2. Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
3. Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
4. Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
5. Evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS; dan
6. Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal.
Berdasarkan tujuan dan peran di atas, maka berikut ini adalah beberapa fungsi yang diemban MGMP, yaitu:
1. Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta mengatur jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
2. Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat sekolah, wilayah, maupun kota;
3. Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
4. Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang berkaitan dengan pembelajaran yang efektif;
5. Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Rencana Pelajaran (RPP), dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
6. Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen kelas, manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action research, hasil studi komparasi atau berbagai studi informasi dari berbagai nara sumber, dan lain-lain.);
7. Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik pembelajaran program Life Skill,
8. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan MGMP nasional serta berkolaborasi dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif;
9. Melaporkan hasi kegiatan MGMP secara rutin setiap tahun pelajaran kepada Dinas Pendidikan Kota Bogor;
10. Berpartisipasi membatu Dinas Pendidikan Kota Bogor membuat pemetaan guru, SDM , kebutuhan guru dalam mengembangkan profesionalismenya dan berada di garda terdepan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kota Bogor.


Keterbatasan MGMP

Apabila ditinjau dari tujuan dan peran MGMP seperti diatas, MGMP adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Tetapi melihat kenyataan dilapangan keberadaan MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat dari Sumber daya manusia , keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana operasional yang terbatas, kurangnya koordinasi antar MGMP SMP dan SMA dan pembinaan serta perhatian dari Dinas Pendidikan dan unsur-unsur terkait.

Melihat keterbatasan yang ada , perlu kiranya semua pihak terterlibat dan stakeholder pendidikan berjibaku mengatasi secara bersama-sama agar semua keterbatasan yang ada dalam organisasi MGMP dapat dicarikan jalan pemecahannya. Jika dicermati, tampaknya dana menjadi problem serius bagi pengurus MGMP dalam menjalankan program, baik jangka panjang, menengah, maupun pendek. Untuk menyiasati minimnya dana, pada waktu dulu ada beberapa pengurus yang mencoba mencari “terobosan” penggalian sumber dana dengan mengajak teman-teman sejawat untuk sedikit kreatif mengembangkan ilmu dengan menerbitkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Namun, LKS yang diterbitkan, diakui atau tidak, masih jauh dari standar mutu, bahkan cenderung mereduksi pengetahuan siswa karena hanya berisi rangkuman materi, latihan, dan tugas-tugas; tanpa pendalaman. LKS inilah yang sering dijadikan sebagai “bisnis terselubung” para pengurus yang sebagian keuntungannya dimanfaatkan untuk menggelar pertemuan, anjangsana, membeli jaket, atau studi banding. Dalam kondisi demikian, (hampir) tak ada waktu untuk menggelar kegiatan yang cerdas dan kreatif yang mampu memberdayakan profesionalisme guru. Sebagian besar waktu pengurus habis untuk mengurus distribusi LKS dan kalkulasi untung ruginya bersama penerbit. Bagaimana mungkin guru mata pelajaran mampu mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya kalau tak pernah diajak untuk berkiprah mengikuti kegiatan-kegiatan MGMP yang cerdas, kreatif, dan mencerahkan?
Permasalahan lainnya datang dari sekolah dimana guru-guru yang dikirimkan dalam MGMP tidak seluruhnya. Hal ini sangat dimaklumi karena dana untuk mengirimkan guru-guru dalam kegiatan MGMP terbatas, walaupun pada umumnya Kepala Sekolah menyadari betapa pentingnya MGMP untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru dan mengembangkan SDM di sekolahnya.
Tetang keterbatasan MGMP masih banyak lagi kalau semua dikupas tuntas , namun itu semua bukannya solusi untuk mengurangi bahkan menghilangkan keterbatasan yang ada.

Saat ini hal yang penting untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus ada suatu langkah nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersama-sama.







Langkah Nyata Memberdayakan MGMP
Saat ini merupakan momentum yang sangat baik apabila Guru , Dinas Pendidikan (Pemerintah Daerah), DPRD dan pihak-pihak terkait melakukan gerakan bersama-sama memberdayakan MGMP. Kita bersama semakin menyadari betapa strategisnya MGMP terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kota Bogor. Adanya MGMP- On line di Kota Bogor yang dicanangkan oleh Wali Kota Bogor merupakan langkah nyata yang baik untuk membangun dan memberdayakan MGMP. MGMP sebenarnya telah lama mengemban tugas yang berat dalam menjalankan tujuan dan peranannya. MGMP sebagai wadah para guru meningkatkan profesi dan kemampuannya menjawab tuntutan masyarakat belum dapat melaksanakan tugas dengan optimal. Yang pada akhirnya tak henti-hentinya guru dituding sebagai “biang kerok” merosotnya mutu sumber daya manusia ketika negeri ini mengalami “kebangkrutan” intelektual, sosial, dan moral di segenap lapis dan lini kehidupan. Guru dinilai “mandul” dalam menjalankan fungsinya sebagai “agen pembelajaran” sehingga gagal melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral. Kalau melihat hal itu kasihan betul nasib guru dan MGMP.
Langkah nyata yang dapat dilakukan agar MGMP berdaya antara lain sebagai berikut :
1. Bantuan dana operasional MGMP dari Pemerintah Daerah Kota Bogor harus lebih diperbesar , seiring dengan 20% alokasi dana untuk pendidikan dari Pemerintah pusat.
2. Adanya pertemuan rutin dua bulan sekali antara Dinas Pendidikan, Pengawas, MKKS dan pengurus MGMP untuk melaporkan program MGMP yang telah dilakukan dan mengevaluasinya secara bersama-sama.
3. Terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antar pengurus MGMP sehingga secara bersama-sama dapat saling bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan MGMP
4. Mengembangkan dan mengisi informasi serta materi yang terbaru serta menarik dalam website MGMP On line secara berkesinambungan oleh MGMP SMP dan SMA . Dimana anggaran operasionalnya Website on line Kota Bogor dibebankan oleh anggaran dari Pemerintah Daerah Kota Bogor.
5. Adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap MGMP SMP dan SMA di Kota Bogor
6. Meningkatkan keterlibatan MGMP dalam kegiatan bersama Dinas Pendidikan dan MKS , misalnya kegiatan ulangan bersama, pelatihan bersama, kegiatan IHT, simpusium, seminar dan lain-lain.
Delang langkah nyata semua pihak dalam memberdayakan MGMP , keberadaannya akan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik. MGMP akan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan peranan yang diemban , dan MGMP akan berdaya dalam arti yang sebenarnya. Semoga MGMP SMP SMA Kota Bogor dapat berdaya secara nyata. Semoga…..
RujukanDrs. Arief Ahcmad , M,SP, M,Pd, , Memberdayakan MGMP Sebuah Keniscayaan, Tahun 2004 ( www.geogle . Ariefmangkoesapoetro.com)

MGMP On line

Tanggal 18 September 2008 kemarin , Dinas pendidikan Kota Bogor meluncurkan Web-site MGMP On line. MGMP On line adalah dapat digunakan oleh semua guru untuk memanfaatkannya sebagai usaha guru meningkatkan penguasaan dalam ber IT. Selama semoga dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat. Makasiiihhh.