Translate

Senin, 29 November 2010

Mengenal Tanaman Obat

Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya . Sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan.




Lidah Buaya banyak kasiyatnya untuk kesehatan (Dokumen Pribadi)

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam , masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Tumbuhan yang dapat dipakai sebagai obat-obatan pada umumnya dari beberapa bagian tumbuhan sangat berguna, seperti : bunga, daun , buah, batang , dan akar. Tanaman yang mempunyai khasiat sebagai obat-obatan disebat tanaman obat. Tanaman obat dalam suatu lahan biasanya dinamakan apotek hidup.

Tanaman obat selain berfungsi sebagai obat karena khasiatnya, juga berfungsi sebagai tanaman hias.
Dan pada umumnya tanaman obat mudah untuk ditanam di semua lahan . Namun saat ini keberadaan tanaman obat sudah mulai langka. Sehingga untuk tetap melestarikan keberadaan tanaman obat , kita harus banyak mengenal tanaman obat.

Pada saat ini karena khasiat tanaman obat telah terbukti nyata dirasakan , maka seharusnya tanaman obat harus tetap dilestarikan. Hal ini menyebabkan masyarakat kembali mengkonsumsi obat-obatan tradisonal dan obat herbal.
Oleh karena itu kamu juga harus banyak mengenal tanaman obat. Selain itu juga berusaha untuk mencoba menanam beberapa jenis tanaman obat.

Secara garis besar , tanaman obat terdiri dari :
1. Tanaman obat jenis umbi-umbian
2. Tanaman obat jenis perdu atau pohon kecil
3. Tanaman obat jenis tumbuhan merambat
4. Tanaman obat jenis pohon besar

Fungsi tanaman obat sebagai sarana untuk upaya-kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi: upaya preventif (pencegahan) , upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan) , memperbaiki status gizi masyarakat, pelestarian alam dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

Sabtu, 20 November 2010

Barang tambang

Barang Tambang
Pertambangan merupakan kegiatan ekonomi memanfaatkan benda-benda yang berasal dari dalam bumi. Hasil pertambangan adalah barang tambang. Berdasarkan asal bahan dan terjadinya barang tambang digolongkan :
1. Asal organik : batubara, minyak bumi , gas dan batu kapur
2. Benda tambang logam : emas, perak, nikel, besi, timah dan sebaginya
3. Benda tambang anorganik dan non logam : berlian, belerang, kaolin dan sebagainya


Pengolahan Barang Tambang(Pexels.com/Tom Fisk)



Pengelompokan bahan tambang /bahan galian dibedakan atas :
1. Bahan galian strategis, yang penting untuk strategi pertahanan dan keamanan dalam perekonomian negara misalnya : batu bara , minyak bumi, gas bumi, nikel, uranium, besi, bauksit, uranium.
2. Bahan galian vital , yang penting untuk hajat hidup orang banyak misalnya : aspal, belerang, emas, perak, fosfat, mangaan, pasir besi, magnesium seng, asbes, mika dan sebagainya.
3. bahan galian industri , yaitu yang langsung dapat digunakan sebagai bahan industri misalnya : batu gamping, gips, tanah liat , pasir kuarsa, kaolin , marmer , batuapung dan sebagainya.

Barang tambang

Barang Tambang
Pertambangan merupakan kegiatan ekonomi memanfaatkan benda-benda yang berasal dari dalam bumi. Hasil pertambangan adalah barang tambang. Berdasarkan asal bahan dan terjadinya barang tambang digolongkan :
1. Asal organik : batubara, minyak bumi , gas dan batu kapur
2. Benda tambang logam : emas, perak, nikel, besi, timah dan sebaginya
3. Benda tambang anorganik dan non logam : berlian, belerang, kaolin dan sebagainya



Pengolahan Barang Tambang(Pexels.com/Tom Fisk)


Pengelompokan bahan tambang /bahan galian dibedakan atas :
1. Bahan galian strategis, yang penting untuk strategi pertahanan dan keamanan dalam perekonomian negara misalnya : batu bara , minyak bumi, gas bumi, nikel, uranium, besi, bauksit, uranium.
2. Bahan galian vital , yang penting untuk hajat hidup orang banyak misalnya : aspal, belerang, emas, perak, fosfat, mangaan, pasir besi, magnesium seng, asbes, mika dan sebagainya.
3. bahan galian industri , yaitu yang langsung dapat digunakan sebagai bahan industri misalnya : batu gamping, gips, tanah liat , pasir kuarsa, kaolin , marmer , batuapung dan sebagainya.

Keberadaan Air

Air di bumi terdiri dari 97% air laut dan 3 % air tawar. Dari 3% air tawar ini , 75% terdapat dikutub , berupa salju 24%, berupa air tanah 0,3% terdapat di danau-danau, 0,065% sebagai butir air atau lengas tanah, 0,035% diatmosfer (awan, kabut,embun) dan 0,03 berupa air hujan. Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh mahluk hidup . Tubuh manusia kira-kira 65% terdiri dari air. Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya serta kegiatan lainnya seperti : pertanian, rumah tangga, perikanan, industri dan lain-lain.
 
Air di Bumi untuk Mahkluk Hidup (Pexels.com/Francesco Ungaro)


Air di muka bumi memiliki jumlah yang tetap karena adanya sirkulasi air (siklus air/siklus hidrologi). Siklus ini terjadi akibat pengaruh sinar matahari, dimana sinar matahari yang memancarkan energi panas di permukaan bumi berakibat terjadinya penguapan air di sungai , rawa, danau , laut dan lainnya. Uap bergerak naik ke atas ke tempat yang lebih tinggi , suhu udara semakin rendah sehingga uap air tersebut mengalami proses kondensasi (proses terbentuknya awan) . Di tempat yang lebih tinggi lagi dan didaerah dingin uap air dapat langsung membeku menjadi salju , hal ini disebut sublimasi.
Dari proses kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan . Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi , sebagian meresap ke lapisan tanah, sebagian mengalir dipermukaan bumi, dan sebagian lagi menguap. Air tanah lama –kelamaan akan keluar menjadi menjadi mata air dan selanjutnya mengalir menjadi sungai menuju ke laut atau ke danau.

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Jadi air yang ada sekitar kita ini sangat penting dalam kehidupan manusia dan semua mahluk hidup yang ada di muka bumi. Untuk membahas tentang air kamu harus mengetahui penggolongannya.

Manusia berusaha memenuhi kebutuhan air dengan cara memanfaatkan sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Umumnya oermukiman penduduk selalu berusaha untuk mendekati tubuh perairan. Sumber-sumber air terdiri dari : air permukaan (sungai, danau, waduk, telaga, rawa dan laut ) , air tanah ( mata air, air sumber dangkal dan sumur dalam/bor) dan air hujan.

Jumat, 12 November 2010

Kependudukan

1. Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah

Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap , namun akan selalu berubah (bertambah atau berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang , dimana angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan keluar suatu wilayah . Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja.
Pemerintah telah berusaha menekan laju pertambuhan penduduk untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Manfaat mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah antara lain sebagai berikut :
 Membandingkan besarnya angka kelahiran dan kematian
 Menghitung mortalitas dan natalitas penduduk
 Menghitung prosentase pertumbuhan penduduk disuatu daerah

2. Persebaran Penduduk Indonesia
Di Indonesia persebaran penduduk belum merata . Berdasarkan kenyataan Pulau Jawa penduduknya paling banyak sedangkan di Pulau Papua penduduknya paling jarang. Pada tahun 1990 penduduk di Indonesia berjumlah 182.625.000 jiwa dan mendiami daratan seluas 919.443 km² . Persebaran penduduk tidak tersebar merata di seluruh pulau. Pulau Jawa yang luasnya hanya 132.187 km² atau 6,89 % dari luas daratan di Indonesia mempunyai penduduk lebih dari 60 % dari jumlah penduduk Indonesia.
Populasi Manusia (Pexels.com/Elias Alex)


3. Dampak Ledakan Penduduk
Dampak yang ditimbulkan dari ledakan penduduk tersebut antara lain adalah :
• persebaran penduduk menjadi tidak merata
• lapangan pekerjaan yang makin sempit
• terjadi pelaksanaan laju pembangunan yang tidak merata
• banyaknya pengangguran dan meningkatkan kriminalitas

4. Kepadatan penduduk

Kota besar seperti Jakarta , Surabaya dan Bandung merupakan kota besar dengan penduduk yang banyak. Bandingkan jika kita berada di pedesaan. Kita dapat menyimpulkan bahwa wilayah perkotaan pada umumnya lebih padat dari pada pedesaan.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu yang dinyatakan dengan jiwa per km ². Kepadatan penduduk disuatu wilayah biasanya dinyatakan oleh banyaknya penduduk per km ².
Kepadatan penduduk merupakan suatu perwujudan dari kondisi geografi, karena tinggi rendahnya kepadatan penduduk dipengaruhi faktor-faktor geografis , antara lain : relief , iklim, tanah, lokasi dan sebagainya.


Menurut Trewartha, kepadatan penduduk menjadi beberapa golongan antara lain :
• Kepadatan penduduk aritmatik , merupakan banyaknya penduduk yang bertempat tinggal dalam satu satuan luas wilayah administrasi daerah atau negara . Merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah atministrasi persatuan luas (biasanya dinyatakan dalam km² atau mil ²).
• Kepadatan penduduk fisiologis
• Kepadatan penduduk ekonomis
• Kepadatan penduduk agraris

Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
- Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
- Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat menonitor.
- Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
- Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan , dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .

Perbedaan kedapatan penduduk pada suatu wilayah dipengaruhi antara lain sebagai berikut .
 Angka kelahiran yang tinggi , sehingga penduduk bertambah dengan cepat.
 Daya tarik wilayah ( kesuburan tanah, pusat perdagangan, areal industri) mempengaruhi kepadatan penduduk
 Fasilitas yang ada ( pendidikan, kesehatan, hiburan , sosial ) dapat mengakibatkan perbedaan kepadatan dengan wilayah lain
Didaerah yang padat akan mempengaruhi budaya, gaya hidup, kegotong royongan sampai kerawanan sosial. Namun di daerah yang kurang padat sumber daya alam yang ada kurang dimanfaatkan secara optimal sehingga akses pembangunan kurang merata.
Hal-hal untuk menguragi kepadatan penduduk antara lain :
 Mengurangi tingkat kelahiran dengan cara program KB , meningkatkan usia perkawinan, dan mengatur jarak kelahiran
 Pemerataan program pembangunan hingga pelosok-pelosok daerah sehingga dapat menghambat urbanisasi.

5. Transisi Demografis
Transisi demografis merupakan suatu perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang tinggi menuju pada tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah. Proses transisi ini terjadi di negara-negara barat sebagai akibat membaiknya tingkat kesehatan dan kesadaran mayarakat ke perubahan sikap dari norma keluarga besar ke norma keluarga kecil.

Menurut Bogue, terjadinya transisi demografi berlangsung tiga tahapan., yaitu :

1. Masa Pra –transisi
Pada masa ini bahwa tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian juga tinggi sehingga jumlah penduduk selalu konstan atau tingkat pertumbuhan penduduk sangat rendah. Kondisi seperti ini banyak dialami oleh negara yang terbelakang .

2. Masa Transisi
Pada masa ini bercirikan tingkat kelahiran tinggi dan dalam kondisi menurun , sedangkan tingkat kematian sedang sampai rendah. Pada masa ini dibedakan tiga tahapan yaitu :
• Masa awal transisi , dengan ciri : tingkat kelahiran tinggi, sedangkan tingkat kematian dalam kondisi menurun, sehingga ada peningkatan jumlah penduduk. Hal ini banyak terjadi di daerah berkembang.
• Pertengahan transisi , dengan ciri-ciri : tingkat kelahiran tinggi dalam kondisi menurun dan tingkat kematian sedang . Turunnya tingkat kematian yang lebih cepat dari pada angka kelahiran sehingga angka pertambahan penduduknya tinggi. Pada masa ini program KB sudah mulai di jalankan pada masyarakat.
• Akhir transisi , dengan ciri-ciri : tingkat kelahiran sedang dan tingkat kematian rendah. Pada tahapan ini angka kelahiran lebih besar dari kematian, namun telah terjadi penurunan pertumbuhan penduduk dan dampak KB telah mulai dirasakan masyarakat.

3. Masa Pasca – transisi
Pada masa ini mempunyai ciri Angka kelahiran dan angka kematian dalam keadaan seimbang, sehingga angka pertumbuhan penduduk relatif sangat kecil. Biasanya terjadi di negara-negara yang telah maju . Pada masa pasca transisi dapat memungkinkan suatu kondisi demografis yang stabil , dimana pertumbuhan penduduknya nol disebut juga zero population growht.

Apabila di lihat dengan kondidi penduduk Indonesia , maka saat ini masih dalam fase pertengahan transisi. Hal ini karena Indonesia masih mempunyai pertumbuhan penduduk yang termasuk tinggi menuju kondisi turun sedangkan tingkat kelahiran menurun.
Untuk mengubah kondisi demnografis , harus dapat mengubah tingkah laku masyarakat dan mengubah kondisi ekonomi masayarakat. Jika program KB (Keluaraga Berencana) di negara-negara barat dipelopori dari masayarakat bawah, sedangkan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya program KB dipelopori dari masyarakat kalangan atas.

6. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk yang didasarkan pada kriteria tertentu. Penduduk dapat dikelompokan berdasarkan bermacam-macam cara , antara lain : menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, penghasilan, suku bangsa, agama , pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. Banyak manfaatnya dan boleh dikatakan penting sekali untuk mengetahui keterangan mengenai susunan penduduk atau komposisi penduduk. Adanya berbagai komposisi ini dan perubahan-perubahan dari satu masa dapat diambil beberapa kesimpulan yang boleh dijadikan dasar bagi berbagai kebijaksanaan pembangunan , misalnya antara lain :
• dapat memperoleh gambaran tentang susunan perekonomian daerah atau negara menurut susunan mata pencaharian
• perbandingan jenis kelamin suatu daerah atau negara menurut susunan jenis kelamin
• umur dari tiap penduduk untuk mengetahui kemungkinan pertambahan penduduk , menurut susunan umur
• Jumlah tenaga kerja yang tersedia dan akan akan menyusul
• Persebaran penduduk dan cepatnya urbanisasi, menurut susunan tempat tinggal

Secara terperinci pengelompokan pemnduduk ini sangat berguna untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
• Apakah pertumbuhan penduduk disuatu daerah cepat atau lambat
Dengan mengetahui kelompok umur (0 – 14 Tahun) > 40% dan ( > 60 Tahun) < 10 % , menurut Clarck pertumbuhan penduduh didaerah itu diketegorikan cepat . Kelemahan dari teori ini tidak langsung mengetahui secara langsung nilai pertambahan penduduknya, tetapi keuntungannya dapat mengetahui secara cepat pertambahan pertambahan penduduk suatu daerah cepat atau lambat.
• Untuk menghitung beban ketergantungan (dependence ratio)
Dependence Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang belum aktif secara ekonomi dan jumlah penduduk yang sudah tidak aktif secara ekonomi dengan jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi . Dengan rumus sebagai berikut :

DR = P ( 0 – 14 th ) + P ( 65 th keatas)
____________________________
P ( 15 - 64 th )

DR = Dependence Ratio
 P (0-14 th) = Penduduk belum aktif secara ekonomi dari umur 0 sampai 14 tahun
 P( 65 keatas ) = Penduduk yang sudah tidak aktif secara ekonomi , umur 65 keatas.
 P ( 15 - 64 Th ) = Penduduk yang masih aktif secara ekonomi , umur 14 – 64 tahun.
Angka beban ketergantungan sangat dipengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk sehingga makin tinggi angka beban ketergantungannya, semakin rendah tingkat kesejahteraan penduduk , demikian sebaliknya.





Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa berlangsung tanggal 20 Nopember sampai 15 Desember 1945 antara pasukan Inggris dengan TKR. Peristiwa itu bermula dari kedatangan tentara Sekutu di Semarang tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan semula pasukan ini adalah mengurus tawanan perang. Akan tetapi ternyata mereka membonceng NICA yang kemudian mempersenjatai para tawanan . Di Ambarawa tanggal 20 Nopember 1945 terjadilah pertempuran antara TKR yang dipimpin Mayor Sumarto dengan tentara Sekutu. Dalam pertempuran itu gugur Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Kolonel Isdiman, komando pasukan diambil alih oleh Letnan Kolonel Sudirman yang saat itu menjabat sebagai panglima divisi Banyumas.
                                    Perang Ambarawa (Pexels.com/Pixabay-417070)
 
Pasukan Sekutu , menggunakan para tawanan Jepang yang telah dipersenjatai untuk ikut bertempur . Mereka juga mengerahkan tank dan senjata berat lainnya . Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan Indonesia berhasil melancarkan serangan serentak . Setelah bertempur selama empat hari, akhirnya pasukan Indonesia berhasil mengusir tentara Sekutu dari Ambarawa dan memukul mundur mereka sampai Semarang. Melalui pertempuran ini nama Sudirman mulai terangkat. Ketika terjadi pemilihan pimpinan tentara di Yogyakarta, Sudirman dapat mengalahkan Urip Somoharjo menjadi Panglima Besar TKR.

Mengenang Hari Pahlawan

Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya

Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai sejak kedatangan Sekutu dengan Bendera AFNEI di Jawa Timur dimana Amerika Serikat menempatkan Brigade 49 dari bagian divisi ke 23 Sekutu. Grigade 49 dipimpin oleh Brigjen A.W.S Mallaby yang mendarat tanggal 25 Oktober 1945.
Pada mulanya pemerintah Jawa Timur engan menerima kedatangan Sekutu. Kemudian dibuat kesepakatan antara Gubernur Jawa Timur R.M.T.A Suryo dengan Brigjen Mallaby dan menghasilkan kesekapatan sebagai berikut :
• Inggris berjanji tidak mengikutsertakan angkatan perang Belanda
• Menjalin kerjasama kedua belah pihak untuk menciptakan keamanan dan ketentraman
• Akan dibentuk kontak biro
• Inggris akan melucuti senjata

                             Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya (Pexels.com/Pixabay)

Dengan kesepakatan tersebut , Inggris diperkenankan memasuki kota Surabaya. Ternyata Inggris ingkar janji, hal ini terlihat dalam penyerbuan ke penjara Kalisosok 26 Oktoiber 1945. Inggris menduduki pangkalan udara Tanjung Perak tanggal 27 Oktober 1945, serta menyebarkan pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya dan JawaTimur menyerahkan senjatanya. Kontak senjata antara Sekutu dan rakyat Surabaya sudah terjadi sejak 27 Oktober 1945. Karena terjadi kontak senjata yang dikawatirkan meluas, maka Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta mengadakan perundingan dengan Sekutu dengan perumusan hasil perundingan sebagai serikut :
• Surat-surat selebaran /pamflet dianggap tidak berlaku
• Sekutu mengakui keberadaan TKR dan polisi Indonesia
• Seluruh kota Surabaya tidak lagi dijaga ketat oleh Sekutu, sedangkan kamp-kamp tawanan dijaga bersama-sama TKR dan sekutu
• Tanjung Perak dijaga TKR bersama Sekutu dan Polisi Indonesia
Walaupun perundingan telah disepakai , tetapi diberbagai tempat di Surabaya tetap terjadi bentrok senjata antara Sekutu dan rakyat Surabaya yang bersenjata.. Pertempuran seru terjadi di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah, karena di gedung itu telah dikepung oleh pemuda yang menuntut agar pasukan A.W.S Mallaby menyerah. Tuntutan para pemuda ditolak pasukan Sekutu . Karena gencarnya pertempuran disana akibatnya terjadi kejadian fatal yakni meninggalnya Brigjen A.W.S Mallaby tertusuk bayonet dan bamboo runcing pada tanggal 30 Oktober 1945.
Dengan meninggalnya A.W.S Mallaby pihak Inggris memperingatkan rakyat Surabaya dan meminta pertanggungjawaban . Sekutu mengancam agar rakyat Surabaya menyerah dan akan menghancurkan apabila tidak mengindahkan seruan tersebut. Ultimatum Inggris bermakna ancaman balas dendam atas pembunuhan A.W.S Mallaby disertai perintah melaporkan ketempat-tempat yang ditentukan dan pemuda bersenjata harus menyerahkan senjatanya . Ultimatum Inggris tersebut secara resmi ditolak rakyat Indonesia Surabaya melalui pernyataan Gubernur Suryo. Sikap rakyat Surabaya atas ultimatum itu dicerminkan oleh pidato radio Gubernur Soerdjo hari itu juga ( tanggal 9 November 1945 ) pada tengah malam jam 23.00 WIB. Antara lain ia berkata, “….berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah: Lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris, kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetep menolak ultimaum itu!” Maka pagi hari tanggal 10 November 1945, Kota Surabaya digempur oleh pasukan Mansergh dari darat, laut dan udara.

Dengan penolakan tersebut pertempuran tidak terhindarkan lagi , maka pecahlah pertempuran pada tanggal 10 Nopember 1945. Sekutu mengerahkan pasukan infantri dengan senjata-senjata berat. Peristiwa heroik itu berlangsung hampir tiga minggu. Dalam pertempuran tersebut melalui siaran radio , Bung Tomo membakar semangat arek-arek Suroboyo. Pertempuran tersebut memakan banyak korban dari pihak bangsa Indonesia , karena itu diperingati sebagai hari Pahlawan setiap 10 Nopember. Peringatan itu merupakan komitmen bangsa Indonesia yang berupa penghargaan terhadap kepahlawanan rakyat Surabaya sekaligus mencerminkan tekad perjuangan seluruh bangsa Indonesia .