Translate

Jumat, 05 November 2010

Pengetahuan Peta

Peta adalah gambaran objek muka bumi yang diperkecil dan digambar pada bidang datar dengan proyeksi tertentu. Ilmu yang mempelajari pemetaan disebut kartografi.

Mengenal Peta (Pexels.com/Pixabay)



Unsur-unsur Peta
Peta memiliki unsur-unsur yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Judul peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan dibagian atas peta dengan huruf besar.
2. Petunjuk arah
Petunjuk arah adalah gambar arah mata angin dalam peta untuk menampilkannya cukup denan menggunakan petunjuk arah utara (U) dan dapat pula berupa garis vertikal yang diatasnya dengan tanda panah.
3. Skala
Skala adalah ukuran perbandingan antara keadaan yang tertera pada peta dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Berarti dengan mengetahui skala peta kita dapat memperoleh gambaran jarak sebenarnya dilapangan . Misalnya jarak kota A ke kota B pada peta dengan skala 1 : 100.000 adalah 4 cm, berapa jarak sebenarnya dilapangan. Skala 1 : 100.000 berarti 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm = 1000 m = 1 km jarak dilapangan . Jadi jika jarak kota A ke kota B sejauh 4 cm di peta , jarak dilapangan 4 x 1 km = 4 km.

4. Tahun pembuatan
Tahun pembuatan peta menggambarkan keadaan lapangan (medan), baik medan asli maupun medan buatan. Hal ini dibuat karena secara keseluruhan , alam bukan merupakan penampakan statis, melainkan selalu berubah.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan peting atau penjelasan mengenai simbol-simbol yang digunakan dalam peta.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat, biasanya dituliskan pada garis tepi dengan menunjukan angka derajat pada garis lintang dan garis bujur.
7. Simbol
Simbol peta merupakan tanda atau kode yang konvensional dan umum dipakai untuk mewakili keadaan sebenarnya ke dalam peta. Simbol ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Fisiografis meliputi relief, hidrologis, oseanografis , klimatologis dan sebagainya.
• Agronomis meliputi hutan, tanaman pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
• Kultural meliputi jalur transportasi, Permukiman, batas wilayah atministrasi dan sebagainya.
8. Lettering
Lettering adalah semua tulisan maupun angka yang lebih mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Misalnya ibu kota ditulis dengan huruf kapital, sungai ditulis dengan huruf miring dan lettering tidak boleh terlalu banyak.

9. Inset
Inset adalah peta kecil yang berada dilam peta besar. Tujuan pembuatan inset untuk menunjukan lokasi penting tetapi kurang jelas dalam peta atau jauh dari lokasi penggambaran.

10. Garis tepi
Garis tepi biasanya dibuat rangkap. Garis ini membantu pada saat membuat peta disamping itu menentukan batas penggambaran serta untuk mencantumkan angka garis astronomis.

11. Tata warna
Warna peta ditujukan untuk tiga hal ; membedakan tinggi renda suatu tempat, membedakan kualitas dan kuantitas, dan keindahan.

2. Syarat-syarat peta
Dalam pembuatan peta harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Ekuivalen, yaitu perbandingan luas pada peta harus sama atau sesuai dengan luas daerah yang sebenarnya.
2. Ekuidistas, yaitu perbandingan jarak pada peta harus sama atau sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya.
3. Konform, yaitu bentuk semua sudut yang digambar harus sama atau sesuai dengan bentuk yang sebenarnya.
3.Fungsi peta
Berikut ini beberapa fungsi dari berbagai jenis peta:
1. Peta penggunaan lahan digunakan untuk menunjukan beberapa lahan di Indonesia.
2. Peta curah hujan sangat penting bagi pertanian, transportasi, dan kegiatan wisata.
3. Peta kepadatan penduduk di gunakan untuk mengetahui persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata.
4. Jenis dan bentuk peta
Jenis Peta dapat dibedakan menurut skala dan isinya meliputi :
1. Jenis peta menurut skalanya dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta kadaster atau peta teknik berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000
• Peta berskala besar 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 250.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit seperti kelurahan, desa, kecamatan.
• Peta berskala sedang 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah seperti kabupaten.
• Peta berskala kecil 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000
Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah seperti propinsi.
• Peta Geografi berskala lebih dari 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk penggambaran regional seperti Asean, Eropa Barat, dan sebagainya.

2. Jenis peta berdasarkan isinya dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta Umum atau peta ikhtisar adalah peta yang dibuat berdasarkan kenampakan secara umum baik medan asli maupun medan buatan. Peta umum dibedakan tiga macam yaitu peta topografi, peta korografi, dan peta dunia berskala kecil.

• Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan penampakan tertentu atau khusus di muka bumi. Peta khusus meliputi peta geologi, peta air tanah,peta pariwisata,peta penduduk, peta hal pertanian, peta transportasi,peta politik, peta militer, peta sekolah dan sebagainnya.

Bentuk peta dapat dibedakan sebagai berikut :
• Peta timbul (relief) adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Pada bentuk dataran rendah dibuat datar, sedangkan pada bentuk gunung atau puncak gunung dibuat menonjol.

• Peta datar ( pada umumnya) adalah peta yang dibuat pada suatu bidang datar, misalnya pada kertas atau kain. Dari peta datar inilah atlas (kumpulan peta yang dibuat buku) dan globe (peta tiruan bola bumi) dibuat.
• Peta digital adalah peta yang dibuat secara dua dimensi seperti pada tayangan di televisi atau komputer.

Rabu, 03 November 2010

Letak Indonesia

1. Letak astronomi Indonesia

Peta Indonesia (Pexels.com/Yan Panelo)

Letak Astronomi adalah posisi suatu wilayah ditinjau dari koordinat garis lintang dan garis bujur. Berdasarkan hal itu letak astronomi Indonesia berada pad 6°LU (Pulau We , NAD) sampai 11°LS ( Pulau Rote , NTT) dan 95 ° BT (P. Breuh , Barat Kota Sabang , Nangro Aceh Darusalam) sampai 141 ° BT ( Merauke , Papua). Pengaruh dari posisi tersebut Indonesia dibedakan menjadi 3 daerah waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) , Waktu Indonesia Tengah (WITA) , dan Waktu Indonesia Timur (WIT) . Patokan secara umum untuk menentukan pembagian waktu wilayah waktu adalah garis bujur wilayah Indonesia yang paling barat , yaitu 105 ° , sehingga pembagian waktu secara umum di Indonesia sebagai berikut :
 WIB terletak di Wilayah antara 105° - 120°
 WITA terletak di wilayah anatar 120° - 135 °
 WIT terletak di wilayah antara 135° - 141 °



Indonesia ditinjau dari garis lintangnya berada di daerah tropis karena wilayahnya juga dilalui garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Iklim Tropis memiliki ciri antara lain : gradien suhu tahunan kecil , suhu selalu hangat, banyak pengupan , banyak hujan , flora dan faunanya banyak macamnya.

2. Letak Geografis Indonesia

Letak geografis adalah letak suatu negara /wilayah dilihat kenyataan dipermukaan bumi. Berdasarkan hal tersebut Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan diantara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Pengaruh dari letak geografis yakni Indonesia merupakan :
1. Beriklim muson/musim kemarau dan hujan.
2. Sebagai persimpangan jalur lalu lintas dunia dapat meningkatkan perdagangan dan secara ekonomi sangat menguntungkan . Sedangkan secara sosial budaya memberikan keanekaragaman budaya dan karakter bagi wilayah Indonesia.
3. Terdapat pertemuan jalur pegunungan muda dunia (deret pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik , sehingga Indonesia kaya akan barang tambang.
4. Terletak diantara negara-negara berkembang dan secara kultur historis Indonesia terletak pada pertemuan berbagai kebudayaan dunia yang terjalin satu dengan yang lain .

Membangun tata kelola negara yang baik

MEMBANGUN KEHIDUPAN SEPERTI NEGERI DI AWAN
Oleh : Trisno Widodo ( Kelompok Guru)

Kita pernah mendengar pujangga besar seperti Ronggo Warsito bagaimana menggambarkan Negara kita seperti negeri impian dimana rakyatnya sangat sejahtera karena sumua kebutuhannya selalu disediakan alam yang subur , makmur, toto, titi, tentrem , karto dan raharjo. Yang intinya alam sangat menjamin kelangsungan hidup manusianya sebagai penghuni bumi dimana tanahnya subur, teratur, tertib , teliti , tentram , kaya dan tidak ada masalah. Gambaran alam dan manusianya yang seperti itu juga sering digambarkan oleh dalang saat menggambarkan cerita Kerajaan Amarta , Kerajaan Indraprasta, Kerajaan Wirata dan sebagainya. Namun gambaran yang sebenarnya apa dapat terjadi di Tanah air kita Indonesia ?

Gambarnya diatas hanya terjadi dinegeri dongeng atau negeri di awan. Memang sangat indah kalau hal ini terjadi di alam nyata seperti di Indonesia. Kita pernah mendengarkan para wali songo membuat tembang jawa dengan menggambarkan keindahan alam kita pada waktu dahulu . Bahkan lagu-lagunya Koesplus yang selalu menyanyikan lagu Nusantara sangat membanggakan akan bumi Indonesia yang tercinta ini. Tetapi bagaimana kondisinya sekarang ?
Alam yang indah Indonesiaku (Pexels.com/Ahmad Syahrir)



Di negeri kita tercinta saat ini telah banyak bencana alam yang datang silih berganti. Seiring dengan krisis ekonomi mulai tahun 1997, reformasi tahun 1998, dan bergulirnya otonomi daerah tahun 2000 , pembangunan berwawasan lingkungan hidup telah terabaikan. Manakala para pemimpin di pemerintahan pusat sampai pemerintahan daerah di negeri ini hilang jiwa kepemimpinannya dan banyak orang- orang yang merasa hebat serta merasa penting dinegeri kita ini juga disibukkan oleh kepentingannya sendiri dan golongannya masing-masing. Disisi lain rakyat menjerit , menangis , dan meminta perlindungan terhadap bahaya yang melanda terhadap dirinya. Rasa kalut , kesal, dan putus asa terlihat dari para korban bencana yang menunggu uluran tangan dan belas kasihan . Oh .. sungguh sangat menyayat hati dan tersimpan dalam kisah sedih anak negeri. Dalam harapannya semua bencana alam yang silih berganti ini negeri ini cepat berakhir.

Semakin berkembangnya industri di berbagai negara , maka masalah lingkungan hidup memerlukan perhatian beberapa negara industri . Justru masalah lingkungan hidup ini timbul berkaitan dengan dengan kemajuan ekonomi di negara – negara industri . Masalah lingkungan hidup bukan hanya dirasakan oleh negara-negara maju saja , bahkan bagi negara-negara berkembang lebih para didera oleh masalah lingkungan hidup ini , karena masayarakatnya masih miskin . Jelasnya kemiskinan penduduk menimbulkan masalah lingkungan hidup, sebagai contoh penduduk miskin disekitar hutan merusak lingkungan dengan menebangi hutan untuk mencari nafkah hidup.

Di era otonomi saat ini , setiap daerah berlomba dengan dalih meningkatkan hasil pendapatan asli daerahnya . Namun jalan yang ditempuh banyak daerah yang tidak lagi menggunakan konsep pembangunan berwawasan lingkungan seperti yang sering didengung-dengungkan. Sehingga akibatnya dapat kita lihat bersama dimana banyak hutan yang rusak oleh pembalakan liar, pengambilalihan fungsi hutan untuk kepentingan ekonomi sesaat, bencana kabut asap oleh pemegang HPH nakal, rusaknya lingkungan akibat penambangan liar , pencemaran sungai , pencemaran udara , tanah kritis dan sebagainya.

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya untuk generasi sekarang saja tetapi juga untuk generasi mendatang. Usaha pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian mengusahakan pelestarian, keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara menyeluruh ( Emil Salim : 1984 ). Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya mengandung beberapa arah antara lain :
1. Menciptakan iklim yang merangsang pembangunan industri di negara berkembang untuk menggeser tekanan pembangunan dari sumber alam kehutanan atau tanah menuju pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengembangkan sistem perdagangan internasional untuk mendorong ekspor barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkat dan mengurangi tekanan pada alam sebagai sumber bahan mentah.
3. Mengembangkan pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang mempunyai ciri lingkungan khas untuk mendorong timbulnya sifat kenal lingkungan dan cinta lingkungan.
4. Mengusahakan dunia internasional menanami kembali hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilih dalam mengeksploitasi hutan produksi.
5. Mengusahakan pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan asli dan diluarnya untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan dan satwa , menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri di masa depan.

Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangi dan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahanan tentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong masyarakat untuk membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan.

Namun saat ini di Indonesia banyak sekali masalah lingkungan akibat dari pola pembangunan yang mengabaikan keselarasan lingkungan. Masalah lingkungan adalah ulah manusia, dalam kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri karena manusia memanfaatkan lingkungan tanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut : penambangan liar, industrialisasi , ladang berpindah, pemanfaatan hutan , dan sebagainya.

Bagaimana kita seharusnya ? Bagi para pemimpin harus membuat kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan langkah nyata dan harus adanya sangsi tegas terhadap siapa pun yang melanggar. Karena kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber daya alam harus bijaksana. Kita harus sadar karena sumber daya alam yang ada saat ini bukan untuk diwariskan ke generasi mendatang tetapi merupakan titipan generasi mendatang. Apabila rusak dan habis harus dipertanggung jawabkan.

Sejak para pemimpin dunia berkumpul membahas tentang lingkungan tahun 1972 di Stocholm Swedia , tahun 1992 di Rio de Janeiro Brasil , tahun 2002 di Johannesborg Afrika Selatan , hingga akhir tahun 2007 di Bali Indonesia , masalah lingkungan hidup belum dapat diselesaikan. Hal ini membutuhkan komitmen yang serius dari seluruh pemimpin di dunia, karena masalah lingkungan adalah masalah global.

Bagi Indonesia langkah yang harus diambil secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin yang membuat keputusan harus melahirkan suatu kebijakan yang bijak yang mengedepankan pelestarian lingkungan hidup bukan malah sebaliknya. Disamping itu aturan hukum dan perundang-undangan yang telah ada misalnya Undang-undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 harus dapat dilaksanakan secara konsekwen oleh aparat pelaksana dilapangan.
Hendaknya Pemerintah dan DPR tidak melahirkan kebijakan baru yang bertentangan dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Berbagai macam bencana alam akan semakin besar telah melanda bangsa kita dan hal ini harus kita stop bersama jangan lagi ada bencana alam akibat ulah manusia yang serakah ini. Marilah kita berpikir jernih dan memperbaiki diri dari kesalahan yang telah kita perbuat. Bukannya kita semakin memperparah keadaan. Semoga para pemimpin pembuat kebijakan dan kita semuanya sebagai rakyat Indonesia mempunyai hati nurani memperbaiki lingkungan hidup yang semakin terancam kelestariannya.

Makin teracam suatu lingkungan hidup karena pertambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlah nanusia berusaha memulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasan ekologi. Manusia mulai sadar lagi keberadaanya teracam dalam melangsungkan kehidupannya. Bentuk nyata dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan lingkungannya harus diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan lingkungan. Manusia dalam memanfaatkan lingkungan perlu pendekatan ekologi agar lingkungan tetap lestari.

Pendekatan ekologi adalah dalam pembangunan dengan memperhatikan unsur-unsur lingkungan sebagai sumber daya dalam menjalankan pembangunan yang sedang dilaksanakan kelestarian lingkungan dalam hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi kemampuan fungsi lingkungan yang dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses pembangunan , tetapi fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.

Usaha pelestarian secara nyata diperlukan dan sangat dinantikan oleh rakyat Indonesia antara lain meliputi :
• Dengan menggalakkan program penghijauan dan reboisasi.
• Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah, keindahan kota dan desa.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
• Melaksakan Undang-undang Lingkungan hidup No. 4 Tahun 1982 secara konsekwen.
• Mencegah kerusakan hutan dengan pelarangan terhadap penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah dan menindak pemegang HPH yang nakal.
• Adanya suatu peraturan dan pengaturan tentang izin mendirikan industri yang ramah lingkungan.
• Usaha mengurangi atau memperkecil dampak pencemaran lingkungan.
• Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu meliputi : penanganan sampah yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada lahan miring, pembuatan tanggul-tanggul disungai yang rawan banjir, pembuatan kanal – kanal dan pembuatan bendungan .
• Pemurnian kotoran dan limbah industri .

Dengan pembangunan berwawasan lingkungan hidup akan terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan alam dengan manusia sebagai penghuninya. Dalam lingkungan hidup antara manusian dengan lingkungannya merupakan hubungan yang fungsional sebab prosesnya berjalan secara harmonis dan stabil antara komponen-komponen yang berintegrasi. Lingkungan hidup dapat dikatakan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan , minum dan kebutuhan hidup lainnya, karena lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhan. Keberlangsungan hubungan manusia dengan lingkungannya tersebut membawa Indonesia dapat menjadi negara yang subur makmur loh jinawi , toto, titi , tentrem, kerto , raharjo seperti negeri di awan.


RUJUKAN
1. Emil Salim , 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan.Jakarta : LP3 ES
2. Kantor Meneg Lingkungan Hidup, 1996, Agenda 21 Indonesia Strategi Untuk Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta : Kantor Meneg LH
3. Trisno Widodo , 2000, Tampil Geografi SLTP Kelas 2 (LKS) , Jakarta : Rakaditu
4. Yulir, Y dan Trisno Widodo. 2003. Sosial Geografi SLTP 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Selasa, 02 November 2010

Pembelajaran E-learning

E-LEARNING
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF
( Oleh : Trisno Widodo , Guru SMP Negeri 11 Kota Bogor)
e-mail : tryswid@gmail.com




Pembelajaran E Learning (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

I. PENDAHULUAN

Setiap saya mengatakan pada siswa , ” Anak-anak sekarang kalian belajar di Lab. Multimedia !”. Anak-anak selalu bergembira menyambutnya. Kontan mereka menjawab ” Yes –yes – yes ! ” Atau pada saat saya membawa Labtop dan LCD ke kelasnya, mereka langsung menyambutnya dengan antusias. Melihat kenyataan itu sebenarnya mereka sangat senang dan mengharapkan saya mengajar kepada siswa di sekolah dengan menggunakan media seperti itu. Media komputer , LCD, Labtop , TV, DVD , OHP dan sebagainya inilah dapat memberikan semangat siswa dalam belajar. Sudah seharusnya sekolah menyediakan peralatan elektronik dalam membangkitkan pembelajaran siswa . Demikian pula guru guru juga dituntut untuk berinovasi dan berkarya meningkatkan kompetensinya menggunakan alat-alat bertehnologi elektronik yang memang saat membantu dalam proses pembelajaran seperti sekarang ini.
Pembelajaran dengan menggunakan elektronik dalam hal ini perangkat komputer disebut juga Elektronik Learning atau yang dikenal dengan E-Learning. E-Learning secara harfiah berarti segala bentuk alat dan proses pendidikan yang memanfaatkan perkembangan teknologi elektronika saat ini . Dalam konteks ini yang dinaksud dengan elektronik adalah teknologi komputer.

A. Pembelajaran Sistem E-learning
E-learning adalah proses pembelajaran yang disampaikan atau difasilitasi oleh teknologi elektronik, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Benyak sekali manfaat yang dapat diterima dari ketersediaan sistem e-learning antara lain melalui sistem pembelajaran e-learning dapat melakukan pertukaran ide dan ilmu pengetahuan antar perguruan tinggi dan masyarakat yang akan membawa dampak baik pada perkembangan kebudayaan, sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Sistem pembelajaran e-learning juga akan dapat membuka wawasan siswa dan mahasiswa mengenai perkembangan teknologi. Melalui sistem ini juga penggunan tidak hanya menjadi objek bagi perkembangan ilmu pengetahuan namun penggunan dalam hal ini pelajar dan mahasiswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran e-learning juga merupakan sistem pembelajaran yang stategis karena interaksi belajar mengajar tidak hanya terbatas diruang kelas dan tata muka.

B. Permasalahan
Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat sebagai sumber belajar. Disamping itu tidak semua guru menguasai dan menggunakan media belajar yang bervariatif. Sekolah yang mempunyai perangkat komputer dan internet akan dapat mengubah paradogma sistem pendidikan yang ada . Di mana bahan ajar dan sumber belajar dapat kita dapatkan sebanyak-banyaknya apabila sekolah tersebut mempunyai perangkat komputer dan internet , serta guru-guru yang berkualitas dapat menggunakan komputer dan sering mengakses internet dengan baik untuk mencari dan menggunakan internet sebagai bahan ajar yang up-to date. Permasalahan secara umum yang dialami sekolah-sekolah di Indonesia adalah :
a. Tidak semua sekolah dapat mengadakan perangkat komputer dan internet
b. Tidak semua guru dapat menggunakan komputer dan mengakses internet
c. Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat dan variatif , misalnya media encharta , geogle- art , dan sebagainya

C. Konsep Pemecahan Masalah
Dalam dinamika pendidikan saat ini sudah selayaknya sekolah berusaha semaksimal mungkin mengadakan media pembelajaran yang menggunakan perangkat komputer karena hasilnya sangat nyata bagi perkembangan proses pendidikan di sekolah tersebut. Tuntutan IPTEK dan dunia kerja saat ini mendorong pengadaan komputer , internet dan perangkat elektronik lainnya berada disekolah untuk kemajuan pendidikan secara umum.
Hal yang harus dilakukan sekolah dan guru untuk memecahkan masalah tersebut adalah :
 Sekolah harus berusaha mengadakan peralatan perangkat komputer
 Sekolah harus berusaha memesang jaringan internet
 Guru harus dituntut mampu menggunakan komputer dan mengakses internet
 Guru harus dituntut berkreatif dalam menciptakan media pembelajaran atau menggunakan komputer dan internet , misalnya membuat power pointdan dan mendonlod bahan ajar di internet.
Bahkan saat ini pemerintah juga memberi bantuan perangkat elektronik dan komputer ke sekolah-sekolah , bagi sekolah yang tidak mampu bahkan bantuan pengadaan internet , karena pemerintah menyadari pentingnya dunia informasi yang harus dapat diterima siswa dalam belajar sehingga kita tidak jauh tertinggal dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju.

D. Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran pembuatan karya tulis ini sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 , tentang Pendidikan Menengah.
3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi,dan Kabupaten/Kota dibidang pendidikan dan kebudayaan.
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , Pasal 4 Kedudukan Guru sebagai tenaga professional
E. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan Guru SMP dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa, dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimilikinya.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan kreatifitas dan inovasi metode pembelajaran di SMP.
3. Meningkatkan kemampuan membuat, memilih dan memakai media pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa
4. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS

II. E-LEARNING MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KOTA BOGOR

Merujuk pada UU No. 14 Tentang Guru dan Dosen pasal 4 guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sehingga guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif terhadap penguasaan materi dan metodologi pembelajarannya.
Konsep dasar yang saya tawarkan untuk mengatasi menciptakan pembelajaran efektif dengan Elektronik Learning atau E-learning antara lain :
 Guru harus dapat menggunakan komputer dengan mengoperasikan MS Word , Power Point, MS Excel dan mengakses internet
 Setiap akan mengajar mempersiapkan bahan ajar power point .
 Setiap mengajar juga dapat menyediakan media lainnya seperti Media Encarta , atau Geogle Art, dan sebagainya
 Memberikan informasi dengan internet
 Guru mempunyai e-mail dan selalu merecovery bahan ajar yang telah disajikan pada siswa ke web-pribadi guru
Kesemuanya ini apabila dilakukan akan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan akan tercipta interaksi dua arah yang sangat baik dan berkesinambungan dalam proses pembelajaran.
Beberapa contoh pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor :
 Pada saat pembahasan materi Bentuk Muka Bumi Kelas 7 Semester 1 , guru menyediakan bahan ajar power point, media encharta, geogle art.
 Pada saat pembahasan materi Sosialisasi Kelas 7 Semester 1 , Guru menyediakan bahan ajar power point , media encharta, kasus-kasus menarik misalnya Sumanto, Gang Motor lewat Berita TV dari internet yang disaksikan dan didiskusikan
 Pada pembahasan materi Lingkungan hidup di Kelas 8 , guru membuat power poin , madia encharta tentang kerusakan lingkungan , dan didiskusikan bersama
 Pada pembahasan materi pasar di Kelas 8 semester dua , guru menyiapkan bahan ajar power point , disertai dengan beberapa media encharta tentang jenis-jenis pasar , kemudian didiskusikan bersama-sama
 Pada pembahasan Negara- Tetangga di Kelas 9 , guru dapat menyediakan power point , media geogle art , membuka internet tentang negara tersebut.
 Pada pembahasan perdagangan internasional di kelas 9 , guru menyiapkan bahan ajar power point , membuka internet tentang perdagangan Indonesia dengan beberapa negara guna mendapatkan data-data up-to date kemudian didiskusikan
 Dan masih banyak lagi pembahasan IPS Terpadu yang lainnya
Kesemuanya itu apabila guru melakukan dengan beberapa tahapan dari uraian diatas saya yakin IPS Terpadu merupakan mata pelajaran yang menarik , siswa tidak bosan atau mengantuk karena kondisi belajar yang menyenangkan dan disajikan dengan menarik .

A. Manfaat E-Learning
Manfaat dari penggunaan Media E-Learning dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor antara lain :
 Pembelajaran menjadi menarik dan tidak menjemukan
 Siswa akan lebih interaktif dengan guru maupun bahan ajar
 Siswa lebih berkembang imajinasi, wawasan, dan minat belajarnya terhadap mata pejaran IPS Terpadu
 Guru berkembang kreatifitas mengajarnnya , metode CTL dan metode lainnya
 Guru semakin meningkat penguasaan materi bahan ajar karena semakin kaya wawasan dan kompetensinya dalam KBM
 Sekolah semakin baik hasil prestasi hasil belajar lulusan siswanya
 Sekolah semakin meningkat hasil Akreditasi Sekolah dan mengantarkan sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan

Hal yang nyata penulis alami, membuat siswa selalu rindu pada guru dan berharap agar dapat cepat bertemu dengan pelajaran tersebut . Karena sudah tercipta interaktif dan kondisi yang menunjang sehingga dapat menciptakan pembelajaran efektif.


B. Strategi Pelaksanaan

Sebelum guru melakukan pembelajaran dengan E-learning yang harus dipersiapkan guru sebagai berikut :
 Membuat power point pada suatu KD tertentu yang dikaitan dengan indikator-indikator dalam suatu bahan ajar
 Mencarikan media pembelajaran tertentu sesuai indikator-indikator dalam suatu KD
 Mencari sumber bahan ajar yang up-to date pada internet
 Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan siswa di kelas yang dikaitkan dengan pembelajaran menggunakan E-learning.
 Melakukan penilaian kelas selama kegiatan siswa
 Memberikan penugasan yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dan yang akan dilakukan.







III. PENUTUP


Salah satu mutu pendidikan dapat tercermin dari prestasi akademik siswa . Masalah rendahnya mutu pendidikan masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius agar dapat mengatasi serta mencari jalan keluar yang terbaik. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran .
Pengembangan kreatifitas dan inovasi pembelajaran bagi guru sebenarnya merupakan suatu tuntutan pendidikan saat ini. Sehingga guru sebagai tenaga profesional dapat melaksanakan fungsinya suatu agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan E-learning dapat memecahkan masalah efektifitas belajar sangat bermanfaat dalam pembelajaran siswa terhadap semua pelajaran. Efektifitas belajar siswa yang penulis ciptakan dengan media pembelajaran E-learning sangat bermanfaat bagi siswa untuk mempercepat penguasaan Kompetensi Dasar pada indikator-indikator yang ada dalam mata pelajaran IPS Terpadu serta hal ini merupakan pengalaman nyata penulis.

A. Saran
Saran penulis untuk semua guru baik pada pelajaran IPS SMP maupun yang lainnya , antara lain :
 Guru harus dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sangat banyak dan beragam di internet untuk sumber dan bahan ajar yang baik serta menarik , sehingga akan menambah wawasan baik bagi siswa maupun guru itu sendiri
 Guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan dari perkembangan IPTEK secara global ini sehingga akan tercipta guru yang profesional dan selalu dihargai dan diidolakan siswa-siswanya.
 Pembelajaran efektif disekolah akan dapat terlaksana apabila guru produktif dan terus berkreatif dalam pembelajaran di kelas
 Peran Kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota/kab selalu melakukan penghargaan terhadap guru yang produktif, kreatif dan profesional , sehingga memacu guru-guru yang lain meningkatkan profesionalismenya

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari karya tulis ini adalah :
 Pembelajaran yang menarik , interaktif dan up to date akan membuat pembelajaran tersebut efektif dengan hasil belajar yang lebih baik
 Perkembangan IPTEK menuntut guru tidak gagah tehnologi , memanfaatkan tehnologi tersebut untuk memudahkan suatu pekerjaan yang menjadikan profesinya
 Sekolah harus menunjang memfasilitasi semua peralatan E-Learning bagi pembelajaran siswa dan gurunya , sehingga kualitas siswa, guru dan sekolah menjadi sangat meningkat.

Model Jigsaw Untuk Pembelajaran Bermakna

Menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw dengan Membebaskan Siswa Memilih Topik Bahasan Berdasarkan Kemampuan Awal
( Catatan kegiatan di Makasar )
Oleh : Trisno Widodo , DF Bogor dan Guru SMP Negeri 11 Bogor

Kegiatan TOT Fasnas di Makasar Tanggal 27- 30 Oktober 2010 yang lalu membawa sebuah catatan yang sangat berguna. Pada waktu itu Penulis dengan kelompok kerjanya mengidentifikasi masalah dan menemukan masalah yang diangkat kemudian di cari alternatif pemecahannya.


Pembelajaran Menyenangkan (Pexels.com/Artem Podrez)


Berdasarkan keputusan yang diambil kelompok , akhirnya menemukan masalah dalam penerapan pembelajaran di kelas dimana kerjasama dan keaktifan siswa dalam pembelajaran kooperatif belum baik. Alternartif pemecahan yang disepakati yaitu membebaskan pada siswa untuk memilik suatu topik bahasan berdasarkan kemampuan awal. Dari soal pada lembar kerja siswa dibebaskan untuk memilih sendiri pertanyaan yang akan dibahas berdasarkan kemampuan awal siswa. Karena penulis dan kelompok kerja yakin bahwa kemampuan awal siswa berbeda-beda.

Pemilihan model pembelajaran yang dipilih adalah model jigsaw karena menurut kelompok model ini sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Barulah kelompok kerja membuat RPP, membuat Lembar kerja dan Media yang sesuai untuk pembelajaran di kelas. Setelah dilakukan simulasi dan mendapatkan beberapa masukan dari kelompok lain , semakin percaya diri bahwa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan sudah bagus.

Setelah persiapan mengajar dilakukan kemudian RPP tersebut dipraktekan di SMPN 33 Kota Makasar. Pada saat penulis menjadi guru model siswa telah duduk berdasarkan kelompok belajarnya dengan jumlah 5-6 orang. Pada saat siswa akan melakukan kegiatan mengerjakan LK, guru model membersilahkan siswa dalam kelompok belajar untuk memilih salah satu dari 4 pertanyaan yang ada dalam LK yang menurut siswa yang lebih mampu dikuasai untuk dijawab dengan baik. Namun dari 4 soal harus semuanya harus dipilih siswa. Jadi dari 4 soal tersebut ada yang dipilih lebih dari 1 orang. Setelah siswa memilih salah satu pertanyaan berdasarkan kemampuannya , selanjutnya kelompok asal bergabung dengan kelompok ahli. Didalam kelas tersebut semula ada 8 kelompok asal , berubah menjadi 4 kelompok ahli.

Berdasarkan pengamatan penulis dan pengamat dari kelompok kerja , permasalahan kerja sama dan keaktifan siswa dalam diskusi di kelompok ahli berjalan dengan baik. Setelah diskusi di kelompok ahli selesai , selanjutnya kembali pada kelompok awal. Berdasarkan pengamatan penulis dan pengamat dalam kelompok kerja juga kegiatan diskusi pada kelompok awal juga baik. Kerja sama dan keaktifan siswa dalam kelompok baik.

Hasil karya dari 8 kelompok juga bagus , baik jawaban dari pertanyaan pada LK dan kreatifitasnya . Setelah kegiatan pratik pembelajaran dikelas selesai kemudian diadakan refleksi bersama guru model, pengamat, guru setempat dan konsultan. Hasil refleksi ditemukan beberapa masalah antara lain : kelompok awal belum heterogen dimana ada kelompok yang jumlahnya 8 siswa dan ada yang 5 siswa , serta ada juga yang dalam kelompok banyak yang laki-laki atau banyak perempuannya. Perbaikannya dalam praktik yang kedua heterogenitas kelompok akan diratakan dahulu sebelum kegiatan dimulai.

Pada hari kedua melakukan praktik di SMPN 33 Kota Makasar mengunakan kelas yang berbeda , namun kondisi siswa sama dengan kelas dalam praktik pertama. Sebelum dilakukan pratik, siswa disebar baik julah dan pemeratan gender juga seimbang antara pria dan wanita. Guru model melakukan praktik berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang ada.

Fokus pengamatan diberikan pada saat siswa berdiskusi dalam kelompok ahli dan berdiskusi dalam kelompok asal. Semuanya berjalan dengan baik dengan baik. Bahkan kerjasama kelompok dan keatifan siswa dalam berdiskusi semakin baik. Sehingga hasil karya yang dipajang dan dipresentasikan semakin baik.

Berdasarkan pengalaman penulis , akhirnya dapat memberikan kesimpulan bahwa membebaskan siswa dalam pemilihan topik pertanyaan yang dikuasai sesuai dengan kemampuan awal adalah sangat baik . Karena akan lebih membuat siswa melakukan kegiatan lebih keras dalam kelompok belajarnya. Siswa akan lebih tergali potensinya secara optimal sehingga hasil diskusi dalam model jigsaw lebih hidup dan bermakna.

Selain itu guru telah menerapkan demokratisasi pembelajaran yang akan menimbulkan belajar lebih merangsang dalam menghasilkan inovasi-inovasi pembelajaran yang berkualitas.

 

Manfaat Sungai bagi Manusia

Sungai di Indonesia mempunyai manfaat bagi penduduk, antara lain :
1. Sebagai sumber air pengairan daerah pertanian
2. Menambah kesuburan tanah karena terbentuknya endapan vulkanik
3. Sumber bangunan seperti pasir , kerikil dan batu kali
4. Sarana lalu lintas air
5. Sarana budidaya perikanan darat
6. pembangkit tenaga listrik (PLTA)
7. Sarana Industri
8. Sarana kebutuhan rumah tangga seperti mandi , cuci dan kakus ( MCK)

Manfaat Sungai (Pexels.com/Andrei Oprinca)



Indonesia merupakan negara kepulauan , sehingga mempunyai sungai yang tergolong panjang dan lebar hanya terdapat di Sumatera, Kalimantan dan papua. Sungai di Kalimantan kebanyakan dapat dilayari sampai jauh ke pedalaman . Umumnya permukiman penduduk di pedalaman Kalimantan berada di sepanjang aliran sungai.
Sistem sungai di Sumatera yang mempunyai potensi besar Sungai Musi dan Sungai Batanghari . Sungai yang mempunyai potensi listrik adalah sungai Asahan. Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya sudah banyak tercemar limbah industri dan rumah tangga, padahal sumber air minum penduduk kota diolah dari sungai tersebut.

Bagian-bagian Sungai

Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

Bagian Sungai (Pexels.com/Yessica Inzaurralde)


a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya deras,
• daya erosinya besar,
• arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal,
• palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs),
• kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram
• tidak terjadi pengendapan.

b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tidak begitu deras,
• daya erosinya mulai berkurang,
• arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal),
• palung sungai berbentuk U (konkaf),
• mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
• sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180°atau lebih.


c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• arusnya tenang,
• daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
• banyak terjadi pengendapan,
• di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.

Bagian dan Daya Angkut Sungai
Sungai-sungai yang ada sekarang ini mengalami proses erosi batu-batuan dan sedimentasi dari dataran tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air mengikis lapisan permukaan bumi yang lebih lunak dalam waktu yang lama dan jarak tempuh yang jauh sampai laut. Akibatnya , aliran sungai akan terbentur pada lapisan batuan yang keras . Aliran akan berbelok-belok membentuk meander ataupun oxbow lake ( sungai mati). Pengendapan sedimen terjadi didasar sungai karena erosi vertikal dan erosi horisontal . Semuanya ini akan berpengaruh pada daya angkut sungai.

Alur sungai dan volume air berfungsi sebagai pengangkut mulai dari lumpur halus, pasir kerikil , bahkan batu yang berukuran besar. Kekuatan arus sungai tergantung pada volume air dan kemiringan antara hulu dan muara. Volume air sungai tergantung pada curah hujan dan kondisi iklim di suatu wilayah . Volume air sungai bertambah di musim penghujan dan berkurang di musim kemarau.

Bentuk lereng dan lembah sungai tidak tetap. Proses perubahan lembah sungai akibat proses pengambilan bahan –bahan lepas , pengangkutan , pengikisan dan pengendapan yang dilakukan oleh air sungai . Perubahan ini bisa terjadi terjadi ke arah memanjang atau kearah lebarnya. Perubahan ke arah memanjangnya bisa terjadi karena , penurunan muka laut, dan terjadinya kelokan-kelokan . Perubahan ke arah lebarnya dapat terjadi karena erosi mendatar , longsoran pada tepi-tepi lembah , dan pembuatan parit-parit kecil oleh air yang memanjang ke lembah.

Kecepatan aliran sungai mempengaruhi daya angkut air sungai. Pada saat kecepatan aliran sungai melambat, maka terjadi pengendapan material yang semula terbawa aliran air sungai. Sungai yang sempit dan berlereng terjal umumnya memiliki aliran deras yang umumnya terdapat didaerah pegunungan. Sungai yang lebar dan berlereng landai umumnya memiliki aliran lambat. Sungai yang mempunyai ciri seperti ini pada umumnya terdapat di dataran rendah.

Proses pengangkutan material oleh air sungai dapat terjadi dengan berbagai cara. Proses pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh jenis material yang di angkut. Proses pengangkutan material oleh air dapat terjadi secara suspensi ( pengangkutan material berukuran kecil oleh arus yang berputar), saltasi (pengangkutan material yang relatih berat dengan cara dipantul-pantulkan ke dinding atau dasar sungai) , solusi ( pengangkutan material yang larut dalam air sehingga air sungai menjadi tidak jernih/kotor) , traksi ( pengangkutan material yang paling berat dengan cara diseret-seret oleh arus di dasar sungai) dan flotasi ( pengangkutan material yang terapung dipermukaan permukaan air , seperti ranting maupun daun )

Proses pengangkutan menyebabkan lereng dasar sungai mengalami erosi dan pengendapan . Akibatnya terjadinya pendangkalan susngai dan pelebaran dasar sungai. Proses pendangkalan dasar sungai umumnya terjadi karena proses pengendapan . Akibat proses pengendapan ini terjadi berbagai bentukan di sekitar badan sungai seperti dataran banjir, undakan , tanggul , sungai mati dan rawa.

Dataran banjir merupakan wilayah di dataran rendah yang terbentuk akibat pengendapan material halus yang terbawa air sungai pada saat banjir. Tanggul terjadi akibat pengendapan material kasar di sepanjang tepi sungai pada saat banjir. Adanya tanggul ini mempengaruhi pergerakan air sungai. Pada awalnya tanggul tersebut menahan gerakan air. Namun lama –kelamaan air akan menembus tanggul dan membentuk aliran sungai yang sangat cepat sehingga menyebabkan endapan berbentuk kipas di wilayah dataran banjir.

Proses yang menyebabkan pendalaman lembah sungai adalah erosi vertikal. Erosi vertikal terjadi karena kekuatan air yang mengalir, korasi, atau abrasi. Abrasi ialah pengikisan yang dilakukan oleh suatu zat pengangkut bersama-sama dengan zat-zat yang diangkutnya. Korasi merupakan proses pelarutan yang terjadi di dasar lembah. Pendalaman suatu lembah sungai tidak terjadi terus-menerus karena ada proses yang menghambatnya. Penghambat itu disebut batas erosi yang bersifat sementara dan lokal. Umumnya proses penghambat itu berbentuk batuan keras , laut atau danau. Proses pendalaman sungai juga akan terhenti jika tinggi aliran sungai sudah sama dengan tinggi permukaan air laut maupun danau.