Translate

Selasa, 02 November 2010

Mengenal Rawa-rawa

Rawa-rawa adalah daerah rendah didaratan yang tergenang air baik air hujan , air tanah maupun air permukaan lainnya. Rawa-rawa tersebut apabila banyak endapannya dapat disebut paya-paya (swamp). Paya-paya ini merupakan bentuk dari suatu daratan banjir yang asli dari depresi. Sebab-sebab terjadinya rawa ialah :
• Meluasnya delta
• Kenaikan air laut pada zaman es
• Mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis
• Erosi laut atau abrasi platform
Ciri-ciri rawa pada umumnya ialah : airnya asam, warna airnya merah, kurang baik untuk mengairi tanaman, bagian dasar rawa terdapat banyak gambut. Rawa tersebut selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya. Pada daerah rawa pada umumnya banyak terdapat sarang nyamuk malaria, namun hal ini dapat diberantas dengan membuat perikanan di daerah rawa-rawa tersebut.

Rawa-rawa tempat kehidupan mahkluk hidup (Pexels.com/Pok Rie)

 

Rawa –wara tidak mampu membuang air berlebih. Ciri khas rawa antara lain relatif dangkal dibandingkan danau, selalu dipenuhi tumbuhan , dan airnya banyak mengandung bahan organik.
Ada dua jenis rawa-wara yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.

Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan)yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.

Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya
yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.

Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
1) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.
2) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.

Danau dan manfaatnya

Pernahkah kamu melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau sekolahmu terdapat danau. Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau yang pernah kamu lihat serta di mana danau tersebut berada. Dari hasil pengamatan kamu tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa danau itu merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak.


Danau banyak manfaatnya (Pexels.com/Pixabay)

Danau merupakan bagian permukaan bumi yang berupa cekungan/ledok atau lembah (basin) yang luas dan digenangi air serta terletak ditengah-tengah daratan. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut dan bisa juga berasal dari air hujan. Di Indonesia danau juga sering disebut setu, tasik, ranu , atau tao.

Adapun danau mempunyai ciri-ciri yang khas antara lain adalah :
• airnya cukup dalam dan telah menunjukan adalanya lapisan temperatur menurut kedalamannya,
• tumbuh-tumbuhan air hanya menutupi permukaan air tepi saja,
• sudah menunjukan adanya gelombang.

Sumber air danau berasal dari air hujan , aliran sungai dan air tanah. Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya di Indonesia antara lain , Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Poso di Sulawesi Tengah.

Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain. Ada bermacam-macam jenis danau , untuk mengetahui lebih lanjut akan dibahas jenis-jenis danau.

Jenis-Jenis Danau
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu :
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti di Pulau Sulawesi. Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon di Pulau Sumatera.

2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan di Jawa Timur, Danau Batur di Bali ,Danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah Gunung Kelud.

3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.

4) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau. Contohnya Dolin, Polte dan Lokva di daerah Gunung Kidul
5) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu Danau Superior, Danau Michigan dan Danau Ontario.
6) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

Danau mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia . Pada umumnya danau digunakan sebagai berikut :
• sebagai sumber air tawar,
• sumber pembangkit tenaga listrik,
• perikanan ,
• pengairan atau irigasi ,
• pencegah banjir,
• sarana rekreasi serta olah raga.
Danau terutama yang berfungsi sebagai bendungan juga dapat mengalami pengurangan air karena adanya aliran air keluar .

Danau dan manfaatnya

Pernahkah kamu melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau sekolahmu terdapat danau. Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau yang pernah kamu lihat serta di mana danau tersebut berada. Dari hasil pengamatan kamu tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa danau itu merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak.

Manfaat Danau (Pexels.com/Pixabay)


Danau merupakan bagian permukaan bumi yang berupa cekungan/ledok atau lembah (basin) yang luas dan digenangi air serta terletak ditengah-tengah daratan. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut dan bisa juga berasal dari air hujan. Di Indonesia danau juga sering disebut setu, tasik, ranu , atau tao.

Adapun danau mempunyai ciri-ciri yang khas antara lain adalah :
• airnya cukup dalam dan telah menunjukan adalanya lapisan temperatur menurut kedalamannya,
• tumbuh-tumbuhan air hanya menutupi permukaan air tepi saja,
• sudah menunjukan adanya gelombang.

Sumber air danau berasal dari air hujan , aliran sungai dan air tanah. Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya di Indonesia antara lain , Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Poso di Sulawesi Tengah.

Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain. Ada bermacam-macam jenis danau , untuk mengetahui lebih lanjut akan dibahas jenis-jenis danau.

Jenis-Jenis Danau
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu :
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti di Pulau Sulawesi. Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon di Pulau Sumatera.

2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan di Jawa Timur, Danau Batur di Bali ,Danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah Gunung Kelud.

3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.

4) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau. Contohnya Dolin, Polte dan Lokva di daerah Gunung Kidul
5) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu Danau Superior, Danau Michigan dan Danau Ontario.
6) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

Danau mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia . Pada umumnya danau digunakan sebagai berikut :
• sebagai sumber air tawar,
• sumber pembangkit tenaga listrik,
• perikanan ,
• pengairan atau irigasi ,
• pencegah banjir,
• sarana rekreasi serta olah raga.
Danau terutama yang berfungsi sebagai bendungan juga dapat mengalami pengurangan air karena adanya aliran air keluar .

Siklus Air di bumi

Air di bumi terdiri dari 97% air laut dan 3 % air tawar. Dari 3% air tawar ini , 75% terdapat dikutub , berupa salju 24%, berupa air tanah 0,3% terdapat di danau-danau, 0,065% sebagai butir air atau lengas tanah, 0,035% diatmosfer (awan, kabut,embun) dan 0,03 berupa air hujan. Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh mahluk hidup . Tubuh manusia kira-kira 65% terdiri dari air. Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya serta kegiatan lainnya seperti : pertanian, rumah tangga, perikanan, industri dan lain-lain.
 
Air untuk kehidupan (Pexels.com/Pixabay)

 
Air di muka bumi memiliki jumlah yang tetap karena adanya sirkulasi air (siklus air/siklus hidrologi). Siklus ini terjadi akibat pengaruh sinar matahari, dimana sinar matahari yang memancarkan energi panas di permukaan bumi berakibat terjadinya penguapan air di sungai , rawa, danau , laut dan lainnya. Uap bergerak naik ke atas ke tempat yang lebih tinggi , suhu udara semakin rendah sehingga uap air tersebut mengalami proses kondensasi (proses terbentuknya awan) . Di tempat yang lebih tinggi lagi dan didaerah dingin uap air dapat langsung membeku menjadi salju , hal ini disebut sublimasi.
Dari proses kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan . Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi , sebagian meresap ke lapisan tanah, sebagian mengalir dipermukaan bumi, dan sebagian lagi menguap. Air tanah lama –kelamaan akan keluar menjadi menjadi mata air dan selanjutnya mengalir menjadi sungai menuju ke laut atau ke danau.

Siklus air /siklus hidrologi dibedakan menjadi 3 macam :

1. Siklus Kecil
Siklus kecil adalah perputaran air laut yang menguap menjadi gas, berkondensasi manjadi awan, dan jatuh kembali ke laut dalam bentuk hujan.
2. Siklus Sedang
Siklus sedang adalah perputaran air laut yang menguap menjadi gas dan berkondensasai menjadi awan. Selanjutnya awan tersebut terbawa angin ke daratan dan jatuh sebagai hujan. Kemudian air tersebut ada yang diserap ke dalam tanah menjadi air tanah dan ada yang mengalir dan terkumpul dalam sungai menuju laut kembali.
3. Siklus Besar
Siklus besar adalah perputaran air laut yang menguap manjadi gas. Kemudian hasil uap air tersebut membentuk kristal-kristal es lalu di bawa angina ke daratan (pegunungan yang tinggi) dan jatuh sebagai hujan salju. Selanjutnya hasil proses tersebut membentuk gletser ( lapisan es yang mencair ) lalu masuk ke sungai dan kembali ke laut.

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Jadi air yang ada sekitar kita ini sangat penting dalam kehidupan manusia dan semua mahluk hidup yang ada di muka bumi. Untuk membahas tentang air kamu harus mengetahui penggolongannya.
Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : air tanah dan air permukaan .
Untuk mengetahui lebih jauh marilah kita bahas secara mendalam tentang air tanah.

Minggu, 31 Oktober 2010

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Dimasyarakat ada beberapa bentuk interaksi soaial , antara lain yaitu proses asosiatif.

1. Proses Asosiatif
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama , akomodasi dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok .
a. Kerja Sama (cooperation) adalah berusaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerja sama dibedakan atas : kerja sama spontan atau secara serta-merta , kerja sama langsung sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan , kerja sama kontrak (atas dasar syarat-syarat yang disepakati bersama) , kerja sama tradisional adalah kerjasama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

Bentuk Interaksi Asosiatif (Pexels.com/Giovanni Messina)



b. Akomodasi (Acomodation) adalah adanya keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada didalam masyarakat.
Dibedakan menjadi : koersi adalah akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yg lebih lemah, kompromi adalah upaya meredakan pertentangan diantara kedua belah pihak , arbitrasi adalah akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri , mediasi adalah akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi , namun pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang memberi keputusan penyelesaian antara kedua belah pihak , konsiliasi adalah akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama , toleransi , stalemate adalah akomodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang , ajudikasi adalah penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur hukum
c. Asimilasi. menyesuaikan kemauannya dengan kemauan . Syarat asimilasi antara lain : terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya , terjadi pergaulan antar individu atau kelompok , kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri
d. Akulturasi.= proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya asli.

2. Proses Disosiatif
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Proses disosiatif (opposition processes) dibedakan atas persaingan (competition) , kontravensi adalah proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan dan lain-lain yang tidak diungkapkan secara terbuka , pertikaian adalah pertikaian perselisihan bersifat terbuka karena semakin tajam perbedaan dan konflik .
Faktor penyebab konflik antara lain : perbedaan individu , perbedaan latar belakang kebudayaan , perbedaan kepentingan antara individu dengan kelompok , perubahan nilai yang cepat atau mendadak.

Menurut Dahrendorf konflik dibedakan menjadi 5 yaitu: 1) konflik-konflik antara atau dalam peranan social , 2) konflik-konflik antara kelompok-kelompok yang terogranisasikan dan yang tidak terorganisasikan , 3) konflik-konflik antara kelompok-kelompok social , 4) konflik-konflik antara satuan nasional , 5) konflik-konflik antara negara-negara atau antara negara dengan organisasi internasional.
Segi positif suatu konflik antara lain : a.) dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas , b.) dapat memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok , c.) merupakan jalan mengurangi ketegangan antar individu dan kelompok , d.) membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru , e.) dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat

Norma Sosial dalam masyarakat

Nilai Sosial ialah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur , pantas dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. Masyarakat terus berubah , oleh karena itu tidak ada tolok ukur nilai sosial yang bersifat kekal.
Menurut Prof. Dr. Notonagoro , nilai sosial dibagi atas tiga jenis , yaitu :
• Nilai material , yaitu segala benda yang berguna bagi manusia.
• Nilai Vital , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatanatau aktivitas.
• Nilai Spiritual , segala sesuatu yang bereguna bagi rohani manusia . Nilai rohani tersebut terdiri dari nilai kebenaran, nuilai keindahan, nilai moral, dan niulai religius.

Norma dalam masyarakat (Pesel.com/Ole Abdulahi)



Nilai Sosial mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan hasil interaksi sosial antar warga masyarakat.
b. Dapat ditularkan .
c. Terbentuk melalui proses belajar .

Fungsi Nilai sosial antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu.
b. Sebagai benteng perlindungan dari ancaman
c. Sebagai pendorong dan sekaligus menuntun manusia untuk berbuat baik.
Jadi nilai sosial memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia karena nilai-nilai menjadi oerientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial ini menjadi sumber dinamika masyarakat.

Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia didalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian. Norma-norma didalam masyarakat mempunyai kekuatan menginkat yang berbeda-beda. Ada norma yang daya ikatnya lemah, sedang dan kuat. Pada umumnya anggota masyarakat tidak berani melanggar norma yang daya ikatnya kuat. Untuk membedakan kekuatan norma-norma tersebut dikenal empat pengertian norma , yaitu cara , kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat. Masing-masing pengertian norma diatas merupakan norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi perilaku seseorang.

• Cara (usage )
Cara menunjukan suatu bentuk perbuatan . Norma cara ini mempunyai daya ikat yang lebah dibandingkan dengan kebiasaan. Cara lebih menonjol didalam hubungan antar individu. Suatu penyimpangan caracara tidak mengakibatkan suatu hukuman yang erat , tetapi hanya sekedar celaan.
• Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat lebih tinggi dari pada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama karena banyak orang orang menyukai perbuatan tersebut.
• Tata Kelakuan (mores)
Apabila kebiasaan tersebut tidak semata-mata dianggap sebagai cara perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengatur , maka kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan.Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari dari kelompok manusia dan dilaksanakan sebagai alat pengawas oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan disuatu pihak memaksakan suatu perbuatan , dipihak lain merupakan larangan sehingga secara langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.
• Adat istiadat (custom)
Tata kelakuan yang bersatu secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat – istiadat. Apabila ada anggota masyarakat yang melanggar adat –istiadat akan mendapatkan sanksi keras.

Norma mencakup aturan-aturan maupun sanksi-sanksi . Hal ini bertujuan untuk mendorong atau menekan anggota masyarakat untuk mematuhi nilai-nilai sosial , yaitu hal-hal yang baik , benar , dan dicita-citakan masyarakat. Dengan ditaatinya nuilai-nilai sosial itu akan tercipta ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan sosial.

Jenis-Jenis Norma
Norma berdasarkan tinjauan resmi tidaknya dan kekuatan sanksinya dapat dibedakan menjadi dua macam , yaitu :
1. Norma resmi dan norma tidak resmi
• Norma tidak resmi ( Nonformal )
Norrma tidak resmi adalah pedoman yang tidak jenis dan pelaksanaannya tidak diwajibkan bagi warga masyarakat yang bersangkutan. Norma tersebut tumbuh dari kebiasaan bertindak yang seragam dan diterima oleh masyarakat. Norma ini dijumpai dalam kelompok primer seperti keluarga, kumpulan tidak resmi , ikatan paguyupan, dan sebagainya.
• Norma resmi (Formal)
Norma resmi adalah pedoman yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang kepada semua masyarakat. Keseluruhan dari norma resmi atau norma formal ini merupakan suatu tubuh hukum yang dimiliki masyarakat modern. Cara untuk memperkenalkan kaidah norma formal (peraturan-peraturan) tersebut dengan pengumunan . Pembuatan peraturan tersebut tidak semata-mata didasarkan pada kebiasaan atau kelakuan yang sudah ada , tetapi pada prinsip susila (etika), dan prinsip baik –buruk. Dari sumber moral itu dibuatlah perundang-undangan , keputusan , peraturan , dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan pertimabangan rasional yang masak mengenai tujuan yang hendak dicapai dan faktor-faktor yang menghalangi keberhasilannya. Dalam masyarakat yang sudah maju pedoman resmi dijabarkan pada suatu komplek peraturan hukum (law). Masyarakat adat diubah menjadi masyarakat hukum.
2. Norma – norma Utama
Berdasarkan daya mengikat dan sanksi yang tersedia bagi para pelanggarnya, norma ini dibedakan atas enam golongan yaitu ; norma agama, norma kesopanan, norma kelaziman , norma kesusilaan, norma hukum dan mode.
• Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganut-Nya agar mereka mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Norma agama berisi peraturan hidup yangditerima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan, dan anjura-anjuran yang berasal dari Tuhan. Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan yang benar, dan sanksinya adalah rasa berdosa.
• Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat. Peraturan hidup yang dijabarkan dari rasa kesopanan ini diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada disekitarnya.
• Norma kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama dan seolah-olah sudah tercetak dalam kebiasaan sekelompok manusia. Sifat kelaziman pun berbeda-beda dari masa kemasa dalam setiap bangsa dan setiap tempat.
• Norma Kesusilaan adalah pedoman-pedoman yang mengandung makna dan dianggap penting untuk kesejahteraan masyarakat. Norma kesusilaan berstandar pada suatu nilai kebudayaan . Nilai mengacu pada ukuran umum dan azasi tentang apa yang baik menurut agama , filsafat ,atau ilmu pengetahuan. Norma kesusilaan itu dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia (insan-kamil). Peraturan hidup ini datangnya dari bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatan.
• Norma hukum adalah norma yang dapat menegakkan tatanan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi-sanksi yang tegas. Hukum adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi tegas bagi setiap orang yang melanggarnya. Hukum sebagai sistem norma berfungsi untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
• Mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Sebenarnya mode bukan saja berkenaan dengan pakaian, tetapi juga dalam aspek-aspek lain dalam kehidupan kita misalnya potongan rambut, tarian, lagu, tren mobil, tehnik, istilah,slogan politik, rumah , dan sebagainya. Tindakan yang cenderung mengikuti cara-cara itu disebut modis. Dalam tingkah laku atau tindakan sosial ada kecenderungan bahwa manusia dipengaruhi oleh mode yang mengikutinya.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Interaksi Sosial (Pexels.com/Hamdi Films)



Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu ciri fisik dan penampilan. Ciri fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi Sosial merupakan salah satu wujud dan sifat manusia yang hidup bermasyarakat mempunyai aturan tertentu.