Selasa, 09 Desember 2008
Kerusuhan Maluku
Senin, 27 Oktober 2008
E-learning Menciptakan Pembelajaran Efektif
E-LEARNING
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF
( Oleh : Trisno Widodo , Guru SMP Negeri 6 Kota Bogor)
e-mail : tryswid@gmail.com
I. PENDAHULUAN
S |
etiap saya mengatakan pada siswa , ” Anak-anak sekarang kalian belajar di Lab. Multimedia !”. Anak-anak selalu bergembira menyambutnya. Kontan mereka menjawab ” Yes –yes – yes ! ” Atau pada saat saya membawa Labtop dan LCD ke kelasnya, mereka langsung menyambutnya dengan antusias. Melihat kenyataan itu sebenarnya mereka sangat senang dan mengharapkan saya mengajar kepada siswa di sekolah dengan menggunakan media seperti itu. Media komputer , LCD, Labtop , TV, DVD , OHP dan sebagainya inilah dapat memberikan semangat siswa dalam belajar. Sudah seharusnya sekolah menyediakan peralatan elektronik dalam membangkitkan pembelajaran siswa . Demikian pula guru guru juga dituntut untuk berinovasi dan berkarya meningkatkan kompetensinya menggunakan alat-alat bertehnologi elektronik yang memang saat membantu dalam proses pembelajaran seperti sekarang ini.
Pembelajaran dengan menggunakan elektronik dalam hal ini perangkat komputer disebut juga Elektronik Learning atau yang dikenal dengan E-Learning. E-Learning secara harfiah berarti segala bentuk alat dan proses pendidikan yang memanfaatkan perkembangan teknologi elektronika saat ini . Dalam konteks ini yang dinaksud dengan elektronik adalah teknologi komputer.
A. Pembelajaran Sistem E-learning
E-learning adalah proses pembelajaran yang disampaikan atau difasilitasi oleh teknologi elektronik, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Benyak sekali manfaat yang dapat diterima dari ketersediaan sistem e-learning antara lain melalui sistem pembelajaran e-learning dapat melakukan pertukaran ide dan ilmu pengetahuan antar perguruan tinggi dan masyarakat yang akan membawa dampak baik pada perkembangan kebudayaan, sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Sistem pembelajaran e-learning juga akan dapat membuka wawasan siswa dan mahasiswa mengenai perkembangan teknologi. Melalui sistem ini juga penggunan tidak hanya menjadi objek bagi perkembangan ilmu pengetahuan namun penggunan dalam hal ini pelajar dan mahasiswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran e-learning juga merupakan sistem pembelajaran yang stategis karena interaksi belajar mengajar tidak hanya terbatas diruang kelas dan tata muka.
B. Permasalahan
Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat sebagai sumber belajar. Disamping itu tidak semua guru menguasai dan menggunakan media belajar yang bervariatif. Sekolah yang mempunyai perangkat komputer dan internet akan dapat mengubah paradogma sistem pendidikan yang ada . Di mana bahan ajar dan sumber belajar dapat kita dapatkan sebanyak-banyaknya apabila sekolah tersebut mempunyai perangkat komputer dan internet , serta guru-guru yang berkualitas dapat menggunakan komputer dan sering mengakses internet dengan baik untuk mencari dan menggunakan internet sebagai bahan ajar yang up-to date. Permasalahan secara umum yang dialami sekolah-sekolah di Indonesia adalah :
a. Tidak semua sekolah dapat mengadakan perangkat komputer dan internet
b. Tidak semua guru dapat menggunakan komputer dan mengakses internet
c. Tidak semua sekolah mempunyai media pembelajaran yang lengkat dan variatif , misalnya media encharta , geogle- art , dan sebagainya
C. Konsep Pemecahan Masalah
Dalam dinamika pendidikan saat ini sudah selayaknya sekolah berusaha semaksimal mungkin mengadakan media pembelajaran yang menggunakan perangkat komputer karena hasilnya sangat nyata bagi perkembangan proses pendidikan di sekolah tersebut. Tuntutan IPTEK dan dunia kerja saat ini mendorong pengadaan komputer , internet dan perangkat elektronik lainnya berada disekolah untuk kemajuan pendidikan secara umum.
Hal yang harus dilakukan sekolah dan guru untuk memecahkan masalah tersebut adalah :
§ Sekolah harus berusaha mengadakan peralatan perangkat komputer
§ Sekolah harus berusaha memesang jaringan internet
§ Guru harus dituntut mampu menggunakan komputer dan mengakses internet
§ Guru harus dituntut berkreatif dalam menciptakan media pembelajaran atau menggunakan komputer dan internet , misalnya membuat power pointdan dan mendonlod bahan ajar di internet.
Bahkan saat ini pemerintah juga memberi bantuan perangkat elektronik dan komputer ke sekolah-sekolah , bagi sekolah yang tidak mampu bahkan bantuan pengadaan internet , karena pemerintah menyadari pentingnya dunia informasi yang harus dapat diterima siswa dalam belajar sehingga kita tidak jauh tertinggal dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju.
D. Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran pembuatan karya tulis ini sebagai berikut :
1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 , tentang Pendidikan Menengah.
3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi,dan Kabupaten/Kota dibidang pendidikan dan kebudayaan.
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , Pasal 4 Kedudukan Guru sebagai tenaga professional
E. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan Guru SMP dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa, dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimilikinya.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan kreatifitas dan inovasi metode pembelajaran di SMP.
3. Meningkatkan kemampuan membuat, memilih dan memakai media pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa
4. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa serta minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS
II. E-LEARNING MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KOTA BOGOR
Merujuk pada UU No. 14 Tentang Guru dan Dosen pasal 4 guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sehingga guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif terhadap penguasaan materi dan metodologi pembelajarannya.
Konsep dasar yang saya tawarkan untuk mengatasi menciptakan pembelajaran efektif dengan Elektronik Learning atau E-learning antara lain :
§ Guru harus dapat menggunakan komputer dengan mengoperasikan MS Word , Power Point, MS Excel dan mengakses internet
§ Setiap akan mengajar mempersiapkan bahan ajar power point .
§ Setiap mengajar juga dapat menyediakan media lainnya seperti Media Encarta , atau Geogle Art, dan sebagainya
§ Memberikan informasi dengan internet
§ Guru mempunyai e-mail dan selalu merecovery bahan ajar yang telah disajikan pada siswa ke web-pribadi guru
Kesemuanya ini apabila dilakukan akan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan akan tercipta interaksi dua arah yang sangat baik dan berkesinambungan dalam proses pembelajaran.
Beberapa contoh pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor :
§ Pada saat pembahasan materi Bentuk Muka Bumi Kelas 7 Semester 1 , guru menyediakan bahan ajar power point, media encharta, geogle art.
§ Pada saat pembahasan materi Sosialisasi Kelas 7 Semester 1 , Guru menyediakan bahan ajar power point , media encharta, kasus-kasus menarik misalnya Sumanto, Gang Motor lewat Berita TV dari internet yang disaksikan dan didiskusikan
§ Pada pembahasan materi Lingkungan hidup di Kelas 8 , guru membuat power poin , madia encharta tentang kerusakan lingkungan , dan didiskusikan bersama
§ Pada pembahasan materi pasar di Kelas 8 semester dua , guru menyiapkan bahan ajar power point , disertai dengan beberapa media encharta tentang jenis-jenis pasar , kemudian didiskusikan bersama-sama
§ Pada pembahasan Negara- Tetangga di Kelas 9 , guru dapat menyediakan power point , media geogle art , membuka internet tentang negara tersebut.
§ Pada pembahasan perdagangan internasional di kelas 9 , guru menyiapkan bahan ajar power point , membuka internet tentang perdagangan Indonesia dengan beberapa negara guna mendapatkan data-data up-to date kemudian didiskusikan
§ Dan masih banyak lagi pembahasan IPS Terpadu yang lainnya
Kesemuanya itu apabila guru melakukan dengan beberapa tahapan dari uraian diatas saya yakin IPS Terpadu merupakan mata pelajaran yang menarik , siswa tidak bosan atau mengantuk karena kondisi belajar yang menyenangkan dan disajikan dengan menarik .
A. Manfaat E-Learning
Manfaat dari penggunaan Media E-Learning dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kota Bogor antara lain :
§ Pembelajaran menjadi menarik dan tidak menjemukan
§ Siswa akan lebih interaktif dengan guru maupun bahan ajar
§ Siswa lebih berkembang imajinasi, wawasan, dan minat belajarnya terhadap mata pejaran IPS Terpadu
§ Guru berkembang kreatifitas mengajarnnya , metode CTL dan metode lainnya
§ Guru semakin meningkat penguasaan materi bahan ajar karena semakin kaya wawasan dan kompetensinya dalam KBM
§ Sekolah semakin baik hasil prestasi hasil belajar lulusan siswanya
§ Sekolah semakin meningkat hasil Akreditasi Sekolah dan mengantarkan sekolah tersebut menjadi sekolah unggulan
Hal yang nyata penulis alami, membuat siswa selalu rindu pada guru dan berharap agar dapat cepat bertemu dengan pelajaran tersebut . Karena sudah tercipta interaktif dan kondisi yang menunjang sehingga dapat menciptakan pembelajaran efektif.
B. Strategi Pelaksanaan
Sebelum guru melakukan pembelajaran dengan E-learning yang harus dipersiapkan guru sebagai berikut :
§ Membuat power point pada suatu KD tertentu yang dikaitan dengan indikator-indikator dalam suatu bahan ajar
§ Mencarikan media pembelajaran tertentu sesuai indikator-indikator dalam suatu KD
§ Mencari sumber bahan ajar yang up-to date pada internet
§ Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan siswa di kelas yang dikaitkan dengan pembelajaran menggunakan E-learning.
§ Melakukan penilaian kelas selama kegiatan siswa
§ Memberikan penugasan yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dan yang akan dilakukan.
III. PENUTUP
Salah satu mutu pendidikan dapat tercermin dari prestasi akademik siswa . Masalah rendahnya mutu pendidikan masih memerlukan perhatian dan penanganan yang serius agar dapat mengatasi serta mencari jalan keluar yang terbaik. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran .
Pengembangan kreatifitas dan inovasi pembelajaran bagi guru sebenarnya merupakan suatu tuntutan pendidikan saat ini. Sehingga guru sebagai tenaga profesional dapat melaksanakan fungsinya suatu agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan E-learning dapat memecahkan masalah efektifitas belajar sangat bermanfaat dalam pembelajaran siswa terhadap semua pelajaran. Efektifitas belajar siswa yang penulis ciptakan dengan media pembelajaran E-learning sangat bermanfaat bagi siswa untuk mempercepat penguasaan Kompetensi Dasar pada indikator-indikator yang ada dalam mata pelajaran IPS Terpadu serta hal ini merupakan pengalaman nyata penulis.
A. Saran
Saran penulis untuk semua guru baik pada pelajaran IPS SMP maupun yang lainnya , antara lain :
§ Guru harus dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sangat banyak dan beragam di internet untuk sumber dan bahan ajar yang baik serta menarik , sehingga akan menambah wawasan baik bagi siswa maupun guru itu sendiri
§ Guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan dari perkembangan IPTEK secara global ini sehingga akan tercipta guru yang profesional dan selalu dihargai dan diidolakan siswa-siswanya.
§ Pembelajaran efektif disekolah akan dapat terlaksana apabila guru produktif dan terus berkreatif dalam pembelajaran di kelas
§ Peran Kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota/kab selalu melakukan penghargaan terhadap guru yang produktif, kreatif dan profesional , sehingga memacu guru-guru yang lain meningkatkan profesionalismenya
B. Kesimpulan
Kesimpulan dari karya tulis ini adalah :
§ Pembelajaran yang menarik , interaktif dan up to date akan membuat pembelajaran tersebut efektif dengan hasil belajar yang lebih baik
§ Perkembangan IPTEK menuntut guru tidak gagah tehnologi , memanfaatkan tehnologi tersebut untuk memudahkan suatu pekerjaan yang menjadikan profesinya
§ Sekolah harus menunjang memfasilitasi semua peralatan E-Learning bagi pembelajaran siswa dan gurunya , sehingga kualitas siswa, guru dan sekolah menjadi sangat meningkat
DAFTAR PUSTAKA
1. ____________, 2005, Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan
Sosial, Jakarta,Depdiknas Dirjen Pendidikan
Dasar Dan Menengah Direktorat PLP
2. Yulmadia Yulir dan Trisno Widodo, 2004, Pengetahuan Sosial Geografi Kelas 1 SMP, Jakarta, Bumi Aksara
3. Heri Suhendri, S.Sn, Penggunaan Microsoft Power Point, sebagai Media Pembelajaran (Makalah E-Learning), internet.
4. __________, 1995, PROSIDING Jumpa Guru SMU Se-Wilayah Jabotabek
Kerjasama Dengan BAKOSURTANAL
DEPDIKBUD, Bogor, Bakosurtanal
Jumat, 19 September 2008
Mampukah MGMP Berdaya ?
( Trisno Widodo, Guru SMP Negeri 6 Bogor dan Ketua MGMP IPS SMP Kota Bogor)
E-mail : Tryswid @gmail.com
Tujuan Dan peran MGMP
Bagaimana eksistensi, peranan, dan kinerja MGMP sesudah meraih legalitas dari pemerintah daerah?. Yang pasti saat MGMP tidak akan lagi dihadang oleh hambatan birokratis seperti selama ini terjadi, karena sudah mengantongi legitimasi dari Pemerintah Daerah Kota Bogor . Namun peranan dan kinerja MGMP masih harus ditunggu (wait and see) eksistensinya. Paling tidak, setumpuk asa dicurahkan kepada wadah profesionalisme guru di tingkat SMP dan SMA Kota Bogor itu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di tingkat menengah. Sebagaimana kita ketahui, MGMP merupakan suatu forum atau wadah profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada SMP dan SMA Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS maupun Swasta. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Atas dasar ini, maka MGMP merupakan organisasi nonstruktural yang bersifat mandiri, berasaskan kekeluargaan, dan tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga lain. Tujuan diselenggarakannya MGMP menurut Arief Achmad ialah :
Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional;
Untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan;
Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya;
Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan;
Untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;
Foto Kegiatan Workshop Implementasi KTSP SMP Kota Bogor, Tahun 2007
Sumber : Dokumentasi MGMP IPS SMP Th. 2007
Untuk menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.
Selain itu menurut Arief Achmad pula , MGMP juga dituntut untuk berperan sebagai :
1. Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran efektif;
2. Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
3. Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
4. Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
5. Evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS; dan
6. Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal.
Berdasarkan tujuan dan peran di atas, maka berikut ini adalah beberapa fungsi yang diemban MGMP, yaitu:
1. Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta mengatur jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
2. Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat sekolah, wilayah, maupun kota;
3. Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
4. Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang berkaitan dengan pembelajaran yang efektif;
5. Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Rencana Pelajaran (RPP), dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
6. Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen kelas, manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action research, hasil studi komparasi atau berbagai studi informasi dari berbagai nara sumber, dan lain-lain.);
7. Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik pembelajaran program Life Skill,
8. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan MGMP nasional serta berkolaborasi dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif;
9. Melaporkan hasi kegiatan MGMP secara rutin setiap tahun pelajaran kepada Dinas Pendidikan Kota Bogor;
10. Berpartisipasi membatu Dinas Pendidikan Kota Bogor membuat pemetaan guru, SDM , kebutuhan guru dalam mengembangkan profesionalismenya dan berada di garda terdepan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Kota Bogor.
Keterbatasan MGMP
Apabila ditinjau dari tujuan dan peran MGMP seperti diatas, MGMP adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Tetapi melihat kenyataan dilapangan keberadaan MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat dari Sumber daya manusia , keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana operasional yang terbatas, kurangnya koordinasi antar MGMP SMP dan SMA dan pembinaan serta perhatian dari Dinas Pendidikan dan unsur-unsur terkait.
Melihat keterbatasan yang ada , perlu kiranya semua pihak terterlibat dan stakeholder pendidikan berjibaku mengatasi secara bersama-sama agar semua keterbatasan yang ada dalam organisasi MGMP dapat dicarikan jalan pemecahannya. Jika dicermati, tampaknya dana menjadi problem serius bagi pengurus MGMP dalam menjalankan program, baik jangka panjang, menengah, maupun pendek. Untuk menyiasati minimnya dana, pada waktu dulu ada beberapa pengurus yang mencoba mencari “terobosan” penggalian sumber dana dengan mengajak teman-teman sejawat untuk sedikit kreatif mengembangkan ilmu dengan menerbitkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Namun, LKS yang diterbitkan, diakui atau tidak, masih jauh dari standar mutu, bahkan cenderung mereduksi pengetahuan siswa karena hanya berisi rangkuman materi, latihan, dan tugas-tugas; tanpa pendalaman. LKS inilah yang sering dijadikan sebagai “bisnis terselubung” para pengurus yang sebagian keuntungannya dimanfaatkan untuk menggelar pertemuan, anjangsana, membeli jaket, atau studi banding. Dalam kondisi demikian, (hampir) tak ada waktu untuk menggelar kegiatan yang cerdas dan kreatif yang mampu memberdayakan profesionalisme guru. Sebagian besar waktu pengurus habis untuk mengurus distribusi LKS dan kalkulasi untung ruginya bersama penerbit. Bagaimana mungkin guru mata pelajaran mampu mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya kalau tak pernah diajak untuk berkiprah mengikuti kegiatan-kegiatan MGMP yang cerdas, kreatif, dan mencerahkan?
Permasalahan lainnya datang dari sekolah dimana guru-guru yang dikirimkan dalam MGMP tidak seluruhnya. Hal ini sangat dimaklumi karena dana untuk mengirimkan guru-guru dalam kegiatan MGMP terbatas, walaupun pada umumnya Kepala Sekolah menyadari betapa pentingnya MGMP untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran guru dan mengembangkan SDM di sekolahnya.
Tetang keterbatasan MGMP masih banyak lagi kalau semua dikupas tuntas , namun itu semua bukannya solusi untuk mengurangi bahkan menghilangkan keterbatasan yang ada.
Saat ini hal yang penting untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus ada suatu langkah nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersama-sama.
Langkah Nyata Memberdayakan MGMP
Saat ini merupakan momentum yang sangat baik apabila Guru , Dinas Pendidikan (Pemerintah Daerah), DPRD dan pihak-pihak terkait melakukan gerakan bersama-sama memberdayakan MGMP. Kita bersama semakin menyadari betapa strategisnya MGMP terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kota Bogor. Adanya MGMP- On line di Kota Bogor yang dicanangkan oleh Wali Kota Bogor merupakan langkah nyata yang baik untuk membangun dan memberdayakan MGMP. MGMP sebenarnya telah lama mengemban tugas yang berat dalam menjalankan tujuan dan peranannya. MGMP sebagai wadah para guru meningkatkan profesi dan kemampuannya menjawab tuntutan masyarakat belum dapat melaksanakan tugas dengan optimal. Yang pada akhirnya tak henti-hentinya guru dituding sebagai “biang kerok” merosotnya mutu sumber daya manusia ketika negeri ini mengalami “kebangkrutan” intelektual, sosial, dan moral di segenap lapis dan lini kehidupan. Guru dinilai “mandul” dalam menjalankan fungsinya sebagai “agen pembelajaran” sehingga gagal melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral. Kalau melihat hal itu kasihan betul nasib guru dan MGMP.
Langkah nyata yang dapat dilakukan agar MGMP berdaya antara lain sebagai berikut :
1. Bantuan dana operasional MGMP dari Pemerintah Daerah Kota Bogor harus lebih diperbesar , seiring dengan 20% alokasi dana untuk pendidikan dari Pemerintah pusat.
2. Adanya pertemuan rutin dua bulan sekali antara Dinas Pendidikan, Pengawas, MKKS dan pengurus MGMP untuk melaporkan program MGMP yang telah dilakukan dan mengevaluasinya secara bersama-sama.
3. Terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antar pengurus MGMP sehingga secara bersama-sama dapat saling bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan MGMP
4. Mengembangkan dan mengisi informasi serta materi yang terbaru serta menarik dalam website MGMP On line secara berkesinambungan oleh MGMP SMP dan SMA . Dimana anggaran operasionalnya Website on line Kota Bogor dibebankan oleh anggaran dari Pemerintah Daerah Kota Bogor.
5. Adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap MGMP SMP dan SMA di Kota Bogor
6. Meningkatkan keterlibatan MGMP dalam kegiatan bersama Dinas Pendidikan dan MKS , misalnya kegiatan ulangan bersama, pelatihan bersama, kegiatan IHT, simpusium, seminar dan lain-lain.
Delang langkah nyata semua pihak dalam memberdayakan MGMP , keberadaannya akan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik. MGMP akan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan peranan yang diemban , dan MGMP akan berdaya dalam arti yang sebenarnya. Semoga MGMP SMP SMA Kota Bogor dapat berdaya secara nyata. Semoga…..
RujukanDrs. Arief Ahcmad , M,SP, M,Pd, , Memberdayakan MGMP Sebuah Keniscayaan, Tahun 2004 ( www.geogle . Ariefmangkoesapoetro.com)
MGMP On line
Minggu, 22 Juni 2008
Pengumuman Buku
Selasa, 03 Juni 2008
Lomba buku pelajaran
Kamis, 01 Mei 2008
Rabu, 23 April 2008
Profesionalisme guru
Selasa, 11 Maret 2008
Cerita anak
Rabu, 13 Februari 2008
Menejemen Sekolah
Selasa, 12 Februari 2008
Kinerja DPR taman kanak-kanak
Selasa, 29 Januari 2008
Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-bentuk hubungan sosial manusia dalam masyarakat antara lain berupa :
* Berdasarkan sifatnya : hubungan asosiatif atau simetris ( saling bekerjasama dan
menguntungkan ) , hubungan dissosiatif atau asimetris (saling bertentangan dan merugikan)
* Berdasarkan tingkatannya : antar status (bawahan -atasan) , kekeluargaan ( sedarah) ,
persahabatan ( tidak sedarah tapi berdasarkan prinsif yang cocok)
Hubungan sosial tersebut ada dampaknya , yakni berdampak positif dan dampak negatif.
Faktor penghambat hubungan sosial : sulitnya medan atau faktor alam , bencana alam dan perbedaan prinsif. Faktor pendukung bentuk hubungan sosial adalah : adanya hasrat untuk mempertahankan hidup , berjuang demi masa depan , hasrat tolong-menolong dan simpatik , hasrat untuk bekerjasama.
Minggu, 20 Januari 2008
Insentif DPR
Rabu, 16 Januari 2008
Menulis dimajalah anak
Selasa, 15 Januari 2008
Tempe dan Tahu Mahal
Budaya Memafatkan
Minggu, 13 Januari 2008
Informasi Kesehatan
Namun Dibalik itu semua , sebenarnya ada yang menarik untuk direnungkan . Dengan Sakitnya Pak Harto , ada pendidikan kesehatan dan informasi kesehatan yang sangat berguna bagi kita orang awam , terhadap suatu informasi kesehatan. Penjelasan dokter kepresidenan tersebut lewat media masa , merupakan pendidikan kesehatan atau informasi kesehatan yang baik yang mendidik bangsa untuk mengetahui dan menghargai terhadap kesehatan yang telah di berikan Tuhan YME , kepada manusia sebagai ciptaanNya.
Selasa, 08 Januari 2008
Membangun Mental

Tenaga Endogen

Jawer Kotok
Menembus Batas
Senin, 07 Januari 2008
Dongeng Anak
Komite Sekolah Mau Kemana ?
Reog Ponorogo
PTK
Di Kota Bogor komunitas guru yang meliputi guru SD,SMP,SMA,dan SMK sedang melakukan suatu action yakni melakukan Penelitian tindakan kelas. Jumlah yang melakukan PTK saat ini sebanyak lebih dari 75 orang. Hal ini karena tekat dari paru guru di Kota Bogor tersebut untuk melakukan peningkatan profesionalisme dalam bidang penelitian. Semoga sukses ya .
Minggu, 06 Januari 2008
Pengalaman pertama posting
· Tulisan masih perlu diedit.
· Mencari gambar atau mengganti gambar yang lebih baik , misalnya tentang piramida dan kurva permintaan dan kurva penawaran maaf ini harus diperbaiki .
· Merapikan latiah soal dimana penomoran dan pemberian option belum rapi dan masih ngacak , tolong diperbaiki.
· Merapikan susunan glosarium dan daftar pustaka belum berdasarkan abjad
· Melengkapi daftar isi yang ada dengan daftar isi yang detail sesuai dengan pembahasan / materi isi naskah
· Membuat daftar gambar dan daftar tabel
· Melengkapi gambar yang belum ada , dan sehaarusnya ada, atau mengganti gambar yang lebih baik dan sesuai materi isi
Naskah ini , masih perlu diperbaiki terus oleh saya agar menjadi lebih baik , terima kasih
Bogor, Oktober 2007
Trisno Widodo
Penulis